Anestesi Pada Kelainan Respirasi
Anestesi Pada Kelainan Respirasi
M SINDU SINTARA
ASMA
Gangguan umum pada 5-7% populasi
Terjadi peradangan dan respon
hiperaktif pada jalan nafas (bronkus)
Klinis : dispnea, batuk, mengi
(obstruksi jalan nafas akibat kontriksi
otot polos bronkus, edema,
hipersekresi) yg terjadi secara
episodic
Pemicu allergen (serbuk, bulu,
debu,polutan, zat kimia, obat2an)
ASMA
Evaluasi Preops :
Penggunaan obat antibronkospasme
Riwayat eksaserbasi akut
Riwayat pengobatan terakhir (apa perlu tatalaksana tambahan)
Pemeriksaan fisik (untuk evaluasi klinis)
Tes Fungsi Paru
Thorax foto
Analisis Gas Darah
Pertimbangkan sedasi premed
Pengobatan dilanjutkan sampai persiapan ops
ASMA
Tatalaksana Durante :
Disarankan Regional Anestesi
Hati2 saat Instrumentasi jalan nafas
Pemberian anestesi umum dangkal bisa memicu spasme
Hindari obat histamin release (kurare, atracurium, mivacurium, morfin,
meperidine)
Halotan gas anestesi yg paling baik
Evaluasi aliran udara
Pemberian agonis Betha Andrenergic secara aerosol (salbutamol, terbutaline,
formoterol)
Steroid (dexametason, hidrocortison, Metilprednisolon)
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
PPOK : kondisi terjadinya keterbatasan alira udara yg tidak sepenuhnya
reversible yg terjadi pada jalan nafas dan kerusakan parenkim paru
Terjadi gangguan elastisitas parenkim paru, menurunkan rigiditas
dinding bronkiolus, spasme bronkus aktif, obstruksi akibat secret, rusak
nya parenkim paru dan berkembang nya emfisema
Menunjukan penurunan kapasitas paru
Pada thorax Xray tampak gambaran hiperlusen dan mendatarnya
diagfragma
Pada CT Scan tampak penebalan dinding bronkus, kerusakan alveoli
BRONKITIS KRONIS
Batuk produktif selama tiga bulan berturut
Faktor berperan :
Merokok
Paparan debu
Infeksi paru berulang
Riwayat keluarga
Terjadi hipertropi kelenjar mukosa Bronkus
sehingga secret berlebih disertai edema
mukosa
Infeksi berulang virus dan bakteri disertai
spasme bronkus
Hipoksemia kronik akan menyebabkan
hipertensi pulmonal dan gagal jantung
kanan
EMFISEMA
Kelainan patologis yang di
tandai dengan kerusakan
septum alveolar ireversibel
Penurunan disfusi paru
karena kerusakan struktur
kapiler alveolus
Diagnosis penegakan dengan
CT Scan Thorax
Merokok merupakan factor
utama (menghambat
aktifitas protease)
PPOK
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
PPOK : kondisi terjadinya keterbatasan alira udara yg tidak sepenuhnya
reversible yg terjadi pada jalan nafas dan kerusakan parenkim paru
Terjadi gangguan elastisitas parenkim paru, menurunkan rigiditas
dinding bronkiolus, spasme bronkus aktif, obstruksi akibat secret, rusak
nya parenkim paru dan berkembang nya emfisema
Menunjukan penurunan kapasitas paru
Pada thorax Xray tampak gambaran hiperlusen dan mendatarnya
diagfragma
Pada CT Scan tampak penebalan dinding bronkus, kerusakan alveoli
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
Persiapan Preops :
Evaluasi sesak nafas, produksi dahak, wheezing dan ronki
Tes fungsi Paru
Thorax foto
Cek AGD
Bila ditemui infeksi saluran nafas sebaiknya ditunda
Merokok dihentikan 6-8 minggu sebelum operasi
Pengobatan dilanjutkan sampai ops
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
Penatalaksanaan Durante Ops
Dipilih Regional Anestesi
Posisi operasi dihindari yg head down, litotomi, lateral decubitus