Anda di halaman 1dari 22

DISEMINASI

PEMAHAMAN DAN
PENERAPAN BUDAYA POSITIF

NANANG DERMAWAN, S.Pd.,Gr.


CGP Angkatan 7
Kab. Bima
Perkenalkan….

I Wayan Pentes Nanang Dermawan Muhammad Yusuf


Fasilitator CGP Angkatan 7 Pengajar Praktik
Kab. Bima.
.

PERUBAHAN
PARADIGMA KEBUTUHAN
BELAJAR DISIPLIN DASAR
POSITIF MANUSIA

MOTIVASI SEGITIGA
PERILAKU
MANUSIA POSISI KEYAKIN RESTIT
KONTROL AN USI
RESTITUSI KELAS
Filosofi Pendidikan
Ki Hajar Dewantara

“Pendidikan adalah tuntunan bagi


seluruh kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat agar
dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya
(Ki Hadjar Dewantara,)
.

PEMBELAJARAN DENGAN PARADIGMA BARU


Pembelajaran dengan paradigma baru
dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran
yang terdiferensiasi sehingga setiap siswa
belajar sesuai dengan kebutuhan dari tahap
perkembangannya untuk mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila.
.
Dalam budaya kita makna kata disiplin dimaknai menjadi
sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk
mendapatkan kepatuhan. Kita cenderung menghubungkan kata
disiplin dengan ketidaknyamanan.

Sebagai pendidik tujuan kita adalah menciptakan anak-anak


yang memiliki disiplin diri, sehingga mereka bisa
berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan
universal dan memiliki motivasi intrinsik bukan ekstrinsik.

Disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan


disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran serta memberdayakan anak untuk
melakukan sesuatu tanpa sogokan ancaman maupun
hukuman.
.

Bertahan Penguasaa
hidup n
Kasih sayang dan
Rasa diterima

Kebeba Kesenanga
san n
motiivasii periilaku
manusiia
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu
Mendapatkan
Menghindari
imbalan atau
ketidaknyaman penghargaan
Murid melakukan
dari
an dan disiplin
orang diri karena
lain.
hukuman. ia ingin mendapat
Murid melakukan Menghargai nilai-nilai imbalan. Ini
disiplin diri kebajikan diri sendiri. merupakan motivasi
karena ia takut Murid melakukan ekstrinsik
dihukum. Ini disiplin diri karena
merupakan motivasi sadar akan nilai
ekstrinsik kebajikan dirinya. Ini
merupakan
.

HUKUMAN: PENGHARGAAN :
Menyakitkan Tidak efektif
Tidak Merusak hubungan
nyaman (sifat iri) Mematikan
Murid Kreatifitas Menghukum
takut dengan sistim rengking
Menyiksa Merampas hak menghargai
Murid diri
menyembunyika
n kesalahan
Murid menjadi
tidak ramah
.

RESTITUSI :
KONSEKUENSI :
Murid bertanggung
Penguatan jangka jawab untuk perilakunya
pendek Perlu Fokus pada
monitoring pemecahan masalah
berkelanjutan Jangka panjang
Stimulus - Murid menghormati
respon Murid dirinya dan
menghormati orang lain
peraturan Teori kontrol (dirinya
Kehilangan memegang kontrol)
Murid bersemangat
waktu untuk memperbaiki
merenungi kesalahan
PENDEKATAN RESTITUSI
Sebuah Cara Menanamkan Disiplin Positif Pada Murid

PENGERTA
INRESTT
IUSI : CIRI-CIRI RESTITUSI :
Restitusi adalah proses Bukan menebus kesalahan
menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan
namun belajar dari kesalahan
mereka sehingga mereka bisa Memperbaiki hubungan
kembali pada kelompok mereka Tawaran bukan paksaan
dengan karakter yang lebih kuat Menuntun untuk melihat ke dalam diri
(Gosseni : 2004). Mencari kebutuhan dasar yang mendasari
tindakan Fokus pada karakter bukan tindakan
menguatkan dan fokus pada solusi
.
Contoh kasus : Siswa berantem dengan teman lainnya

KONSEKUE RESTITU
HUKUM
NSI : SI :
AN :
Guru Guru menanyakan
Guru
memberikan keyakinan
menghukum
konsekuensi kelas/dirinya dan
siswa tersebut
siswa menulis membantu siswa
membersihkan
perjanjian tidak menyelesaikan
kamar mandi
mengulangi masalahnya Guru
Guru marah
sebanyak 33x terbuka dan siswa
dan siswa
Guru tegas dan menghormati
menjadi takut
siswa dirinya dan orang
.

PENGHU MANAJ
KUM TEM
ER
AN

PEMBUAT
MERASA PEMANTA
BERSALAH U
.

Contoh kasus : Siswa berantem dengan teman lainnya

PENGHUKUM : TEMA
MANAJER : N:
Patuhi aturan Ayolah yang Apakah
sekolah lalu PEMBUAT tertib, Buat PEMANT kamu tahu
berdiri di MERASA Bu guru AU : kesalahanmu?
lapangan! BERSALAH bangga, Kamu sudah Kira-kira
Berapa
: kali Kali ini tidak melanggar bagaimana
bu guru harus apa-apa kamu peraturan kamu akan
memberitahu salah! apa? memperbaiki
kamu bu guru apa kesalahan ini?
kecewa sama konsekuensinya
kamu! ?
.
Mengapa Keyakinan Kelas?
Mengapa tidak peraturan kelas saja?

Mengapa kita memiliki peraturan


tentang penggunaan helm pada saat
mengendarai kendaraan roda dua/motor?
Mengapa kita memiliki peraturan
tentang penggunaan masker dan mencuci
tangan setiap saat?
.

lebih berupa dibuat dalam


abstrak pernyataa bentuk
dari n universal positif
peraturan

sesuai dengan semua warga


sedikit saja kelas atau
agar kondisi kelas
dan sekolah sekolah
mudah dilibatkan
diingat agar mudah
diterapkan saat membuat
keyakiinan k e l a s
.

Menstabilkan identitas. ==> Kita semua akan


melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan
Validasi tindakan yang salah. ==> Semua perilaku memiliki
alasan Menanyakan keyakinan. ==> Kita semua memiliki
motivasi internal
VIIDEO PENERAPAN
SEGIITIIGA
RESTIITUSII
https://youtu.be/
Jqk3LkRrkdM
Dalam penerapan program disiplin positif
hendaknya guru memiliki standar
kepribadian profesional dan sosial yang
baik, di mana guru mampu berefleksi pada
posisi kontrolnya saat ini bagaimana
perjalanan dirinya sebagai seorang among
(posisi manajer) yang menuntun murid-
murid menjadi insan yang mandiri
merdeka dan bertanggung jawab.
- STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
TERIIMAKASII
H
SALAM&
BAHAGIA

Anda mungkin juga menyukai