Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH EKSTRAK MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa)

TERHADAP INFERTILITAS TIKUS PUTIH JANTAN


GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.)

RENCANA PENELITIAN

Disusun Sebagai Syarat Tugas Akhir Semester


Mata Kuliah Neutraceutical dan Uji Hewan Coba

Dosen Pengampu : Dr. Sari Haryanti, MSc., Apt.

Oleh :
Vina Dinata Kamila Aryani
NIM. S532008037

PRODI S2 ILMU GIZI : HUMAN NUTRITION


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
A. Latar Belakang
Terdapat 8 – 12 % pasangan menderita infertilitas di seluruh dunia dan 40 - 50%
disebabkan oleh faktor infertilitas pria. Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan sel
adalah radikal bebas yang menyerang metabolit sel secara langsung dan menyebabkan
penurunan kadar energi dalam pergerakan dan fungsi sel sperma. Pada tahun 2019, Indonesia
menempati urutan ke-4 dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Indonesia mempunyai
banyak tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai pengganti obat kimia (Hadi, 2020).
Phaleria macrocarpa atau mahkota dewa adalah salah satu tanaman herbal yang dilaporkan
memiliki kandungan flavonoid, fenolik, saponin, dan alkaloid. Ekstrak daging buah mahkota
dewa dinilai mampu meningkatkan kesuburan pria khususnya pada motilitas dan viabilitas
sperma karena efek antioksidan. Antioksidan seperti flavonoid berfungsi untuk memberikan
pelindung bagi membran plasma dan mengurangi jumlah radikal bebas yang berlebihan.
Radikal bebas dinetralkan oleh antioksidan dengan menambah kekurangan elektron dari
reaksi berantai dan menghalangi terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas.
Sehingga, stres oksidatif tidak akan terjadi dalam tubuh atau sel. Tikus adalah salah satu
hewan penelitian yang paling banyak digunakan dalam fisiologi reproduksi. Testis dari tikus
jantan terdapat pada dua kantung skortum yang dipisahkan oleh membran tipis yang terletak
antara anus dan preputium. Spermatozoa pada tikus lebih panjang dibandingkan dengan
spesies mamalia termasuk manusia dan hewan domestik lainnya dan umumnya memiliki
panjang sekitar 150 - 200 mm. Kepala sperma pada tikus berbentuk kail sama seperti hewan
pengerat lainnya (Amaq, et.al, 2019).

B. Pentingnya Penelitian
Masih perlu banyak pengembangan obat herbal pengganti obat kimia untuk pria yang
mengandung senyawa antiinfertilitas yang efektif tanpa efek samping.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa) terhadap infertilitas tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.).

D. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kelompok perlakuan terdiri dari 4
kelompok hewan uji setiap kelompok menggunakan 5 ekor tikus putih jantan galur wistar
(Rattus norvegicus L.), sehingga sebanyak 20 tikus putih jantan galur wistar (Rattus
norvegicus L.) dengan perlakuan hewan uji dengan 4 pengulangan, yaitu Kelompok kontrol
(P0) (tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) diberi CMC-Na 0,5%)),
Kelompok perlakuan pertama (P1) (tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.)
diberi ekstrak mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) 7,5 mg/kg bb/hari)). Kelompok
perlakuan kedua (P2) (tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) diberi ekstrak
mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) 15 mg/kg bb/hari)). Kelompok perlakuan ketiga (P3)
(tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) diberi ekstrak mahkota dewa (Phaleria
macrocarpa) 30 mg/kg bb/hari)) selama 21 hari. Parameter yang diamati yaitu jumlah
spermatozoa, motilitas spermatozoa, viabilitas spermatozoa, dan morfologi spermatozoa.
Hasil penelitian akan dianalisis dengan uji ANOVA.

Anda mungkin juga menyukai