Anda di halaman 1dari 48

PSIKOFARMAKOTERAPI

Bintang Arroyantri Prananjaya


Departemen Psikiatri
FK UNSRI
REFERENSI
Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry. 10th
edition.
STAHL Essential Pharmacology
Definisi
Obat yang secara selektif bekerja pada sistem
saraf pusat yang memiliki efek terhadap
aktivitas mental dan perilaku, yang digunakan
pada pengobatan gangguan jiwa
EFEKTIFITAS

ASPEK EFEK SAMPING


PENTING
INTERAKSI OBAT-MAKANAN

TATA LAKSANA ESO


MEKANISME

OBAT PASIEN

Struktur obat Genetik


Tipe interaksi dengan NT Diagnosis
Farmakokinetik Gaya hidup
Kondisi medis keseluruhan
Riwayat terapi sebelumnya
Riwayat terapi dalam
keluarga
Efektifitas
Efek Samping
Informed Consent & edukasi
Tujuan: memberikan motivasi untuk patuh minum
obat

Pilihan pasien harus Arti obat bagi pasien

KEBERHASILAN
dihargai
Hubungan terapeutik
dan keluarga
Stresor psikososial
Dukungan keluarga
TERAPI
Pilihan obat!!!
yang “kuat” (TRUST)

Efektifitas
Kemungkinan ESO
(jenis, frekuensi)
Alasan
Luaran terapi
Menghilangkan atau mengurangi gejala
‘Berfungsi’

RESPON
VS RELAPS
REMISI
REKUREN
RECOVERY
Klasifikasi
EFEK STRUKTUR KIMIA
Antidepresan Monoamin inhibitor (MAO)
Antipsikotik Trisiklik
Anticemas Serotonin selektif reuptake
Mood Stabiliser inhibitor (SSRI)
Hipnotik Serotonin norepinefrin
Peningkat kognitif reuptake inhibitor (SNRI)
Stimulan Antipsikotik generasi 1 (tipikal)
Antipsikotik generasi 2 (atipikal)
ANTIPSIKOTIK
Jenis
Antipsikotik generasi I (APG I)/ Antipsikotik generasi II (APG II)/
Dopamin receptors antagonist Second-generation
(DRAs)/ Tipikal antipsychotics (SGAs)/ Atipikal

Klorpromazin FIRST LINE :


Trifluoperazin Risperidon, Olanzapin, Quetiapin
Flufenazin , Aripiprazol
Haloperidol
Droperidol SECOND LINE :
Pimozid Clozapin
Nigrostriatal:
Sistem
ekstrapiramidal dan
gerakan
Mesolimbik:
Pleasurable sensation,
drug abuse, gejala
positif
Mesokorteks:
Gejala kognitif &
gejala afektif
Tuberoinfundibuler:
Sekresi prolaktin

SKIZOFRENIA?????
APG-I APG-II

Blok (antagonis)
Blok (antagonis)
1. Dopamine 2 receptors (D2); Reseptor 5HT2A dan D2 tetapi juga
2. Muscarinic cholinergic receptors (M1) beberapa subtipe : 5HT1A, 5HT1D, 5HT2C,
3. Alpha 1 adrenergic receptors (alpha 1) 5HT3, 5HT6, 5HT7 dan D1,D3,D4 juga
blockade of histamine receptors antimuskarinik (M1), antihistamin (AH1),
4. Antihistaminic actions; [H1]) ά1 dan ά2
Dopamin pada Skizofrenia
NIGROSTRIATAL N Turun

MESOLIMBIK Meningkat Normal


APG I
MESOKORTEKS Menurun Menurun (++)

TUBEROINFUNDIBULER Normal Turun

Turun (+)
APG II
Normal

Normal

Normal
APG I
APG II
Indikasi
Skizofrenia dan skizoafektif (akut dan maintanance)
Depresi dengan gejala psikotik
Gangguan waham menetap
GK Ambang
Gangguan psikotik yang diinduksi zat
Delirium and dementia
Gangguan mental ec kondisi medis umum
Skizofrenia masa kanak
Gangguan perkembangan pervasif
Sindrom tourette
Penyakit huntington
Insomnia
(clozapin dosis rendah
12,5-25 mg,
klorpromazin 25-50 mg)
Penggunaan lain-lain
Cemas
(haloperidol 0,5 mg)

OCD (Risperidon 1-2 mg)


Acute Extrapyramidal Syndromes APG1 terutama
Akathisia potensi rendah akan
Acute Dystonia menurunkan ambang
Drug Induces Parkinsonism kejang
Neuroleptic Malignant Syndrome Pemanjangan interval QT
Chronic Extrapyramidal Syndromes dan PR
Tardive Dyskinesia Blunting T wave
Perioral Tremor Depresi segmen ST
NEUROLOGIS
KARDIOVASKULER
Efek Samping
SEKSUAL
(APG I) ENDOKRIN
Pria  penurunan
libido, gangguan ereksi
dan ejakuasi GI & Saluran kemih Peningkatan prolaktin:
Wanita  penurunan wanita  pembesaran
Efek antikolinergis perifer: mammae, galactorrhea,
libido, anorgasme,
Mulut kering menstruasi ireguler
penurunan lubrikasi
Konstipasi Pria  supresi testosterone
Mual dan muntah
Retensi urin
Efek Samping
(APG II)

Weight gain (all, olanzapin >>>>)


Meningkatkan salivasi (clozapin)
meningkatkan risiko kejang (clozapin)
Meningkatkan risiko Agranulositosis (clozapin)
EPS (risperidon >>)
Antikolinergik efek (olanzapin)
somnolence, dizziness (olanzapin, risperidon)
constipation, dyspepsia, increased appetite (olanzapin)
Akathisia and tremor (olanzapin)
EPS (Penatalaksanaan)
Akut Kronik:
Akathisia : Tardive diskinesia:
Antikolinergik (triheksifenidil), β- Benzodiazepin
bloker
Acute Dystonia:
Injeksi difenhidramin 25-50 mg
Drug Induces Parkinsonism :
Antikolinergik (triheksifenidil)
Neuroleptic Malignant Syndrome :
Suportif, bromokriptin 20-30 mg
ANTIDEPRESAN

Monoamin inhibitor (MAO)


Trisiklik
Serotonin selektif reuptake inhibitor (SSRI)
Serotonin norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI)
Pendahuluan Perbaikan gejala DEPRESI,
ANXIETAS, AGITASI
DISFUNGSI SEKSUAL
(5HT2A/5HT2c), NAUSEA,
VOMITUS, GANGGUAN GI
(5HT3/4)
Serotonin (5HT1A, 5HT2A,
5HT2C, 5HT3A) Perbaikan gejala kognitif
Dopamin (D1, D2)
Norepinefrin (α dan β Hipertensi postural,
adrenergik) gangguan irama jantung
Asetilkolin (M1 dan M2)
Histamin (H1) Efek antikolinergik

Sedasi dan peningkatan


BB
Mekanisme kerja
MAO inhibitor

Penghambat Monoamin Oksidase: meningkatkan


katekolamin dan 5HT
Trisklik
Menghambat transporter serotonin (5HT1A, 5HT2A), NE,
dopamin, histamin, asetilkolin
SSRI
Menghambat transporter serotonin (5HT1A, 5HT2A, 5HT2C,
5HT3A, 5HT4)
SNRI
Menghambat reuptake serotonin dan norepinefrin
Jenis
MAO Inhibitor Trisklik SSRI SNRI
Isocarboxazid Amin tersier: Fluoxetine Venlafaxine
Phenelzine Amitriptilin (Prozac) desvenlavaxine
Tidak
Tranylcypromine Klomipramin Sertraline (Zoloft) duloxetine
digunakan Imipramin Paroxetine (Paxil, milnacipran
lagi!!! Doxepin Aropax, Seroxat)
Trimipramin Fluvoxamine
(Luvox, Faverin)
Amin Sekunder: Citalopram
Desipramin (Celexa, Cipramil)
Nortriptilin Escitalopram
(Lexapro,
Tetrasiklik: Cipralex)
Maprotilin
(sandepril)
Amoxapin
Mirtazapin
Indikasi
MAO Inhibitor Trisklik SSRI SNRI
Depresi Depresi Depresi Depresi
Insomnia Gangguan Gangguan
Gangguan panik cemas cemas
GAD Gangguan Nyeri neuropati
PTSD makan ec DM
OCD (duloxetin)
Autism Fibromialgia
Nyeri
neuropatik
(desipramin)
Enuresis 1ST
(imipramin) LINE
ACh
Efek antikolinergik Efek Samping
dry mouth
blurred vision
constipation
urinary retention Lain-lain:
impotence Kejang

NE TRISIKLIK
Efek blok α H1
Aritmia Antihistamin:
Hipotensi postural Mengantuk
Peningkatan BB
5HT2A
5HT2C
Efek Samping
Agitasi
Cemas
Gangguan seksual 5HT3
Apatis Nausea
Penurunan libido Vomitus

SSRI
5HT4

Gangguan GI
Kramp
Gangguan
motilitas
5HT2A
5HT2C
Efek Samping
Agitasi
Cemas
Gangguan seksual 5HT3
Apatis Nausea
Penurunan libido Vomitus

SNRI
NE
Efek blok α
Aritmia
Hipotensi postural
ANTICEMAS

Benzodiazepin
Nonbenzodiazepin
Benzodiazepin
Mekanisme kerja
Agonis :
Meningkatkan aktivitas reseptor GABA-A dengan
menempati kompleks reseptor GABA

Antagonis:
Terapi overdosis benzodiazepin
Jenis
Indikasi

Skizofrenia
TOP-UP
Katatonia
Tidak lebih dari 3
Agitasi akut bulan
GAD
Gangguan panik
MDD
Gangguan bipolar
Insomnia
Kejang
Efek samping neuroleptik
Agitasi akut
Withdrawal alkohol
Sindrom putus obat
Obat stop mendadak
(jam-hari pada short
acting)

Terjadi relaps dan


rebound

Tata laksana:
Substitusi
EFEK SAMPING
Mengantuk
Ataxia
Depresi pernapasan (dengan faktor risiko)
Dispepsia
Diare
Disinhibisi
Delirium
Abuse dan ketergantungan
Nonbenzodiazepin
Antipsikotik generasi II

5-HT1A agonis : Buspiron

Anti konvulsan

Antihistamin : Difehidramin, hidroksizin

Beta adrenergik reseptor antagonis : Propanolol

Alfa 2 adrenergik reseptor agonis : Clonidin

Antidepresan : TCA, SSRI, SNRI, MAOi


APG II
Jenis gangguan Obat
OCD refrakter Risperidone 2-8mg/hari
PTSD olanzapine 10-30mg/hari
GAD aripiprazol 10-30mg/hari
panic disorder quetiapine 300-800mg/hari
Antidepresan
SSRI SNRI TCA
FDA GAD : venlafaxine, FDA:
GAD: paroxetin, duloxetine GAD : 2nd line
escitalopram SAD : venlafaxine SAD  tidak efektif
SAD : paroxetin, sertralin Panic disorder: Panic disorder : 2nd line
Panic disorder: fluoxetin, venlafaxine(ongoing OCD: clomipramine
paroxetin, sertralin evaluation)
OCD: fluvoxamin, OCD: venlafaxine (not
fluoxetin, paroxetin, yet studied)
sertralin PTSD: kemungkinan yang
PTSD: paroxetin,sertralin menjanjikan

Dosis = depresi
OCD > tinggi
Buspiron Antikonvulsan

pregabalin : 150-600mg/hari
GAD gabapentin: 300-2400mg/hari
Dosis terapi : 20-30 mg/hari topiramat: 50-400mg/hari
tiagabin: 4-16mg/hari

PTSD
Alpha 2 Clonidin (0.2-0.6mg/hari),
adrenergik guanfasin (0.5-3mg/hari)
Propanolol Antihistamin

GAD, gangguan cemas untuk


Serangan panik
pemberian dalam jangka waktu
SAD singkat
PTSD

Dosis: 10-40mg, dosis Dosis awal : 3 x 25 mg po per


tunggal, 30menit-1jam hari
sebelum anxiety-provoking
situation
MOOD STABILIZER

Litium
Karbamazepin (CBZ)
Asam valproat
Lamotrigin
Mekanisme kerja
Litium CBZ Valproat Lamotrigin
Blok reseptor Meningkatkan inhibisi voltage- menghambat
dopamin GABA sensitive sodium kanal Na
Meningkatkan channels
serotonin Blokade voltage- menghambat
meningkatkan pelepasan
Menurunkan sensitive sodium
aktivitas glutamat
asetilkolin channels (VSSCs)
neurotransmiter
Meningkatkan gamma-
aktivitas gaba aminobutyric acid
2nd messanger (GABA)

downregulasi
signal transduction
cascades
Indikasi CBZ
LITHIUM
Sindroma Mania Akut mixed / dysphoric mania
Depresi rapid cyclers
Mencegah bunuh diri severe episodes
Terapi maintenance ggn (fulminant, aggressive,
bipolar psychotic)

Valproat Lamotrigin
Mania akut, depresi mayor
akut, ggn bipolar yg tidak episode bipolar depresi,
berespons dengan lithium, ggn bipolar I, bipolar II,
rapid cycler, ggn bipolar anak, rapid cycler
remaja dan usia lanjut
SERING
DIGUNAKAN
Gastrointestinal : anoreksia, mual, supresi bone marrow 
muntah, diare
blood counts
Kulit : acne, psoriasis, rashes
induksi cytochrome P450
Kardiovaskular : perubahan EKG
enzyme 3A4.
Endokrin : hypo/hyperthyroid state
Teratogenik
efek sedasi
Granulositosis fetal toxicity  neural tube
Neurologi : tremor defects.
Renal : polyuri, polydipsia
Efek
samping
anoreksia, mual, muntah, Sakit kepala
diare, Mual, muntah
dispepsia,peningkatan Sedasi
enzim transaminase, sedasi Tremor
dan tremor Rash

Anda mungkin juga menyukai