Anda di halaman 1dari 30

Generasi pertama Generasi Kedua

Konvensional Novel
Tipikal Atipikal
DRA SDA , PDA
• Konsentrasi plasma puncak ; p.o : 1 – 4 jam
i.m : 30 – 60 menit.

}
• Rokok
Kopi
Mengganggu absorbsi
Antasida
Makanan
• Kadar tetap (steady state) dicapai + 3 – 5 hari
• Waktu paruh + 24 jam dapat diberikan sekali sehari
• DRA berpotensi rendah
• Klorpromazin kontra indikasi: riwayat kejang, hipotensi
• Sulpirid ( Dogmatil ).

• DRA berpotensi tinggi


• Haloperidol.
• Perfenazin.
• Flufenazin ( Anatensol )
• Trifluperazin ( Stelazine )
1. Skizofrenia (termasuk anak) dan skizoafekif.
2. Gejala psikotik Mania akut.
3. Depresi mayor dengan gejala psikotik.
4. Gangguan waham.
5. Agitasi berat dan Perilaku Kekerasan.
6. Psikotik akibat zat.
• Clozapine.
• Risperidone.
• Olanzepine ( Zyprexa ).
• Quetiapine ( Seroquel ).
• Aripripazole ( Abilify ).
1. Psikosis akut dan kronik (skizofrenia , skizoafektif ) :
• Remaja dan dewasa.
• Efektif terhadap gejala positif > DRA
• Efek terhadap gejala negatif > DRA
• Relaps : jarang.

2. Gangguan bipolar.
3. Terapi tambahan untuk Depresi resisten.
4. Gangguan cemas
Obat Dosis Oral Sedasi Autonomik EPS
Th/ ekivalen (mg)

Klorpromazin 100 +++ +++ ++

Haloperidol 2 + + +++

Thioridazin 100 +++ +++ +

Perfenazin 8 ++ + ++ / +++

Trifluoperazin 5 ++ + +++

Flufenazin 2 + + +++
Extrapyramidal Side Effects of Antipsychotics
Generik Dosis / Hari Indikasi
Antikolinergik Distonia akut, parkinsonism
Trihiksifenidil p.o. 2 – 5 mg akinesia, akatisia
t. i. d
Antihistamin
Difenhidramin p.o. 2 mg qid idem, rabbit syndrome
im 25 mg
Antagonis β-adrenergik
Propanolol p.o. 20 – 40 mg Akatisia
t.i.d.
Benzodiazepin
Lorazepam p.o. 1 mg t.i.d. Akatisia, distonia akut
AMBANG KEJANG
• DRA ambang kejang
• DRA berpotensi rendah :
Klorpromazin

EFEK HEMATOLOGIK
• Lekopeni sementara ( WBC + 3500 ) : sering, bukan hal serius
• • :Serius
Agranulositosis (30 %).
• 1/10.000 pasien dengan DRA
• Serak + demam
• Segera DRA stop & kirim ke fasilitas medik lengkap
• Efek samping yang
• Kriteria diagnosis DSM – IV TR :
• Kekakuan otot yang berat
• Suhu } Sesudah mendapat antipsikotik

• > 2 gejala / hasil laboratorium :


• Diaforesis
• Disfagi, inkontinentia.
• Tremor.
• kesadaran , mutisme
• Leukositasis
• Kreatinin fosfokinase (CPK)
• Enzim hati
1. Segera hentikan antipsikotik.
2. Penatalaksanaan suportif, nutritif.
3. Terapi elektrolit.
4. Respiratory support.
5. Cegah fungsi ginjal.
6. ICU
• Penelitian < < pengetahuan < <
• Tidak ada kontra indikasi absolut antipsikotik ibu hamil
dan pemberi ASI.
• Aturan dasar :
Cegah pemberian antipsikotik terhadap :
Ibu hamil ( t.u. trimester I ).
Ibu laktasi
Kecuali : Gangguan jiwa ibu berat.
• DRA : • Melewati plasenta.

• Bukti DRA malformasi kongenital : ?


Ibu hamil pengguna antipsikotik : 2, 5 %
Anomali kongenital :2%

• Hewan percobaan :
DRA jumlah reseptor dopamin anak
Haloperidol kolesterol anak

• DRA potensi tinggi lebih aman, bila diperlukan.

• SDA : belum ada data.


• Penggunaan antipsikotik : sebagian besar “ off – label patterns “.
(diambil dari literatur dewasa).
• Tidak selalu menguntungkan / ditoleransi baik.
• Anak sedang dalam perkembangan yang cepat dalam aspek : biologi
otak, fisiologik, kognitif, emosional, dan sosial.
• Obat sistem hepar (anak : kerja Cytochrom P450 : berbeda).
sistem renal (clearance lebih cepat, paruh waktu
lebih pendek).
• Efek samping mempengaruhi perkembangan anak :
Reaksi anak : berbeda dengan dewasa.
Toleransi anak : dipengaruhi umur.
• Pemberian obat :
• Mulai dengan dosis rendah pelan efektif dan ditoleransi
baik.
• Jangka pendek.
• Dua hal penting lanjut usia :

1. Lebih mudah mengalami efek samping (terutama efek kardiak)


2. Lebih lambat memetabolisme dan mengekskresi obat.

Praktek :
• Dosis : harus kecil, kurang lebih ½ dosis awal yang biasa.
(ada yang = dosis dewasa)
• Dosis awal : konservatif.
• dosis harus sedikit demi sedikit dan lebih perlahan daripada
orang dewasa efektif.
• Kebanyakan lanjut usia : obat polifarmasi.

Interaksi obat !
( waktu memilih obat , evaluasi )
• Antipsikotik sedatif, pusing , hipotensi postural lansia
jatuh fraktur ( panggul )
• Respon terhadap obat : kurang dapat diduga.
• Dilema etik : kapasitas memberi Informed Consent
Obat Mekanisme Efek Klinik
Antikolinergik efek kolinergik efek antipsikotik
konsentrasi DRA 50%

Merokok Enzim mikrosom (+) konsentrasi DRA


1. Pada awitan sakit (membatasi progresivitas penyakit)
2. Pada fase akut
3. Prevensi kekambuhan (relapse)
4. Penghentian
• Pemberian antipsikotik (studi risperidon) pada fase prodromal
dan pada awal gejala pertama muncul

↓Gejala
Mencegah/menunda progresivitas skizofrenia
Pemberian antipsikotik pada fase ini

• Efek menenangkan distres pada pasien


• Intensitas pengalaman psikotik
• Awitan efek : 1 - 2 minggu pasca dosis efektif
• Respon terbanyak terjadi dalam : 3 - 4 minggu
• dosis : tidak menolong
• Manfaat dosis tinggi : (-), efek samping (+)
• Respon awal yang kurang (perbaikan BPRS < 20% dalam 1
minggu) prediksi: y.a.d tidak akan responsif
• Antipsikotik atipikal tidak lebih baik daripada tipikal,
kecuali EPS
• Kekambuhan pada skizofrenia : 80% dari pasien yang
tidak diobati  penting: terapi pemeliharaan terutama
penatalaksanaan.

2 – 6 bulan
• Bila antipsikotik dihentikan kambuh
• Pasien merasa lebih enak karena tidak ada efek
samping  kambuh
• Terapi yang intermiten : tidak efektif
• Efek samping yang tidak terdeteksi (akatisia, BB ,
disforia)  kepatuhan
• Antipsikotik jangka panjang : strategi pencegahan kekambuhan
tetapi
Sulit memotivasi pasien terutama yang sudah asimptomatik

Perlu kesepakatan antara dokter – pasien tentang batas


penggunaan obat yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
(Bagi pasien, keseimbangan efek positif – negatif ditambah alasan
tidak akan kambuh : penting !)

Pengikutsertaan keluarga, sahabat, pekerjaan (++)


• Kepatuhan pasien skizofrenia lebih baik terhadap
antipsikotik atipikal selama 6 bulan terapi, tetapi tidak
pada 12 bulan terapi

Intervensi untuk ↑kepatuhan diperlukan untuk semua


pasien.
• Banyak pasien skizofrenia: antipsikotik jangka panjang
dengan dosis ketika sakitnya akut.

Merugikan pasien:
Blokade D2 yang signifikan dapat menetap sampai 16 minggu
sesudah penghentian obat depot, dan sampai 6 bulan : 30%
menetap
• ↓ dosis dari taraf akut hasil baik
• Beberapa pasien membutuhkan dosisi tinggi dalam
jangka panjang

Kepedulian dokter (++) mencegah kekambuhan


1. Cek dengan teliti riwayat penyakit, ketidak patuhan, kekambuhan
2. Perubahan dosis harus sedikit demi sedikit
3. Sediakan waktu untuk menilai hasil/perbaikan
4. Ingatlah puncak kekambuhan: ± 3-6 bulan pasca ↓/stop obat
5. Perubahan dosis selanjutnya hanya pada interval 3-6/12 bulan
6. Memiliki sistem deteksi untuk gejala awal kekambuhan
7. Memiliki rencana untuk ↑/memulai dosis apabila gejala muncul kembali  Stabilisasi
pasien
1. Intervensi awal: gunakan antipsikotik yang efektif
2. Dosis obat harus optimal
3. Pilihan pasien menjadi prioritas utama
4. Jangka waktu pengobatan harus adekuat
5. Penatalaksanaan harus dimonitor
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai