Emergency Orthopaedi Dr. Meiky
Emergency Orthopaedi Dr. Meiky
Compartment syndrome
Septic arthritis
Acut osteomyelitis
Unstable # pelvis
Fat emboli
Traumatic amputasi
Open fraktur
• Fraktur terbuka terjadi ketika kulit di atasnya robek sehingga
memungkinkan adanya hubungan antara fraktur dengan
lingkungan luar
Klasifikasi
(Gustillo/Anderson)
• Grade I
• Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan
jaringan minimal, bentuk patahan simple/transversal/oblik
• Grade II
• Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm , kerusakan jaringan lunak tidak
luas, bentuk patahan simple
• Grade III
• Patahan tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas,
kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf
• III A : patahan tulang terbuka dengan kerukan jaringan lunak yang luas, tapi masih
bisa menutup patahan tulang waktu dilakukan perbaikan.
• III B : patahan tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang
(soft tissue loss) sehingga tulang tampak (bone expose).
• III C : patahan tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan saraf yang
hebat.
PenAnganan Open Fraktur di
IGD
ABCDE
Stabilisasi Fraktur
Tutup Luka
KOMPLIKASI Open Fraktur
Ischemia
30 mm Hg
Elevated Pressure
10 mm Hg
Normal
0 mm Hg
Gambaran klinis
• Nyeri yang melebihi kapasitas cedera
• Pemeriksaan fisik: bukti ketegangan kompartemen, menurunnya
perfusi (pengisian kembali kapiler, nyeri) dan kehilangan fungsi
jaringan (mati rasa dan lemah; nervus dan otot terlibat pada
kompartemen yang terinfeksi)
• Diagnosa pasti dengan mengukur tekanan kompartemen (Paula R.
2007)
• Iskemia dan nekrosis dapat muncul bahkan jika masih terdapat
pulsasi
• Kematian otot dan saraf secara ekstensif > 4 jam
• Nervus sensorik yang lebih dulu terkena, diikuti oleh motorik
• Saraf dapat beregenerasi tetapi otot yang mengalami infark digantikan oleh
jaringan fibrosa (Volkmann’s ischaemic contracture)
• Gejala dapat muncul dalam beberapa jam sampai beberapa hari
setelah cedera
Penatalaksanaan compartment
syndrome
NON OPERATIF
• Singkirkan penyebab kompresi
• O2
• Pertahankan ekstremitas setinggi jantung
• Mengoreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah
• Diuretik dan pemakainan manitol dapat mengurangi tekanan intra-
kompartemen
• Konsultasi orthopedi atau bedah emergency
OPERATIF
• Fasciotomi
• Indikasi: sindroma kompartemen akut dengan tekanan kompartemen >
30 mmHg
• Tujuan dilakukan tindakan ini adalah menurunkan tekanan untuk
memperbaiki perfusi otot
• Pendekatan dua-insisi fasciotomi pada tungkai bawah
ACS- Complications
Akut Kronis
• Knee- 40-50%
• Hip- 20-25%*
• Pinggul paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil
• Wrist- 10%
• Shoulder, ankle, elbow- 10-15%
Septic Joint- Risk Factors
• Prosthetic joint
• Joint surgery
• Rheumatoid arthritis
• Elderly
• Diabetes Mellitus
• IV drug use
• Immunosupression
• AIDS
Septic Joint- Signs and Symptoms
• Rapid onset
• Joint pain
• Joint swelling
• Joint warmth
• Joint erythema
• Decreased range of motion
• Pain with active and passive ROM
• Fever, raised WCC/CRP, positive
blood cultures
Septic Joint- Treatment
• Diagnosis by aspiration
• Gram stain, microscopy, culture
• Leucocytes >50 000/ml highly
suggestive of sepsis
• Joint washout in theatre
• IV Abx 4-7 days then orally for another 3 weeks
• Analgesia
• Splintage
Penanganan awal
Immobilisas
Drainase Antibiotik
i
Septic Joint- Complications
Rontgen
MRI
Pemeriksaan histologis
penatalaksanaan
• Mengistirahatkan bagian yang terinfeksi
• Mengurangi nyeri
• Mengeluarkan pus secepat dan sebersih mungkin serta mengurangi tekanan intraosseus
• Mengeradikasi jaringan avaskular dan nekrotik serta mengembalikan kontinuitas apabila terjadi gap
pada tulang
Spontaneus ventilation
Resusitasi cairan
Unstable cervical spine
• Ambulasi, seperti 4 orang mengangkat balok (Log Roll)
• 1 orang memegang kepala dengan ekstensi dan traksi
leher
• 1 orang mengangkat punggung
• 1 orang mengangkat pinggang dan paha
• 1 orang mengangkat tungkai bawah
• Di atas bed dengan alas datar dan keras
• Pasien diposisikan telentang
• Pasang collar brace
• Letakkan kantong pasir bila perlu, untuk memfiksasi posisi
pasien di bed
• Ekstensi leher
• Infus RL, beri analgetik, dan puasakan pasien
• Lakukan prosedur diagnostik, misal rontgen
• Crutchfild, Glisson Traction 3-5 kg
Cauda Equina Syndrome
• Kompresi pada akar saraf lumbosakral di bawah konus medullaris,
• Sekunder akibat herniasi discus sentral yang besar / massa / infeksi / trauma
Clinical Features
• MOTORIK (LMN)