Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

Oleh
Nurfajrah 201601124
PENDAHULUAN
Lanjut usia mengalami proses menua (aging process) secara alami tidak
dapat dihindari. Proses menua akan menyebabkan penurunan kemampuan
tubuh terhadap perubahan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Perubahan
fisik yang dipengaruhi oleh umur yaitu perubahan pada otot, yang
menyebabkan menurunya kekuatan otot serta menurunya fleksibilitas.

Salah satu penyakit lansia yang menganggu sistem muskuloskeletal adalah


nyeri sendi yang merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak dan berulang dari arthritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat
tingginya kadarasam urat dalam darah / hiperurisemia (Anisa, 2015).
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
Diagnosa pada studi kasus ini ditegakkan dengan cara pengambilan
data pada 2 partisipan Ny.H dan N dengan diagnosa keperawatan
yaitu Nyeri.

INTERVENSI
Penulis melakukan intervensi pada partisipan 1 dan partisipan 2 antara lain:
Lakukan observasi nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor precipitasi, Ajarkan tentang teknik non
farmakologi untuk mengurangi nyeri seperti distraksi dan relaksasi, Berikan
kompres hangat pada daerah nyeri, Obserasi tanda-tanda vital, Tingkatkan
istirahat. Didalam memberikan intervensi keperawatan harus sesuai dengan
diagnosa yang muncul baik aktual maupun resiko. Untuk intervensi yang
diberikan pada partispan 1 dan partisipan 2 dengan diagnosa nyeri berhubungan
dengan asam urat dalam serum meningkat, intervensi tersebut sesuai dengan
teori dan fakta.
IMPLEMENTASI
Adapun implementasi yang diberikan pada Ny.H dan Ny.S dilakukan selama 3 hari
dengan diagnosa nyeri yaitu mengobservasi nyeri secara komperhensif, mengajarkan
teknik non farmakologi relaksasi dan distraksi, memberi kompres hangat pada daerah
yang nyeri, mengobservasi tanda tanda vital, serta meningkatkan istirahat.

Respon klien sama pada saat diberikan tindakan keperawatan misalnya pada
partisipan 1 klien kooperatif, ketika diberi tindakan keperawatan klien
mengikuti dengan baik serta dapat menerima tentang apa yang diajarkkan,
serta mengalami peningkatan kesehatan tentang rasa nyeri yang dirasakan
sudah mulai berkurang, dan menerima semua intervensi yang diberikan

Sedangkan pada partisipan 2 juga klien tampak kooperatif ketika peneliti


melakukan tindakan keperawatan serta mengalami peningkatan juga nyeri
yang dirasakan juga mulai berkurang karena klien mau mengkuti tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh peneliti.
EVALUASI
Hasil evaluasi yang ditemukan yaitu Ny.H mengatakan nyeri pada kedua
lututnya ketika selesai beraktifitas terasa seperti tertusuk timbulnya sewaktu-
waktu dan skala nyerinya 6. Sedangkan Ny.S mengatakan nyeri pada lutut dan
pergelangan kaki saat aktivitas terasa diremas dan timbulnya mendadak skala
nyerinya 5.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai