Anda di halaman 1dari 14

Critical

Apprasial
Jurnal Ilmu Kesehatan Lingkungan

Rahayu Putri Utami 296221008


Artikel

Judul Kualitas Cuci Tangan pada Pekerja Informal di Indonesia

Penulis Basuki Rahmat, Antonius Yudi Kristanto, Totih Ratna Sondari

Tahun terbit Januari 2022


Abstrak
Pengantar: Perilaku cuci tangan pakai sabun pekerja di sektor informal
jarang sekali diteliti di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Latar Belakang Ada
faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas cuci tangan yang
dilakukan oleh pekerja sektor formal dan informal di Indonesia. Metode:
Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar
Tujuan Ada
Indonesia. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional, dan
jumlah sampel yang disertakan adalah 421.404 pekerja usia produktif Metode Ada
15-64 tahun di 34 provinsi di Indonesia. Data yang dikumpulkan
meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, tempat Hasil Ada
tinggal, pekerjaan, dan praktik cuci tangan. Penentu diidentifikasi
menggunakan regresi logistik biner. Hasil dan Diskusi: Hasil penelitian Kesimpulan Ada
menunjukkan bahwa 1,9% pekerja tidak mencuci tangan, dan 35,0% hanya
mencuci tangan dengan air; sebagian besar bekerja di sektor informal Urutan dalam abstrak
(77,5%). Mengenai karakteristik pekerja, usia (OR=1,17; 95% CI: 1,14– sudah sesuai dan saling
1,21), jenis kelamin (OR=1,23; 95% CI: 0,93–0,99), pendidikan (OR=2,07; berkaitan, hasil yang
95% CI: 2,01–2,14) , dan tempat kerja formal (OR=1,43; 95% CI: 1,40-1,46) disajikan juga mewakili
sebagian besar berhubungan dengan kualitas cuci tangan. Kesimpulan:
Pemerintah diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang terstruktur
hasil analisis yang
dalam mengedukasi para pekerja, terutama untuk laki-laki, muda (15-24 dilakukan penulis,
tahun), berpendidikan rendah, dan pekerja informal tentang cuci tangan kesimpulan yang diambil
yang baik. Studi ini merekomendasikan bahwa pemerintah harus sesuai dengan hasil dan
menggunakan temuan penelitian saat ini untuk menargetkan populasi yang diberikan saran yang
tepat untuk implementasi kebijakan. relevan.
Pendekatan Ilmu

Epistemologi
Ontologis Aksiologi
s
Pembuktian hipotesis,
Objek yang diamati Metode pengamatan memberikan penjelasan, dan
penerapan
Ontologis
Penerapan Hidup
Tenaga Bersih bagi Tenaga
Informal
Pengusaha dengan pegawai
Informal
Masih sangat minim
tidak tetap, pekerja pertanian,
pemahaman yang dimiliki
non pertanian, dan tenaga
tenaga informal mengenai
kerja keluarga yang tidak
kebiasaan mencuci tangan.
dibayar.

Mencuci Proporsi Mencuci


Tangan
Kebiasaan mencuci tangan
Tangan
Tren mencuci tangan
menggunakan sabun dan air menggunakan sabun pada
mengalit bisa melindungi diri tahun 2018 meningkat 26,6%
dari risiko penularan penyakit. sejak tahun 2007.
Epistemologis
Data yang digunakan :
1. Data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar
2018 Tahapan Penelitian :
• Pengambilan data pada bulan April – Mei 1. Pengumpulan Data
2018
• Dilaksanakan di 34 provinsi 2. Penentian Variabel
• Responden adalah seluruh rumah tangga 3. Analisis Deskriptif
di Indonesia
• Usia responden antara 15 – 64 tahun 4. Analisi Bivariat
• Kriteria eksklusi adalah responden yang 5. Analisis Regresi Logistik
tidak bekerja dan sudah tamat sekolah
Variabel Penelitian 6. Evaliasi Variabel
1. Umur Independen
2. Jenis Kelamin
3. Status Perkawinan
4. Tempat Tinggal
5. Pendidikan Responden
Aksiologi
● Terdapat 421.404 pekerja kelompok usia kerja (15-64
tahun) diikutsertakan dalam analisis.
● Sebagian besar pekerja yang terlibat dalam penelitian ini
adalah orang dewasa berusia 35-44 tahun (26%),
sedangkan untuk representasi jenis kelamin responden
penelitian ini lebih banyak berjenis kelamin perempuan
dibandingkan laki-laki (63,6%) dan responden yang sudah
menikah (82,9%).
● Pendidikan terakhir pekerja didominasi oleh tingkat
pendidikan menengah (48,6%), dan sebagian tidak tamat
sekolah dasar (15,5%). Menurut tempat tinggal, sebagian
besar responden tinggal di perkotaan (54,1%).
● Sebagian besar pekerja bekerja di sektor informal
(77,5%). Pada penelitian ini, 8.124 pekerja (1,9%) tidak
mencuci tangan, 147.398 pekerja (35,0%) melakukan cuci
tangan yang baik, dan 265.882 (63,0%).
Aksiologi
● Responden yang lebih tua (berusia 25 tahun ke atas) lebih
cenderung melakukan cuci tangan yang baik. Pekerja usia 55-
64 tahun berhubungan signifikan dengan cuci tangan yang baik
(OR = 0,93; 95% CI: 0,91 – 0,95).
● Pekerja perempuan secara signifikan berhubungan dengan cuci
tangan yang baik dibandingkan pekerja laki-laki (OR=1,21;
95%CI: 1,20 – 1,23).
● Pekerja yang menikah lebih cenderung melakukan cuci tangan
yang baik dibandingkan pekerja lajang (belum menikah).
● Semakin tinggi tingkat pendidikan pekerja, semakin baik
kemungkinan cuci tangan.
● Tempat tinggal berhubungan signifikan dengan kualitas cuci
tangan. Pekerja yang tinggal di perkotaan lebih cenderung
melakukan cuci tangan yang baik dibandingkan di pedesaan
(OR = 0,451; 95% CI: 0,445-0,457). Pekerjaan secara signifikan
berhubungan dengan kualitas mencuci tangan juga. Pekerja
formal lebih cenderung melakukan cuci tangan yang baik
dibandingkan pekerja informal (OR = 2,05; 95% CI: 2,02-2,09).
Aksiologi
● Pekerja perempuan lebih cenderung melakukan cuci tangan
yang baik dibandingkan pekerja laki-laki. Pekerja perempuan
1,23 kali lebih mungkin melakukan cuci tangan yang baik
daripada pekerja laki-laki (OR = 1,23; 95% CI: 0,93 – 0.
● Pekerja dengan status menikah 1,11 kali lebih mungkin
melakukan cuci tangan yang baik dibandingkan pekerja yang
belum menikah atau tidak pernah menikah (OR = 1,11; 95% CI:
1,09 – 1,14).
● Pekerja dengan pendidikan tinggi 2,07 kali lebih mungkin untuk
melakukan cuci tangan yang baik daripada mereka yang tidak
pernah bersekolah (OR = 2,07; 95% CI: 2,01 – 2,14).
● Pekerja dari pedesaan 0,53 lebih mungkin melakukan cuci
tangan yang baik dibandingkan mereka yang tinggal di
perkotaan (OR = 0,53; 95% CI: 0,52 – 0,53).
● Pekerja di sektor formal adalah 1,43 kali lebih mungkin
melakukan cuci tangan yang baik dibandingkan dengan mereka
yang bekerja di sektor informal (OR = 1,43; 95% CI: 1,40 –
1,46).
01
Metode
Analisis Statistik
Metode
Interpretasi
Hasil Uji dan Desain
Penarikan Penelitian
Kesimpulan

Analisi Uji
Regresi
Pengumpulan Data
Logisyik
Biner

Analisi Uji
Regresi Analisis
Logistik Deskriptif
Bivariat
02
Objek
Teori dan Hasil Penelitian
• Menurut Laporan Analisis Situasi dari UNICEF, fasilitas cuci tangan publik seperti
terminal/stasiun dan angkutan umum, 56% dari mereka memiliki akses terbatas, dan
30% dari mereka tidak memiliki akses. Di pasar tradisional, taman, tempat ibadah,
pelayanan umum, dan lain-lain, 26% di antaranya memiliki akses terbatas, dan 44% dari
mereka tidak memiliki akses. Selain itu, fasilitas cuci tangan terbatas tersedia di 99,29%
pusat kesehatan (27). Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan sarana cuci tangan
dasar di masyarakat.

• 77,5% responden bekerja di sektor informal. Dari pekerja tersebut, 63,1% mencuci
tangan dengan benar, dan 1,9% pekerja tidak melakukannya.

• Pekerja di sektor formal 1,43 kali lebih mungkin melakukan cuci tangan yang baik
dibandingkan pekerja di sektor informal, kemungkinan karena tersedianya fasilitas cuci
tangan seperti sumber air bersih, fasilitas cuci tangan permanen, air mengalir, sabun,
dan toilet permanen yang lebih mungkin tersedia. di sektor formal (24–26).
Thanks
!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai