Anda di halaman 1dari 22

PENGAPLIKASIAN LOTO DAN ANALISA

KECELAKAN KERJA AKIBAT TIDAK MENGUNAKAN


LOTO
• LOTO difungsikan untuk menyediakan pekerja dengan perlindungan dari
energization secara tiba-tiba, penghidupan energi, atau juga pada proses
penyimpanan dan pelepasan energi ketika melakukan aktifitas perbaikan
dan pemeliharaan. LOTO juga dapat memisahkan 2 tipe aktivitas di
tempat kerja yaitu aktivitas perbaikan/pemeliharaan dan aktivitas produksi
normal.
• Aktivitas produksi normal adalah mode ketika mesin selaku sumber energi atau peralatan
yang dioperasikan untuk melakukan proses pembuatan produk atau digunakan untuk
membantu proses pembuatan produk. Pada aktivitas ini, bahaya-bahaya keselamatan kerja
dapat saja muncul seperti tersayat/terpotongnya bagian tubuh atau juga bahaya akibat
pergerakan mesin sehingga dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja akibat terjepit mesin.
Pada akitivitas produksi normal, risiko-risiko keselamatan kerja akibat sumber-sumber energi
berbahaya sebenarnya sudah dikendalikan dengan adanya pelindung pada setiap mesin. Akan
tetapi, pelindung mesin itu tidak akan dapat mengendalikan risiko keselamatan kerja apabila
terdapat proses perbaikan atau pemeliharaan mesin karena operator yang melakukan
perbaikan harus melepas atau menerobos pelindung tersebut, menempatkan anggota
tubuhnya di area dimana ia dapat terpajan lepasnya energi secara tiba-tiba atau juga adanya
risiko mesin yang ia diperbaiki dapat dinyalakan oleh orang lain tanpa pemberitahuan ia.
Dalam kasus ini, LOTO dapat melindungi operator yang melakukan perbaikan atau
pemeliharaan dari risiko-risiko yang telah disebutkan sebelumnya.
• Aktivitas perbaikan/ pemeliharaan didefinisikan sebagai kegiatan di
tempat kerja yang meliputi kegiatan pemasangan, setting up
(pemanasan mesin), pemeriksaan, penyesuaian mesin, perbaikan,
penggantian, membangun, serta modifikasi. Ketika dalam proses
perbaikan/pemeliharaan mesin-mesin selaku sumber energi dimatikan
sehingga menyebabkan proses produksi terkait dapat berhenti. Hal ini
dapat menyebabkan operator perbaikan/pemeliharaan dapat terpajan
oleh terlepasnya energi secara tiba-tiba. LOTO merupakan salah satu
tindakan pengendalian yang tepat untuk untuk mencegah energi yang
lepas secara tiba-tiba karena teraktivasi atau dihidupkannya mesin
ketika proses perbaikan/pemeliharaan
Jenis Energi yang Bisa di Lock Out Tag Out
• Apabila kita berbicara LOTO, maka kita tidak bisa memisahkannya dari
pengendalian energi. Adapun energi yang bisa dikendalikan adalah:
• Energi listrik, seperti aliran listrik di kabel, lampu, panel, dan sebagainya
• Energi mekanik, seperti gerakan putaran mesin, konveyor, panas dari mesin dan
sebagainya
• Aliran dalam pipa, seperti cairan berbahaya di pipa, aliran angin dalam pipa dan
sebagainya
• Energi potensial, seperti benda yang diletakkan pada ketinggian, gerakan mesin
yang tiba-tiba berhenti karena distop oleh suatu benda, dan lain-lain.
Bentuk Lockout Tagout
Alat mengisolasi energi (isolating device), alat ini berfungsi untuk mencegah
transmisi atau terlepasnya energi yang berbahaya. Contoh dari alat ini termasuk
circuit breaker, panel energi, tombol pemutus hubungan listrik serta line vavlve.
Alat pengunci (lockout device), alat ini menggunakan kunci atau kombinasi untuk
memastikan alat isolasi energi berada dalam kondisi yang aktif.
Label (tagout device), alat ini merupakan label atau tanda yang mencolok yang
dapat mengkomunikasikan peringatan bahwa mesin atau peralatan yang dipasang
label tersebut, tidak dapat dioperasikan hingga label dilepas.
LOTO memiliki peraturan khusus terkait dengan standar gembok (lock) dan label
(tags). Peraturan tersebut termasuk yang terkait dengan kekuatan,daya tahan
terhadap tekanan temperatur lingkungan, kelembapan dan tingkat pengaratan,
warna dan bentuk gembok serta format cetak dan legenda dari label .
Beraneka macam lock out

Contoh Tag Out


Prosedur LOTO
• Bagian penting dari LOTO adalah prosedur LOTO harus menggunakan langkah yang tepat selama masa-masa
perbaikan dari mesin untuk mencegah kecelakaan yang bersumber dari terlepasnya energi. Masing-masing
prosedur harus diatur sesuai dengan masing-masing karakteristik dari mesin, namun jika memang dalam suatu
pabrik banyak memiliki mesin yang sejenis,seperti di pabrik pengolahan plastik, maka prosedur yang sama
dapat digunakan.
• Nama perusahaan pembuat mesin/peralatan yang akan dikendalikan energinya. Petugas K3 juga disarankan
untuk memberikan kode dalam setiap mesin termasuk mesin yang ingin dikendalikan energinya. Biasanya,
daftar nama mesin dan kode yang diberikan akan termasuk pada lampiran pada laporan program LOTO.
• Pernyataan kondisi spesifik yang sedang dilakukan seperti: general maintenance (pemeliharaan umum),
maintenance requiring disassembly (pemeliharaan yang membutuhkan pelepasan bagian tertentu), atau annual
shutdown and inspection (inspeksi dan pe-non aktif-an tahunan).
• Identifikasi dari berbagai macam tipe dari energi aktif dan energi yang disimpan (stored energy) termasuk pada
jumlah setiap jenis energi (misal: volt, psi, derajat fahrenheit). Bahaya energi kimia harus diidentifikasi
berdasarkan jenis dari bahayanya seperti: corrosive,explosive atau toxic gas.
Petunjuk spesifik untuk mematikan mesin, isolasi, blocking, dan mengamankan mesin atau
peralatan untuk mengendalikan energi yang berbahaya. Prosedur dasarnya meliputi penggunaan:
(a) gembok,
(b) (b) label peringatan atau
(c) (c) restraining devices (peralatan untuk menahan seperti rantai atau jeruji,
(d) (d) kombinasi dari ketiganya.
Petunjuk spesifik untuk mencoba mesin atau peralatan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari
LOTO
Persyaratatan lain untuk memastikan keselamatan dari personel termasuk persyaratan terkait
dengan pakaian pelindung dan persiapan sebelum pemeliharaan yang lain
tahap-tahap berurutan dalam mengisolasi energi adalah sebagai berikut:
• Pemberitahuan mengenai personel yang terkena dampak. Tujuan dari tahap ini
adalah memberi informasi kepada pekerja yang terkena dampak agar
meminimalisasi kemungkinan cidera.
• Persiapan untuk mematikan mesin. Tujuan dari tahap ini adalah memastikan
semua energi yang terhubung dengan mesin, baik aktif ataupun pasif, sudah benar-
benar dikendalikan.
• Mematikan mesin.
• Isolasi mesin atau peralatan.
• Pemberian peralatan LOTO.
A. Menganalisis Kasus Kecelakaan Kerja yang Berhubungan dengan
Kurangnya Penerapan Loto Ditempat kerja.
-Kasus Tersiram air panas “Seluruh bagian tubuh tersiram air panas
400o C saat membersihkan tangki gula kristal”
Pegawai Pabrik Gula : Laki-laki, 5 orang cleaning service.
Tugas : Membersihkan lokasi atau tempat produksi, toilet, dan
membersihkan alat-alat produksi yang digunakan.
Waktu : Juli, 2009 pada pukul 10.00 WIB.
Tempat Kejadian : Di dalam tangki gula kristal.
Peralatan atau benda yang menyebabkan terjadinya kecelakaan : Kran
air panas yang terbuka.
a. Uraian Kejadian
• Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula
kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada diatas dan mengarah ke
dalam tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat
Celsius. Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan
kondisi mengenaskan karena panasnya uap. Ke 4 pekerja tewas, salah
seorangnya menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah. Menurut salah
seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur kedalam tangki setelah
tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran
tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.
b. Analisa Tahapan Penyebab
• Penyebab Umum Lingkungan (Kran sumber air panas yang terbuka tombolnya
secara tiba-tiba).
• Penyebab Terperinci Kelalaian rekan kerja (Operator Kran), Sebelum membuka
tombol kran air panas, operator tidak memeriksa di dalam tangki apakah masih
ada pegawai yang bertugas atau tidak.
• Penyebab Pokok Kebijakan Pabrik / Perusahaan, Kurang memberikan pelatihan
dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam
mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi, Kurangnya komunikasi yang baik
antar pegawai, Kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat
bekerja, belum diterapkannya system loto ditempat kerja.
c. Analisa Strategi Pengendalian
• Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang
diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan
kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama.
• Selama melakukan proses pekerjaan yang berbahaya, seperti pembersihan mesin,
penambahan minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin harus berhenti
beroperasi. Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin, maka mesin harus
dikunci atau diberi tanda peringatan, perusahaan harus memasang tutup
pengamanatau peralatan pembatas.
• Penerapan Loto di industri perminyakan (Rahang terpukul cross joint)
Tanggal 5 September 2010 terjadi kecelakaan disebuah lokasi pengeboran sumur minyak, yang
menimpa seorang mekanik sebuah perusahaan jasa pengeboran minyak, dimana rahang korban
terpukul oleh cross joint mesin pengeboran (engine draw work) yang patah.
1. Kronologi :
a. Pekerjaan yang dilakukan ketika itu adalah persiapan pengeboran sumur minyak dengan
instalasi pengeboran (rig) darat.
b. b. Rig dilengkapi dengan tiga buah mesin, dimana ke tiga mesin tersebut belum siap untuk
dioperasikan karena alat penunjang seperti baut pengikatnya dan tutup pengaman cross joint
belum terpasang.
c. c. Korban sebagai mekanik melakukan running test terhadap Engine Draw Work No. 1. d.
Karena baut pengikat belum terpasang, mengakibatkan mesin bergeser dan membuat cross
joint antara engine draw work dan gear box patah, terlempar menghantam rahang korban.
2. Sebab-sebab Kecelakaan :
a. Standard Operating Proceure, Perintah Kerja dan Job Safety Analisys tidak
tersedia.
b. Engine belum dilengkapi baut pengikat dan tutup cross joint.
c. Tidak terpasang Loto pada control panel.
d. Belum dilakukan inspeksi secara menyeluruh terhadap peralatan rig.
e. Tidak ada pengawasan oleh Rig Superintendent saat pengetesan mesin.
3. Saran-saran :
a) Pengetesan engine harus dilengkapi SOP dan JSA terlebih dahulu.
b) Semua peralatan penunjang seperti baut pengikat, tutup cross joint dan mufler harus
dipasang sebelum dilakukan tes engine.
c) Rig Sup dan safety Officer harus melakukan pengecekan sebelum menjalankan mesin-mesin.
d) Oleh sebab itu dari pihak manajemen sebaiknya memberikan penerapan Log Out Tag Out
(LOTO) pada control panel, mengenai prosedur loto. Berikut ini adalah beberapa poin
mengenai prosedur / Tahapan LOTO yaitu:
• Pastikan mesin atau peralatan dalam keadaan mati ketika akan dilakukan perbaikan atau
perawatan.
• Staff ahli yang berwenang harus mengetahui dan memahami pelepasan energy dari mesin
potensi bahaya dari pelepasan energi, dan cara mengendalikan pelepasan energi tersebut.
• Matikan mesin yang masih beroperasi dengan prosedur mematikan mesin yang benar.
• Matikan mesin sehingga tidak terhubung lagi dengan sumber energinya.
• Kunci masing-masing alat pengendali sumber energi.
• Amankan pelepasan energi seperti hidrolik, air, udara, uap, pneumatic, panas dan lain lain,
dengan menggunakan metode pengamanan seperti menimbun dibawah tanah, membuat
penghambat, dan lain lain.
• Pastikan mesin atau peralatan terputus dari sumber energi dengan melakukan pemeriksaan
tombol atau fungsi pengendali lain.
• Mesin yang sudah tidak beroperasi harus ditandai dengan gembok atau Tag.
• Pastikan Data Sheet Control terpasang bersama dengan kunci atau Tag out yang terpasang.
• Setelah pekerjaan selesai, segera informasikan kepada supervisor atau pihak berwenang
lainnya, agar kunci (lock) dan tanda (tag) di lepas.
• Safety meeting dan safety talk dilakukan sebelum melaksanakan pekerjaan yang berisiko
tinggi.
A. Kesimpulan
• Loto merupakan kepanjangan dari Lockout Tagout. Lockout artinya kunci dan
tagout artinya label peringatan bahaya. Loto dapat berfungsi sebagai pengisolasi
energi dan mengendalikan mesin atau peralatan serta membantu melindungi
pekerja dalam memperbaiki alat, melindungi peralatan itu sendiri, dan melindungi
pekerja lain yang terpengaruh.
• Penggembokan (lockout) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengisolasi
sumber-sumber energy berbahaya yang diterapkan pada saat tenaga kerja
melakukan perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatan kerja. Pelabelan
(tagout) suatu system pemberitahuan atau peringatan yang diberikan kepada orang
lain bahwa suatu mesin atau peralatan yang bersumber dari energy berbahaya
sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan.
Dari hasil dan pembahasan diatas tentang kasus kecelakaan kerja yang terjadi, ternyata
masih banyak dari pihak perusahaan itu sendiri yang kurang menerapkan system Lock
Out Tag Out (LOTO).
Padahal jika tidak diterapkan system Lock Out Tag Out pada pekerja saat melakukan
pemasangan, perbaikan dan atau perawatan mesin atau perlengkapan yang dilakukan,
dapat saja membahayakan pekerja saat melaksanakan pekerjaan tersebut.
Sebuah peralatan dapat ditangani oleh berbagai sumber seperti listrik ,gas dan beban
terangkat .
Sumber-sumber energi tersebut dapat mengandung energi sisa dan satu sumber saja
yang tidak dikunci dengan benar masih berbahaya.Oleh karena itu penting untuk
mengikuti prosedur dan kebijakan Lockout/Tagout yang dibuat oleh organisasi
perusahaan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai