Kepalangmerahan PMI
Kepalangmerahan PMI
KEPALANGMERAHAN
“Un Souvenir
de Solferino”
Berisi dua gagasan penting
membentuk organisasi
sukarela yang membuat perjanjian
disiapkan di masa internasional untuk
damai untuk penolong melindungi korban
korban perang perang
Komite Lima
Komite Lima, 9 Februari 1863
• Gustave Moynier
• dr. Louis Appia
• dr. Theodore Maunoir
• Jend. Guillame-Henri Dufour
• Henry Dunant
17 Februari 1863
Komite Internasional untuk
1864 dan seterusnya bantuan para tentara yang
pendirian Perhimpunan- cedera
perhimpunan Nasional:
• Belgia Oktober 1863
• Swiss Komite Internasional
Palang Merah
• Belanda,
dan lain-lain
Konferensi Diplomatik 1864
• Tentara yang terluka dan sakit dirawat tanpa diskriminasi
• Perlindungan bagi staff, peralatan dan fasilitas medis, yang
diidentifikasi dengan sebuah lambang khusus
• Negara menghargai peraturan yang melindungi korban konflik
• Konvensi ini membuka jalan bagi perkembangan Hukum
Perikemanusiaan Internasional selanjutnya
ORGANISASI
• Organisasi internasional Kegiatan
swasta, netral dan mandiri,
tidak di bawah PBB,
berkantor pusat di Jenewa,
Swiss.
• Dewan Eksekutif terdiri dari
25 orang warga Swiss.
PERAN
BAN TUAN
• Institusi netral.
• Pelindung (guardian) asas
dan pelaksana Konvensi
Jenewa 1949. DISEMIN ASI
• Memiliki Hak Prakarsa
MEMULIHKAN
HUBUN GAN KUN JUN GAN
DANA KELUARGA TAH AN AN
Sumbangan dari negara peserta
Konvensi Jenewa, Perhimpunan
Nasional, Sumbangan UE,
sumbangan dari pihak lain.
Bantuan Kemanusiaan
Memulihkan Hubungan Keluarga
Kunjungan Tahanan
Diseminasi
International Federation of the Red Cross and Red
Crescent Societies (Federasi Internasional Perhimpunan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah)
Kegiatan Kesiap-
Tanggap
Bencana
siagaan
Misi : “Meningkatkan Bencana
derajat hidup
masyarakat rentan
dengan memobilisasi Mempromosikan
kekuatan nilai kemanusiaan
kemanusiaan” dan prinsip
Kesehatan Pengembangan
dan pelayanan kapasitas
masyarakat organisasi
Henry Pomeriy Davison
Tanggap Bencana Kesiap-siagaan bencana
Promosi Nilai
Kemanusiaan dan Prinsip
LAMBANG PEMBEDA
1863 - 1929 -
Visi
PMI diakui secara luas sebagai
organisasi kemanusiaan yang
mampu menyediakan pelayanan
kepalangmerahan yang efektif dan
tepat waktu,terutama kepada mereka
yang paling membutuhkan.
Misi PMI
1.Menyeberluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
dan HPI di Indonesia
2.Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang
bermutu dan tepat waktu, mencakup bantuan
kemanusiaan dalam kondisi darurat, pelayanan
sosial dan kesehatan masyarakat dan UKTD
3.Pembinaan generasi muda dalam kepalang merahan,
kesehatan dan kesejahteraan.
4.Melakukan konsolidasi organisasi,pembinaan potensi dan
peningkatan potensi sumber daya manusia dan sumber
dana untuk menuju PMI yang efektif dan efesien
Tugas pokok PMI
1. Kesiapsiagaan Penangulangan
bencana
2. Usaha Kesehatan Transfusi Darah
3. Pembinaan Generasi Muda
4. Pelayanan Sosial Kesehatan
5. Desiminasi HPI
Konferensi Internasional Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah
PRINSIP DASAR
Gerakan Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah
Internasional
PRINSIP DASAR
Kemanusiaan Kesukarelaan
Kesamaan Kesatuan
Kenetralan Kesemestaan
Kemandirian
KEMANUSIAAN
“Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan
berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban
yang terluka didalam pertempuran, mencegah dan mengatasi
penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling
pengertian, persahabatan, kerjasama dan perdamaian abdai bagi
sesama manusia.”
• mencegah dan meringankan
• Memastikan penghormatan
• Melindungi hidup dan kesehatan
• Mempromosikan perdamaian
abadi di antara semua bangsa
KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan,
kesukuan, agama atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata
mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan
mendahulukan keadaan yang paling parah.”
• Ditujukan kepada korban, orang per
orang
• Tidak diskriminasi berkenaan dengan
kebangsaan, ras, kepercayaan,
golongan, atau pandangan politik
• Tindakan harus realistik, cocok-tepat-
pantas, dan proporsional sesuai
dengan kebutuhan
• Prioritas bantuan kepada kasus yang
paling mendesak
KENETRALAN
“Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, Gerakan
ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan
politik, kesukuan, agama, atau ideologi.”
Memberikan
bantuan atas dasar
kesukarelaan, tidak
didorong dengan
cara apapun oleh
keinginan untuk
memperoleh
keuntungan
tertentu
KESATUAN
• Semua
perhimpunan
nasional
mempunyai status
yang setara
• Tanggung jawab
dan kewajiban yang
sama dalam
membantu satu
sama lain, meliputi
seluruh dunia
TRI BAKTI PMR
1. Berbakti kepada
masyarakat
2. Mempertinggi ketrampilan
serta memelihara
kebersihan dan kesehatan
3. Mempererat persahabatan
nasional dan internasional
– Warga Negara Indonesia atau Warga Negara
Asing yang sedang berdomisili di wilayah
Indonesia
– Berusia 10 tahun sampai dengan 17 tahun dan
atau belum menikah atau seusia siswa SD/MI
s/d SMA / MA atau yang sederajat
– Mendapatkan persetujuan orang tua/wali
– Bersedia mengikuti orientasi, pelatihan, dan
pelaksanaan kegiatan kepalangmerahan
– Mengisi formulir pendaftaran dan
mengembalikannya kepada Pembina PMR
dikelompok PMR masing-masing, untuk
selanjutnya disampaikan kepada Pengurus
Cabang Palang Merah Indonesia setempat.