Anda di halaman 1dari 13

FIQIH IBADAH

DOSEN PENGAMPU : M.ANUGRAH M.Pd.I


KELOMPOK 2

DINA M.FAUZI
MARIANA
WUDLU
Pengertian wudhu
Menurut bahasa, wudhu berasal dari kata wadha’ah yang berarti kebersihan dan baik. Sederhananya
pengertian wudhu adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Hal ini berkaitan
dengan seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat. Berwudu bisa pula
menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.

Adapun menurut secara istilah wudhu adalah menggunakan air yang dapat mensucikan pada
empat anggota tubuh (Wajah, tangan, kepala, kaki) dengan sifat yang khusus menurut syariat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wudhu adalah menyucikan diri
(sebelum salat) dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki. Sementara itu, dilansir dari
Wikimuslim,

4
Dasar Hukum dan Tata Cara
Wudlu
1. Bersiwak atau bersikat gigi dengan pasta gigi (HR. Al-Bukhari, Nasa'i dan
Ahmad).
2. Niat berwudlu karena Allah (HR. Al-Bukhari: 1, Muslim: 3530).
3. Mengucapkan bismillah ketika akan memulai wudlu (HR. An-Nasa'i dan Ibnu
Huzaimah)
4. Membasuh tangan tiga kali sambil menyela-nyelai jari jemari (HR. At-Tirmizi,
Nasa'l, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah), dengan menggosok-gosokkannya
(HR. Abu Daud dan Ahmad).
5. Berkumur-kumur secara sempurna (tamadlmadla) sambil memasukkan air ke
dalam hidung (istansyaqa) sampai ke dalam-dalam lalu menyemburkannya keluar
sebanyak tiga kali (HR. Muttafaq Alaih).
6. Membasuh wajah tiga kali secara merata sambil mengucek ujung bagian dalam
kedua mata (HR. Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
7. Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali, kemudian tangan kiri dengan cara
yang sama (HR.Abu Daud, Nasa'i dan Ahmad). The Power of PowerPoint | thepopp.com 5
LANJUT………

8. Mengusap kepala sekaligus dengan telinga, cukup hanya sekali, dengan cara
mengusap kepala dengan kedua tangan dari depan ke belakang; memulai dari batas
depan kepala dengan menjalankan kedua tangan sampai tengkuk, kemudian
mengembalikannya ke tempat memulainya (HR Al-Jama'ah).

9. Membasuh kaki kanan sampai dua mata kaki sambil menyela-nyelai jemarinya
sebanyak tiga kali, kemudian kaki kiri dengan perlakuan yang sama (HR. Al-Bukhari).

10. Tertib, sesuai urutannya (HR. Nasa'i, Ahmad dan Ad-Daruquthni).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


1 Anggota wudlu akan bercahaya dan menjadi saksi di
hari Kiamat (HR. Al-Bukhari: 133, Muslim: 363).
Pembersih dosa dan penambah kebaikan (HR. Muslim:
2

HIKMAH
260).

3 Mengangkat derajat di sisi Allah (HR. Muslim: 469).

WUDLU 4 Ilmu pengetahuan modern, khususnya dalam bidang kedokteran


menemukan banyak sekali manfaat kesehatan dari wudlu. Berkumur-
kumur dapat membersihkan mulut dari segala kuman-kuman yang
5 ada dalam air ludah, gigi, lidah, dan semua bagian mulut lainnya,
sehingga dapat mencegah dari penyakit gusi dan gigi.

7
MENGUSAP KHUF (MASHUL KHUFFAIN

Meskipun membasuh kaki merupakan salah satu rukun wudlu, namun agama memberikan
keringanan untuk tidak membasuhnya dengan cara mengusap punggung khuf. Khuf artinya sepatu
panjang yang menutupi seluruh bagian kaki yang wajib dibasuh saat berwudlu. Khuf biasa dipakai
oleh misalnya para mandor bangunan, pekerja tambang dan lainnya.

Berdasarkan hadis di atas dan ditambah dengan keterangan hadis-hadis lain, para ahli hukum
Islam menyimpulkan bahwa kebolehan mengusap khuf dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Orang yang menggunakan khuf, harus dalam keadaan suci saat mulai memakainya.
2. Khuf masih berlaku walaupun dipakai buang air besar, kencing dan tidur.
3. Khuf tidak boleh dilepas. Apabila salah satu atau keduanya dilepas, maka masa berlakunya
habis.
4. Masa berlaku khuf adalah sehari semalam bagi yang mukim, dan 3 hari bagi yang musafir.
5. Masa berlaku khuf habis jika mengalami hadas besar yang menyebabkan wajib mandi (Sayyid
Sabiq, 1999:55).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


TAYAMMUN
Tayammum secara etimologis artinya sengaja (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 1699). Sedangkan
secara terminologis, tayammum adalah sengaja mengunakan tanah atau debu sebagai alat bersuci
sebagai pengganti wudlu dan mandi jika ada halangan. Hal ini berdasarkan firman Allah swt:
1. Alasan dibolehkan Tayammum
Dalam khazanah fiqih Islam disebutkan bahwa sebab-sebab dibolehkan bertayammum adalah:
a. Ketika tidak menemukan air, atau menemukan air tetapi tidak cukup untuk bersuci. Hal ini
berdasarkan hadis Imran bin Husain Al-Khuza'i (HR. Al-Bukhari: 335). Demikian juga dibolehkan
bertayammum saat air ada tetapi tidak cukup, karena digunakan untuk minum atau kebutuhan
pokok lainnya (Sayyid Sabiq, 1983: 68).
b. Ketika sakit atau ada luka yang menurut keterangan ahli medis atau pengalaman dapat
membahayakan jika tersentuh air. Hal ini didasarkan pada hadis Jabir terdahulu (HR. Abu Daud:
284).
c. Ketika air sangat dingin yang dapat membahayakan kesehatan dan tidak mungkin untuk
memanaskannya. Hal ini didasarkan pada hadis Amr bin Al-Ash (HR. Abu Daud: 283).
d. Ketika air ada dan cukup, tetapi tidak mungkin menggunakannya karena ada musuh atau
binatang buas atau bahaya lainnya yang mengancam jiwa, harta atau kehormatan (Sayyid Sabiq,
1983: 68). The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
Tata Cara Berdasarkan hadis diatas dapat disimpulkan
Bertayammum bahwa tata cara bertayammum adalah:
a. Mengucap basmalah dan berniat, sambil
meletakkan kedua telapak tangan di tanah,
kemudian meniup debu yang masih menempel
di tangan..
b. Mengusapkan kedua telapak tangan ke
wajah satu kali, kemudian langsung mengusap
tangan kanan hingga pergelangannya,
kemudian tangan kiri dengan perlakuan yang
sama.

10
Hal-hal yang a.Semua hal-hal yang membatalkan wudlu (Sayyid

membatalkan Sabiq, 1983: 69).


b.Menemukan air suci sebelum mengerjakan shalat.

Tayammum Jika Shalat telah selesai dilakukan dengan


menggunakan tayammum, lalu menemukan air
untuk berwudlu, maka Shalat tidak perlu diulangi
berdasarkan hadis Abu Said Al-Khudri (HR. Abu
Daud: 286).
c. Habis masa berlakunya, yaitu satu tayammum
untuk satu Shalat (Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah, 2003, 1:45-46).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


ISTINJA
Secara etimologis, istinja' artinya selamat, bebas dan terlepas (Ahmad Warson Munawwir,
1984: 1490). Sedangkan secara terminologis, istinja' adalah membersihkan atau
mensucikan qubul (kemaluan) dan atau dubur (anus) setelah selesai dari buang air dengan
menggunakan air atau batu.

Namun jika air tidak ada atau sulit mendapatkannya, maka dibolehkan beristinja'
dengan batu. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, selain batu, beristinja' juga dapat
menggunakan benda suci yang padat, kesat dan menyerap, misalnya bata merah, tanah
keras, kayu kering, batu apung, tissu dan lain sebagainya. Batu dan sejenisnya yang
digunakan untuk beristinja' diutamakan berjumlah ganjil, yaitu tiga batu

Adapun tata cara beristinja' dengan air adalah tangan kiri memegang dan menggosok
qubul atau dubur, sedangkan tangan kanan menuangkan air. Sedangkan jika menggunakan
batu, tangan kiri memegang qubul dan dubur, sedangkan tangan kanan memegang batu.
Tangan kanan tidak boleh menyentuh qubul dan dubur (HR. Al-Bukhari: 149, Muslim:
393).
The Power of PowerPoint | thepopp.com 12
Thank You for Watching!

Anda mungkin juga menyukai