Anda di halaman 1dari 46

PUSKESMAS

Dasar Hukum
Permenkes No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
PUSKESMAS
PUSKESMAS ADALAH FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)DAN UPAYA
KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) TINGKAT
PERTAMA, DENGAN LEBIH MENGUTAMAKAN
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF DIWILAYAH
KERJANYA
• FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN: TEMPAT YANG
DIGUNAKAN UNTUK MENYELENGGARAKAN UPAYA
PELAYANAN KESEHATAN (PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF,
REHABILITATIF) YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH,
PEMERINTAH DAERAH DAN/ATAU MASYARAKAT.

• PELAYANAN KESEHATAN: UPAYA YANG DIBERIKAN OLEH


PUSKESMAS KEPADA MASYARAKAT, MENCAKUP
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI, PENCATATAN,
PELAPORAN, DAN DITUANGKAN DALAM SUATU SISTEM
TUJUAN PEMBANGUNAN KES
PEMBANGUAN KES DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS YANG SEHAT DENGAN
MASYARAKAT :
A. MEMILIKI PERILAKU SEHAT YANG MELIPUTI
KESADARAN,KEMAUAN, DAN KEMAMPUAN HIDUP
SEHAT;
B. MAMPU MENJANGKAU YANKES BERMUTU;
C. HIDUP DALAM LINGKUNGAN SEHAT; DAN
D. MEMILIKI DERAJAT KESEHATAN YANG OPTIMAL, BAIK
INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK, DAN MASYARAKAT
PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
1. PARADIGMA SEHAT
2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH;
3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT;
4. KETERSEDIAAN AKSES YANKES.
5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA; DAN
6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN.
LANJUTAN…

1. PRINSIP PARADIGMA SEHAT

Prinsip paradigma sehat, puskesmas wajib mendorong


seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen
dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
LANJUTAN…
Prinsip pertanggungjawaban wilayah,
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya untuk mewujudkan kecamatan yang sehat
yang memiliki ciri ciri masyarakat:

1. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat : kesadaran, kemauan,


dan kemampuan untuk hidup sehat.

2. Menjangkau YANKES bermutu secara adil dan merata. Hidup dalam


lingkungan sehat.

3. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu maupun keluarga,


kelompok, dan masyarakat.
LANJUTAN…
Prinsip Kemandirian
1. Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, dan kelompok/masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan meliputi perorangan, keluarga,
kelompok/masyarakat.
2. Pemberdayaan dilaksanakan : pada tata nilai perorangan, keluarga,
dan kelompok/masyarakat sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan
sosial budaya setempat.

3. Pemberdayaan dilakukan pendekatan edukatif untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, serta
kepedulian dan peran aktif dalam berbagai upaya kesehatan
Lanjutan…
Prinsip pemerataan
1. Menyelenggarakan yankes dapat diakses, terjangkau oleh
seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya,
kepercayaan.
2. Puskesmas harus dapat membina jejaring/kerjasama
dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama: klinik, dokter
layanan primer (Doga) yang ada di wilayah kerjanya.
LANJUTAN…

Prinsip Teknologi Tepat Guna


Memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak
buruk bagi lingkungan.
LANJUTAN…
Berdasarkan keterpaduan dan kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan sektor serta
melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan manajemen
puskesmas
FUNGSI PUSKESMAS:

Fungsi
Puskesmas

Sebagai Wahana
Penyelenggaraan Penyelenggaraan pendidikan bidang
kesehatan, wahana
UKM tingkat pertama UKP tingkat pertama program internsip,
di wilayah di wilayah dan/atau sebagai jejaring
rumah sakit
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,kelompok dan
masyarakat
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN (UKP)

Adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan


pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan,pencegahan,penyembuhan
penyakit,pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
Kewenangan PKM (UKM)

A. Perencanaan kegiatan hasil analisis masalah kesmas dan kebutuhan pelayanan yang
diperlukan;

B. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

C. Melaksanakan KIE, dan pemberdayaan masyarakat bid kes.

D. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kes


bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain
LANJUTAN..
E. Pembinaan teknis terhadap institusi,jaringan pelayanan PKM , UKBM;
F. Perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi SDM puskesmas;
G. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
H. Memberikan yankes yang berorientasi pada keluarga, kelompok, dan
masyarakat ( faktor biologis, psikologis, sosial,budaya, dan spiritual)
LANJUTAN…
i) Pencatatan, pelaporan, evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan yankes
j) Rekomendasi terkait masalah kesmas ke dinkes kab/kota,
SKD, dan respon penanggulangan penyakit;
k) Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga
l) Melakukan kolaborasi dengan FKTP ,RS di wilayah melalui
pengoordinasian SD kes di wilayah PKM
KEWENANGAN PKM (UKP)
a. Yankes dasar komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistic
(faktor biologis, psikologi, sosial,dan budaya dengan membina hubungan
dokter – pasien yang erat dan setara;
b. Yankes mengutamakan upaya promotif preventif;
c. Yankes berpusat pada kelompok/masyarakat.
d. Yankes mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan pasien,
petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e. Yankes : prinsip koordinatif , kerja sama inter dan antar profesi;
LANJUTAN…
F. Penyelenggaraan rekam medis;
G. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses yankes
H. Perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
SDM puskesmas;
I. Penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan
J. Koordinasi dan kolaborasi dengan FKTP di wilayah
kerjanya, sesuai perundang-undangan.
PERSYARATAN PUSKESMAS
(1) puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
(2) 1 (satu) kecamatan dapat didirikan > 1 puskesmas dengan kondisi tertentu
yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas.
(3) puskesmas harus memenuhi persyaratan.

• lokasi
• Bangunan,
• Prasarana,peralatan
• Ketenagaan,
• Kefarmasian
• Laboratorium klinik.
PERSYARATAN TENAGA:
• Perhitungan kebutuhan ideal jumlah dan jenjang jabatan dan macam
jenis nakes dan nonnakes , dilakukan melalui analisis beban kerja
dengan mempertimbangkan:
1. Jumlah pelayanan yang diselenggarakan
2. Rasio terhadap jumlah penduduk dan persebarannya, luas dan
karakteristik wilayah kerja
3. Ketersediaan FKTP di wilayah kerja
4. Pembagian waktu kerja sesuai dengan ketentuan perundang
undangan
TENAGA KESEHATAN PKM
1.Dokter atau dokter layanan primer
2.Dokter gigi
3.Perawat
4.Bidan
5.Tenaga kesehatan masyarakat
6.Tenaga kesehatan lingkungan
7.Ahli tehnologi lab medik
8.Tenaga gigi
9.Tenaga kefarmasian.
KATAGORI PUSKESMAS
Karakteristik wilayah kerja
(Bupati) Kemampuan Pelayanan

A. PKM kawasan perkotaan

B. PKM kawasan perdesaan A. PKM nonrawat inap


C. PKM kawasan terpencil
B. PKM rawat inap.
D. PKM kawasan sangat terpencil
PUSKESMAS PERKOTAAN
Kriteria PKM kawasan perkotaan :
A. Aktivitas : > 50% penduduknya sektor non agraris, terutama
industri, perdagangan, dan jasa.
B. Memiliki fasilitas perkotaan : sekolah radius 2,5 km, pasar
radius 2 km, memiliki RS /hotel radius < 5 km.
C. > 90% rumah tangga memiliki listrik; dan/atau
D. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas
perkotaan
PUSKESMAS PEDESAAN
Kriteria kawasan pedesaan sbb:
A. Aktivitas; > 50% penduduk pada sektor agraris atau
maritim.
B. Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius >2,5 km,
pasar dan perkotaan radius >2 km, rumah sakit radius
lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa hotel;
C. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90%
D. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas.
PUSKESMAS TERPENCIL DAN
SANGAT TERPENCIL
a. Pelayanan UKM dan UKP penambahan kompetensi nakes
b. Pelayanan UKP penambahan kompetensi dan kewenanagan bagi
dokter,perawat,bidan
c. Pelayanan UKM memperhatikan kearifan local
d. Pelayanan diberikan dengan menyesuaikan dgn pola kehidupan masy.
e. Optimalss jejaring
f. Pelayanan UKM dan UKP dengan pola gugus pulau/cluster/pelayanan
bergerak
ORGANISASI TATA HUB KERJA

1.Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat fungsional dan


unit layanan yang bekerja secara profesional.
2. puskesmas berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
ORGANISASI

Setiap puskesmas harus memiliki organisasi efektif,efisien, akuntabel yang terdiri atas :

A. Kepala puskesmas;

B. Kepala tata usaha; dan

C. Penanggung jawab.
LANJUTAN…
Puskesmas dipimpin oleh kepala puskesmas
kepala puskesmas sebagaimana dimaksud merupakan penanggung
jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan di puskesmas, pembinaan
kepegawaian di satuan kerjanya, pengelolaan keuangan,dan pengelolaan
bangunan, prasarana, dan peralatan.
PERSYARATAN KEPALA PKM
A. Berstatus sebagai aparatur sipil negara;

B. Memiliki pendidikan bidang kesehatan paling rendah

Sarjana S-1 (strata satu) atau D-4 (diploma empat);

C. Pernah paling rendah menduduki jabatan fungsional

Tenaga kesehatan jenjang ahli pertama < 2 (dua) tahun

D. Memiliki kemampuan manajemen di bid kesmas.

E. Masa kerja di puskesmas paling sedikit 2 (dua) tahun.

F. Telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas


TUGAS KEPALA TATA USAHA

Kepala tata usaha memiliki tugas dalam perencanaan dan Pelaksanaan kegiatan
administrasi perkantoran puskesmas.
PENANGGUNG JAWAB
A. Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesmas;
B. Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium;
C. Penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring PKM;
D. Penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan PKM;
E. Penanggung jawab mutu
UPAYA KESEHATAN
Puskesmas menyelenggarakan UKM dan UKP
untuk mencapai :
1.Standar pelayanan minimal kab/kota bid
kesehatan
2. Program indonesia sehat
3. Kinerja puskesmas dalam penyelenggaraan JKN
KEGIATAN PKM:

A. Manajemen puskesmas;
B. Pelayanan kefarmasian;
C. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
D. Pelayanan laboratorium; dan
E. Kunjungan keluarga.
HUBUNGAN TATA KERJA

1. Pembinaan :hubungan kerja dinkes dengan PKM


2. Jejaring puskesmas : puskesmas memiliki hub kerja dengan
RS, serta fasilitas yankes lain, UKM, dan LS
3. Koordinasi, rujukan :hubungan kerja PKM dengan RS
4. Pembinaan, koordinasi, rujukan : hubungan kerja PKM
dengan fasilitas yankes lain dan UKBM
5. Koordinasi : hubungan kerja antara puskesmas dengan LS
terkait lainnya sebagai jejaring
JARINGAN DAN JEJARING PUSKESMAS
• Jaringan pelayanan puskesmas:
• Puskesmas pembantu
• Puskesmas keliling
• Bidan desa

• Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan


• Klinik
• Rumah sakit
• Apotek
• Laboratorium
• Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
RUJUKAN

Sistem rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang


mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
LANJUTAN…
PASAL 59 UU NO 43
1. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dapat
melaksanakan rujukan.
2. Rujukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi rujukan upaya
kesehatan masyarakat dan rujukan upaya kesehatan perseorangan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem rujukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan
peraturan perundangundangan.
LANJUTAN…

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


Dalam mengatasi masalah UKM di luar kewenangannya, puskesmas
diwajibkan melakukan rujukan secara rasional sekaligus optimal ke dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota. Rasional artinya rujukan dilakukan
sesuai kebutuhan dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku,
sedangkan optimal diartikan bahwa rujukan yang dilakukan tepat dan
efisien.
LANJUTAN…
Dalam hal pelaksanaan UKM, kondisi risiko kesehatan masyarakat perlu
dideteksi sedini mungkin sesuai dengan kewenangannya. Puskesmas
melakukan pengamatan atas data situasi kondisi kesehatan masyarakat dan
menganalisis kecenderungan/tren perkembangan masalah dari waktu ke
waktu, sehingga pada saat yang tepat puskesmas dapat memutuskan
intervensi yang harus dilaksanakan, termasuk pada saat harus merujuk
masalahnya ke dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 001 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM RUJUKAN
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
SISTEM RUJUKAN
(1)Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis
dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.

(2) pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(3) pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.
(4) bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi
pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.
(5) ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan
kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.
LANJUTAN…

1. Sistem rujukan diwajibkan bagi pasien yang merupakan peserta jaminan


kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan pemberi pelayanan kesehatan.
2. Peserta asuransi kesehatan komersial mengikuti aturan yang berlaku sesuai
dengan ketentuan dalam polis asuransi dengan tetap mengikuti pelayanan
kesehatan yang berjenjang.
3. Setiap orang yang bukan peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan
sosial, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengikuti sistem rujukan.
LANJUTAN
TATA CARA RUJUKAN
1. rujukan dapat dilakukan secara vertikal dan horizontal.
2. rujukan vertikal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rujukan antar
pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan.
3. rujukan horizontal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rujukan antar
pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.
4. rujukan vertikal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan dari tingkatan
pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya.
LANJUTAN…

PASAL 11
1. Setiap pemberi pelayanan kesehatan berkewajiban merujuk pasien
bila keadaan penyakit atau permasalahan kesehatan memerlukannya,
kecuali dengan alasan yang sah dan mendapat persetujuan pasien atau
keluarganya.
2. Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pasien
tidak dapat ditransportasikan atas alasan medis, sumber daya, atau
geografis.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai