Anda di halaman 1dari 27

ILMU DAN TEORI

 
DR.Marsel
Konsep teori keperawatan disusun berdasarkan ilmu dan seni
yang mencakup berbagai aktivitas konsep dan keterampilan yang
berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu.
Keperawatan merupakan profesi yang unik karena fungsi dan
tanggung jawab keperawatan ditujukan ke berbagai respon klien
baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi.
• Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata-mata
menjalankan perintah dokter, kini berupaya meningkatkan
perannya sebagai mitra kerja dokter seperti yang sudah
dilakukan di negara-negara maju.
• Sebagai sebuah profesi yang masih berusaha menunjukkan jati
diri, profesi keperawatan dihadapkan pada banyak
tantangan. Tantangan ini bukan hanya dari eksternal tapi juga
dari internal profesi keperawatan ini sendiri.
• Dituntut untuk memiliki ketrampilan dan keahlian serta disiplin
yang tinggi.Keahlian dan keterampilan dalam keperawatan
merupakan hasil dari ilmu pengetahuan dan pengalaman klinik
yang dijalaninya.
• Keahlian diperlukan untuk menginterpretasikan situasi klinik dan
membuat keputusan yang kompleks dalam rangka memberikan
asuhan keperawatan yang profesional dan berkualitas karena
adanya tuntutan masyarakat serta perubahan kebutuhan
kesehatan dan berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan
pelayanan kesehatan dan pelayanan keperawatan.
Ilmu biasanya identik dengan pengetahuan atau
disebut ilmu pengetahuan adalah
seluruh upaya sadar manusia untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai aspek realitas di alam.
Ilmu tidak hanya pengetahuan (knowledge) namun
meringkas satu set teori berbasis pengetahuan yang
disepakati dan dapat diuji secara sistematis dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu.
Ilmu biasanya dipadankan dengan kata Science, sedang
pengetahuan dengan Knowledge.
Dalam bahasa Indonesia kata science (berasal dari bahasa lati
dari kata Scio, Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu
tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun
secara konseptual mengacu pada makna yang sama.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan ilmu sebagai
pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
2. Minto Rahayu mengartikan ilmu adalah pengetahuan yang telah
disusun secara sistematis dan belaku umum, seangkan pengetahuan
adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum
disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.
3. Thomas Kuhn mengartikan ilmu adalah himpunan aktivitas yang
menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan
maupun pengembangannya.
4. dr. Maurice bucaille mengartikan ilmu adalah kunci untuk
mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama
maupun sebentar.
5. Poespoprodjo mengartikan ilmu adalah proses perbaikan diri secara
bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris.
6. M. Izuddin Taufiq mengartikan ilmu adalah penelususan data atau
informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen,
dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun
asal-usul.
The Liang Gie menyatakan dilihat dari ruang lingkupnya
• lmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebutkan segenap
pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan. Jadi
ilmu mengacu pada ilmu seumumnya.
• Ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan
ilmiah yang mempelajari pokok soal tertentu, ilmu berarti cabang
ilmu khusus.

Terdapat 3 sudut pandang Ilmu : Pengetahuan, Aktivitas, Metode


Ciri-ciri ilmu sebagai berikut :
1. Empiris (berdasarkan pengamatan dan percobaan).
2. Sistematis (tersusun secara logis serta mempunyai hubungan
saling bergantung dan teratur.)
3. Objektif (terbebas dari persangkaan dan kesukaan pribadi).
4. Analitis (menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian yang
terinci).
5. Verifikatif (dapat diperiksa kebenarannya).
Fungsi Ilmu
Kerlinger :
Pandangan statis.
Pandangan statis, ilmu merupakan aktivitas yang memberi sumbangan
bagi sistimatisasi informasi bagi dunia, tugas ilmuwan adalah
menemukan fakta baru dan menambahkannya pada kumpulan
informasi yang sudah ada, fungsi ilmu lebih bersifat praktis yakni
sebagai disiplin atau aktivitas untuk memperbaiki sesuatu, membuat
kemajuan, mempelajari fakta serta memajukan pengetahuan untuk
memperbaiki sesuatu (bidang-bidang kehidupan).
Pandangan ke dua, pandangan dinamis atau pandangan heuristic
(arti heuristik adalah menemukan), pandangan ini ilmu dilihat
lebih dari sekedar aktivitas, penekanannya terutama pada teori
dan skema konseptual yang saling berkaitan yang sangat penting
bagi penelitian.
Pandangan ini fungsi ilmu adalah untuk membentuk hukum-
hukum umum yang melingkupi perilaku dari kejadian-kejadian
empiris atau objek empiris yang menjadi perhatiannya sehingga
memberikan kemampuan menghubungkan berbagai kejadian
yang terpisah-pisah serta dapat secara tepat memprediksi
kejadian- kejadian masa datang.
Ilmu memiliki beberapa fungsi utama antara lain sebagai berikut:
1. Menjelaskan. Fungsi ilmu menjelaskan 4 bentuk, yaitu:
a. Deduktif, ilmu menjelaskan sesuatu berdasarkan premis
pangkal ilir yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Probablistik, ilmumenjelaskan pola pikir induktif dari sejumlah
kasus yang jelas, sehingga memberikan kepastian yang tidak
mutlak dan bersifat kemungkinan besar atau hampir pasti.
c. Fungsional, ilmu menjelaskan letak suatu komponen dalam
suatu sistem secara menyeluruh.
d. Genetik, ilmu menjelaskan suatu faktor mengenai gejala-
gejala yang sering terjadi.
2. Meramalkan. Fungsi ilmu menjelaskan faktor sebab
akibat suatu kejadian atau peristiwa seperti disaat harga
suatu barang mengalami kenaikan atau penurunan.
3. Mengendalikan. Fungsi ilmu mengendalikan harus dapat
mengendalikan gejala alam berdasarkan suatu teori seperti
bagaimana mengendalikan peristiwa alam atau penyakit
yang menyerang seseorang.
Empat sumber ilmu pengetahuan manusia yaitu:
1. Empiris, menyatakan bahwa ilmu atau pengetahuan dapat diperoleh
melalui pengalaman dengan jalan observasi atau dengan pengindraan.
Artinya yang kita ketahui berasal dari segala apa yang kita dapatkan belum tentu
bersifat konsisten dan mungkin saja bersifat kontradiktif karena satu fakta yang
lain belum menjamin terwujudnya suatu sistem pengetahuan yang sistematis.
2. Rasionalisme, yaitu pikiran manusia dengan berpendapat bahwa sumber satu-
satunya dari ilmu pengetahuan manusia adalah rsio atau akal budaya.
3. Intuisionisme yang secara etimologis artinya langsung melihat, dengan
pendapat tentang sumber pengetahuan adalah manusia mempunyai kemampuan
khusus untuk mengetahui yang tidak terikat kepada indra maupun penalaran.
4. Wahyu Ilahi, yaitu pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia
lewat Nabi yang diutus-Nya
Keperawatan dapat disebut sebagai ilmu karena ilmu keperawatan
menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah yang
secara ilmiah ditujukan untuk mempertahankan, memelihara dan
meningkatkan kualitas hidup klien. Selain itu, ilmu keperawatan banyak
sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, sosial, fisika,
biomedik dan sebagainya. Ilmu keperawatan juga mempelajari
pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi
tubuh manusia yang berkaitan dengan kondisi sehat dan sakit serta
pokok bahasa pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada
klien.
Objek forma:
Keperawatan mempunyai cara pandang pada respon manusia
terhadap masalah kesehatan dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya, dimana ilmu keperawatan sangat memperhatikan
masalah-masalah keperawatan yang dilakukan dengan cara
ilmiah.
Objek Material :
Keperawatan memiliki bahasa yang disusun secara sistematis dan
menggunakan metode ilmiah dimana asuhan keperawatan pada
manusia ditujukan kepada bagian yang tidak dapat berfungsi
secara sempurna yang berkaitan dengan masalah kesehatannya.
• Teori terdiri dari sekumpulan konsep yang berhubungan secara
logis dalam suatu kerangka berpikir tertentu. Konsep pada
dasarnya merupakan suatu gambaran mental atau persepsi
yang menggambarkan atau menunjukkan suatu fenomena baik
secara tunggal ataupun dalam suatu kontinum. Konsep juga
sering diartikan sebagai abstraksi dari suatu fakta yang menjadi
perhatian ilmu, baik berupa keadaan, kejadian, individu
ataupun kelompok.
Menurut tingkatannya ke dalam teori induk, teori formal, dan teori
substantif

1. Teori induk dan model/paradigma teoritis. Yaitu sistem


pernyataan yang saling berhubungan erat dan konsep-konsep
abstrak yang menggambarkan, memprediksi atau
menerangkan secara komprehensif hal-hal yang luas tentang
gejala-gejala yang tidak dapat diukur tingkat kemungkinannnya
(misalnya teori-teori manajemen).
2. Teori formal dan tingkat menengah. Yaitu pernyataan-
pernyataan yang saling berhubungan, yang dirancang
untuk menerangkan suatu kelompok tingkah laku secara
singkat (misalnya teori manajemen menurut F.W. Taylor).
3. Teori substantif. Yaitu pernyataan-pernyataan atau
konsep-konsep yang saling berhubungan, yang berkaitan
dengan aspek-aspek khusus tentang suatu kegiatan
(misalnya fungsi perencanaan).
Goetz dan LeCompte membagi teori ke dalam empat jenis yaitu:
a. Grand Theory (teori besar). Yaitu sistem yang secara ketat mengkaitkan proposisi- proposisi
dan konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat digunakan menguraikan, menjelaskan dan
memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara non-probabilitas.
b. Theoritical model (model teoritis, yaitu keterhubungan yang longgar (tidak ketat)
antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang membentuk pandangan ilmuwan
tentang dunia.
c. Formal and middle-range theory (teori formal dan tingkat menengah). Yaitu proposisi yang
berhubungan, yang dikembangkan untuk menjelaskan beberapa kelompok tingkah
laku
manusia yang abstrak.
d. Substantive theory (teori substantif). Adalah teori yang paling rendah tingkatan
abstraksi dan sangat terbatas dalam keumuman generalisasinya (Hamid Hasan, 1996).
• Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang
menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian
mengenai keperawatan yang didasari oleh fakta-fakta yang
telah diobservasi.
Tujuan Teori Keperawatan
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan
atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan
sehingga segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat
terus bertambah dan berkembang.
5 karakteristik dasar teori keperawatan:
1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan
atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang
logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai
dengan situasi praktek keperawatan.
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan
yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktek keperawatan.
• Tujuan adanya teori keperawatan untuk: a)pengembangan bentuk
dan model praktek keperawatan untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi. b) membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan. c) membantu proses penyelesaian masalah dalam
keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan. d) memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
keperawatan adalah:
a) Filosofi Florence Nigtingale.
b) Kebudayaan,
c) Sistem Pendidikan.
d) Pengembangan Ilmu Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai