Anda di halaman 1dari 19

PERAN LPM DALAM MENDUKUNG

ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh :
GUBERNUR SUMBAR
(Mahyeldi Ansharullah)
Padang, 5 Juni 2023
1
Sumatera Barat
VISI
POSISI PMD DALAM
VISI MISI SUMBAR 2021-2026

• Madani : masyarakat yang berdaya, mandiri, tertib


dan tenteram  Ciri social masyarakat desa

• Madani = kota vs Badui = desa.


VISI, MISI DAN PROGUL 2021-2026

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya


Manusia yang sehat, berpengetahuan,
terampil dan berdaya saing.

Meningkatkan tata kehidupan sosial Meningkatkan ekonomi kreatif dan daya


kemasyarakatan berdasarkan falsafah Adat saing kepariwisataan
Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah

Meningkatkan nilai tambah dan


Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
produktifitas pertanian, perkebunan,
yang berkeadilan dan berkelanjutan
peternakan dan perikanan

Meningkatkan usaha perdagangan dan Mewujudkan tata kelola Pemerintahan dan


industrikecil / menengah serta ekonomi
berbasis digital 07 pelayanan publik yang bersih, akuntabel
serta berkualitas.
PROGRAM UNGGULAN 2021-2026

SUMBAR
SUMBAR SEHAT SUMBAR SUMBAR
RELIGIUS DAN
DAN CERDAS SEJAHTERA BERKEADILAN
BERBUDAYA

8 4 8 5
ISSU DAN PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN
DESA/NAGARI DI SUMATERA BARAT

Partisipasi Masyarakat dalam


pembangunan cenderung menurun,
bahkan menganggap bahwa
pembangunan adalah tugas pemerintah
Masih Rendahnya Peran
LEMBAGA
Belum Optimalnya
KEMASYARAKATAN dan ISSU DAN
Penyelenggaraan
Lembaga Adat dalam MASALAH
Pemerintahan
Pemberdayaan Masyarakat PEMBERDAYAAN
Desa/Nagari
MASYARAKAT

Kurang Optimalnya Kerjasama antar Masih Kurang Optimalnya


Desa/Nagari dan Pembentukan Peran Lembaga Ekonomi
Kawasan Perdesaan dalam dan Pengembangan Usaha
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Ekonomi Masyarakat
Desa/Nagari
PEMBAGIAN URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
(Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah)

ADMNISTRASI PEMERINTAHAN DESA LEMBAGA MASYARAKAT,


LEMBAGA ADAT DAN
MASYARAKAT HUKUM ADAT

Undang Undang No. 23 Tahun 2014


tentang Pemerintahan Daerah

PENATAAN DESA KERJASAMA DESA


SINERGI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DASAR HUKUM
UU 23/2014
Pasal 259
Untuk mencapai target pembangunan nasional dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau
lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah yang dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan. Koordinasi teknis pembangunan
dilakukan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan Daerah.
Pasal 260
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional

PP 8/2008
Menteri melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan
pembangunan daerah antar provinsi (Psl 43 dan Psl 46)
Permendagri 86/2017
Mendagri melaksanakan Binwas terhadap perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, konsultasi, pendidikan dan pelatihan
TUJUAN
INTEGRASI PEMBANGUNAN
peningkatan dan pemerataan:
1. pendapatan masy;
Perencanaan Perencanaan 2. kesempatan kerja;
Daerah Nasional 3. lapangan berusaha
4. akses dan kualitas yan publik; dan
5. daya saing daerah.
DAMPAK BONUS DEMOGRAFI TERHADAP
PEMBANGUNAN
DAMPAK POSITIF
• Memacu pertumbuhan ekonomi
• Pemerintah dapat mempersiapkan
perencanaan pembangunan baik fisik
DAMPAK NEGATIF maupun social ekonomi guna membangun
negara menjadi lebih maju
• Jumlah Pengangguran • Merubah pola pikIr generasi muda penerus
akan meningkat bangsa menjadi lebih kreatif
• Ketidak seimbangan • Merangsang penanaman modal baik dar
dalam negeri maupun luar negeri yang dipicu
standar kualifikasi dari banyaknya tenaga kerja produktif
• Middle Income Trap • Bonus Demografi akan menjadi modal besar
(Tingkat Pendapatan bagi bangsa apabila kualitas sumber daya
Menengah manusianya tinggi sehingga memiliki daya
saing yang tinggi
Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2021-2026
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
INDIKATOR Sumber data 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Kondisi
Akhir

LPM Maju/Mandiri
ARAH KEBIJAKAN DAERAH TAHUN 2023
Misi Arah Kebijakan
Misi 1 : 1. Efektifitas dan efesiensi pemanfaatan alokasi anggaran Pendidikan dan kesehatan
Mewujudkan 2. Percepatan Vaksinasi menuju Herd Immunity
3. Meningkatkan akses dan pemerataan Pendidikan dengan pembangunan Unit Sekolah
Sumber daya Baru (USB) serta pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA/SMK/SLB
manusia berakhlak 4. Pemenuhan terhadap capaian SPM bidang Pendidikan dan Kesehatan serta Sosial
mulia, sehat, unggul 5. Percepatan penurunan prevalensi stunting melalui pelaksanan Aksi Konvergensi
dan berdaya saing 6. Meningkatkan kualitas dan keterampilan Angkatan Kerja terutama berpendidikan
menengah keatas
7. Meningkatkan hasil penelitian yang berorientasi pada kebijakan strategis daerah
Misi 2 : 1. Pemenuhan terhadap capaian SPM bidang Trantimbumlinmas (Sub bidang Trantib
dan Damkar)
Meningkatkan tata 2. Meningkatkan perlindungan, pengembangan, pemanfataan dan pembinaan objek
kehidupan sosial Pemajuan Kebudayaan
kemasyarakatan 3. Menjadikan Kawasan Masjid Raya Sumatera Barat sebagai pusat pembelajaran ABS
berdasarkan SBK dengan meningkatkan aktifitas keagamaan dan kebudayaan
falsafah Adaik 4. Menjadikan perpustakaan daerah menjadi pusat kegiatan literasi masarakat
5. PeMeningkatkan ketahanan keluarga
Basandi Syara’ – 6. Menguatkan perencanaan dan penganggaran responsive gender dan perlindungan dan
Syara’ Basandi pemenuhan hak terhadap penyandang disabilitasi sebagai bagian dari
Kitabullah Pengarusutamaan Pembangunan untuk Semua.
7. nguatan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan serta kerukunan antar umat
beragama
ARAH KEBIJAKAN DAERAH TAHUN 2023

Misi Arah Kebijakan


Misi 3 : 1. Alokasi anggaran sektor pertanian sebesar 10% dari APBD
Meningkatkan nilai 2. Menyiapkan benih/bibit bermutu (pertanian, kelautan perikanan dan peternakan)
3. Meningkatkan pengawasan agroinput dan atau sumber daya kelautan, perikanan dan
tambah dan hutan
produktifitas 4. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung produksi pertanian,
pertanian, peternakan dan kelautan dan perikanan
perkebunan, 5. Peningkatan upaya minimalisasi resiko kerugian usaha tani terutama kegagalan
peternakan dan panen atau produksi baik oleh hama penyakit dan bencana alam
perikanan 6. Meningkatkan efisiensi usaha pasca panen pengolahan hasil dan peningkatan mutu
dan nilai tambah produksi pertanian, peternakan kelautan dan perikanan serta
kehutanan
7. Diversifikasi pangan dan usaha produktif yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi
8. Meningkatkan kelancaran akses distribusi pangan dan aksesibilitasi produksi pangan
9. Mempertahakan produksi padi sebagai lumbun nasional
10. Meningkatkan produksi jagung, ternak unggas dan kambing
Misi 4 : 1. Penciptaan iklim investasi
Meningkatkan usaha 2. Memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD profesional di bidang
pertanian
perdagangan dan 3. Mencetak 100 ribu millennial entrepreneur dan women entrepreneur serta pelaku
industri ekonomi kreatif
kecil/menengah 4. Meningkatkan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan
serta ekonomi pengusaha pemula
ARAH KEBIJAKAN DAERAH TAHUN 2023
Misi Arah Kebijakan
Misi 5 : 1. Membangun industri pariwisata melalui 1 destinasi wisata berkelas dunia dan 19
destinasi wisata unggulan
Meningkatkan 2. Membangun 3 pusat pertunjukan seni dan budaya bertaraf Internasional
ekonomi kreatif 3. Meningkatkan fasilitas dan sarana prasaran pada destinasi wisata
dan berdaya 4. Meningkatkan atraksi seni dan budaya
Saing 5. Meningkatkan kunjungan wisatawan terutama wisatawan domestik
kepariwisataan
Misi 6 : 1. Pemenuhan terhadap capaian SPM bidang Pekerjaan Umum serta Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Meningkatkan 2. Pemenuhan terhadap capaian SPM bidang Trantimbumlinmas (Sub bidang
Pembangunan kebencanaan)
Infrastruktur 3. Meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas penumpang dan barang pada
yang berkeadilan Kawasan sentra pertanian, industry dan pariwisat
dan berkelanjutan 4. Menurunkan biaya produksi dan pemasaran komoditas pertanian dan industry melalui
efisiensi biaya logistic
5. Mendukung peningkatan daya saing Kawasan wisata
6. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah menghadapi bencana
7. Meningkatkan indeks ketahanan daerah
8. Meningkatkan indeks kinerja system irigasi pendukung sector pertanian guna
meningkatkan produksi pertanian
9. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi
10. Mengurangi luasan Kawasan kumuh
11. Mengoptimalkan pengurangan dan penanganan sampah
ARAH KEBIJAKAN DAERAH TAHUN 2023

Misi Arah Kebijakan


Misi 7 : 1. Implementasi Inovasi dan digitalisasi pada Unit kerja Pelayanan Publik (UKPP)
Meningkatkan kualitas Provinsi Sumatera Barat
tata kelola 2. Mengoptimalkan penerapan 8 Area Perubahan Reformasi Birokasi
penyelenggaraan 3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan
pemerintahan daerah Organisasi Perangkat Daerah di lingk. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
yang bersih, akuntabel 4. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
serta berkualitas daerah yang berorientasi pada substansi melalui pendekatan Tematik, Holistik,
Integratif dan Spasial
5. Meningkatkan kualitas ASN dalam menunjang tugas dan fungsi perangkat daerah
6. Meningkatkan Optimalisasi pengunaan dan pengamanan aset daerah
7. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah
8. Optimalisasi penerimaan pajak daerah, Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Lain-lain PAD yang Sah
9. Peningkatan kompetensi ASN dan stakeholder melalui pendidikan dan pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
PENGUATAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DALAM PERPRES 72/2021
Penguatan Kerangka Kelembagaan;
Mengamanatkan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat
pusat, daerah hingga Desa. Di Tingkat Pusat, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana
dan Wakil Presiden sebagai Ketua Pengarah. Perpres memberikan keleluasaan kepada
daerah untuk membentukTPPS yang strukturnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
daerah.
Penguatan Kerangka Intervensi
Memastikan konvergensi sampai ke tingkatkeluarga, perpres memberikan penguatan
kerangka intervensi dengan menggunakan pendekatan keluarga.
Penguatan Kerangka Pendanaan
Perpres menyebutkan bahwa pendanaan percepatan penurunan stunting menggunakan
Dana APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan APBDesa, serta sumber-sumber
pendanaan lain yang sah.
TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
Menetapkan dan memperkuat kelembagaan
› ARAHAN 01 daerah dalam upaya penurunan stunting yaitu
dengan menetapkan kebijakan kepala daerah dan
tim koordinasi lintas sektor;
Pemerintah Daerah
Perlu Mengambil 02 Memasukkan materi percepatan penurunan
stunting sebagai isu prioritas daerah dalam
Langkah-langkah RPJMD dan RKPD;
Aksi Konvergensi
Dalam Percepatan 03 Capacity Buliding untuk Sumber Daya Aparatur
Pemda dalam percepatan penurunan stunting
baik knowledge maupun skill;
Penurunan Stunting
Sesuai Dengan
04 Memastikan adanya alokasi anggaran dalam
Target Nasional APBD untuk percepatan penurunan stunting;

14% 2024 Stunting merupakan permasalahan multi


05 dimensional. Pemda perlu berkolaborasi dengan
berbagai pemangku kepentingan untuk
menanganinya.
Menyusun rencana pembangunan secara
partisipatif
01
Mengggerakkan dan mengkoordiansikan
02 swadaya GOTONG ROYONG masyarakat

TUGAS Melaksankan dan mengendalikan pembangunan


03
LPM KELURAHAN
Memberdayakan Potensi Masyarakat
04
Memelihara dan menembangkan nilai-nilai agama,
05 adat dan budaya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai