Pelaksana tentang Manajemen Keperawatan dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap
Ayu Meidita Christiani
2214101006 Berdasarkan hasil penelitian (Komariyatun et al., 2014), Persepsi perencanaan, persepsi pengorganisasian, persepsi pengarahan, persepsi pengawasan, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana. Hal ini diperjelas dengan hasil penelitian (Wibowo, 2013), bahwa yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat antara lain kepemimpinan, insentif, promosi, dan supervisi. Didukung oleh penelitian (Syafitri et al., 2020), bahwasanya faktor kepuasan yang paling berpengaruh dengan kinerja perawat pelaksana adalah supervisi. Selain itu, menurut (Herlinaa & Mashuri, 2019), kepuasan kerja perawat juga dipengaruhi secara positif oleh kepemimpinan, pelatihan, motivasi kerja, dan komunikasi. Kemudian, (Ovari et al., 2017) menambahkan, untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat, maka Kepala Ruangan harus sering memberikan pendelegasian tugas kepada perawat pelaksananya. Menurut (Wuryanto, 2010), kepuasan kerja perawat akan baik jika kualitas kepemimpinan keperawatan dan gaya manajemen juga baik. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dperhatikan saat menilai kinerja perawat, seperti menurut penelitian(Difayoga & Yuniawan, 2015), Karyawan sebaiknya tidak memiliki stres kerja yang lebih besar karena cenderung memiliki kinerja yang lebih rendah. Kayawan sebaiknya memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dan memiliki persepsi yang baik mengenai lingkungan kerja agar cenderung memiliki kinerja yang lebih baik pula. Menurut (Basri, 2018), supervisi Kepala Ruangan perlu ditingkatkan untuk mencapai kepuasan kerja Perawat Pelaksana. Perawat merasa senang dengan adanya supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan, dengan adanya supervisi yang berkelanjutan mereka merasa ada penembahan ilmu baru setiap hari dan selalu mendapat bimbingan dalam bekerja serta dukungan yang positif dari kepala ruangan sehinga mereka mulai mencintai pekerjaannya dan puas dengan pekerjaannya. Menurut (Suryanto et al., 2011), kinerja perawat memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja dan persepsi perawat. Aspek kinerja perawat dipengaruhi faktor kepuasan kerja dan persepsi perawat tentang kepemimpinan secara bersama-sama. Aspek kinerja perawat paling tinggi adalah kesopanan terhadap sesama. Aspek kinerja masih rendah adalah kemauan memberikan perubahan kerja agar lebih baik. Kepuasan kerja yang tinggi dapat meningkatkan motivasi kerja. Menurut (Prabowo, 2015), untuk meningkatkan kompensasi dan kepuasan kerja, perlu dilakukan sebuah komitmen organisasional. Ada pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap komitmen organisasional perawat dan bidan melalui kepuasan kerja.