Fungsi zat gizi : pertumbuhan / perkembangan fisik, mental, kesehatan & fertilitas (kesuburan) Determinan/faktor Fertilitas : Anatomi / kondisi fisik Wanita : kelainan anatomi rahim, indung telur, himen Pria : kelainan penis, disfungsi ereksi (impotensi), kelainan sperma Status gizi / kesehatan Hormonal Psikologis Obat / zat kimia, paparan sinar las Status penyakit (kanker rahim, kanker ovarium, infeksi, dll) Personal higiene (celana ketat, jamur, tingkat keasaman jalan lahir, dll) Genetik Usia, dll Pengaruh Zat Gizi pada Fertilitas Wanita Gizi Kurang/Buruk Berpengaruh Pd Penurunan Fungsi Reproduksi Tejadi penurunan hormon gonadotropin yaitu Folikel Stimulating Hormone (FSH) & Luteinizing Hormone (LH) dalam serum darah & urine shg masa pembetukan folikel (sel telur) lebih lama/terhambat Terjadi perubahan hormon steroid yaitu peningkatan hormon testosteron serum & penurunan ekskresi 17–keto steroid dalam urine diantaranya andosteron & epiandosteron sehingga terjadi perubahan siklus ovulasi Risiko/gejala : Menarche pada usia lebih tua (> 13 tahun), oligomenorea (siklus menstruasi > 35 hari), amenorea (siklus menstruasi > 3 bulan), hipomenorea (jumlah darah menstruasi sedikit < 50 cc) Diet tinggi lemak dan protein memperpendek siklus menstruasi (mempercepat) Kegemukan/Obesitas Berpengaruh pd Penurunan Fungsi Reproduksi : Hipotalamus merangsang Luteinizing Hormone (LH) shg tjd peningkatan hormon androgen (hiperandrogenisme) baik di ovarium maupun di kelenjar adrenal LH meningkat shg tjd gangguan pematangan folikel Sex Hormon Binding Globulin (SHBG) rendah shg meningkatkan hormon androgen (testosteron) & menurunkan estrogen Gangguan ovulasi : anovulasi/ovulasi infertil (tanpa pelepasan sel telur), polimenorea (menstruasi < 26 hari) & amenorea sehingga terjadi gangguan reproduksi. Diet rendah lemak & diet vegetarian menyebabkan ketidak teraturan siklus menstruasi/memperpanjang siklus menstruasi & fase folikuler (lambat) FSH dihasilkan oleh lobus hipofise anterior Kadar normal : 3 – 20 mIU/ml LH dihasilkan oleh hipofise Kadar normal : < 7 mIU/ml Estrogen & Progesteron dihasilkan oleh ovarium (indung telur) Kadar normal estrogen - Usia 20 - 29 th :149 pg/ml (piktogram per mililiter). - Usia 30 - 39 th : 210 pg/ml. - Usia > 40 th belum menopause :152 pg/ml. Kadar progesteron normal - Sebelum pelepasan sel telur < 5 ng/mL, - Setelah pelepasan sel telur meningkat > 5 ng/m Estrogen berfungsi mengatur siklus menstruasi & progesteron mengurangi kontraksi uterus Diet Pramenstrual Syndrom Gejala : cepat lelah, pegal, timbul jerawat, sakit kepala, punggung, perut bagian bawah, nyeri payudara, gangguan saluran cerna, konstipasi, diare, perubahan nafsu makan, sering merasa lapar (food cravings). Diet rendah lemak, rendah protein & tinggi KH komplek akan meningkatkan hormon serotonin di otak shg mengurangi bengkak payudara & perasaan mjd nyaman BM yg dianjurkan : ikan, unggas, susu skim, roti, kacang2an, KH komplek, sereal, buah & sayur BM dibatasi : gula murni, garam, makanan yg diawetkan, jeroan, lemak hewani, alkohol, kopi & rokok BM dihindari : makanan terkontaminasi zat kimia, pengawet, pewarna, pestisida, logam berat (Hg, Pb, Ar, Cd), makanan teroksidasi, terhidrogenasi. Kebutuhan energi meningkat pada fase luteal (luruh) dibanding fase folikuler (pembentukan folikel) : Energi ekstra : 100 – 500 kkal/hr Diet Menopouse Menopouse adalah fase tidak subur bagi seorang wanita (± 45 – 50 tahun) Kebutuhan energi berkurang & zat gizi yang lain seimbang Konsumsi zat gizi yg dianjurkan : Karbohidrat komplek
Konsumsi gula murni dibatasi
Lemak nabati (tidak jenuh)
Sumber protein hewani sebaiknya ikan
Konsumsi buah & sayur
Susu skim (non fat)
Sumber isoflavon (phytoestrogen) : susu kedelai, tempe, tahu,
kacang hijau, kacang merah
Gizi Kurang/Gizi Buruk Kekurangan hormon LH, FSH dan testosteron : Kerusakan pada struktur penis, disfungsi ereksi (impotensi). Sperma jarang bergerak-gerak, cacat atau jumlahnya kurang. Tiap ejakulasi 2 – 6 ml. Jumlah normal 1 ml = ± 20 juta sel sperma. Azoospermia Cairan sperma tidak mengandung sel spermatozoa sebab : Sumbatan saluran sperma
Kerusakan testis sebagai “pabrik” sel spermatozoa karena
infeksi penyakit tertentu, kekurangan atau gangguan keseimbangan hormon, kekurangan gizi berat & gangguan fungsi hati. Hipertiroid/Hipotiroid Kegemukan/Obesitas Metabolik syndrome (DM Tipe 2, hipertensi, dislipidemia, jantung & stroke) : Aterosklerosis : sirkulasi darah ke penis terganggu (impotensi/sulit ereksi) Resistensi insulin : Hypogonadotropic Hypogonadism : Sex Hormon Binding Globulin naik (testosteron bebas kadarnya rendah) Komplikasi neuropathy alat kelamin (disfungsi ereksi / impoten) Testosteron berfungsi (testis, produksi sperma, vasodilatasi pembuluh darah, potensi seksual, kelenjar prostat, menambah masa otot, menurunkan kolesterol, meningkatkan sensitifitas insulin, pertumbuhan rambut, meningkatkan gairah) Kadar testosteron normal : Laboratorium darah : 300–1000 nanogram/dl Aging Male Symptom Scale (skor jawaban ya ≥ 7) Meningkatkan testosteron Meningkatkan libido dan menurunkan disfungsi ereksi Kecukupan kalori, protein & asam lemak esensial Vitamin C, Vitamin K, Niacin, Zinc, Vitamin E Konsumsi buah & sayur (tinggi serat) Susu kedelai, tahu, tempe, kecambah Rendah lemak jenuh Rendah cafein Tdk mengkonsumsi alkohol Tdk merokok Olah raga cukup Hindari diare & stress TERIMA KASIH salam