Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN

DOSEN : Ns. SUPRIADI, S. Kep


DISUSUN OLEH :
1. AYUNDA
2. YUSRIADI
3. IMELDA
PENDAHULUAN

Latar belakang
Penyakit kardiovaskular adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang
menyerang jantung dan Pembuluh darah, termasuk penyakit jantung
koroner penyakit serebrovaskular, hipertensi , dan penyakit vaskular
perifer . Definisi CVD juga menyangkut penyakit lain seperti
rheumatic heart disease dan penyakit jantung kongenital . 17,5 juta
kematian akibat CVD yang terjadi pada tahun 2005, sekitar 7,6 juta
diantaranya terjadi karena penyakit jantung koroner dan 5,7 juta
karena stroke. Hipertensi merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler atau gangguan sirkulasi yang umum diderita oleh
masyarakat dan menjadi masalah kesehatan di negara maju maupun
berkembang.
ETIOLOGI

1. Faktor Risiko Non-Modifikasi:


 Usia : Risiko CVD meningkat seiring bertambahnya usia.
 Jenis Kelamin : Pria memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita, tetapi risiko wanita
meningkat setelah menopause.
 Riwayat Keluarga:
Memiliki anggota keluarga dekat (seperti orang tua atau saudara kandung) dengan riwayat
CVD dapat meningkatkan risiko.Secara umum, diagnosis dan pengelolaan gagal ginjal akut
dikelompokan berdasarkan konsep klasifikasi menjadi tiga kategori utama yaitu  pre-renal,
intrinsik dan post-renal.
2. Faktor Risiko Modifikasi:

Merokok: Merokok dan paparan asap rokok secara pasif meningkatkan risiko
CVD.
Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat merusak arteri
dan meningkatkan risiko CVD.
Kolesterol Tinggi: Kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi dalam
darah dapat menyebabkan pembentukan plak aterosklerotik.
Diabetes: Diabetes tipe 2 dan resistensi insulin meningkatkan risiko CVD.
Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko CVD.
Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang kurang aktif fisik meningkatkan risiko
CVD.
Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol,
garam, dan gula dapat meningkatkan risiko CVD.
Stres: Stres kronis dan tidak terkendali dapat berkontribusi terhadap risiko
CVD.
Pato fisiologi
 Aterosklerosis
 Iskemia
 Gagal Jantung
 Hipertensi
 Gangguan irama jantung
PATWAYS
Manifestasi klinis
 Nyeri dada (angina)
 Sesak napas (dispnea)
 Kelelahan dan kelemahan
 Edema
 Palpitasi
 Pusing dan pingsan
 Sianosis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes Darah:
 Profil lipid: untuk mengukur kadar kolesterol total, kolesterol LDL (Low-
Density Lipoprotein), kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein), dan
trigliserida dalam darah.
 Tes hemoglobin A1C: untuk mengevaluasi kontrol gula darah pada pasien
dengan diabetes melitus.
 Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count/CBC): untuk mengevaluasi
jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
 Profil koagulasi: untuk mengevaluasi fungsi pembekuan darah dan waktu
pembekuan.
LANJUT...
 Elektrokardiogram (EKG) untuk merekam aktivitas listrik jantung dan
mengevaluasi ritme jantung serta adanya gangguan konduksi atau iskemia.
 Echocardiography (ekokardiografi): menggunakan gelombang suara untuk
menghasilkan gambaran struktur jantung dan mengukur fungsi kontraktilitas
jantung, ukuran bilik jantung, dan keberadaan penyakit katup jantung.
 Tes Treadmill (tes latihan fisik) atau Tes Stres Farmakologis: untuk
mengevaluasi respons jantung dan vaskular saat pasien melakukan aktivitas fisik
yang termonitor atau setelah diberikan obat yang memicu respons jantung.
 Angiografi koroner: untuk mengevaluasi aliran darah di arteri koroner
menggunakan zat kontras yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
 CT Scan atau MRI Jantung: untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail
tentang struktur dan fungsi jantung.
TATALAKSANA CVD

 Perubahan gaya hidup


 Pengobatan
 Tindakan medis
 Edukasi dan pemantauan
 Program rehabilitasi jantung
 Manajemen stres
 Perawatan lanjutan
 Pemantauan dan pengelolan faktor resiko
Asuhan keperawatan
Pengkajian Keperawatan:
 Melakukan pengkajian komprehensif terhadap kondisi pasien, termasuk riwayat
medis, riwayat keluarga, faktor risiko, dan gejala yang dialami.
 Memantau tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, suhu
tubuh, dan saturasi oksigen.
 Mengkaji adanya nyeri dada atau nyeri di bagian tubuh lainnya.
 Melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan jantung dan sistem vaskular.
 Mengevaluasi status nutrisi, pola makan, dan berat badan pasien.
 Mengidentifikasi tingkat aktivitas fisik pasien dan adanya hambatan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 gangguan perfusi jaringan
 ketidakseimbangan nutrisi
 ketidakcukupan pengetahuan
 risiko peningkatan trombosis
PERENCANAAN
 Menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan bersama pasien, yang dapat mencakup
peningkatan perfusi jaringan, mencapai status nutrisi yang optimal, peningkatan
pengetahuan tentang CVD dan manajemennya, pengurangan risiko trombosis, dan
peningkatan tingkat aktivitas fisik.
 Merencanakan intervensi dan tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai tujuan
tersebut.
 Melibatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan perawatan untuk meningkatkan
keterlibatan dan pemahaman mereka.
IMPLEMENTASI

 Melaksanakan intervensi yang telah direncanakan, seperti


memberikan obat sesuai resep dokter, memantau tanda-tanda vital,
membantu pasien dalam perubahan gaya hidup sehat, memberikan
edukasi tentang CVD, dan melibatkan pasien dalam program
rehabilitasi jantung.
 Memberikan perawatan yang nyaman dan mendukung, termasuk
pemberian oksigen, manajemen nyeri, dan pengelolaan stres
INTERVENSI

Monitor dan Kelola Tanda Vital:


 Memantau tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan secara teratur.
 Memantau suhu tubuh dan tingkat oksigen dalam darah.
 Melakukan pengukuran berat badan secara rutin.
 Pengelolaan Nyeri:
 Memberikan analgesik sesuai kebutuhan untuk mengurangi nyeri dada atau nyeri lain
yang dialami pasien.
 Membantu pasien dengan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi
ketidaknyamanan.
 Pengelolaan Cairan dan Elektrolit:
 Memantau asupan dan output cairan pasien.
 Mengawasi kadar elektrolit dalam darah, seperti natrium, kalium, dan magnesium, dan
melakukan koreksi jika diperlukan.
Lanjut...

Pengelolaan Obat-obatan:
 Memberikan obat-obatan sesuai resep, seperti obat antihipertensi, antiplatelet, atau
antikoagulan.
 Memberikan edukasi pasien tentang penggunaan obat-obatan yang tepat dan efek
samping yang mungkin terjadi.

Pendidikan Pasien:
 Memberikan informasi tentang gaya hidup sehat, termasuk diet rendah lemak, rendah
garam, dan kaya serat.
 Mengedukasi pasien tentang pentingnya aktivitas fisik yang teratur dan mengurangi
kebiasaan merokok.
 Memberikan pemahaman tentang pengelolaan stres dan pentingnya menjaga kesehatan
mental.
Evaluasi

 Mengevaluasi respons pasien terhadap intervensi yang telah


dilakukan.
 Membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
 Menyesuaikan rencana perawatan jika diperlukan berdasarkan
perubahan kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai