Anda di halaman 1dari 38

Vanessa Annabelle Tjandi

2022-84-171
Retensi Urin Et Causa
Suspek Bph

Pembimbing :

dr. Is Ikhsan Hataul, Sp. B


BAB I
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien

Nama : Tn. LS
Umur : 67 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. MRS : 06/05/2023
Jam : 18.30 WIT
No. RM : 01-84-29
Anamnesis

KELUHAN UTAMA: nyeri saat buang air kecil

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien merasakan nyeri saat BAK sejak ±10 jam SMRS. Disertai dengan tidak
dapat BAK. Nyeri hilang timbul. Nyeri bertambah parah sejak ±1 jam SMRS.
Pasien juga mengatakan sejak ±1 bulan yang lalu sering mengalami BAK
menetes dan tidak terasa puas setelah BAK. Pasien mengatakan perut bagian
bawah terasa kembung dan terasa nyeri yang menjalar hingga ke pinggang.
Anamnesis

Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada


Riwayat keluarga : Tidak ada
Riwayat Pengobatan : Antalgin dan promaag
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normochepal, SI (-/-), CA (-/-)
KU:
• Leher : Simetris, Pembesaran KGB (-) Kesan: sakin ringan
Thorax : Kesadaran: compos mentis
Gizi: cukup
 Inspeksi : pengembangan dada simetris
TTV :
 Palpasi : Nyeri tekan (-) TD: 130/90 mmHg
 Perkusi : sonor pada paru, redup pada jantung HR : 85x/menit
RR : 24x/menit
 Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
SPO2 : 99% O2 ruangan
• Abdomen: S : 36,3oC
 Inspeksi : tampak cembung, jejas (-)
 Auskultasi : BU (+) pada 4 kuadran
 Palpasi : nyeri tekan (+) pada regio suprapubik
 Perkusi : timpani, nyeri ketok (+) pada regio suprapubik
• Extremitas : akral hangat, CRT <2 detik

• Rectal touche: Warna kulit anus sama dengan sekitarnya, perineum


tidak terdapat benjolan, sfingter ani mencekik, tidak terdapat benjolan
pada mukosa anus, ampula recti teraba massa pada arah jam 12.
Pemeriksaan fisik

Status lokalis: Regio Suprapubik abdomen


• Inspeksi : Tampak cembung pada area mons pubis, Pus (-),
darah (-)
• Palpasi : Nyeri Tekan (+)
• Perkusi : Timpani, nyeri ketuk (+)
1st assesment 1st plan
- Pemasangan kateter
Retensio urine e.c. BPH - Pemeriksaan lab darah
- USG
Pemeriksaan Penunjang: Laboratorium (06-05-2023)
Komponen Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 14.5 g/dL 10.85-14.90

Eritrosit 4.68 Juta/uL 4.1-5.5

Hematokrit 44.6 % 34-45.1

MCV 95.3 fL 71.8-92

MCH 31.0 pg 22.6-31.0

MCHC 32.5 g/dl 32-36

Trombosit 166 ribu/uL 150-400

Leukosit 13.3 ribu/uL 4.79-11.34

Jenis Leukosit      

Limfosit 1.2 % 20-40

Monosit 1.6 % 2-8

Eosinofil 7.2    

Basofil 2.1    

Masa perdarahan 2 Menit  1-3

Masa pembekuan 6 Menit 2-6


Pemeriksaan USG

Hasil pemeriksaan USG :


Ginjal bilateral : DBN
VU : DBN, terpasang balon kateter
Prostat : Ukuran membesar (+/-33 ml),
mengindentasi VU, echo parenkim DBN.
Tidak tampak echo cairan bebas pada cavum
peritoneum
Kesan :
Hipertrophy postat
2nd assesment: Retensio urine e.c BPH

Terapi:
• IVFD NaCl 20 tpm
• Inj. Ketorolac 30 mg /8 jam/IV

Planning:
Pro sistostomi
Pro prostatektomi
Laporan Operasi
Nama : Tn. Lutfi Selehulano
Tanggal : 8 mei 2023 \
Operator : dr. Is Ikhsan Hataul, Sp.B
Tindakan operasi :Open sistostomi
Anestesi : Subarachnoid e.c suspek BPH
Laporan Operasi :
1. Pasien dalam posisi supine setelah dilakukan Subarachnoid Anestesi
2. Desinfeksi dan wrapping untuk mempersempit lapangan operasi.
3. Perdalam insisi sampai ke buli
4. Pasang kateter, isi balon,
5. Eksisi bagian kalus
6. Luka dijahit lapis demi lapis.
7. Operasi selesai
Resume
Pasien laki-laki berusia 67 tahun datang dengan keluhan terasa nyeri saat
BAK dan tidak dapat buang air kecil sejak pagi tadi. Pasien mngatakan perut
bagian bawah kembung dan terasa nyeri yang menjalar hinga ke pinggang. Nyeri
bertambah parah pada bagian perut bawah sejak malam ini. Pasien juga
mengatakan sejak sebulan yang lalu sering mengalami kencing menetes dan
tidak terasa puas setelah kencing.
Resume
Pada pemeriksaan fisik terutama pada rektal tuser didapatkan ampula recti
teraba massa pada arah jam 12. Selain itu pada inspeksi di region suprapubis
didapatkan cembung, serta mengalami nyeri saat ditekan.
Pada pemeriksaan laboratorium tidak didapati adanya kelainan, pada
pemeriksaan USG, untuk menegakkan diagnosis, didapatkan ukuran prostat
membesar (+/-33 ml), dengan kesan hyperthropy prostat. sehingga disimpulkan
pasien mengalami retensi urine e.c BPH
Diagnosis Kerja
Retensio urine e.c BPH
Tatalaksana
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Injeksi ketorolac 3 x 30 mg/IV
Planning
Pro prostatektomi
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi
Definisi
BPH

70% pria diatas terdapat hiperplasia


jam 60 tahun sel-sel stroma dan
sel-sel epitel
kelenjar prostaT
Etiologi
Proses
Hormon inflamasi

Usia dan
Faktor
genetik
pertumbuhan
Gejala
Klinis
• Anamnesis:

 Keluhan yang dirasakan dan berapa lama keluhan itu telah mengganggu;

 Riwayat penyakit lain dan penyakit pada saluran urogenitalia (pernah mengalami cedera,

infeksi, kencing berdarah (hematuria), kencing batu, atau pembedahan pada saluran kemih);

 Riwayat kesehatan secara umum dan keadaan fungsi seksual;

 Riwayat konsumsi obat yang dapat menimbulkan keluhan berkemih


IPSS

Pemandu untuk mengarahkan dan


menentukan adanya gejala
obstruksi akibat pembesaran
prostat adalah sistem penskoran
keluhan. Salah satu sistem
penskoran yang digunakan secara
luas adalah International Prostate
Symptom Score (IPSS)
Gejala Pemeriksaa
Klinis n Penunjang

• Pemeriksaan fisik
• Skor IPSS
Ginjal
• Pemeriksaan urinalisis
Kandung kemih
• PSA
Colok dubur
• Uroflowmetry
Tatalaksana

Terapi
Watchful farmakologi
- Penghambat alfa

waitting - penghambat alfa-


reductase
- Antimuskarinik

Bedah
- TURP
- Open
prostatektomi
- HoLEP
Kateterisasi
BAB III
DISKUSI
DISKUSI
Berdasarkan teori, semakin bertambah
BPH dapat dialami oleh tua laki-laki maka dapat
sekitar 70% pria di atas usia menyebabkan perubahan pada system
60 tahun. hal ini sesuai hormonal yang dapat memicu
dengan keadaan pasien tingginya produksi dehidrotestoteron
dimana pasien berusia > 60 yang menyebabkan proliferasi dan
tahun. hyperplasia dari sel stroma dan epitel
prostat.
DISKUSI
Pada pemeriksaan fisik terutama pada
rektal tuser didapatkan ampula recti
teraba massa pada arah jam 12.
Pembesaran prostat dapat
menyebabkan perubahan fungsi
Pada pasien mengalami nyeri
dimana relaksasi yang buruk dari
dapat disebabkan karena
sfingter uretra paling sering
adanya infeksi pada prostat
ditemui. Pasien mungkin
memiliki gejala hesistensi,
atau retensi urine yang

intermiten, postvoid dribbling. menyebabkan aktivasi dari


Beberapa pasien mungkin juga nosiseptif sehingga
memiliki gejala penyimpanan menyebabkan munculnya
seperti urgensi atau frekuensi. nyeri
DISKUSI
Hal ini dapat muncul karena adanya
pembesaran prostat, selain itu
Pada pemeriksaan fisik terutama pada
cembung pada suprapubis disebabkan
rektal tuser didapatkan ampula recti
oleh adanya retensi urine dimana
teraba massa pada arah jam 12.
sfingter uretra pars prostatika
mengalami penyempitan sehingga
Pada inspeksi di region saluran urine menjadi terhambat dan
suprapubis didapatkan membuat urine terkumpul di buli-buli
cembung sehingga menggambarkan region
suprapubis yang cembung.
DISKUSI
Tujuan dilakukan USG pada

pasien hyperthropy prostat ialah


Pada pemeriksaan penunjang
dilakukan USG, untuk untuk; Mengukur ukuran prostat,

menegakkan diagnosis, mengidentifikasi obstruksi saluran


didapatkan Ukuran membesar
kemih, mendeteksi adanya
(+/-33 ml), dengan kesan
hyperthropy prostat. komplikasi, memantau perubahan

prostat
DISKUSI

Tatalaksana retensi urine yang didapatkan pasien adalah sistostomi.


Dimana merupakan suatu prosedur pembedahan untuk untuk
mengatasi retensi urin dengan cara mengalirkan kencing melalui
lubang yang dibuat di area suprapubik. Hal ini disebabkan karena
penyulit kateter melalui uretra.
“TERIMA KASIH”

VANESSA A. TJANDI
Hari, Tanggal S,O,A Planning

Minggu, 7 Mei 2023 S: nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat BAK, IVFD RL 20 tpm
kencing menetes
Harral tab 1x1/p.o
O:
Pro pungsi suprapubik
GCS : Compos Mentis
TTV :
TD: 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 96 %
Suhu : 36.2 oC
Status lokalis: regio suprapubic abdomen
 Inspeksi : Tampak cembung pada area mons pubis,
Pus (-), darah (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+), teraba keras

 A: Retensi urin e.c susp BPH


Hari, Tanggal S,O,A Planning

Senin, 8 Mei 2023 S: Nyeri pada perut bagian bawah, BAK tidak lancar, IVFD RL 20 tpm
kencing menetes
Inj. Metamizole 1x1gr/iv
O:

GCS : Compos Mentis  

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

TTV :

TD: 130/80 mmHg

Nadi : 89 x/menit

RR : 20 x/menit

SpO2 : 97 %

Suhu : 35.9 oC

Status lokalis: regio suprapubic abdomen


Inspeksi : Tampak cembung pada area mons pubis,
Pus (-), darah (-)
Palpasi : Nyeri tekan (+), teraba keras
 
A: Retensi urin e.c susp BPH  
Hari, Tanggal S,O,A Planning

Selasa, 9 Mei 2023 S: Nyeri pada perut bagian bawah di tempat pemasangan IVFD RL 20 tpm
kateter, BAB (-)
Inj. Ketorolac 30mg/8jam/iv
O:

GCS : Compos Mentis Inj. Ceftriaxone


1gr/12jam/iv
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Inj. Ranitidine 50mg/iv
TTV :

TD: 140/80 mmHg

Nadi : 74 x/menit

RR : 20 x/menit

SpO2 : 96 %

Suhu : 36.5 oC

Status lokalis: regio suprapubic abdomen

 Inspeksi : Tampak tempat pemasangan tertutup kasa, Pus


(-), darah (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+)
 

A: Post op sistostomi H+1 e.c. retensio urin


Hari, Tanggal S,O,A Planning

Rabu, 10 Mei 2023 S: nyeri pada tempat operasi pemasangan kateter, BAB (+) IVFD RL 20 tpm
O:
Inj. Ketorolac 30mg/8jam/iv
GCS : Compos Mentis
Inj. Ceftriaxone
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan 1gr/12jam/iv
TTV : Inj. Ranitidine 50mg/iv
TD: 120/80 mmHg

Nadi : 67 x/menit

RR : 20 x/menit

SpO2 : 97 %

Suhu : 36.5 oC

Status lokalis: regio suprapubic abdomen

 Inspeksi : Tampak tempat pemasangan tertutup kasa, Pus


(-), darah (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+)

A: : Post op sistostomi H+2 e.c. retensio urin


Hari, Tanggal S,O,A Planning

Kamis, 11 Mei 2023 S: - IVFD RL 20 tpm


O:
Inj. Ketorolac 30mg/8jam/iv
GCS : Compos Mentis
Inj. Ceftriaxone
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan 1gr/12jam/iv
TTV : Inj. Ranitidine 50mg/iv
TD: 150/80 mmHg

Nadi : 63 x/menit

RR : 20 x/menit

SpO2 : 96 %

Suhu : 36.5 oC

Status lokalis: regio suprapubic abdomen

 Inspeksi : Tampak tempat pemasangan tertutup kasa, Pus


(-), darah (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+)

A: : Post op sistostomi H+3 e.c. retensio urin


Hari, Tanggal S,O,A Planning

Jumat, 12 Mei 2023 S: nyeri pada lokasi pemasangan kateter, tertutup kasha, spo2, IVFD RL 20 tpm
pus (-)
Inj. Ketorolac 30mg/8jam/iv
O:

GCS : Compos Mentis Inj. Ceftriaxone


1gr/12jam/iv
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Inj. Ranitidine 50mg/iv
TTV :

TD: 130/80 mmHg

Nadi : 62 x/menit

RR : 24 x/menit

SpO2 : 98 %

Suhu : 36 oC

Status lokalis: regio suprapubic abdomen

 Inspeksi : Tampak tempat pemasangan tertutup kasa, Pus


(-), darah (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+)

A: post op sistostomi H+4 e.c. retensio urin


Hari, Tanggal S,O,A Planning

Sabtu, 13 Mei 2023 S: nyeri pada lokasi operasi (-), BAB (+) IVFD RL 20 tpm
O
Pasien pulang dengan kateter
GCS : Compos Mentis

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

TTV :

TD: 140/90 mmHg

Nadi : 61 x/menit

RR : 20 x/menit

SpO2 : 98 %

Suhu : 35.5 oC

Status lokalis: regio suprapubic abdomen

 Inspeksi : Tampak tempat pemasangan tertutup kasa, Pus


(-), darah (-)
 Palpasi : Nyeri tekan (+)

A: post op sistostomi H+5 e.c. retensio urin

Anda mungkin juga menyukai