Anda di halaman 1dari 28

d ia tmaja

n Wi SEMINAR HASIL SKRIPSI


Fa r ha
3 1 9 006)
133
(P07 Pengaruh Ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum
-
r d an Bi cinerariaefolium) Terhadap Fekunditas dan Fertilitas
o
i an Vekt ggu Anopheles sp.
n g enda Penggan
l
Pe ng
nata
Latar Belakang

1 2
Malaria Nyamuk Anopheles

Tingginya kasus Malaria yang • Vektor dari Malaria

disebabkan oleh Plasmodium • Pengendalian masih menggu-


nakan insektisida kimia

3
Bunga Krisan
Mengandung flavonoid yang mempunyai
berperan penting pada proses peng-
hambat daya tetas telur.
Rumusan Masalah

Berapakah penurunan fekunditas dan


fertilitas Anopheles sp. pada pemaparan
berbagai konsentrasi ekstrak Bunga Krisan
(Chrysanthemum cinerariaefolium) di
laboratorium?
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum Tujuan Khusus

3. Diketahuinya penurunan fekunditas


Diketahuinya penurunan 1. Diketahuinya penurunan fekunditas
dan fertilitas Anopheles sp. pada
fekunditas dan fertilitas dan fertilitas Anopheles sp. pada
pemaparan konsentrasi 0,2% ekstrak
pemaparan konsentrasi 0,05% ekstrak
Anopheles sp. pada Bunga Krisan (Chrysanthemum
Bunga Krisan (Chrysanthemum
pemaparan berbagai cinerariaefolium) di laboratorium
cinerariaefolium) di laboratorium
konsentrasi ekstrak 4. Diketahuinya penurunan fekunditas
Bunga Krisan 2. Diketahuinya penurunan fekunditas
dan fertilitas Anopheles sp. paling
dan fertilitas Anopheles sp. pada
(Chrysanthemum pemaparan konsentrasi 0,1% ekstrak
banyak pada pemaparan konsentrasi
cinerariaefolium) di 0,2% ekstrak Bunga Krisan
Bunga Krisan (Chrysanthemum
(Chrysanthemum cinerariaefolium) di
laboratorium cinerariaefolium) di laboratorium
laboratorium
Ruang Lingkup
Kesehatan Lingkungan
Lingkup Keilmuan Pengendalian Vektor dan Bi-
natang Pengganggu

Vektor
Materi Pengaruh ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium)
terhadap fekunditas dan fertilitas Anopheles sp.

Subjek Penelitian Nyamuk Anopheles

Lokasi Krajan Kidul, Piji, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah

Waktu Pelaksanaan Oktober-Desember 2020


Manfaat Penelitian

Ilmu Pengetahuan Masyarakat Peneliti


01 02 Memberikan informasi
03 Menambah wawasan dan
Tambahan masukan data tentang pengendalian pengalaman
dan informasi sebagai ref- Anopheles sp.
erensi atau bahan pustaka
Keaslian Penelitian
Simanjuntak (2006)
Isnaningsih dan Sukendra (2018)
01 02 Pengaruh Pemberian Beberapa
Pengaruh Ekstrak Bunga Krisan
Konsentrasi Hasil Maserasi Bunga Krisan
(Chrysanthemum cinerariaefolium)
(Chrysanthemum cinerariaefolium)
Terhadap Fekunditas dan Fertilitas
Terhadap Kematian Nyamuk Aedes
Aedes aegypti
aegypti

Rinaldi, dkk. (2016)


03 Pengaruh Ekstrak Bunga Krisan
(Chrysanthemum cinerariaefolium Trev.),
Bunga Saliara (Lantana camara Linn.), dan
Bunga Lavender (Lavandula angustifolia Mill.)
terhadap Repellency Kutu Kebul (Bemisia
tabaci Genn.)
Keaslian Penelitian
Wahyuningsih dan Sihite (2015)
Mayangsari, dkk. (2015)
04 05 Perbedaan Respon Aedes aegypti
Efek Ekstrak Bunga Krisan (Linnaeus) (Diptera: Culicidae),
(Chrysanthemum cinerariaefolium) terhadap Paparan Anti Nyamuk Bakar
sebagai Ovisida Aedes aegypti dan Bunga Keluwih (Artocarpus
camansi, Blanco)
Telaah Pustaka

Malaria Nyamuk Anopheles sp.

Bunga Krisan
Kerangka Konsep
Hipotesis

? Semakin besar konsentrasi ekstrak Bunga


Krisan maka semakin besar penurunan
angka fekunditas dan angka fertilitas
nyamuk Anopheles sp.
Jenis dan Desain Penelitian
Studi Quasi Eksperiment dengan Desain static group comparison design
Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Pengganggu

1. Suhu
Konsnetrasi ekstrak Bunga Krisan Angka fekunditas dan angka fertili-
2. Kelembaban
yaitu 0,05%, 0,1%, 0,2% tas Anopheles sp.
3. pH air
Hubungan Antar Variabel
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Nyamuk Anopheles sp. diberi


Tabel dan Grafik
3 perlakuan dan 1 kontrol
Posttest Uji Data Analisis
Mandiri
Alat dan Bahan
Alat

a. Kotak pemeliharaan ukuran 80 cm x 40 cm x p. Nampan.


30 cm. q. Kapas.
b. Kotak pengamatan ukuran 25 cm x 25 cm x r. Lembar pengamatan
25 cm.
c. Kotak holding ukuran 15 cm x 15 cm x 15
cm.
d. Timbangan. Bahan
e. Alat semprot.
f. pH indikator. a. Aquades.
g. Termohigrometer. b. Etanol 96%.
h. Labu alas bulat. c. Kain kasa.
i. Aspirator. d. Bunga Krisan.
j. Gelas beker 250ml. e. Nyamuk Anopheles sp.
k. Stopwatch. f. Burung pipit.
l. Counter. g. Larutan gula 10%.
m. Pipet mikro.
n. Senter.
o. Blender.
Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan
 Perizinan
 Pembuatan kandang
 Membuat ekstrak bunga
krisan

Tahap Pelaksanaan Penelitian


a. Mengukur suhu dan kelembaban.
b. Memasukkan 30 ekor nyamuk Anopheles sp.
c. Menyemprotkan ekstrak Bunga Krisan ke nyamuk.
d. Memindahkan nyamuk memakai aspirator ke dalam kotak holding.
e. Memasukkan nyamuk yang masih hidup ke kotak pemeliharaan.
f. Memberikan pakan darah ke nyamuk.
g. Menghitung jumlah telur.
h. Memindahkan telur ke dalam nampan penetasan.
i. Menghitung angka fekunditas dan fertilitas nyamuk Anopheles sp.
Manajemen Data

Deskriptif
 Dummy Tabel
 Menghitung angka
fekunditas dan fertilitas
Manajemen Data
Deskriptif
 Dummy Tabel
 Menghitung angka
fekunditas dan fertilitas
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
Berdasarkan grafik jumlah produksi
telur nyamuk pada konsentrasi 0,5% yang
paling banyak adalah 229 butir, lalu pada
konsentrasi 0,1% jumlah
produksi telur nyamuk paling tinggi
adalah 157 butir, terakhir pada
konsentrasi 0,2% jumlah produksi
telur nyamuk paling tinggi adalah
119 butir.
Pembahasan
Berdasarkan grafik persentase angka
fertilitas pada
konsentrasi 0,5% adalah
31,21%, lalu pada konsentrasi 0,1%
persentase angka
fertilitasnya turun menjadi
25,46%, terakhir pada
konsentrasi 0,2% persentase
angka fertilitasnya turun
menjadi 11,14%
Pembahasan
Adanya telur yang tidak menetas disebut telur yang tidak fertil, hal ini bisa disebabkan kontak
dengan ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium). Penurunan persentase angka fertilitas nyamuk
Anopheles sp. dapat dikarenakan kandungan senyawa yang berada dalam
ekstrak Bunga Krisan. Dalam ekstrak Bunga Krisan terkandung senyawa piretrin yang bekerja
sebagai insektisida dengan cara menyerang sistem saraf semua serangga dan menghambat
nyamuk betina untuk menggigit sehingga nyamuk betina akan kekurangan asupan darah untuk pematangan sel
telur (Reuben R, 2007 dalam Isnaningsih dan Sukendra, 20018). Nyamuk akan mengambil protein yang
terkandung di dalam darah untuk perkembangan telur. Oleh karena itu, produksi dan perkembangan sel telur
berhubungan erat dengan kualitas protein darah yang
berasal dari inang (Niendria, 2011).
Faktor Pendukung dan Penghambat
Pendukung
01 •Kemudahan dalam mendapatkan nyamuk untuk bahan penelitian.
•Kemudahan untuk perizinan dalam menjalankan penelitian.

Penghambat
02
• Matinya semua Anopheles sp. pada hari ke 4 setelah dibawa ke laboratorium vektor Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
• Tempat pengambilan yang jauh yaitu di Purworejo.
• Tempat penelitian pindah ke Purworejo untuk menghindari kematian Anopheles sp
Keterbatasan Penelitian

Kondisi suhu dan kelembaban di laboratorium vektor Poltekkes Kemenkes


Yogyakarta yang berbeda dari habitat asal yaitu Purworejo membuat keseluruhan
Anopheles sp. mati dan membuat peneliti harus 2x mengambil nyamuk di Purworejo serta melakukan
penelitian disana yang membuat anggaran penelitian membengkak
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
• Konsentrasi 0,05% berpengaruh terhadap penurunan fekunditas dan fertilitas Anopheles sp. dengan rata-
01 rata fekunditas 13,93 atau 14 butir/betina, penurunan fekunditas 66,83% dan rata-rata fertilitas 31,21%.
• Konsentrasi 0,1% berpengaruh terhadap penurunan fekunditas dan fertilitas Anopheles sp. dengan rata
rata fekunditas 9,36 atau 9 butir/betina, penurunan fekunditas 77,72% dan rata-rata fertilitas 25,46%.
• Konsentrasi 0,2% berpengaruh terhadap penurunan fekunditas dan fertilitas Anopheles sp. dengan rata
rata fekunditas 5,41 atau 5 butir/betina, penurunan fekunditas 86,83% dan rata-rata fertilitas 11,14%.
• Konsentrasi 0,2% mempunyai berpengaruh paling besar terhadap penurunan fekunditas dan fertilitas
Anopheles sp.

Saran
02 • Perlu melakukan penelitian di habitat asal untuk menghindari kematian Anopheles sp.
• Perlu melakukan persiapan jauh-jauh hari dikarenakan komponen penelitian yang cukup banyak.
IM A
TER H
A SI
K

Anda mungkin juga menyukai