Anda di halaman 1dari 29

Laporan Kasus : Tuberkulosis Paru

Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik senior di
Departemen Ilmu Penyakit Paru

Pembimbing : dr. Ahmad Aswar, Sp.P(K)

Aisyah Nabila (71230891042)

SMF ILMU PENYAKIT PARU


RSUD Dr. PIRNGADI
MEDAN
2023
01
Pendahuluan :
Insidensi
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi tertua yang
melekat sepanjang sejarah peradaban manusia dan masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang penting di dunia hingga hari ini. Pada tahun
1993, World Health Organization (WHO) telah mencanangkan TB sebagai
Global Emergency.
Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2020 yang diterbitkan oleh WHO,
diperkirakan pada tahun 2019 terdapat:4
- Insidens kasus : 10 juta (8,9 – 11 juta)
- Kasus meninggal (HIV negatif) : 1,2 juta (1,1 – 1,3 juta
- Kasus meninggal (HIV positif) : 208.000(177.000242.000)
02
Tinjauan Pustaka
— Definisi —

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh


infeksi Mycobacterium tuberculosis complex. Bakteri ini
berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga sering dikenal
dengan Basil Tahan Asam (BTA). Sebagian besar kuman TB
sering ditemukan menginfeksi parenkim paru dan menyebabkan
TB paru, namun bakteri ini juga memiliki kemampuan
menginfeksi organ tubuh lainnya (TB ekstra paru) seperti pleura,
kelenjar limfe, tulang, dan organ ekstra paru lainnya.
— Klasifikasi TB —

1. Berdasarkan lokasi anatomis 3. Berdasarkan hasil uji kepekaan obat


a. TB paru a. Monoresistan
b. Tb ekstra paru b. Poliresistan
c. Multi drug resistant (TB MDR)
2. Berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya d. Pre-XDR
a. Kasus baru e. Extensive drug resistant (TBXDR)
b. Kasus dengan riwayat pengobatan
c. Kasus kambuh 4. Berdasarkan status HIV
d. Kasus pengobatan setelah gagal a. TB dengan HIV positif
e. Kasus setelah loss to follow up b. TB dengan HIV negatif
f. Kasus lain-lain c. TB dengan status HIV tidak diketahui
g. Kasus dengan riwayat pengobatan tidak diketahui
-Gejala Klinis-

 Gejala utama: batuk berdahak lebih dari 2 minggu


 Gejala tambahan :
‐ Batuk darah
‐ Sesak napas
‐ Badan lemas
‐ Penurunan nafsu makan
‐ Penurunan berat badan yang tidak disengaja
‐ Malaise
‐ Berkeringat di malam hari tanpa kegiatan fisik
‐ Demam subfebris lebih dari satu bulan
‐ Nyeri dada
-Faktor Risiko-

1 2 3
Orang dengan HIV positif Orang yang mengonsumsi Perokok
dan penyakit obat imunosupresan dalam
imunokompromais lain. jangka waktu panjang.

5 6
4
Anak usia <5 tahun dan Memiliki kontak erat dengan
Konsumsi alkohol tinggi
lansia orang dengan penyakit TB
aktif yang infeksius.

7 8
Petugas kesehatan
Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberkulosis
(contoh: lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka
panjang)
— Pemeriksaan Fisik —

Pada TB paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan


struktur paru. Pada permulaan (awal) perkembangan penyakit
umumnya tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan. Kelainan
paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama
daerah apeks dan segmen posterior (S1 dan S2), serta daerah apeks
lobus inferior (S6). Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan antara
lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki
basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.
— Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan bakteriologis.
• Radiologi: Foto toraks, PA/lateral/lateral
dekubitus/obliq.
• Histopatologi jaringan: biopsi jaringan paru
dan lesi yang dicurigai.
• Uji Tuberkulin: kurang bermakna pada
orang dewasa.
• CT scan toraks pada keadaan khusus bila
diperlukan.
— Penatalaksanaan —

• OAT (Obat Anti Tuberkulosis)


• Suportif/simptomatis :
 Makan makanan bergizi tinggi kalori dan protein • Pembedahan:
(tidak ada pantangan), bila perlu diberikan vitamin Indikasi pembedahan:
tambahan. a.Mutlak: pasien batuk darah masif, tidak
 Obat simptomatik : mukolitik, ekspetoran, dapat diatasi dengan cara konservatif.
antipiretik, analgetik, antiemetik , bronkodilator dll. b.Relatif: pasien dengan dahak negatif dengan
 Steroid dalam TB keadaan berat (meningitis, batuk darah berulang, kerusakan satu paru atau
perikarditis, mengancam jiwa). lobus dengan keluhan, sisa kavitas yang
 Penanganan reaksi tidak diinginkan dari OAT. menetap.
 Penanganan efek samping akibat OAT.
 Berhenti merokok.
 Pengendalian infeksi.
 Pengawasan Menelan Obat (PMO).
03
Status Pasien
— Identitas Pasien —
Nama Lengkap : Syafitri Isfan

Tanggal Lahir : 14-08-1980 Status : Blm Menikah

Umur : 43 tahun No. Telepon : 082275049625

Jenis Kelamin : Laki-Laki Suku : Melayu

Pekerjaan : Wiraswasta Agama : Islam

Pendidikan : Tamatan SD No. RM : 00.98.09.36


TM : 26 06 2023
Anamnesis
Keluhan Utama :
Sesak napas kurang lebih 1 minggu.

Keluhan Tambahan :
Batuk berdahak (+), demam(-),Badan Lemah(+). BAK (+) Normal, BAB (+) Normal

Riwayat Penyakit Sekarang:


Bapak Syafitri Isfan, usia 43 tahun datang ke IGD RSUD dr. Pirngadi Medan, dengan
keluhan sesak napas kurang lebih 1 minggu dan dengan keluhan batuk berdahak kurang
dari 3 minggu. Badan Lemah, Nyeri dada, demam dan keringat malam, Berat badan dan
nafsu makan disangkal pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien pernah mengeluhkan keluhan
yang sama sebelumnya. Hipertensi (-),
alergi (-), DM(-)

Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluarga pasien tiadak ada yang
mengeluhkan penyakit yang serupa
dengan pasien.

Riwayat Personal Sosial :


-Pasien bekerja sebagai Wiraswasta
-Pasien tidak memiliki kebiasaan
merokok (+), minum alkohol (-), serta
penggunaan obat obatan (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

Kepala Normosefali tanpa tanda trauma dan deformitas. Wajah tidak edema dan simetris, tidak
ada bekas trauma.

Rambut Rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut.

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Mata Kelopak mata cekung -/-, kongjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor
3 mm, reflex pupil (+) normal, kornea jernih.
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 102x/menit Telinga
MARS
Bentuk daun telinga normal dan simetris. Tidak ada lesi, perdarahan, dan cairan.
RR : 24x/menit
TD : 100/70 mmHg Despite being red, Mars is
Suhu : 36.1˚C Hidung Tidak ada keluhan actually a cold place. It’s full
BB : 60 kg of iron oxide dust
Tenggorokan Tidak adaa keluhan

Mulut, Gigi dan Lidah Mukosa mulut dan bibir normal, gigi dan gusi baik, tidak ada perdarahan. Pada lidah
tidak tampak kelainan. Kebersihan cukup baik.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Paru

Inspeksi Pergerakan tertinggal di salah satu dada

Palpasi Fremitus mengeras

Perkusi Redup pada paru kanan dan kiri


SP : Bronkial
Auskultasi
ST : Ronkhi basah (+)
Pemeriksaan Fisik
Jantung  
Inspeksi Tidak tampak iktus kordis

Auskultasi Tidak ada heave, lift, thrill

Palpasi Dalam Batas Normal


Perkusi
Dalam batas normal

Abdomen  
Inspeksi Dinding abdomen simetris, cembung, tidak ada massa dan lesi

Auskultasi Bising usus + normal

Palpasi Nyeri tekan hipogastrik (-), hati dan limpa tidak teraba

Timpani seluruh lapang abdomen


Perkusi
Pemeriksaan Fisik
Punggung Tidak ada lesi dan massa.
Alat kelamin Tidak dilakukan pemeriksaan.
Ekstremitas Atas Akral hangat. CRT < 2 detik. Tidak ada

deformitas, edema dan sianosis.


Ekstremitas Bawah Akral hangat. CRT < 2 detik. Tidak ada

deformitas, edema dan sianosis.


Kulit/Status Turgor baik, lembab, tidak ada ikterik dan
Lokalis sianosis. Tidak ada lesi ataupun jejas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin (HGB) 11.7 g/dl 11-15
Hematokrit (HCT) 34.5 % 37-47
MCV 86.1 fL 80-100
MCH 29.3 pg 27-34
Eritrosit (RBC) 4.00 10^6/uL 3.5-5
Leukosit (WBC) 8.54 10^3/uL 4-10
Hitung Jenis Leukosit
Neutrofil 74.0 % 50-70
Limfosit 10.0 % 20-40
Monosit 11.6 % 3-12
Eosinofil 4.0 % 0.5-5
Basofil 0.4 % 0-1
Kimia Klinik
Albumin 3.20 g/dL 3.6-5
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
PLT 370 10^3/uL 100-300
RDW-CV 12.7 % 11.0-16.0
RDW-SD 39.7 fL 3.5-5.5
PCT 0.297 % 0.108-0.282
Pemeriksaan Kimia Klinik

SGOT 24,00 0,00-40,00

SGPT 14,00 0,00-40,00

Ureum 12,00 mg/dl 10,00-50,00

Creatinin 0,60 mg/dl 0,6-1,2 mg/dl

Glukosa adrandom 121,00 mg/dl <140 mg/dl


Natrium, kalium, chlorida

Natrium 138,00 mmol/dl 136-155

Kalium 3,80 mmol/dl 3,5-5,5

Chlorida 104.00 mmol/dl 95-103


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax AP 26/06/23

Uraian Hasil Pemeriksaan :


- Sinus costophrenicus kanan tertutup
perselubungan, kiri tajam.
- Diaphragma kanan/kiri baik
- Jantung bentuk dan ukuran normal.
- Tampak Infiltrat di kedua lapang paru

Kesan :
Tb Paru
Efusi pleura kanan
Diagnosa Kerja
Efusi Pleura Kanan + TB Paru
Terapi
• O2 5 L/i
• IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
• Inj. Ceftriaxone 2 gr/hari
• Inj. Hidrokortison 100 mg/12 jam
• Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
• Inj. Furosemide 1 gr/12 jam
• Neb. Pulmicort 0,5 mg/12 jam
• Neb. Combivent 2,5 mg/12 jam
• N Acetylsistein 3x200
• Azithromycin 1x500 mg
Tanggal S O A P
• O2 5 L/i
27/06/2023 Batuk (+), TD: 100/65 mmHg Efusi Pleura+
• IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
TB Paru • Inj. Ceftriaxone 2 gr/hari
Sesak nafas (+) HR: 85x/i
• Inj. Hidrokortison 100
mg/12 jam
RR: 27x/i • Inj. Ranitidin 1 gr/12 jam
• Inj. Furosemide 1 gr/12 jam
T : 37 0C • Neb. Pulmicort 0,5 mg/12
jam
SpO2 : 92% • Neb. Combivent 2,5 mg/12
jam
  • N Acetylsistein 3x200
• Azithromycin 1x500 mg
Tanggal S O A P
• PBJ
28/06/2023 Sesak (+) mulai TD: 110/70 mmHg Efusi Pleura +
berkurang TB Paru
HR:88x/i
 
RR: 24x/i

T : 36,60C

SpO2 : 95%

 
KESIMPULAN
Pasien Laki-Laki atas nama Syafitri Isfan usia 43 tahun
dengan keluhan sesak nafas , batuk berdahak serta badan
lemah. Pasien ini didiagnosa Efusi Pleura + TB Paru melalui
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
Terima kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics and images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai