Semhas Farhan
Semhas Farhan
1 2
Malaria Nyamuk Anopheles
3
Bunga Krisan
Mengandung flavonoid yang mempunyai
berperan penting pada proses peng-
hambat daya tetas telur.
Rumusan Masalah
Vektor
Materi Pengaruh ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium)
terhadap fekunditas dan fertilitas Anopheles sp.
Bunga Krisan
Kerangka Konsep
Hipotesis
1. Suhu
Konsnetrasi ekstrak Bunga Krisan Angka fekunditas dan angka fertili-
2. Kelembaban
yaitu 0,05%, 0,1%, 0,2% tas Anopheles sp.
3. pH air
Hubungan Antar Variabel
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Deskriptif
Dummy Tabel
Menghitung angka
fekunditas dan fertilitas
Manajemen Data
Deskriptif
Dummy Tabel
Menghitung angka
fekunditas dan fertilitas
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
Berdasarkan grafik jumlah produksi
telur nyamuk pada konsentrasi 0,5% yang
paling banyak adalah 229 butir, lalu pada
konsentrasi 0,1% jumlah
produksi telur nyamuk paling tinggi
adalah 157 butir, terakhir pada
konsentrasi 0,2% jumlah produksi
telur nyamuk paling tinggi adalah
119 butir.
Pembahasan
Berdasarkan grafik persentase angka
fertilitas pada
konsentrasi 0,5% adalah
31,21%, lalu pada konsentrasi 0,1%
persentase angka
fertilitasnya turun menjadi
25,46%, terakhir pada
konsentrasi 0,2% persentase
angka fertilitasnya turun
menjadi 11,14%
Pembahasan
Adanya telur yang tidak menetas disebut telur yang tidak fertil, hal ini bisa disebabkan kontak
dengan ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium). Penurunan persentase angka fertilitas nyamuk
Anopheles sp. dapat dikarenakan kandungan senyawa yang berada dalam
ekstrak Bunga Krisan. Dalam ekstrak Bunga Krisan terkandung senyawa piretrin yang bekerja
sebagai insektisida dengan cara menyerang sistem saraf semua serangga dan menghambat
nyamuk betina untuk menggigit sehingga nyamuk betina akan kekurangan asupan darah untuk pematangan sel
telur (Reuben R, 2007 dalam Isnaningsih dan Sukendra, 20018). Nyamuk akan mengambil protein yang
terkandung di dalam darah untuk perkembangan telur. Oleh karena itu, produksi dan perkembangan sel telur
berhubungan erat dengan kualitas protein darah yang
berasal dari inang (Niendria, 2011).
Faktor Pendukung dan Penghambat
Pendukung
01 •Kemudahan dalam mendapatkan nyamuk untuk bahan penelitian.
•Kemudahan untuk perizinan dalam menjalankan penelitian.
Penghambat
02
• Matinya semua Anopheles sp. pada hari ke 4 setelah dibawa ke laboratorium vektor Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
• Tempat pengambilan yang jauh yaitu di Purworejo.
• Tempat penelitian pindah ke Purworejo untuk menghindari kematian Anopheles sp
Keterbatasan Penelitian
Saran
02 • Perlu melakukan penelitian di habitat asal untuk menghindari kematian Anopheles sp.
• Perlu melakukan persiapan jauh-jauh hari dikarenakan komponen penelitian yang cukup banyak.
IM A
TER H
A SI
K