Seminar Jiwa Kel C Fix
Seminar Jiwa Kel C Fix
KEL C
1. Fajar Mustaqim, S.Kep 2230913310057
2. Bambang Maulana, S.Kep 2230913310047
3. Zahratul Zannah, S.Kep 2230913320033
4. Iriana Contesa, S.Kep 2230913320068
5. Andra Gilang Permana ,S.Kep 2230913310084
HALUSINASI
Pengertian
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari
suatu obyek rangsangan dari luar, gangguan persepsi
sensori ini meliputi seluruh pancaindra
Etiologi
Predisposisi : Perkembangan, sosiokultural, Biologis, Psikologis
dan Sosial Budaya
Presipitasi : fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual
Jenis-jenis Halusinasi
Halusinasi pendengaran, penciuman,penglihatan, pengecapan
dan perabaan
Rentang Respon Halusinasi
ADAPTIF MALADAPTIF
Trauma
Pasien mengatakan
Pengobatan pernah memukul
sebelumnya orang lain dan
dipukul oleh orang
Tidak ada lain
Tidak Pernah Tidak ada Pasien mengatakan sangat sedih saat kehilangan kedua
orang tuanya, ayah pasien meninggal pada tahun 2015
dan ibu pasien meninggal tahun 2021, saat ibu nya
meninggal pasien mulai tidak bisa menahan emosi untuk
marah sering mengamuk dan memukul serta mendengar
suara bisikan dajjal. Ketika menceritakan tentang kematian
kedua orang tuanya pasien terlihat sedih dan menundukan
wajahnya ketika bercerita. Pasien mengatakan tinggal
sendirian karena saaudara yang lain tinggal di rumah
keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN
Tanda vital
TD : 130/20 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 оC
TB : 175 cm STATUS MENTAL
BB : 65 kg • Penampilan pasien rapi
• Pasien berbicara cepat dan
Psikososial nyambung
• Aktivitas motorik tenang
Genogram • Alam perasaan adekuat
Pasien merupakan anak pertama
• Afek pasien labil
dari 4 bersaudara, kedua orang tua
pasien sudah meninggal, pasien • Interaksi selama wawancara
tinggal dirumah sendirian kooperatif
• Persepsi pendengaran
• Proses pikir sirkumtansial
• Tingkat kesadaran compos mentis
• Memori baik
• Tingkat konsentrasi berhitung baik
Konsep diri, hubungan sosial dan
spiritual: Tidak ada masalah
• Kemampuan penilaian tidak ada
keperawatan gangguan
• Daya tilik diri disangkal
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Makan
Kebutuhan
Persiapan Penggunaan obat
Mandi Pulang
ASPEK PENUNJANG Co
nt
en
Skizofrenia paranoid (F.20.3) adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan ts
proses pikir, cendrung mendengar suara suara dalam pikiran dan melihat sesuatu yng 0 4
tidak nyata
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Efek Samping
Indikasi
Trihexyphenidyl 2 mg Mengobati gejala penyakit - Pasien dengan - Penglihatan buram
parkinson hipersensitivitas - Konstipasi
Trihexyphenidyl - Mulut kering
- Gloukoma sudut tertutup - Mengantuk
DS : Pasien mengatakan sangat sedih saat kehilangan kedua orang tuanya, ayah pasien meninggal pada tahun 2015 dan ibu pasien
Dukacita
Maladaptif
meninggal tahun 2021, saat ibu nya meninggal pasien mulai tidak bisa menahan emosi untuk marah sering mengamuk dan memukul
serta mendengar suara bisikan dajjal. Pasien mengatakan tinggal sendirian karena saaudara yang lain tinggal di rumah keluarga.
DO : Ketika menceritakan tentang kematian kedua orang tuanya pasien terlihat sedih dan menundukan wajahnya ketika bercerita.
DS : 1. Pasien mengatakan putus minum obat karena tidak ada yang memperhatikan di rumah. Ketidakefe
2. Keluarga pasien mengatakan pengobatan pasien tidak berhasil karena minum obat tidak teratur. ktifan
DO : 1. Berdasarkan catatan rekam medik pada tanggal 19 maret 2023 pasien pernah di rawat di RSJ Sambang Lihum karena pasien menggunakan napza jenis alkohol
yang mengakibatkan pasien menjadi gaduh gelisah, teriak-teriak. Manajeme
2. Berdasarkan catatan rekam medik pasien masuk kembali ke RSJ Sambang Lihum tanggal 2 Mei 2023 karena menggangu warga , bicara tidak jelas, bicara n Mandiri
cepat, tidak dapat mengontrol perilaku. Kesehatan
Hari/Tanggal/waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Keperawatan
Rabu , 03 Mei 2023 Halusinasi SP 1 S
Jam : 10.30 wita pendengaran 1. Pasien mengatakan bersedia
1. Memberi salam, memperkenalkan
berkenalan, pasien menyebutkan nama panggilan
dirinama lengkap, nama panggilan asal Iriana Contesa,
yang disenanginya yakni Tn.I
institusi menyampaikan tujuan dan 2. PasieN mengatakan mengontrol halusinasi: S.Kep
panggil Pasien dengan panggilan dengan cara menghardik
kesukaan dan mempertahankan sikap 3. Pasien mengatakan ingin melakukan latihan
jujur, empati dan menerima, sampaikan menghardik pada jam 09.00 dan 11.00 WITA
kontrak waktu O:
2. Mengidentifikasi halusinasi: dengan 4. Pasien mengetahui cara mengontrol halusinasi
5. Pasien melakukan cara mengontrol halusinasi
mendiskusikan isi,frekuensi, waktu (menghardik) dengan cara menutup telinga saat
terjadi, situasi pencetus, perasaan dan mendengar suara
respon.
3. Menjelaskancara mengontrol
A:Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
halusinasi: hardik, obat, bercakap- Pendengaran
cakap, melakukan kegiatan. P:
4. Melatih cara mengontrol halusinasi Perawat
dengan menghardik 6. Mempertahankan hubungan salingpercaya
5. Memasukan pada jadwal kegiatan Lanjutkan SP2:
7. Mengevaluasi kegiatan menghardik dan memberi
untuk latihan menghardik pujian atas keberhasilannya
8. Melatih cara mengontrol h alusinasi dengan obat
dan menjelaskan 8 benar obat (benar obat,
manfaat, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat,kadaluarsadan dokumentasi).
9. Memasukkan latihan menghardik dan minum obat
ke dalam jadwal kegiatan harian
Pasien
10. Latihan menghardik 2x sehari pada pukul 09.00
dan 11.00 WITA.
Hari/Tanggal/waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
Keperawatan
Tanggal12 ,13,14 Mei Halusinasi Pemberian Terapi Dzikir Melakukan S : Pasien mengatakan memahani cara melakukan dzikir
2023 Jam : 11.30 pendengaran post test setelah O :Hasil skor pretest : 27 (Berat) Pasien dapat
mempraktikkan cara melakukan dzikir Iriana Contesa,
pemberian terapi dzikir
A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran S.Kep
menggunakan instrument Auditory P :Perawat
Hallucinations Rating Scale -Observasi keadaan pasien setiap hari
(AHRS). Adapun kriteria penilaian -Observasipelaksanaan zikir
dengan score 0-4 yang terdiri dari Pasien
: Frekuensi, Durasi, Lokasi, Latihan dzikir 2x sehari pada pukul 09.00 dan 12.00
Kekuatan suara halusinasi,
Keyakinan, Jumlah isi suara S : Pasien mengatakan melakukan terapi dzikir setiap kali
negatif, Derajat isi suara negatif, suara-suara itu muncul
Tingkat kesedihan/tidak O :Hasil skor postest : 25 (Berat)
menyenangkan suara yang A : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
P :Perawat
didengar, Intensitas
kesedihan/tidak menyenangkan, - Observasi keadaan pasien setiap hari
Gangguan untuk hidup akibat - Observasi pelaksanaan zikir
Pasien
suara, dan Kemampuan
mengontrol suara. Latihan dzikir 2x sehari pada pukul 09.00 dan 12.00