Anda di halaman 1dari 8

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Tinjauan Literature

Pembahasan literature review ini mencakup tentang dampak pengembangan

karir perawat terhadap pelayanan rumah sakit.

5.1.1 Dampak pengembangan karir perawat terhadap kinerja Perawat

Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan

rencana karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang

yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih

baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat. Karir perawat disusun

untuk pencapaian keunggulan asuhan yang dimiliki perawat dan partisipasi

untuk mencapai kompetensi sesuai dengan level karir (Baucom et al dalam

PERMENKES no 40 2017).

Pengembangan karir merupakan salah satu dari banyak faktor yang cukup

kuat dalam peningkatan kinerja perawat. Artinya pengembangan karir bagi

para perawat perlu dilakukan dalam memberikan pelayanan keperawatan

perawat tidak hanya ingin memperoleh gaji, tapi para perawat juga

mengharapkan perubahan, kemajuan dan kesempatan yang diberikan oleh

rumah sakit kepada perawat untuk maju ke tingkat lebih tinggi dan lebih baik.

Adapun dukungan yang dapat dilakukan organisasi kepada perawat untuk

meningkatkan kinerja yaitu antara lain pengembangan karir dan juga

pemberian kompensasi. Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan


karyawan yang dipakai sebagai dasar penilaian terhadap karyawan atau

organisasi sehingga perlu meningkatkan kinerja (Kenelak dan Pio 2016).

Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik-

baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka

pencapaian tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit

organisasi. Jika perawat diperhatikan dan dihargai sampai mendapatkan

penghargaan superior mereka akan lebih terpacu untuk mencapai prestasi

pada tingkat lebih tinggi menurut Bawono & Nugraheni (dalam Usastiawaty

dan Nugraha 2018). Dari hasil analisis artikel diketahui pengembangan karir

menunjukan hasil berpengauh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat

yaitu artikel 1,8, 10 dan artikel 13. Artikel 13 memaparkan dalam upaya

meningkatkan kinerja perawat lebih baik dan efektif jika dilakukan secara

langsung melalui pengembangan karir, pengembangan karir yang terorganisis

di Rumah Sakit akan berimplikasi pada peningkatan kinerja perawat. Hasil dari

artikel 10 menjelaskan bahwa pendidikan, pelatihan dan pengetahuan

(pengalaman kerja) dalam pengembangan karir perawat memiliki pengaruh

yang besar terhadap kinerja perawat. Artikel ini sesuai dengan hasil penelitian

Suntono dan Kadafi (2019) di Rumah Sakit A.M Parikesit Tenggarong

menunjukan bahwa pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja perawat. Data tersebut menunjukan bahwa semakin

meningkatnya program pengembangan karir perawat maka akan

meningkatkan kinerja perawat. Pengembangan karir yang meningkat diantara


para perawat dapat memberikan kinerja yang terbaik dan maksimal bagi

Rumah Sakit.

5.1.2 Dampak Pengembangan Karir Perawat Terhadap Pelayanan Keperawatan

Pengembangan karir profesional perawat dalam bentuk jenjang karir perawat

merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai

dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi yang menghasilkan

kinerja profesional. Jenjang karir mempunyai makna tingkatan kompetensi

untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis sesuai

batas kewenangan. Adanya jenjang karir perawat dapat meningkatkan

pelayanan profesional perawat (PERMENKES no 40 tahun 2017). Pelayanan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat

Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat,

baik sehat maupun sakit (PERMENKES no 26 tahun 2019). Jenjang karir

perawat didalamnya suatu sistem yang terdapat model posisi pekerjaan

berurutan yang membentuk karir seseorang. Posisi tersebut menggambarkan

tingkatan kompetensi untuk mendapatkan kewenangan klinis sehingga dapat

memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien (Rivai

dan Sagala dalam Sinambela, 2016).

Dalam arikel 2 menjelaskan pengembangan karir memiliki pengaruh yang kuat

terhadap pelayanan keperawatan, bentuk pelayanan keperawatan seperti

yang dijelaskan di dalam jurnal yaitu memberikan beberapa perlakuan,

misalnya berupa pengobatan pasien, pengecekan kesehatan pasien dan juga


dengan memberikan konseling formal dan non formal kepada setiap pasien

yang memerlukan. Bentuk pengembangan karir perawat adalah dengan

diselenggarakannya pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal,

pengarahan dan monitoring.

1.1.2 Dampak Pengembangan Karir Perawat Terhadap kepuasan Kerja Perawat

Menurut Handoko (2012), kepuasan kerja adalah keadaan emosional baik

yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dimana karyawan

memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja bukanlah seberapa keras

atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang

menyukai pekerjaan tertentu. Kepuasan kerja berhubungan dengan perasaan

atau sikap seseorang mengenai pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan

promosi atau pendidikan, pegawasan, rekan kerja, beban kerja, dan lain-lain.

Umar (dalam Rizal Nabawi 2019) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah

perasaan dan penilaian seseorang atas pekerjaanya, khususnya mengenai

kondisi kerjanya, dalam hubunganya dengan apakah pekerjaannya mampu

memenuhi harapan, kebutuhan,dan keinginanya.

Dari hasil analisis peneliti pada artikel yang membahas terkait pengembangan

karir perawat terhadap kepuasan kerja dapat dilihat pada artikel 5,7,9, dan 11.

Ke empat artikel tersebut menunjukan hasil yang sama yaitu pengembangan

karir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepuasan kerja perawat, artinya

semakin tinggi jenjang karir perawat dan semakin baik pengembangan karir

perawat, maka kepuasan kerja perawat juga akan semakin meningkat. Hasil
analisis pada artikel 5 perawat pelaksana pada PK I dan PK II dikelompokan

menjadi jenjang karir rendah dan perawat peksana pada PK III dan IV

dikategorikan tinggi. Perawat dengan jenjang karir yang rendah menunjukan

hasil puas dengan pekerjaannya, sedangkan perawat pelaksana dengan

jenjang karir yang tinggi mempunyai peluang yang lebih inggi terhaap

kepuasan akan pekerjaanya. Pada artikel 7,8,9, 11 dan 13 hanya menunjukan

pengembangan karir berpengaruh baik terhadap kepuasan kerja perawat,

artikel 9 menjelaskan kesempatan karir yang diberikan oleh organisasi sangat

mendukung maka banyak karyawan yang akan merasa puas dan tetap

bertahan di organisasi tersebut. Sistem jenjang karir yang semakin baik pada

Rumah Sakit akan memberikan manfaat untuk meningkatkan moral perawat

melalui pekerjaan, dengan meningkatnya jenjang karir perawat dan penataan

program pengembangan karir maka perawat akan memiliki kepuasan kerja

yang tinggi.

5.1.4 Dampak Pengembangan Karir perawat terhadap Turnover Intention

Pada jurnal yang berjudul hubungan Kepuasan pengembangan karir dengan

Turnover intention Perawat di RSIA Brawijaya yang diteliti oleh (Rika Yusmi

dkk) menunjukan hasil bahwa pengembangan karir memilik hubungan yang

signifikan terhadap turnover intention. Abdillah (2012) menyatakan bahwa

turnover merupakan pergerakan keluarnya tenaga kerja dari tempatnya

bekerja. Turnover intention adalah suatu keadaan dimana karyawan memiliki

niat yang dilakukan secara sadar untuk mencari suatu pekerjaan lain sebagai

alternatif di organisasi yang berbeda. Dari jurnal Rika Yusmi dkk menunjukkan
bahwa kepuasan pengembangan karir yang yang tidak sesuai membuat

keinginan untuk keluar organisasi tersebut menjadi lebih tinggi. Semakin tinggi

kesempatan karir yang diberikan oleh suatu organisasi kepada perawat seperti

pelatihan dan pendidikan maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan

kerja perawat tersebut.

5.1.5 Dampak Pengembangan Karir perawat terhadap Quality of Work Life

Dari penelitian Yati suhartini yang Berjudul Pengaruh Kompensasi Dan

Pengembangan Karir Terhadap Quality Of Work Life Pada Perawat Rumah

Sakit Di Kota Yogyakarta menunjukkan hasil pengembangan karir

berpengaruh positif dan signifikan terhadap quality of work life pada perawat.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan karir yang baik

jika karyawan mendapatkan kejelasan karir mereka dalam menghadapi masa

depan. Dengan pengembangan karir yang terpenuhi dengan baik maka

memberikan ketenangan dan kesediaan karyawan untuk bekerja secara

optimal sehingga meningkatkan kualitas kehidupan kerja perawat (Cascio WF

2010).

Berdasarkan analisis artikel terdapat 2 artikel yang memiliki hasil

pengembangan karir tidak berdampak pada kualitas pelayanan keperawatan

dan kinerja perawat yaitu artikel 3 dan 4. Dari hasil artikel tersebut sesuai

dengan hasil penelitian Indah Mawarti (2014) didapatka hasil tidak terbukti

adanya hubungan pelatihan dengan pelaksanaan pemberian pelayanan

keperawatan. Artikel 3 menunjukan hasil pengembangan karir tidak memiliki

hubungan terhadap kualitas pelayanan keperawatan karena pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan dan jenjang karir yang berbeda diantara para

perawat juga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang sama.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti Menyadari bahwa Literatur Review ini masih belu representative dalam

memberikan gambaran serta jawaban atas tujuan dari penelitian ini. Hal itu

karena keterbatasan artikel yang ditemukan yaitu hanya berjumlah 13

jurnal/artikel. Keterbatasan tersebut berkaitan dengan kata kunci yang

digunakan oleh peneliti, dalam proses perumusan kata kunci peneliti sendiri

mengalami kesulitan dalam menentukannya. Dalam penelitian ini peneliti hanya

membatasi artikel yang diambil dalam dua Bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris serta hanya tahun 2017-2022. Penelitian dari dua Bahasa dan

tahun tersebut tidak dilakukan telaah dan analisis.


BAB 6 PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil dari Literatur review mengenai dampak pengembangan karir pada

pelayanan perawat, dari 13 artikel terdapat 11 artikel menunjukan hasil

pengembangan karir pada perawat berdampak positif pada perawat maupun

rumah sakit. Pengaruh positif pada pengembangan karir perawat akan

meningkatkan kualitas pelayanan perawat, kinerja perawat, kepuasan kerja

perawat, menurunnya tunover intention dan meningkatkan kualitas kehidupan

kerja perawat. Pegembangan karir pada perawat dapat dilakukan dengan

peningkatan pendidikan dan pelatihan pada perawat. Hasil dari 2 artikel

menunjukan tidak berdampak karena responden merupakan pegawai kontrak.

6.2 Saran

Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan dengan lebih spesifik

lagi terkait tinjauan literatur pengembangan karir perawat pada pelayanan

rumah sakit. Menurut peneliti bahwa pengembangan karir sangat berpengaruh

positif terhadap perawat. Hal ini membuktikan pengembangan karir sangat baik

untuk perawat kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai