Keseimbangan Cairan
Keseimbangan Cairan
Oksigen
Nutrien
Produk Metabolisme
Elektrolit.
Kompertemen Cairan
Cairan Cairan
Intrasel Ekstrase
l
Kompertemen Cairan
Lanjutan Cairan
Cairan Intrasel Cairan Ekstrasel
Ekstrasel
• Berada dalam sel • Cairan diluar sel • Elektrolit kation
• Berperan dalam • Transport nutrien, terbanyak Na+,
proses kimia elektrolit, dan K+,Ca2+, Mg2+
• Elektrolit kation oksigen ke sel. • Elektrolit anion
terbanyak K+, • Membersihkan SO42-, HPO42-
Mg+,Na+ hasil
• Elektrolit anion metabolisme.
HPO3-, SO42-, CL- • Pelumas
persendian dan
membran mukosa
Volume cairan
Cairan Cairan
intraseluler Ekstraseluler
40% dari berat 20% berat badan
badan 15 liter dari berat
27 liter dari berat badan sekitar
badan sekitar 70kg
70kg
Cairan Ektrasel terdiri dari
CAIRAN CAIRAN
CAIRAN TRANSE
INTERST INTRAVA
SKULAR
5% dari cairan LULER
ISIAL (15-20%) dari ekstrasel. Jumlahnya
cairan ektrasel.
Plasma darah sekitar 1-3%.
11-12 liter 3liter Sekitar 1 liter
Tekanan hidrotik lebih rendah dari tekanan onkotik : cairan dalam vaskuler
menuju interstisial.
Pada ujung vena tekanan onkotik lebih besar sehinggan cairan masuk dari ruang
interstisial ke vaskuler.
Keseimbangan Cairan
Pengeluaran
Intake cairan
cairan
Kebutuhan cairan tubuh
Urine : sekitar 1400-1500 ml/24 jam
sekitar 2600ml
Persarafa
Ginjal
n
Pengaturan Keseimbangan
Cairan
Pusat rasa haus di 1. Antidiuretik Berperan penting
Pengaruh Hormonal
Rasa Haus
Sistem limfatik
hypothalamus. Hormon (ADH) - dalam kelebihan
Disebabkan poliuria, Terjadinya cairan dan protein
hipotensi dan peningkatan reabsopsi sebelum masuk
penurunan cairan Tubulus Ginjal kedalam darah
(defisit cairan)
2. Hormon Aldesteron
Retensi sodium,
cairan tidak banyak
keluar melalui ginjal
Pengaturan Keseimbangan
Cairan
Mempertahanka
Persarafan
Ginjal
Terjadi respon
n volume dan saraf simpatetik
konsentrasi dalam ginjal dalam
cairan pelepasan renin
dan selanjutnya
menstimulasi
pelepasan
aldesteron
Konsentrasi Cairan Tubuh
Osmolarita
s Tonisitas
Konsentrasi Cairan Tubuh
Osmolarita
s Konsentrasi partikel terlarut per liter
larutan. Osmolaritas menciptakan
tekanan osmotik (mempengaruhi
pergerakan cairan
Partikel yang berperan : Sodium,
natrium, urea dan glukosa
Konsentrasi Cairan Tubuh
Osmolaritas yang menyebabkan pergerakan air dari
Tonisita kompartemen ke kompartemen yang lain.
s
Larutan Isotonik : Osmolaritas sama dengan cairan tubuh
(Nacl 0,9%, RL, 5% dextrose)
Larutan Hipertonik : osmolaritas lebih besar dari cairan
tubuh (Nacl 0,45%).
Larutan hipotonik : osmolaritas lebih kecil dari cairan
tubuh.
Pertukaran Cairan Tubuh
Difusi
Osmosi
Transport Aktif
s
Filtrasi
Pertukaran Cairan Tubuh
Difusi
Gerakan partikel atau gas dari area konsentrasi tinggi ke area
konsentrasi rendah.
Contoh : pergerakan oksigen dari alveoli ke pembuluh darah
Osmosis
Gerakan air melewati membran semipermiabel dari area
konsentrasi rendah ke area konsentrasi tinggi
Contoh : pergerakan glukosa ke dalam sel
Filtrasi
Gerakan cairan dari area tekanan hidrostatik tinggi ke area tekanan
hidrostatik rendah.
Contoh : filtrasi glomerulus
Pertukaran Cairan Tubuh
Transpor aktif
Perpindahan partikel terlarut melalui membran sel dari konsentrasi rendah ke
daerah konsentrasi tinggi dengan menggunakan energi.
Proses keseimbangan cairan intrasel dan ekstrasel dalam perbedaan kadar sodium
dan potasium.
Proses Pembentukan Edema