Kebijakan Ppi 27 Feb'18 Final
Kebijakan Ppi 27 Feb'18 Final
Healthcare
PPI Associated Patient Safety
Infections
Healthcare
Associated
Masalah
Infections
kesehatan CDC
(HAIs) (Centers for Disease
Control & Prevention):
1.7 million /th,
Kematian 99.000/th
TO REDUCE
Membrane mukosa
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Urogenitalia
Anus
Kulit yang tidak utuh
Transmisi
Air
borne ,dropl
et,
kontak
Vehikulum : Vektor :
Bahan yang dapat berperan Artropoda
dalam mempertahankan kehidupan
kuman penyebab sampai masuk (tertelan (umumnya serangga) atau
atau terokulasi) pada pejamu yang rentan binatang lain
Contoh : Contoh :
Makanan: Salmonella Nyamuk: Demam
Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, berdarah, malaria
HIV
Lalat: makanan
Air: Hepatitis A, Typhoid,
Cholera, Dysentri Tikus: leptospirosis
Membrane mukosa
Port of entry
Kulit yang tdk Mata
utuh, membrane Hidung
mukosa/sistem
tubuh Telinga
Mulut
Urogenitalia
Anus
Kulit yang tidak utuh
Faktor yang mempengaruhi:
Host / pejamu umur, status gizi, status imunisasi, penyakit
Immuno kronis, luka bakar yang luas, trauma atau
compromised
pembedahan, pengobatan dengan
imunosupresan, pemakaian alat
Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis
tertentu, status ekonomi, gaya hidup,
pekerjaan dan herediter
Pengertian Health Care Associated
Infections (HAIs)
Infeksi yang terjadi pada pasien selama
perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana ketika masuk tidak
ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi ,
termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit & tenaga
kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di
FASYANKES.
Instrinsik Ekstrinsik
Usia
Status Gizi
PETUGAS
Diabetes
Perubahan respon
imunitas
Infeksi di tempat lain PERALATAN
Lama rawat inap
Pre operatif
Obesitas
Merokok LINGKUNGAN
Kolonisasi
mikroorganisme
Perioperative
hypothermia PENGGUNAAN
ANTTIBIOTIKA
Petugas
Kurangnya kompetensi tenaga kesehatan
Kurangnya kepatuhan melaksanakan prinsip-prinsip PPI :
penerapan Kewaspadaan Standar, penerapan bundles of HAIs,
penggunaan antimikroba yang tidak rasional
Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan
Peralatan
Tidak bersih
Tidak steril
Lingkungan
Udara yang tidak sehat
Peralatan yang tidak steril
Permukaan lingkungan yang kotor
Morbiditas Pendapatan
Mortalitas Produktifitas
Kecacatan Mutu
LOS Citra
Biaya Tuntutan Hukum
Surveilans IPCN
KOMITE
PPI DIREKTORAT DIREKTORAT KOMITE LAIN
TIM PPI
TIM PPI
Tim PPI terdiri dari IPCN dan IPCO,
1 (satu) dokter PPI setiap 5 (lima) IPCN.
RS diwajibkan memiliki IPCN purna waktu,
dengan rasio 1 (satu) IPCN untuk tiap 100 - 150
TT.
IPCN dibantu beberapa IPCLN (Infection
Prevention and Control Link Nurse) dari tiap Unit
yang berisiko
Setiap 1000 tt, memiliki 1(satu)Epidemiologi
KOMITE PPI
KRITERIA:
1. Mempunyai minat dalam PPI.
2. Pernah mengikuti Diklat dasar PPI.
Antara lain :
• Berkontribusi dalam diagnosis & terapi infeksi yang benar.
• Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan
surveilans.
• Mengidentifikasi dan melaporkankpeta pola kuman patogen
dan pola resistensi antibiotika
• Bekerjasama dengan IPCN memonitor kegiatan surveilans
infeksi & mendeteksi serta menyelidiki KLB.
Tugas IPCO :
Antara lain :
• Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI
yang berhubungan dengan prosedur terapi.
• Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat
pasien
• Turut membantu semua petugas kesehatan untuk
memahamiPPI
IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse)
Kriteria :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan sertifikasi PPI.
2. Memiliki komitmen dibidang pencegahan pengendalian
infeksi.
3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif dan percaya
diri.
5. Bekerja purna waktu.
Tugas dan Tanggungjawab IPCN
Mengunjungi ruangan setiap hari
Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan
petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi
Melaksanakan surveilans dan melaporkan kepada Komite PPI
Bersama Komite mengadakan pelatihan PPI
Melakukan investigasi terhadap KLB bersama Komite PPI
Tugas dan Tanggungjawab IPCN
1. Kebersihan tangan
2. APD
3. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pengelolaan limbah
6. Penatalaksanaan linen
Laksanakan 7. Perlindungan kesehatan petugas.
Kewaspadaan 8.
9.
Penempatan pasien
Kebersihan pernafasan/Etika batuk &
Isolasi bersin
10. Praktik menyuntik yang aman
11. Praktik lumbal fungsi yang aman
Lapis kedua : Kewaspadaan berdasarkan
transmisi
1. Contact/kontak
2. Airborne/udara
3. Droplet/percikan
Kebersihan
tangan
Tampak kotor
Ventilasi baik
Bangunan Fasyankes dipagari
Dinding, plafon kuat dan bersih
Udara
Pengendalian Ventilasi udara cukup.bersih,tidak
Lingkungan bau
Air
Permukaan lingkungan
Pemrosesan
peralatan Peralatan semi Kritikal MinimalkanDTT
perawatan pasien
Peralatan yang masuk ke dalam
membrane mukosa; ETT, NGT,
Termometer Rectal,
Oropharingeal/gudel
• Linen bersih disimpan Linen kotor yang tidak ternoda darah dan cairan
dalam lemari tertutup tubuh
• Linen kotor ditempatkan Pisahkan linen kotor non infeksius dengan
dalam kantong linen kotor infeksi
Kereta linen kotor dan bersih dipisahkan
Pemeriksaan kesehatan secara
berkala
Transmisi Contact;
Tempatkan pasien tersendiri bila
memungkinkan, atau kohorting,pakai APD
Sarung tangan &gaun
Laksanakan
Kewaspadaan Transmisi Droplet
Tempatkan pasien tersendiri bila
Isolasi memungkinkan, atau kohorting,pakai APD
masker bedah
Transmisi Airborne
Tempatkan pasien tersendiri bila
memungkinkan, atau kohorting,pakai APD
masker N95,jika melakukan tindakan yang
menghasilkan aerosol, pasien pakai masker
bedah ,jjika masih batuk
CLABSI Prevention Bundles
Penerapan
Bundles
CAUTI Bundles
HAIs
Ventilator Bundles
Berdasarkan
indikasi
Penggunaan
antibiotika Profilaksis
Rasional Teraupetik
Empirik
PPRA Definitif
Pendidikan dan Pelatihan Dasar
PPI untuk semua staf perawat dan
dokter
Pendidikan dan Pelatiahan Umum
PPI untuk semua staf non
medikal/para medis (analis lab,
PENDIDIKAN farmasi, penata rontgen,
phsioterapi, gizi)
DAN Sosialisasi Umum PPI untuk
PELATIHAN petugas kebersihan, petugas
keamanan, petugas parkir,
pedagang sekitar rumah sakit
Sosialisasi umum PPI kepada
pasien, keluarga dan masyarakat
sekitar Rumah Sakit
Laksanakan
Surveilance
AUDIT
PROGRAM
PPPI
Kewaspadaan
Standar
Kewaspadaan
Isolasi
Kewaspadaa
berdasarkan
Bundel transmisi
Pencegahan
Laksanakan Infeksi
Monev Penggunaan
Antibiotika
Surveilans
HAIs
Diklat
Proses penilaian yang berfokus
pada pengurangan risiko infeksi,
melibatkan disiplin ilmu dengan
mempertimbangkan populasi pasien
dan fasilitas
Laksanakan
ICRA Renovasi/Kontruksi
Bangunan
Healthcare Associated
Infections
Kewaspadaan Isolasi
RANGKUMAN
• Fasyankes harus memberikan pelayanan yang aman dan
nyaman ke masyarakat melalui penerapan patient safety
• Salah satu goal dari patient safety adalah mengurangi resiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan yang disebut dengan
HAIs
• HAIs dapat dicegah /diminimalkan melalui program PPI
• Penerapan PPI melibatkan dan komitment semua individu
yang berada di Fasyankes
• Dengan melaksanakan program PPI diharapkan dapat
mengurangi HAIs, sehingga mutu layanan kesehatan dapat
ditingkatkan
KESIMPULAN
Kebijakan Kemenkes bahwa setiap Fasilitas
Pelayanan Kesehatan harus melaksanakan
PPI
Direktur / Pimpinan Fayankes harus
membentuk Komite dan / atau Tim PPI dalam
pelaksanaan PPI
IF I HAVE NOT CHANGE BEGINS
WASHED
MY HAND, WITH ME
PLEASE TELL
ME,
AND
IF YOU HAVE
NOT WASHED
YOURS I WILL
TELL YOU
BEGINS TODAY,
HERE AND NOW
THINK BIG
START SMALL
ACT NOW
Prevention
is Primary