Anda di halaman 1dari 23

PELATIHAN SERTIFIKASI MEDIATOR

LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA SELURUH INDONESIA


JANUARI – FEBRUARI 2022
Fitriyel Hanif
Dr. Fitriyel Hanif, S.Ag., M.Ag .
Hakim Yustisial - Asisten Hakim Agung Mahkamah Agung RI

Nomor HP/WA : 089682595973


email: hanif.fitriyel@gmail.com
IG : fitriyelhanif
Fb : Hanif
LAHIR DI LIMAKAUM TGL. 26 NOVEMBER 1971

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL TRAINER PADA


SDN LIMAKAUM (1978) PUSDIKLAT MAHKAMAH
MIN SUNGAITARAB (1978) AGUNG RI
MTsN BATUSANGKAR (1987) Di Bidang :
MAPK PADANG PANJANG (1990) 1. Hukum Keluarga
STRATA 1 FAKSYAR IAIN IB PADANG 2. Ekonomi Syariah
STRATA 2 KONSENTRASI SYARIAH IAIN IB PADANG 3. Jinayat
STRATA 3 HUKUM ISLAM UIN SGD BANDUNG 4. Mediasi
5. Pendidikan Calon Hakim
RIWAYAT PEKERJAAN 6. Hakim berkelanjutan
PNS PENGADILAN AGAMA PADANG 1992 7. Panitera/Panitera
JURUSITA PENGADILAN AGAMA PADANG (1994 – Pengganti
2000)
PANITERA PENGGANTI PENGADILAN AGAMA PADANG
Suggestion Search . . . TRAINER MEDIASI PADA
(2000 – 2006) UIN SYARIF HIDATULLAH
HAKIM PENGADILAN AGAMA MAHKAMAH SYAR’IYAH JAKARTA
LHOKSEUMAWE (2006 – 2012)
HAKIM PENGADILAN AGAMA TIGARAKSA PENELITI PADA
(2012 – 2016) PUSLITBANG MAHKAMAH
HAKIM YUSTISIAL/PANITERA PENGGANTI-ASISTEN AGUNG RI
HAKIM AGUNG KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG RI
(2016 – SEKARANG)
MEMFASILITASI
PARA PIHAK
KOMPETENSI INTERPERSONAL

 Komunikasi Interpersonal.
 Presentasi Diri Mediator.
 Pengelolaan Diri Dalam
Proses Mediasi.
KOMPETENSI PROSES MEDIASI
 Penanganan dan Penyelesaian
Konflik (Sengketa)
 Keahlian Negosiasi dalam
Proses Mediasi.
 Teknik Menyeimbangkan
Kekuatan Dalam Mediasi
 Teknik Reframing Dalam
Mediasi
 Mengidentifikasi Masalah dan
Menyusun Agenda
 Mengembangkan Alternatif
Solusi dan Menghasilkan Opsi
 Mengungkap Kepentingan
KOMPETENSI PENGELOLAAN MEDIASI

 Merencanakan dan merancang


proses mediasi, termasuk
melakukan kajian awal
(assessment).
 Memfasilitasi para pihak.
 Menjaga keberlangsungan
mediasi.
 Mengakhiri proses mediasi secara
efektif dan efisien.
MEMFASILITASI
PARA PIHAK
STANDAR KOMPETENSI/
TUJUAN HASIL BELAJAR
Peserta Diklat dapat
mengembangkan kemampuan
untuk memfasilitasi para pihak
dalam mediasi dengan
memanfaatkan satu atau
gabungan keterampilan
mediasi.
MEMFASILITASI PARA PIHAK

Menilai dan mengambil


keputusan kapan
menggunakan
keterampilan tertentu yang
telah dipelajari pada
materi-materi sebelumnya.
MENCERMATI SITUASI

ESKALASI KONFLIK

Bagaimana eskalasi konflik pada saat


itu? Apakah rendah, sedang atau tinggi.
Bila eskalasi konflik tinggi, tentu respon
atau intervensi yang dilakukan akan
berbeda dengan eskalasi konflik yang
rendah.
MENCERMATI SITUASI

HUBUNGAN PARA PIHAK

Mediator harus mencermati


apakah misalnya ada
ketidakseimbangan kekuasaan
dalam hubungan para pihak.
MENCERMATI SITUASI

PARTISIPASI PARA PIHAK

Apakah kedua belah pihak aktif


atau ada pihak yang tidak
aktif atau bahkan kedua belah
pihak tidak aktif.
PERTIMBANGKAN RESPON YANG SESUAI

PARA PIHAK
TIDAK
BERSEMANGAT

Mediator menggugah
semangat.
PERTIMBANGKAN RESPON YANG SESUAI

 PARA PIHAK TIDAK BERSIKUKUH

 Mediator menciptakan disonansi kognitif


(memfasilitasi para pihak untuk
menemukan inkonsistensi/kontradiksi
dari pendapatnya sehingga memikirkan
ulang pendapatnya.
PERTIMBANGKAN RESPON YANG SESUAI

Bila hendak
mencairkan suasana
dengan menggunakan
humor, pastikan
humor tersebut
pantas.
PILIH TEKNIK FASILITASI YANG SESUAI

 Bertanya;
 Reframing;
 Parafrase;
 Restating;
 Refleksi;
 Menciptakan disonansi
kognitif;
 Memberi opsi;
 Kaukus.
JENIS TINDAKAN/INTERVENSI YANG
LAZIM DILAKUKAN
1.Tindakan/intervensi
umum (noncontingent
moves);

2. Tindakan/intervensi
yang dilakukan dalam
situasi khusus
(contingent moves).
INTERVENSI UMUM

Dilakukan oleh mediator dalam berbagai


tahapan mediasi dan berlaku dalam
semua keadaan.

Contoh:
Mengidentifikasi isu penting dan membangun
agenda, membantu mengembangkan opsi,
membantu menilai opsi, membangun
kredibilitas proses mediasi dan membangun
hubungan antar pihak.
INTERVENSI KHUSUS

Respon terhadap situasi khusus atau


situasi tertentu yang terjadi dalam
mediasi.

Contoh:
Mengelola luapan amarah,
gertakan, tawar menawar yang
tidak beritikad baik, miskomunikasi,
dan lainnya.
Kaukus sebenarnya
merupakan intervensi yang
sangat lazim dilakukan.
Tetapi kaukus
dikategorikan sebagai
intervensi contingent
karena kaukus tidak terjadi
dalam semua negosiasi.

Anda mungkin juga menyukai