Anda di halaman 1dari 11

“ INTERNALISASI NILAI-NILAI KEMUHAMMADIYAHAN

DALAM MENINGKATKAN SPIRITUALITAS SISWA


DI SMP MUHAMMADIYAH 2 PONOROGO ”
By : Memo Valentino Hutagaol
NIM : 19112229
Pada pasal 3 UU Tentang sistem kependidikan Nasional di Indonesia Nomer 20 tahun 2003 yaitu

konteks “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kapada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.” (Wiyani 2015: 69).


Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan akhlak. Dalam pandangan organisasi Muhammadiyah, pendidikan
memiliki spectrum yang penting sebagai sarana dakwah untuk membangun kualitas diri
manusia

Untuk itu perlu dilakukan kontribusi lain selain belajar mengajar di dalam kelas secara formal untuk memaksimalkan proses internalisasi nilai-nilai spiritual.

Kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan keagamaan yang semuanya bertujuan untuk membentuk karakter moral dan akhlak yang baik bagi peserta didik.

program keagamaan memberikan manfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik. kegiatan keagamaan merupakan upaya sekolah dalam

menanamkan nilai-nilai spiritual kepada peserta didik di luar jam pelajaran. Dengan adanya kegiatan keagamaan akan menuntun peserta didik untuk menjadi manusia

yang spiritual yaitu menusia yang memiliki iman dan takwa serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. ( Afidatul Izha, Moh.

Murtadho, Adi Sudrajat 2020 : 2)

Dari konteks penelitian yang sudah dijelaskan diatas maka peneliti ingin sekali mengkaji dari masalah yang peneliti temukan di lapangan untuk menindak lanjuti hal

tersebut peneliti akan mengkaji dan meneliti didalam skripsi ini dengan judul “

“INTERNALISASI NILAI-NILAI KEMUHAMMADIYAHAN DALAM MENINGKATKAN SPIRITUALITAS SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2

PONOROGO ”
Fokus
Penelitian 01 Bagaimana proses implementasi Internalisasi

Kemuhammadiyahan dalam meningkatkan spiritualitas siswa di Smp


Nilai-Nilai

Muhammadiyah 2 Ponorogo?

02
Bagaimana hasil dari Proses Internalisasi Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan

dalam meningkatkan spiritualitas siswa di Smp Muhammadiyah 2 Ponorogo?

03
Apa saja faktor pendukung dan penghambat Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan
dalam meningkatkan spiritualitas siswa di SMP Muhammadiyah 2 Ponorogo ?
Mendiskripsikan proses implementasi Internalisasi Nilai-Nilai

Kemuhammadiyahan dalam meningkatkan spiritualitas siswa di Smp

Muhammadiyah 2 Ponorogo

Tujuan Mendiskripsikan hasil dari Proses Internalisasi Nilai-nilai

Penelitian Kemuhammadiyahan dalam meningkatkan spiritualitas siswa di Smp

Muhammadiyah 2 Ponorogo

Mendiskripsikan Dampak dari Internalisasi Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan

dalam meningkatkan spiritualitas siswa di Smp Muhammadiyah 2 Ponorogo


TEORI PROSES INTERNALISASI,
OLEH AANG KUNAEPI
PROSES
INTERNALISASI
Tahap Transformasi Nilai Tahap yang dilakukan oleh pendidik dalam
menyampaikan nilai-nilai baik maupun kurang baik pada ranah kognitif.
Tahap ini terjadi komunikasi verbal antara pendidik dan peserta didik yang bersifat memberikan pengetahuan.

Tahap Transaksi Nilai Tahapan pendidikan dengan melakukan komunikasi dua arah,
atau komunikasi antara peserta didik dengan pendidik yang bersifat komunikasi timbal balik.
Tahapan ini memberikan pengaruh melalui nilai untuk menentukan nilai sesuai yang telah dijalankan
oleh peserta didik tersebut.

Tahap Transinternalisasi Tahap ini dilakukan lebih mendalam dengan menggunakan komunikasi verbal
beserta sikap mental dan kepribadian.. Dalam
tahapan ini peserta didik akan memperhatikan dan memliki kecenderungan meniru sikap dan perilaku yang
dilakukan pendidik.
Oleh sebab itu, pendidik diharapkan dapat lebih memperhatikan sikap dan perilakunya agar tidak
bertentangan dengan pemberian nilai yang diberikan.
Adapun tahapan tersebut dihubungkan dengan perkembangan manusia, proses internalisasi dilaksanakan
sesuai dengan tugas-tugas perkembangan.
Internalisasi yang dihubungkan dengan nilai karakter religius diartikan sebagai suatu prosesmemasukkan
nilai-nilai karakter religius secara utuh,
dan dilanjutkan dengan kesadaran diri mengenai pentingnya sifat religius pada diri seseorang sehingga
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Definisi
Istilah

Internalisasi Nilai-nilai

Secara etimologis, internalisasi menunjukan suatu proses. Dalam kaidah bahasa Indonesia akhiran-

isasi mempunyai defenisi proses. Sehingga internalisasi dapat didefenisikan sebagai suatu proses.

Menurut Chabib Thoha, internalisasi nilai merupakan teknik dalam pendidikan nilai yang sasarannya

adalah sampai pada pemilikan nilai yang menyatu dalam kepribadian peserta didik. (Izzatin,

Mafruhah2016:18) . Internalisasi sebagai; proses panjang yang dilakukan oleh individu dilahirkan sampai

ia meninggal, proses tersebut berupa penyerapan nilai dan norma individu kepada masyarakat (Sujatmiko,

2014).
Kemuhammadiyahan

Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang kiprahnya makin dominan dalam dakwah Islam Nusantara maupun dunia. Kini

orang menggunakan istilah itu dengan sebutan Islam Nusantara,yang sesugguhnya adalah imitasi dari karya dakwah Muhammadiyah

pada masa awal sejarah perjuangan. Muhammadiyah sejak berdiri pada 18 Nopember 1912 M/8 Dzulhijjah 1330 Hterus

menjelmakan sepak terjangnya dalam menyebarkan Islam yang murni dan modern. Murni artinya, seluruh gerakan dakwah Islam

didasarkan secara menyeluruh “kaffah”kepada Al-Qur‟an dan Sunnah al-Shahihah. Modern artinya, gerakan dakwah Muhammadiyah

terus menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan kehidupan manusia namun tetap bersandar kepada al-Qur‟an dan mengikuti

tuntunan Rasulullah Muhammad saw. Media purifikasi(pemurnian)pemahaman KeIslaman, gerakan pemurnian Islam telah dilakukan sejak

1 abad yang lalu ketika Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Muhammadiyah bergerak di masyarakat, membina dan

membangun masyarakat atas dasar ikhlas, beribadah, dan berbakti kepada masyarakat. Oleh karena itu, yang dilakukan Muhammadiyah

adalah mendidik seseorang dan ummat secara lebih luas untuk menjadi muslim“orang Islam” , mu‟min“orang yang beriman”, dan

muhsin“orang yang ikhsan” yang ilmiyah amaliyah (yang berdasar ilmu dalam berbuat) dan amaliyah yang ilmiyah (yang berbuat atas

dasar ilmu). Selain itu, Muhammadiyah didirikan sebagai sarana melahirkan intelektual Islam. Cita-cita pendidikan Muhammadiyah

tiada lain adalah menunjukkan jalan gelap kehidupan menuju jalan terang yaitu cahaya kebenaran Islam.Gerakan pencerahan

Islam bagi intelektual terlebih mereka yang mengenyam pendidikan tinggidi Muhammadiyah merupakan hal wajib yang harus dilakukan.

Tanggung jawab besar Muhammadiyah adalah melahirkan intelektual yang mampu beramar ma‟rufdan nahi munkar, sekaligus menjadi

penerus gerakan dakwah Islam diseluruh bangsa dan masyarakat Indonesia.


Spiritualitas

Spiritualitas menurut Nelson kerap kali dianggap sebagian besar

masyarakat sebagai istilah yang bersinggungan dengan agama dan

pengalaman transendental. Selama beberapa dekade, spiritualitas juga

berada dalam konteks yang dianggap sakral dan transenden. Nelson

menggambarkan bahwa spiritual ini menjadi sesuatu yang tidak dapat

lepas dari agama dan Allah SWT, seperti halnya manusia melakukan

peribadatan maupun melakukan kegiatan yang berbau keagamaan (Arina

dan Yohaniz, 2014:3).


Thanks for attention

Anda mungkin juga menyukai