Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN DIKLAT

Bagi
TENAGA
KESEHATAN
Dr Embry Netty. MKes
Widyaiswara Utama
Email : dr_embrynetty@yahoo.com
Hp : 0812 9464 811

BALAI BESAR PELATIHAN


KESEHATAN JAKARTA
Isu Strategis

1. Amanah Undang- Undang


2. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017
tentang Manajemen PNS
3. Jumlah tenaga kesehatan yang
kompetensinya harus ditingkatkan
4. Tuntutan masyarakat akan mutu layanan
REGULASI

UU 5 / 2014 pasal 21 dan pasal 70: setiap Pegawai ASN memiliki hak dan
TENTANG ASN kesempatan untuk mengembangkan kompetensi teknis dan
manajerial

UU 36 / 2014
tentang Tenaga pasal 31: program pelatihan diselenggarakan oleh institusi
Kesehatan penyelenggara pelatihan yang terakreditasi.

pasal 4: Pendidikan dan pelatihan (Diklat) terdiri dari Diklat


PP 101/2000
tentang Diklat Prajabatan, dan Diklat dalam jabatan. Diklat dalam jabatan
Jabatan PNS terdiri dari Diklat Kepemimpinan, pelatihan teknis, dan
pelatihan fungsional

Perkalan 25/2015
tentang Akreditasi
Lembaga Diklat pasal 2: Akreditasi Lembaga Diklat bertujuan untuk
Pemerintah memberikan penjamin kualitas penyelenggaraan diklat
BEBAN KERJA PELATIHAN
“ Setiap ASN berhak mendapatkan peningkatan kompetensi,
diantaranya melalui pelatihan “
(UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN)

∑ ASN Kemenkes, diperkirakan mencapai 52.951 orang, tersebar


di Pusat dan 168 UPT
∑ Tenaga Kesehatan yang tersebar di 34 Propinsi,
Beban Kerja sebanyak 574.858 Orang
Bertambah, dg
pertimbangan ∑ Tenaga Fungsional Kesehatan : diseluruh K/L 24.508 org, di Kemenkes
jumlah sasaran 21.604 org, di lembaga/badan 706 org, di Dinkes Prov & Kab/Kota 306.570
org.
yang harus ∑ Tenaga Fungsional Non Kesehatan di Kemenkes 4.809 org
ditingkatkan
kompetensinya. Masyarakat yang berpartisipasi dalam pengelolaan UKBM antara
lain ±289.635 Posyandu, 18.895 Posbindu, ±2.000 Poskestren, dan
55.517 unit Poskesdes
Kebutuhan Target ∑ SDM Kesehatan yang dilatih menurut Renstra Kemenkes
Pelatihan ↑ 2015-2019 adalah 32.807 orang
BESARAN BEBAN PELATIHAN
BIDANG KESEHATAN

30 Jenis Jabatan Fungsional


(Penata anaestesi dan asiten Penata anaestes)i

Ratusan Jenis Tenaga Teknis


Program dan Manajemen Bidang
Kesehatan

DIBUTUHKAN
Pelatihan Fungsional dan
Teknis Bidang Kesehatan
yang cukup besar dan
tersebar di seluruh Indonesia
UU No 5 ttg ASN (pasal 70)

Pengembangan
kompetensi ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk
sbg dasar dalam mengembangkan kompetensi
yang dpt dilakukan melalui
pengangkatan Jabatan pendidikan dan pelatihan,
dan pengembangan karier seminar, kursus dan penataran

nsi b
st a a ji n a
p in h w ca
tia rinta ren n
e
S me sun ga nan
u
pe nyu ban tah
i
me ngem tens
pe mpe
ko
Kebijakan Nasional
Pengembangan Kompetensi dalam UU ASN

• UU ASN telah meletakkan dasar yang kuat bagi perwujudan Birokrasi


Kelas Dunia melalui profesionalitas ASN;
• Jaminan bahwa setiap ASN mendapatkan hak Pengembangan
kompetensi setiap tahun dalam rangka pengembangan kariernya : 20
JP/tahun/PNS;
• Variasi jenis kegiatan pengembangan kompetensi yang dapat
dilakukan ;
BERBAGAI PILIHAN MELAKUKAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
Pelatihan

PENDIDIKAN Seminar

Kursus

PELATIHAN Mandiri
KLASIKAL Penataran

Kerjasama
dengan
E-learning Lmedik/Sw
asta
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI

Pelatihan
Jarak Jauh Kerjasama
dengan
Instansi Evaluasi Hasil
Pembina Pengembangan
Coaching/ Kompetensi
Mentoring

PELATIHAN Pertukaran
NON Pegawai
KLASIKAL
Mandiri
Magang

Detasering
Kebijakan Nasional
Pengembangan Kompetensi dalam UU ASN

• Keharusan Penyusunan Rencana Pengembangan Kompetensi bagi


setiap instansi yang tertuang dalam penganggaran;
• Pengembangan Kompetensi harus direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi
• Kegiatan Pengembangan Kompetensi harus terekam dalam Sistem
Informasi Pengembangan Kompetensi ASN Nasional
TANTANGAN Pengembangan
Kompetensi
di instansi Pemerintah
• Memberikan hak pengembangan
kompetensi kepada setiap ASN
sesuai perundangan (PNS :
minimal 20 JP/tahun) baik JA,
JF, JPT, sedangkan PPPK: max
24 JP/tahun)
TANTANGAN Pengembangan Kompetensi
di instansi Pemerintah

• Melakukan Perencanaan
Pengembangan Kompetensi 5 tahunan
dan didukung penganggaran tiap tahun
• Pemenuhan pengembangan
kompetensi sesuai kebutuhan setiap
ASN Mem
Peny butuhkan
empu
Peng rnaan
Peng elolaan
emba
Kom ngan
peten
si
Pel
u an g
Dalam mengembangkan kompetensi
diberikan kesempatan untuk
melakukan praktik kerja di instansi
lain
atau
pertukaran antara PNS dengan
pegawai swasta

paling lama 1 (satu) tahun


dgn dikoordinasikan oleh
LAN dan BKN.
PERKA LAN N0 25 Tahun 2015
Tentang
AKREDITASI LEMBAGA DIKLAT
PEMERINTAH

Lembaga Pengakreditasi Diklat Teknis atau Diklat Fungsional


yang selanjutnya disebut Instansi Pengakreditasi Diklat
adalah Lembaga Diklat pada Instansi Pembina Jabatan
Fungsional atau Instansi Teknis yang mendapat
pendelegasian dari Instansi Pembina untuk melaksanakan
akreditasi Lembaga Diklat dalam menyelenggarakan Diklat
Fungsional atau Diklat Teknis
Akreditasi dapat dilaksanakan terhadap lembaga diklat
pemerintah mandiri maupun lembaga diklat pemerintah
tidak mandiri

Merupakan PELUANG bagi lembaga diklat


pemerintah yang diakreditasi oleh Kementerian
kesehatan
STAKEHOLDER
PENYELENGGARA PELATIHAN
Rencana jangka panjang
peningkatan pelatihan SDM Kes

SDM
SUBSTANSI INSTITUSI
KESEHATAN
• Penguatan • Kementerian • Pelayanan kes
Penyelenggaraan • Lembaga • Regulator
• Pembinaan & • TNI / Polri • Administrator
Dalmut • Rumah Sakit • Pendidik
• Pengembangan • Pusat • Peneliti
sumber daya • Daerah (Prov, • Pemberdaya
• Pengembangan Kab/Kota, Kec) masyarakat
diklat. • Tenaga
kesehatan
MANAJEMEN
PELATIHAN
PROSES
PENGKAJIAN
KEBUTUHAN
PELATIHAN

PROSES EVALUASI PROSES


PROGRAM PERUMUSAN
PELATIHAN TUJUAN
PELATIHAN
PENGENDALIAN
MUTU

PROSES PROSES
PELAKSANAAN MERANCANG
PROGRAM PROGRAM
PELATIHAN PELATIHAN
AKREDITASI
PELATIHAN
Akreditasi Pelatihan
di Bidang Kesehatan

Pengakuan yang diberikan pemerintah atau Badan


Akreditasi yang berwenang kepada suatu pelatihan yang telah
memenuhi standar yang telah ditetapkan, Berdasarkan
hasil penilaian terhadap komponen-komponen yang
diakreditasi
KOMPONEN AKREDITASI PELATIHAN

1. Kurikulum,
2. Peserta
3. Pelatih
4. Penyelenggara
5. Tempat penyelenggaraan.
KURIKULUM
Rencana & Pengaturan
isi, bahan pembelajaran & metoda
yang digunakan sebagai Pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
PESERTA yang sesuai dengan
kriteria dan jumlah peserta sesuai dengan
standar
PENYELENGGARA
1. Sudah mengikuti pelatihan
penyelenggara diklat (TOC)
2. Tersedianya tenaga PENGENDALI DIKLA
(MOT) yang sesuai standar
PELATIH yang dalam persyaratannya harus
menguasai substansi juga menguasai kaidah-kaidah
kediklatan (yang sudah memiliki sertifikat
TPPK/TOT/Akta
Fasilitator/pelatih selain ahli dalam substansi
juga harus mendalami kemampuannya dalam
mentransfer keahliannya
Kenapa
Perlu
TPPK
TujuanPelatihan

Peserta mampu menjadi fasilitator


handal dengan menerapkan tehnik
melatih sesuai kaidah kediklatan
Penguasaan dalam
bidang teknik melatih
akan menentukan
kualitas pelatihan
Tujuan Pelatihan
KHUSUS

Menerapkan POD Menyusun SAP Menciptakan


Manajemen Kelas

Menggunakan Metode, Media Menerapkan


& Alat bantu Teknik Presentasi Melakukan Evaluasi
Hasil Pembelajaran
SELAMA
T
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai