Fmea
Fmea
1986 — 1999 : Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes DKI Jakarta.
1982 — 1984 : Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir –Jakarta Pusat
SEVERITY ASSESSMENT
ROOT CAUSE ANALYSIS
FAILURE MODE &
EFFECT ANALYSIS
RISK REGISTER
DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI BAB 5
2
Dilakukan penatalaksanaan risiko
3
berupa strategi reduksi dan mitigasi Dilakukan pelaporan hasil program
risiko dan pemantauan pelaksanaan manajemen risiko, dan rencana tindak
tata laksana terkait kesehatan dan lanjut risiko yang telah diidentifikasi.
keselamatan kerja, sarana prasarana, (D, W)
dan infeksi (D,W)
Apakah FMEA
Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur secara
rinci, dan mengenali model-model adanya
kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur, melakukan
penilaian terhadap tiap model kesalahan/kegagalan,
dengan mencari penyebab terjadinya, mengenali
akibat dari kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi
dengan melakukan perubahan disain/prosedur
Prosedur
Prosedur yang sudah
yang ada FMEA diperbaiki
sekarang yang minimal
dari
kesalahan
Failure mode : Apa saja yang bisa salah
Severity : Seberapa membahayakan
akibatnya
Occurrence : Seberapa sering kemungkinan
terjadinya
Detectability : Seberapa sulit untuk dideteksi
Akibat : apa akibatnya ?
Sebab : apa penyebabnya ?
Memilih proses untuk dianalisis
selecting a process thatFMEA
dengan is known to
be
problem- prone or potentially
risky.
Langkah-langkah
Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam
suatu proses
Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
Tetapkan peran dari tiap anggota tim
Gambarkan alur proses yang ada sekarang
Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap model
kesalahan/kegagalan
Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk tiap
model kesalahan/kegagalan
No Tahapan Proses Failure modes
1 Menerima resep Resep tertukar
Resep terselip
2 Membaca resep Identitas tidak
terbaca
Identitas disingkat
Nama obat tidak
terbaca
3 ….dst
Langkah-langkah….
Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
1 : tidak pernah, 10 sangat sering
Kegawatannya (severity): (SV)
1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ x SV
x DT
Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Modus- Penyebab Akibat Kemun Tingkat Kemuda Risk Solusi Indikator
modus terjadiny nya gkinan keparahan han Priority untuk
kegagala a terjadin (S= dideteksi Number mengukur
n/kesalah ya ( O= Severity) (D= (RPN) keberhasil
an Occurre Detectab RPN = an dari
nce) ility) OxSxD solusi
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem
berbahaya tanpa tanda-tanda yang mendahului
9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau
8 berbahaya gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya
tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat
ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung
sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan
5 sedang dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan
3 ringan sampai mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem
sedang yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya
ringan masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada
sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 terjadi sedang
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
terjadi rendah
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan terakhir
terjadi amat terjadi
sangat rendah
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan
untuk diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan
8 diketahui tidak segera dapat dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang
6 baku untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan
Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau dilakukan
5 untuk diketahui secara sampling
4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 untuk diketahui
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
tinggi untuk
diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
untuk diketahui
Menetapkan “cut off
point”dengan Pareto
Urutkan failure mode dengan nilai RPN dari
yang tertinggi ke yang terendah
Hitung persentase kumulatif
Perhatikan nilai kumulatif sampai dengan 80
%, maka pada nilai kumulatif 80 % tersebut
kita tetapkan sebagai “cut off point”
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/kes Kumulatif
alahan
Modus 1 320 320 26,4 %
Gawat 10 7 4 4 25 III
darurat
Rawat jalan 5 5 8 4 22 VI
Farmasi 9 8 8 5 30 I
Laboratorium 9 8 8 4 29 II
Rawat inap 6 7 5 6 24 IV
Pendaftaran 6 4 8 5 23 V
Panduan untuk membuat
solusi
Apa safeguard/barier/pelindung yang perlu dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan
Jika suatu kesalahan akan berakibat timbulnya kesalahan
yang lain, bagaimana mencegah agar tidak timbul
kesalahan yang lain
Apa yang perlu kita ubah agar kesalahan tidak akan terjadi
lagi di masa mendatang
Jika kesalahan tersebut terjadi, solusi apa yang bisa kita
lakukan
Jika terjadi kesalahan bagaimana kita bisa secara cepat
menindak lanjuti agar tidak mencederai pasien
Jika pasien cedera akibat kesalahan tsb, solusi apa yang
perlu dilakukan
Conto
h
No Tahapan proses Failure Sebab Akibat Solusi
Mode
1 Menerima resep Salah Nama pasien Salah Melatih dokter
identitas tidak dapat memberi untuk menulis
dibaca obat resep dengan
jelas
Jika nama
pasien tidak
dapat dibaca
lakukan
konfirmasi
pada pasien
Jika nama tidak
jelas cek
nomor rekam
medis pasien
Contoh Peran anggota tim
FMEA
Berperan aktif dalam seluruh kegiatan tim:
Paham proses FMEA
Hadir setiap pertemuan FMEA
Mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan
untuk melakukan
Memberikan input dengan jujur kepada tim
1. Pasien dijemput dari teras depan Unit Gawat Darurat (UGD) oleh petugas/perawat.
2. Pasien ditempatkan diruang pelayanan sesuai dengan kasus penyakit dan tingkat kegawatan.
3. Bila ada keluarga pasien, maka keluarga pasien dianjurkan untuk mendaftar kebagian
pendaftaran.
4. Dokter dan perawat segera melakukan pemeriksaan dan penaanganan terhadap pasien sesuai
dengan penyakit pasien.
5. Dokter melakukan tindakan medis dan memberikan intruksi pengobatan yang ditulis dalam
intruksi pengobatan.
6. Perawat mencatat semua tindakan dan pengobatan serta perubahan kondisi pasien.
7. Setelah dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan di UGD Puskesmas untuk selanjutnya :
a) Pasien dipulangkan
b) Pasien rawat inap
c) Pasien dirujuk
d) Pasien meninggal.
8. Setelah selesai, semua hasil kegiatan dicatat dalam buku registrasi pasien UGD/Rawat Inap.
Identifikasi failure modes:
No Tahapan Proses Failure Modes
1 Pasien dijemput dari teras depan Unit Gawat Darurat (UGD) Hambatan pasien masuk ke ruang UGD
oleh petugas/perawat. Kesalahan transfer pasien dari penerimaan sampai di
penempatan di ruang UGD
2 Pasien ditempatkan diruang pelayanan sesuai dengan kasus Kesalahan menentukan tingkat kegawatdauratan
penyakit dan tingkat kegawatan Kekurangan bed pasien
3 Bila ada keluarga pasien, maka keluarga pasien dianjurkan Kesalahan dalam menyampaikan identitas pasien
untuk mendaftar kebagian pendaftaran Kurang lengkap pengisian data RM mulai penomoran
RM dan identitas pasien
4 Dokter dan perawat segera melakukan pemeriksaan dan Kesalahan menegakan diagnosis Kesalahan membuat
penanganan terhadap pasien sesuai dengan penyakit pasien. rencana terapi
5 Dokter melakukan tindakan medis dan memberikan intruksi Kesalahan memberikan tindakan medis dan instruksi
pengobatan yang ditulis dalam intruksi pengobatan Kesalahan dalam menerjemahkan instruksi dokter
Kesalahan dalam melaksanakan instruksi dokter
6 Perawat mencatat semua tindakan dan pengobatan serta Kesalahan pencatatan setelah melakukan instruksi dokter
perubahan kondisi pasien
7 Setelah dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan di UGD Kesalahan menyampaikan informasi tentang obat,
a)Pasien dipulangkan tindakan yang telah dilakukan, informasi kondisi pasien,
b)Pasien rawat inap tidak membuat resume pasien rujukan, resume pasien
c)Pasien dirujuk pulang, tidak dilakukan stabilisasi
d)Pasien meninggal
8 Setelah selesai, semua hasil kegiatan dicatat dalam buku Kesalahan dalam pencatatan
registrasi pasienUGD/Rawat Inap.
III. Tujuan melakukan analisis FMEA:
Untuk perbaikan layanan Unit Gawat Darurat
IV. Identifikasi penyebab, akibat jika terjadi failure mode untuk tiap-tiap failure
mode dan Penghitungan RPN
NO PENYEBAB AKIBAT
1 - Akses ke UGD tidak lancar - Keterlambatan penanganan
- Cara mengevakuasi pasien kurang dipahami - Cedera tambah parah
2 - Petugas kurang memahami proses pemilahan pasien - Kesalahan penanganan
- Keterbatasan anggaran - Keterlambatan penanganan
3 - Keluarga Pasien tidak terlalu ingat identitas pasien Kesalahan pemberian pengobatan dan tindakan
(Nama, tgl) RM sulit dicari saat Kontrol ulang pasien
- Petugas pendaftaran lupa dan kurang teliti mengisi
No RM dan kelangkapan identitas
4 Dokter tidak meneliti data pasien dalam RM dan tidak Kesalahan pengobatan dan tindakan
mengkomfirmasi ulang identitas
5 Dokter tidak mengisi RM sesuai dengan SOAP Tulisan Kesalahan pengobatan dan tindakan
dokter tidak jelas, sulit dibaca
Terjadi insiden Keselamatan Pasien
6 Instruksi dokter tidak dipatuhi Kesalahan pengobatan dan tindakan
Kesalahan dalam tindak lanjut saat follow
up/monitoring
7 SOP – SOP Pasien dipulangkan, Pasien rawat inap, Kesalahan dalam tindak lanjut saat follow
Pasien dirujuk, Pasien meninggal, langkah-langkah up/monitoring
kurang jelas
8 Petugas kurang patuh terhadap penerapan SOP Kesalahan dalam tindak lanjut saat follow
pengisian RM dan pencatatan dalam regester pasien up/monitoring
di UGD
Kemungkin Tingkat Kemudahan Risk Ranking
an kepatahan dideteksi (D= Priority
No. Failure Modes terjadinya (S= Severity) Detectability) Number(RP
( O= N) RPN =
Occurrence) OxSxD
1 Hambatan pasien masuk ke ruang UGD 9 7 4 252 5
2 Kesalahan transfer pasien dari
penerimaan sampai di penempatan di 4 9 8 288 4
ruang UGD
3 Kesalahan menentukan tingkat
kegawatdauratan 3 9 5 135 9
4 Kekurangan bed pasien 9 4 2 72 11
5 Kesalahan dalam menyampaikan
identitas pasien 6 9 6 324 2
6 Kurang lengkap pengisian data RM
mulai penomoran RM dan identitas 9 7 4 252 6
pasien
7 Kesalahan menegakan diagnosis &
Kesalahan membuat rencana terapi 5 10 4 200 7
8 Kesalahan memberikan tindakan medis
dan 5 9 4 180 8
instruksi
9 Kesalahan dalam menerjemahkan
instruksi 7 9 5 315 3
dan melaksanakan instruksi dokter
10 Kesalahan pencatatan setelah melakukan
instruksi dokter 2 8 4 64 12
11 Kesalahan menyampaikan informasi
tentang obat, tindakan yang telah
dilakukan, informasi kondisi pasien,
tidak membuat resume pasien rujukan, 9 9 5 405 1
resume pasien pulang, tidak dilakukan
stabilisasi
12 Kesalahan dalam pencatatan 3 9 4 108 10
Failure modes:
Persentase
No RPN Kumulatif kumulatif
(urutkan dari RPN tertinggi ke terendah)
2 Bila ada keluarga pasien, Kesalahan dalam Keluarga Pasien tidak Kesalahan pemberian Membuat tahapan Kepatuhan terhadap
maka keluarga pasien menyampaikan identitas terlalu ingat identitas pengobatan dan tindakan kewajiban mencatat dan SOP
dianjurkan untuk pasien pasien (Nama, tgl) RM sulit dicari saat pelaporan dalam RM dan
mendaftar kebagian Kontrol ulang pasien buku regester, dengan
pendaftaran Petugas pendaftaran lupa tulisan jelas, singkat dan
dan kurang teliti mengisi informative
No RM dan kelangkapan
identitas
3 Dokter melakukan Kesalahan dalam Dokter tidak mengisi Kesalahan pengobatan Membuat dan Kepatuhan terh adap
tindakan medis dan menerjemahkan RM sesuai dengan dan tindakan Melaksanakan tahapan SOP
SOAP
memberikan intruksi instruksi dan pengisian sesuai SOP
Tulisan dokter tidak Terjadi insiden
pengobatan yang melaksanakan instruksi Kewajiban Tulsan
jelas, sulit dibaca Keselamatan pasien
ditulis dalam intruksi dokter dokter dan perawat
pengobatan dengan jelas dan singkat
4 Pasien dijemput Kesalahan transfer Petugas kurang Kesalahan dalam Membuat tahapan Kepatuhan
dari teras depan pasien dari patuh terhadap tindak lanjut saat transfer pasien terhadap SOP
Unit Gawat penerimaan sampai penerapan SOP follow sesuai standard
Darurat (UGD) di penempatan di pengisian RM dan up/monitoring baku
oleh ruang UGD pencatatan dalam
petugas/perawat regester pasien di
UGD
5 Hambatan pasien Akses ke UGD tidak - Keterlambatan Keterlambatan Membuat tahapan Kepatuhan
masuk ke ruang lancar penanganan penanganan penataan akses terhadap SOP
UGD masuk ke UGD
6 Bila ada keluarga - Keluarga Pasien Kesalahan Kesalahan Membuat tahapan Kepatuhan
pasien, maka tidak terlalu pemberian pengobatan dan identifikasi pasien terhadap SOP
keluarga pasien ingat identitas pengobatan dan tindakan Kesalahan dengan meminta
dianjurkan untuk pasien (Nama, tindakan dalam tindak lanjut KTP atau identitas
mendaftar kebagian tgl) RM sulit dicari saat saat yang dimiliki pasien.
pendaftaran - Petugas Kontrol ulang pasien follow
pendaftaran lupa up/monitoring
dan kurang teliti
mengisi No RM
dan kelangkapan
identitas
7 Dokter dan Kesalahan Dokter tidak Kesalahan Membuat tahapan Kepatuhan
perawat segera menegakan meneliti data pengobatan dan identifikasi pasien terhadap SOP
melakukan diagnosis & pasien dalam RM tindakan ulang, pengisian
pemeriksaan dan Kesalahan dan tidak RM sesuai SOAP.
penanganan thdp membuat rencana mengkomfirmasi Tulisan jelas,
pasien sesuai terapi ulang identitas singkat dan
dengan penyakit informative
pasien.
Susun SOP baru sesuai dengan hasil analisis dan pelaksanaan FMEA: