Anda di halaman 1dari 18

Penyakit Kronik Pada Sektor Pertanian

Ramdina Safitri (70200116061)


Ainun Nur Inayah Darwis (7020011)
Penyakit Akibat Kerja adalah keterkaitan antara faktor
penyebab dalam timbulnya penyakit kerja dan
sepenuhnya dipastikan faktor-faktor tersebut dapat
diidentifikasi, diukur, dan dikendalikan (WHO, 1985;
dalam Sulaksmono, 2009)
Macam- macam penyakit pada sektor
pertanian
1. Penyakit paru obstruktif kronis
PPOK adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka
waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru
karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga
penderitanya sulit bernapas.
Masalah paling berbahaya pada paparan pestisida adalah terhirupnya
sisa debu, uap dan gas yang dikeluarkan pestisida pada saat meracik
maupun proses penyemprotan dapat menyebabkan pneumonitis,
pembengkakan paru-paru (pulmonary edema) dan kematian
Gejala paru obstruktif kronis

• Batuk berdahak yang tak kunjung • Penurunan berat badan


sembuh dengan warna lendir agak • Nyeri dada
kuning atau hijau.
• Kaki, pergelangan kaki, atau tungkai
• Pernapasan sering tersengal-sengal, menjadi bengkak
terlebih lagi saat melakukan aktivitas
• Bibir atau kuku jari berwarna biru
fisik.
• Lemas
• Pernapasan sering tersengal-sengal,
terlebih lagi saat melakukan aktivitas
fisik.
Kanker Darah

Penyakit kanker yang paling banyak terjadi akibat pestisida adalah kanker darah
(leukemia). Leukimia adalah kanker sel darah putih, yang menghentikan sel darah
putih dalam melawan infeksi. Ini adalah jenis yang paling umum dari kanker darah.
Ketika seseorang memiliki leukemia, sumsum tulangnya tidak mampu
memproduksi sel-sel darah merah yang cukup dan trombosit untuk memasok
kebutuhan tubuh.
Gejala Kanker Darah (Leukimia)

• Darah sukar membeku


• Sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau
memar
• Rentan terkena infeksi
• Nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang
• Sakit kepala yang intens
• Nafsu makan menurun
• Mengalami penurunan berat badan secara drastis
• Muncul keringat berlebih di malam hari
Penyakit Prakinson

Penelitian menunjukkan bahwa pestisida diduga mampu meningkatkan risiko


terkena penyakit parkinson. Semakin sering terpapar, semakin tinggi
risikonya. Hal ini karena racun di dalam pestisida dapat merusak saraf tubuh,
terlebih jika telah terpapar dalam jangka panjang. Pada penyakit ini terbagi
atas 5 tingkatan (stadium) :
• Pada stadium 1, gejala penyakit Parkinson tergolong ringan dan tidak
mengganggu aktivitas penderita.
• Pada staium 2, Jangka waktu perkembangan penyakit Parkinson dari
stadium 1 ke stadium 2 berbeda pada tiap penderita, dapat berlangsung
dalam hitungan bulan atau tahun. Pada tahap ini, gejala mulai terlihat.
• Pada stadium 3, . Penyakit Parkinson stadium 3 ditandai dengan gejala
yang makin jelas terlihat. Gerak tubuh mulai melambat, dan mulai
mengganggu aktivitas penderita.
• Pada stadium 4, Pada tahap ini, penderita mulai kesulitan berdiri atau
berjalan. Gerak tubuh penderita akan semakin melambat, sehingga
membutuhkan bantuan orang lain untuk menunjang aktivitasnya.
• Pada stadium 5, Penyakit Parkinson stadium 5 dapat membuat penderita
sulit atau bahkan tidak bisa berdiri sama sekali. Penderita juga dapat
mengalami waham (delusi) dan halusinasi.
Gejala Parkinson

Gejala awal parkinson biasanya cenderung ringan dan tidak disadari oleh penderita.
Terdapat 3 gejala utama yang dialami penderita Penyakit Parkinson yaitu tremor, gerak
tumbuh melambat dan kaku otot. Penyakit Parkinson terkait dengan kerusakan atau
kematian sel saraf di bagian otak yang disebut susbstantia nigra. Hal itu menyebabkan
berkurangnya produksi dopamin sehingga gerakan tubuhpun melambat.
Pengobatan :
• Terapi suportif, seperti fisioterapi.
• Penggunaan obat-obatan, seperti antikolinergik dan levodopa.
• Prosedur beda
Kanker Hati

Menurut para ahli, terpapar pestisida dalam jangka panjang meningkatkan


risiko Anda kena kanker hati sebanyak 71 persen. Selain menyebabkan kanker,
bahaya pestisida bagi organ hati Anda juga mencakup penyakit hati,
misalnya hepatitis.
Gejala Kanker Hati
Muntah, demam, kulit jadi kuning, dan sakit perut. Jika tidak ditangani
dengan benar, maka dapat berisiko tinggi mengalami gagal hati kronis.
Dermatis Kontak

Dermatitis kontak adalah suatu reaksi peradangan akibat kontak kulit suatu bahan.
Dermatitis kontak disertai dengan adanya spongiosis atau edema interseluler pada
epidermis karena kulit berinteraksi dengan bahan−bahan kimia. karena kulit
berinteraksi dengan bahan−bahan kimia yang terpajan dengan kulit. Terdapat dua
jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi,
keduanya dapat bersifat akut maupun kronis. Risiko terjadinya dermatitis kontak
dipengaruhi oleh faktor kerja langsung dengan pestisida, riwayat atopi dan bentuk
formula pestisida yang digunakan.
Gejala Dermatitis Kontak

Kulit merah atau melepuh, kulit kering, gatal, dan terasa tidak
nyaman. Rasa gatal dan iritasi terjadi dalam jangka waktu 24-48
jam setelah paparan. Iritasi dapat berupa kemerahan, bengkak,
bentol, atau lenting.
Leptospirosis

Petani merupakan salah satu profesi yang paling dekat dengan risiko terkena
leptospirosis. Hal ini dikarenakan para petani biasanya tidak memakai
pelindung kaki atau sepatu bot sehingga kulit mereka yang terluka kemasukan
hewan penyebab leptospirosis. Leptospirosis bukan disebabkan bakteri
ataupun virus tetapi sejenis hewan berbentuk spiral dengan ukuran yang
sangat kecil dan mampu bertahan hidup hingga berbulan-bulan di air maupun
tanah.
Proses penularan
Proses penularan pada manusia melalui kulit yang sedang terluka. Ketika kulit sedang
tergores kemudian terkena bekas kencing tikus hewan yang terjangkit penyebab
penyakit leptospirosis, dengan mudah pasti akan tertular. Meskipun pada saat masuk
ke dalam air kulit dalam keadaan sehat, namun ketika kulit terendam dalam air terus-
menerus lama-kelamaan kulit akan menjadi lebih mudah sobek maupun mengelupas.
Inilah yang kemudian memudahkan hewan penyebab leptospirosis masuk ke dalam
tubuh manusia.

Gejala
Gejala awal mirip dengan flu misalnya demam dan terjadi nyeri dibagian kaki yang jika
disentuh akan terasa sakit. Jika mata penderita sudah berwarna merah dan sulit
kencing berarti penyakit ini sudah menyerang ginjal. dampak yang terparah adalah
ketika sudah terjadi perdarahan dan kerusakan hati maupun ginjal. Dan sampai
diperlukan cuci darah.
Ankilostomiasis ( Cacing Tambang )

Ankilostomiasis adalah infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh satu
atau lebih spesies cacing tambang ( Ancylostoma duodenale, Necator
americanus). ). Manusia merupakan tuan rumah utama infeksi cacing
tambang. Cacing dewasa hidup di sepertiga bagian atas usus halus, melekat
pada mukosa usus, dan dapat bertahan selama 7 tahun atau lebih. Cacing
tambang menghisap lebih banyak darah bila dibandingkan dengan Trichuris
trichiura. Untuk menghindari infeksi ini antara lain ialah dengan memakai alas
kaki.
Cara Infeksi

Cara infeksinya adalah ketika larva filariform menembus kulit


kemudian menembus kapiler darah menuju ke jantung kanan
lalu ke paru-paru, bronkus ke trakea kemudian ke laring dan
karena rangsangan batuk akan tertelan menuju ke usus halus
dan menjadi dewasa. Migrasi melalui darah dan paru-paru
berlangsung selama satu minggu, sedangkan siklus dari larva
menjadi dewasa berlangsung 7–8 minggu.
Gejala
Gejala klinis dapat ditimbulkan oleh cacing dewasa ataupun larvanya. Bila
larva infektif menembus kulit dan jumlah larva yang masuk banyak maka
dapat terjadi reaksi alergi terhadap cacing berupa gatal-gatal yang
menimbulkan warna merah pada kulit (terbentuk makulopapula dan eritema
yang terbatas). Penyakit cacing tambang pada hakekatnya adalah infeksi
kronis dan orang yang dihinggapinya sering tidak menunjukkan gejala akut.
Gejala yang disebabkan oleh cacing dewasa biasanya tidak timbul sampai
tampak adanya anemia.

Anda mungkin juga menyukai