Muhammad Alfin (1811110107) Nurul Fadilah (1811110147)
Nada Zafira Yosfand (1811111939) Nurul Izzah (1811112068) Nadiatul Khairiyah (1811112310) Olivia Indarti (1811110013) Nailatul Fadillah (1811110086) Rafika Putri Kesuma (1811112235) Nepta Yulita (1811112325) Rahma Tina Jusar (1811110413) Novlin Claudi (1811110138) Rifa Hernita (1811110184) Despa Reza (1811110189) Rika Sasmita (1811110192) Nur Hasanah (1811112409) Rissa Rahmawati H. (1811110334) Nurismi Aisyah (1811112333) Nurul Afdila Fannia (1811112196) Defenisi Patient Safety • Keselamatan pasien menurut Vincent (2008), penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari hasil tindakan yang buruk yang berasal dari proses perawatan kesehatan. • Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017, keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Defenisi Patient Safety • Menurut PMK Nomor 11/2017, insiden keselamatan pasien yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan terbagi menjadi empat jenis yaitu 1. Kondisi Potensi Cedera (KPC) 2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near miss 3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) 4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse event Penyelenggaraan Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia • Di era JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), dalam menegakkan keberhasilan kendali mutu dan kendali biaya dalam pelayanan kesehatan ialah dengan pencapaian pelayanan yang bermutu tinggi serta mengedepankan keselamatan pasien. • Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan, KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) pada tahun 2005 telah membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) yang sekarang telah berubah menjadi KNKP-RS (Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit) yang langsung berada di bawah Menteri Kesehatan RI. • KNKP-RS memiliki fungsi yaitu 1. Penyusunan standar dan pedoman Keselamatan Pasien; 2. penyusunan dan pelaksanaan program Keselamatan Pasien; 3. pengembangan dan pengelolaan sistem pelaporan Insiden, analisis, dan penyusunan rekomendasi Keselamatan Pasien; dan Standar Keselamatan Pasien
□ Hak pasien, □ Pendidikan □ Keselamatan
pasien dan bagi pasien pasien dalam keluarga dan keluarga, kesinambamb mempunyai rumah sakit ungan hak untuk harus pelayanan, mendapat mendidik rumah sakit informasi pasien dan menjamin tentang keluarganya kesinambung rencana dan tentang an pelayanan hasil kewajiban dan menjamin pelayanan dan tanggung koordinasi termasuk jawab pasien antar tenaga kemungkinan dalam asuhan dan antar unit KTD pasien pelayanan. Standar Keselamatan Pasien
□ Penggunaan metode □ Peran kepemimpinan dalam
peningkatan kinerja untuk meningkatkan keselamatan melakukan evaluasi dan pasien peningkatan keselamatan □ Pendidikan bagi staf tentang pasien, rumah sakit harus keselamatan pasien mendisain proses baru atau □ Komunikasi merupakan memperbaiki proses yang ada, kunci bagi staf untuk memonitor dan mengevaluasi mencapai keselamatan kinerja melalui pengumpulan pasien. data, menganalsis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien. Sasaran Keselamatan Pasien • Penyusunan Sasaran Keselamatan Pasien ini mengacu pada Nine Life safing Patient Safety Solution dari WHO (2007) dan Joint Commission International (JCI) “Internatonal Patient Safety Goals (IPSGs)”. • Di Indonesia secara nasional untuk seluruh fasilitas pelayanan kesehatan diberlakukan Sasaran Keselamatan Pasien Nasional (SKPN), yang terdiri dari : 1. SKP. 1: mengidentifikasi pasien dengan benar 2. SKP. 2: meningkatkan komunikasi yang efektif 3. SKP. 3: meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai 4. SKP. 4: memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar 5. SKP. 5: mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan 6. SKP. 6: mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien ▣ Mengembangkan sistem pelaporan. 4 Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, Membangun kesadaran serta rumah sakit mengatur pelaporan 1 akan nilai Keselamatan kepada KKPRSsekarang berubah Pasien. Ciptakan menjadi KNKP. kepemimpinan dan budaya Melibatkan dan berkomunikasi dengan yang terbuka dan adil 5 pasien. Kembangkan cara-cara komunikasi Memimpin dan yang terbuka dengan pasien 2 mendukung staf. Bangun komitmen dan fokus yang ▣ Belajar dan berbagi kuat dan jelas tentang 6 pengalaman tentang keselamatan pasien keselamatan pasien. Dorong staf untuk melakukan analisis akar 3 ▣ Mengintegrasikan masalah untuk belajar bagaimana aktivitas pengelolaan dan mengapa kejadian terjadi risiko. Kembangkan Mencegah cedera melalui implementasi sistem dan proses 7 sistem Keselamatan Pasien. Gunakan pengelolaan risiko informasi yang ada tentang kejadian/maslah serta lakukan untuk melakukan perubahan sistem pelayanan. identifikasi dan kajian hal yang potensial bermasalah. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident Report)
▣ Setiap fasilitas pelayanan kesehatan diharuskan melaporkan setiap
insiden yang terjadi.. ▣ Fasilitas kesehatan diharapkan mempunyai pedoman yang jelas bagaimana mekanisme pelaporan ketika insiden terjadi. ▣ Sistem pelaporan insiden meliputi kebijakan, alur pelaporan, formulir pelaporan dan prosedur pelaporan Thanks! Any questions?