Anda di halaman 1dari 15

KEGAWATAN DAN

TATALAKSANA LANSIA
PADA SISTEM
NEUROLOGI
Disusun oleh
Kelompok V :
1. Fanti Rosandi
2. Reny
3. Ayunda
STROKE
Pengertian

Penyakit yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak secara tiba-tiba
sehingga menyebabkan kerusakan neurologis

Tipe oklusif/ Tipe hemoragi/


penyumbatan perdarahan
stroke yang stroke yang
disebabkan disebabkan
karena adanya karena
penyumbatan perdarahan
pembuluh intrakranial
darah
Aliran darah otak dan pengaruhnya terhadap fungsi
sel saraf

50 cc/100 Normal
gram/mt

35-40 cc/100
Aliran Kehilangan fungsi
gram/mt
darah
ke otak
20 cc/100 Aktifitas listrik otak berhenti
gram/mt

< 10 cc/100
Kematian sel saraf
gram/mnt
O2 & Glukose ↓ Pembentukan ATP ↓ Na-K ATPase ↓
iskemia

Aktifasi Saluran Depolarisasi Gangguan pompa Na/K


Ca++ & Na+ ( Pembengkakan Sel)

Pelepasan Glutamat Aktifasi Reseptor


ekstraseluler Glutamat
Matinya sel
pada
Inotropik :
Iskemia Otak
NMDA, AMPA, Kainate-R
Metabotropik

NO sintetase •
L-Arginin Aktifasi jalur NOS
Influks Ca++ & Na+ Fosfolipase •
NO (Sintesa nitrit oksid) Fosfatase •
Omitin dekarboksilase •
Endonuklease •
Penumpukan Ca++ dalam sel
Keterangan Protease •
• R : Reseptor proteinkinase II
• NO : Nitrik Oksida • Ca-Calmodulin dependent
• Ca : Calsium Sel Mati • Proteinkinase C
• Na : Natrium Mengaktifasi Enzim inti
• K : Kalium
• ATP : Adenosin Triphosphate Fragmentasi DNA
• NMDA : N-methyl-D-Aspartate
• AMPA : α Amino-3-hydroxy—5methul-4-isoksazole propionate
• Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit 
• kekurangan oksigen 
• proses fosforilasi oksidatif terhambat 
• produksi ATP (energi) berkurang 
• pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi  depolarisasi membran sel saraf 
• pembukaan kanal ion Ca  kenaikan influks Ca secara cepat 
• gangguan Ca homeostasis  Ca merupakan signalling molekul yang
mengaktivasi berbagai enzim 
• memicu proses biokimia yang bersifat eksitotoksik 
• kematian sel saraf (nekrosis maupun apotosis) 
• gejala yang timbul tergantung pada saraf mana yang mengalami
kerusakan/kematian
Gejala dan Tanda

• unilateral weaknesses biasanya hemiparesis (lumpuh separo)

• unilateral sensory complaints numbness,


paresthesia (mati rasa)

• Aphasia  language comprehension

• Monocular visual loss  gangguan penglihatan sebelah


PENATALAKSANAAN UMUM
STROKE AKUT

( di IGD )
1. PRINSIP
• ABC
• Rawat di RS  ruang saraf / ICU
• Fase akut  menyelamatkan jiwa
• Setelah fase akut  mencegah serangan ulang
• Lama perawatan :
• Stroke Infark  minimal 1 minggu
• Stroke perdarahan  sampai 3 minggu
Management of Stroke

Reproduced with permission, 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary
Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. ©2010, American Heart Association.
2. Terapi Umum (suportif)
A. Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
 02, pemasangan pipa orofaring

B. Stabilisasi hemodinamik
 cairan kristaloid atau koloid , iv
 optimalisasi TD **
 pemantauan jantung selama 24 jam onset
C. Pengendalian peningkatan TIK

• TTIK : nyeri kepala, muntah, penurunan


kesadaran
• Tinggikan posisi kepala 20 – 30 °
• Hindari pemberian cairan glukosa/hipotonik
• Hindari hipertermia
• Manitol 20% = 0,25 - 0,5 gr/kgBB , diguyur
• Furosemide 20 – 40 mg iv (bila perlu)
D. Pengendalian kejang
• Bila kejang  diazepam bolus lambat iv 5 – 20 mg
• Phenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus,
kecepatan max 50 mg/menit
• Belum teratasi  ICU

E. Pengendalian suhu tubuh


• Pasien stroke + febris  antipiretika + atasi
penyebabnya
Penatalaksanaan umum

Beri oksigen
Pastikan jalan napas melalui nasal
bersih, kanul,
posisikan saturasi oksigen
kepala 30-45 derajat > 95 %

Perbaiki
TD sirkulasi dengan
bila terdapat pemasangan jalur IV
komplikasi hipertensi  cairan normal
edem pulmonary. salin 0,9% 20 ml/jam.

Atasi kejang
kondisi stabil lakukan dan demam 
(CT SCAN, LAB, diazepam 5-20 mg
chest X ray, EKG dll) IV(perlahan),
--konsul dgn ahli acetaminophen 650 mg.
TERIMA KASIH
KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI

Anda mungkin juga menyukai