Ansit Dinkes Garut

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 52

ANALISA SITUASI

DINAS KESEHATAN
KAB. GARUT
VISI
"GARUT YANG BERTAQWA, MAJU DAN SEJAHTERA"

MISI
• Mewujudkan Kualitas Kehidupan Masyarakat yang Agamis, Sehat,
Cerdas, dan Berbudaya
• Mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan amanah disertai
tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan bersih
• Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan serta
kemantapan infrastruktur sesuai daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta fungsi ruang
• Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi
lokal dan industri pertanian serta pariwisata yang berdaya saing
disertai pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan
1 Penurunan angka kemiskinan dan perluasan kesempatan
kerja
Peningkatan Dukungan Kehidupan Beragama, Budaya
2 Gotong Royong, Ketentraman dan Ketertiban serta Politik
dan Demokrasi
Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan,
3 KB, kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak
Prioritas serta pemuda dan olah raga

Pembangunan 4 Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah secara merata

Pemerintah 5 Peningkatan nilai tambah ekonomi sektor pertanian,


industri, perdagangan, pariwisata dan jasa produktif lainnya
Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengurangan
Daerah 6 risiko bencana

7 Peningkatan pelayanan publik dan kinerja aparatur

8 Peningkatan investasi dan pendapatan daerah


INDIKATOR KINERJA UTAMA
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN GARUT

1. INDEKS
KELUARGA
SEHAT

2. NILAI
SAKIP

3. INDEKS
KEPUASA
N
MASYARA
KAT
1. ANALISIS SITUASI UMUM
Kondisi umum wilayah
LUAS WILAYAH 310.705 Ha (8,29% dari luas Provinsi Jawa Barat)
WILAYAH ADMINISTRASI 42 KECAMATAN // 421 DESA // 21 KELURAHAN
DEMOGRAFI 2,67 Juta Jiwa (https://www.garutkab.go.id/)
BATAS WILAYAH
▪ Sebelah Barat: Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
▪ Sebelah Utara: Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang
▪ Sebelah Timur: Kabupaten Tasikmalaya
▪ Sebelah Selatan: Samudera Indonesia
TOPOGRAFI
▪ Daerah utara, timur dan barat merupakan daerah dataran tinggi dengan kondisi
berbukit-bukit dan pegunungan
▪ Daerah selatan sebagian besar permukaan tanahnya memiliki kemiringan yang
cukup curam
IKLIM
▪ Beriklim tropis basah (humid tropical climate)
▪ Curah hujan rata-rata harian berkisar antara 13,6 mm - 27,7 mm
▪ Temperatur bulanan berkisar antara 24°C-27°C
Penekanan topografi dan iklim  Garut daerah Rawan Bencana
Sumber: Paparan PPD Bappeda Kabupaten Garut, 2022
Kelompok Umur
dengan penduduk
terbanyak ada di
kelompok umur 20-24
tahun dan yang paling
sedikit ada dikelompok
umur 75 tahun ke atas

Profil Dinkes Tahun 2022


PERTUMBUHAN PENDUDUK
JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KAB. GARUT
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2022

150000

100000

50000

0
1
GARUT KOTA PANGATIKAN SUCINARAJA
TAROGONG KALER TAROGONG KIDUL BANYURESMI
SAMARANG PASIRWANGI LELES
KADUNGORA LEUWIGOONG CIBATU JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN KABUPATEN GARUT TERDIRI DARI 42
KERSAMANAH MALANGBONG SUKAWENING
KARANGTENGAH BAYONGBONG CIGEDUG GARUT TAHUN 2022 SEBANYAK 2.675.547 KECAMATAN DAN JUMLAH PENDUDUK
CILAWU CISURUPAN SUKARESMI JIWA, TERDIRI DARI LAKI-LAKI 1.363.263 YANG PALING PADAT BERADA DI
CIKAJANG SINGAJAYA CIHURIP JIWA DAN PEREMPUAN 1.312.284 JIWA. KECAMATAN KARANGPAWITAN YAITU
BANJARWANGI PEUNDEUY PAMEUNGPEUK 141.671 JIWA YANG TERDIRI DARI LAKI-
CISOMPET CIKELET CIBALONG
LAKI 71.978 DAN PEREMPUAN 69.693
BUNGBULANG MEKARMUKTI PAKENJENG
CISEWU CARINGIN TALEGONG JIWA
PAMULIHAN BL. LIMBANGAN SELAAWI
CIBIUK KARANGPAWITAN WANARAJA
Profil Dinkes Tahun 2022
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
Kabupaten Garut tahun 2022

Dari Aspek Kesejahteraan


Masyarakat
Indek Pembangunan Manusia
tahun 2022 ada peningkatan 0,96
poin dari tahun 2021 dan menjadi
capaian yang terendah di banding
Kabupaten lain di Provinsi Jawa
Barat
TINGKAT KEMISKINAN
Tingkat Kemiskinan Kabupaten Garut

12.81 Kemiskinan Nasional 9,71%


11.64 11.27
10.65 Kemiskinan Provinsi 7,97%
9.27 10.16
11.13 10.7
10.12 9.82
8.98
9.98 Kemiskinan Garut 10,65%
9.53 9.41 9.71
8.95 8.71 8.43 7.97
7.45
6.91 Target Perubahan RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 8,98%-9,48%

Pada diagram kartesius capaian tingkat kemiskinan tahun


2021 di atas rata-rata capaian kabupaten di Provinsi Jawa
Barat
Garut 10,65% > 9,97% Rata-Rata Kab di Jabar

Persentase tingkat kemiskinan Kabupaten Garut


mengalami kenaikan sebesar 6,71%
INDEKS GINI
Indeks Gini atau koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk tingkat pendapatan atau kekayaan penduduk
yang menunjukkan tingkat ketimpangan/pemerataan distribusi pendapatan dan kekayaan.
Rata-rata Pengeluaran
Persentase Pengeluaran Per per Kapita Sebulan
Kapita menurut Kelompok
Kelompok Pengeluaran Makanan
Komoditas Makanan Menurut Kelompok
(Persen) Kelompok Pengeluaran Non Makanan Komoditas Bukan
2020 2021 Makanan (Rupiah)
Padi-padian 8.02 9.73 2020 2021
Umbi-umbian 0.48 0.74 184127.61 171199.47
Perumahan dan fasilitas rumah tangga
Ikan/Cumi/Kerang 2.66 3.11 99535.57 77408.83
Aneka komoditas dan jasa
Daging 2.95 3.16
Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala 29755.42 25399.38
Telur dan Susu 3.17 2.91
Komoditas tahan lama 32438.30 20470.74
Sayur-sayuran 3.18 3.78
Pajak, pungutan, dan asuransi 20740.99 17038.01
Kacang-kacangan 1.54 1.61
Keperluan pesta dan upacara/kenduri 19230.25 15599.12
Buah-buahan 1.89 1.86
Minyak dan Kelapa 1.58 1.82 Jumlah bukan makanan 385828.14 327115.56
Bahan Minuman 2.25 2.32
Bumbu-bumbuan 1.02 1.12
Konsumsi lainnya 1.15 1.43
Pengeluaran Rokok masih cukup tinggi di
Makanan dan Minuman jadi 19.88 17.06 masyarakat
Rokok 9.20 9.99
Jumlah Makanan 58.96 60.64

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut


B. ANALISIS SITUASI KESEHATAN PENDUDUK
DAN DETERMINAN KESEHATAN
A. MORBIDITAS

10 BESAR PENYAKIT
Scabies
Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tidak terklasifikasikan

Diare & Gastroenteritis


4%
4%
Acute upper respiratory infections of mul-
tiple and unspecified sites (ISPA)
ISPA menjadi
6% 19%
penyakit terbanyak
Gastritis and duodenitis
di tahun 2022
7%

Dispepsia
13%
Influenza
9%

Myalgia
12%

Nasofaringitis Akut (Common Cold)


13%
Hipertensi Primer (esensial)
13%

Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022


STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN
BB/TB MENURUT PUSKESMAS TAHUN 2022
BALITA BERAT BADAN KURANG (BB/U) BALITA PENDEK (TB/U) BALITA GIZI KURANG BALITA GIZI BURUK
(BB/TB : < -2 s.d -3 SD) (BB/TB: < -3 SD)
35.0

30.0

25.0

20.0

15.0

10.0

5.0

0.0
gi n ya P sa nas ung nan ndit ang as DTP a
or oon
g P P g ri P ip a n P ip euy t
pe ma
ri ko kti ede e n P k
an nda ul a DT ng a g u e r a w s g DT DT enin ripa DT hur nglo uwo DT hur d m i a ro mu l g ra m liha DT ibiu
liw asu ngm raj a p g g g a a n ig u g g a jo Pak g i n u n C
Si w Ci an ban Ba Sam Pad le du t
ba gbo
n aw
a on S uk an C u so C M ar ega ka ga
P ra ana a ra rp Le Ka Leu
w
Ci uk
M
gb Bo kaj Pe Ci ek T Su
m
Pa ban
K a G u m a n S n Ci M
W Ha Pe al yo im
M Ba .L
Bl

Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022

Status gizi balita berat badan kurang (BB/U) terbanyak ada di wilayah kerja Puskesmas Singajaya sebanyak 645 balita (26,6%) , balita pendek (TB/U)
terbanyak ada di wilker PKM Maripari 658 balita (32,9 %) dan paling sedikit ada di wilker PKM Cempaka 91 balita (2,5%) , Balita gizi kurang (BB/TB)
terbanyak ada di wilker PKM Karangpawitan 398 balita (9%) dan paling sedikit ada di PKM wilker PKM Sukamukti 9 balita (1,2%) , Balita Gizi Buruk
(BB/TB ) terbanyak ada di wilker PKM Cisompet 15 balita (0,4% ) dan yang tidak ada kasus balita gizi buruk di PKM Mekarwangi , Haurpanggung, Bagendit,
Samarang,Lembang Kadungora, Sukaweing, Sukamukti, Cisurupan, Pakuwon, Cibalong, Sindangratu, Pamulihan, Cisandaan dan Selaawi.
DATA STATUS GIZI BALITA DATA STATUS GIZI BALITA
HASIL PEMANTAUAN KAB. GARUT
PERTUMBUHAN DI KABU- HASIL SURVEY KEMKES
PATEN GARUT
43.2
15.1 37.8
34.7 35.2
27.03
23.6
10.13 10.3

6.4
4.8
3.9 4.3
017 0 13 0 18 1 9 21 22
2.5 2.7 2 2 2 20 2 0 2 0
G S S BI BI BI
PS A A
SG SG SG
BBU BBTB TBU E SD E SD S S S
SK SK
TAHUN 2022 TAHUN 2021 TAHUN 2020 RI RI

Sumber Data : Program Gizi Kabupaten Garut Tahun 2022

Perbandingan Status Gizi Balita Berat Badan Kurang, Gizi Kurang dan Balita Pendek dari Tahun 2020 -
2022 dan Perbandingan data Stunting hasil Riskesdas , PSG dan SSGBI
DATA % PREVALENSI BALITA STUNTING KABUPATEN GARUT

40 Prevalensi Balita Stunting


35.2 Kabupaten Garut 23,6% di tahun
35
35
30
2022
27.03
25 27 23.6
23
20

15

10

0
SSGBI 2019 SSDBI 2021 SSGBI 2022
Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022
JUMLAH KASUS TBC PER PUSKESMAS TAHUN 2022
250
198 207
200
127 124 134
150 122
110 112 115 114
9283 93 9586 88 91
100 79 63 677374 646766 54 73 83 67 68 72 74
62
47 48 39 46 38 45 4048 3643 48 444037 45
262921 33 333327 28 30
50 21 18 14 15 12 18 17 24127

0
gi an P P g g g g ra ri P ti P P n P y let o P e an k
an wit DT DT gun enan aran ado ngo ngsa DT muk DT DT uwo DT deu ike arok DT ram nda ibiu
liw a ja g ng G du g a g u a un a C
Si ngp ara gon rpa uka Sa
s m a
a Kar bon Suk bon ilaw Pa ajay Pe
k C M ratu uk isa
a n K g S C
ar Wa aro au S
a ng ong C ing dan
K T H al y S n
M Ba Si

Jumlah Kasus TBC tahun 2022 terbanyak di Puskesmas


Bl.Limbangan yaitu 207 kasus

Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022


JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
TAHUN 2022

LAKI LAKI PEREMPUAN


≤ 4 TAHUN ≤ 4 TAHUN
6 11 9 4 1 1
5 - 14 TAHUN 5 - 14 TAHUN
32 8
15 - 19 TAHUN 15 - 19 TAHUN
20 - 24 TAHUN 20 - 24 TAHUN
25 - 49 TAHUN 25 - 49 TAHUN
≥ 50 TAHUN ≥ 50 TAHUN

124 25

PROPORSI MENURUT
KELOMPOK UMUR
Pada Tahun 2022 kasus HIV di Kabupaten
≤ 4 TAHUN; 0.47 5 - 14 TAHUN; 0.94 Garut terbanyak ada pada Kelompok umur
25-49 Tahun dan Sebagian besar pada jenis
≥ 50 TAHUN; 4.72
15 - 19 TAHUN; 4.72 kelamin Laki-laki
20 - 24
TAHUN;
25 - 49
18.87
TAHUN;
70.28 Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022
PENYAKIT TIDAK MENULAR
JUMLAH PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN GARUT TAHUN 2022
3,500
PEREMPUAN LAKI-LAKI
3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0
i t ..
g i ya TP gs a nas ung nan ndit ang w as TP ora ong TP
an TP ning ipar
a
TP urip glo w on TP urip euy pe mar roko ukt
i i e e n
ed ram liha an. ibiu
k
an ul d D n a r D g D D D D m g
liw m un a a ip g g g u g e a a a s n g o u g e ar g a h o n u g ih n d o C i a r m a l a u g C
Si
s g j w C an an Ba Sam Pad ele
u i at on aw M n k j k
Pa ajan
C u
Ci
s M ka g k m an
Pa ran nara ara rp mb L ad w
K Leu Cib gb Suk bo Su Bo Pe e Te S u P a mb
a a G u e g i k M i
K W a P an yo
n C .L
H al Bl
M Ba

Pada Tahun 2022 pnderita hipertensi terbanyak di Kabupaten Garut terbanyak ada diwilayah kerja
Puskesmas Cikajang
JUMLAH PENDERITA
HIPERTENSI
PRESENTASE
92.554
PENDERITA HIPERTENSI
YANG MENDAPATKAN
LAYANAN KESEHATAN
JUMLAH PENDERITA HIPERTENSI SESUAI STANDAR
YANG MENDAPATKAN LAYANAN 94.25 %
KESEHATAN SESUAI STANDAR
87.237
Pada Tahun 2022
penderita diabetes
melitus terbanyak
di Kabupaten
Garut terbanyak
ada diwilayah
kerja Puskesmas
Cikajang sebesar
692 penderita

Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022


JUMLAH KELAHIRAN MATI TAHUN 2022
14

12

10

0
gi an ya a
TP ngs ana
s g n it g s P or
a g P P g ri P ip a n P ip euy t i
pe mar roko ukt ged
i e e n P k
an d ul D un una end aran awa DT g on DT DT enin ripa DT hur nglo wo DT hur am liha DT ibiu
liw as un gm a p g g g a n o u i un
d
so
m i a m l ar u
Si
ja
an nara ara
w Ci g
an ban Ba Sam Pad les adu ig tu ng kaw a ng uka ojo Pak jang C
Ci
C M ar ga uk m an C
P
ar rp m Le K euw iba gbo u
M
g bo S B a Pe ek Te S Pa ang
a G u C S k M
K W H
a Pe L
ala
n
yo
n Ci im
b
M Ba l.L
B
Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022

Kasus lahir mati terbanyak ada di wilker PKM Cisurupan sebanyak 12 kasus kelahiran mati
PENYEBAB KEMATIAN BAYI
150
160
140
120 100
100
80
60
40 20 20 19
8 8 4 9
20 1 1 3 1
0
LR A M SI G A IA RE 19 SI M I
IN
SI RU K N Y N A RU O
N
BB K FE TU N O IA ID SI LA
FI TO IN M D V TO
M
IN
S IN N
LA CO
A EU
A N
A JA EU IR A
PN LA
L L PN SP N
EO A
IT
A A EO SI
N IT N A
U
S EN EN S IR
N N
G N
G RU SP
TA O O TE A
TE K K IK
N N
A A
IN IN
A A
EL EL
K K

Pada Tahun 2022 penyebab kematian bayi tertinggi adalah asfiksia


JUMLAH KEMATIAN IBU KABUPATEN GARUT TAHUN
2022

Pada Tahun 2022 Kasus


JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS 42
Kematian Ibu terbanyak
terjadi pada Ibu Nifas

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN 10

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL 5

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022


JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PUSKESMAS
6 Pada Tahun 2022
5
Kasus kematian ibu
4

3
terbanyak terjadi di
2 wilayah kerja
1 Puskesmas Bagendit
0
tu
r ya gas as nak ndit ya TP alak
s i
TP tera ipar mu
s oa ya ip TP mar
i
TP ged
e g
on D T
P
un ul ra p an e e k ar D s D i r li ngl ul ihur D i D l g
m a i m g a a a i m a e
G
an
g m C sa Ba Suk les anc batu C M C jo ka C uk C
an
g g l
Ta nga
n
ar Ci er Le R C i Bo Su g pe ul Te a
K K n b b
eu ng im
am Bu .L
P Bl
Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022
PENYEBAB KEMATIAN IBU

20
19
20

18

16
Pada Tahun 2022 , Penyebab
14
kematian tertinggi di kabupaten
12
Garut adalah pendarahan jauh
10
9 berbeda dengan tahun –tahun
8
sebelumnya yaitu penyebabnya
pre eklamsi dan tahun 2021
6
3 3
karena covid seperti pada slide
4
2
1
berikutnya
2

0
Perdarahan HDK Infeksi Gangguan Jantung Emboli Air Lain2
Metabolik Ketuban
TIM PPT-
SEBAB LANGSUNG KEMATIAN IBU KESPRO
KABUPATEN
GARUT

48 AKI karena
Covid19 dari 436
Ibu (Hamil,
Bersalin, Nifas)
yang terpapar
11%
Covid19.

Pada Tahun 2019, sebab langsung


kematian ibu di Kabupaten Garut adalah Pada tahun 2021 bersamaan dengan
Pre Ekalmsi/ Eklamsi (35,56% dan gandemi covid19 varian delta, sebab
Perdarahan (31,11%) langsung kematian ibu sebesar (42,86%)
Pada tahun 2020 sebab langsung dari terinfeksi covid19 baik saat hamil,
kematian ibu adalah dari Pre Eklamsi/ bersalin dan nifas.
Eklamsi dan Komplikasi Penyakit Jantung Adapun Pre Eklamsi/Eklamsi, Jantung
(30,515 dan 16,95%) dan Perdarahan dan Perdarahan persentasenya dibawah
sebesar (22.03%) mengalami penurunan. sebab covid19, akan tetapi secara jumlah
masih sama dengan tahun 2021
ANALISIS KINERJA
PROGRAM KESEHATAN
Pencapaian Indikator PHBS RT Tahun 2022 CAPAIAN PHBS RT KAB. GARUT TAHUN 2022
Tidak merokok di dalam rumah 0.58

Melakukan aktivitas fisik setiap hari 0.89

Makan buah dan sayur setiap hari 0.87


TIDAK
PHBS;
Memberantas jentik di rumah sekali seminggu 0.86 0.4491468
57274009
Menggunakan jamban sehat 0.87 PHBS ; 0.550853142725991

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 0.90

Menggunakan air bersih 0.98

Menimbang balita setiap bulan 0.88

Memberi ASI ekslusif 0.78

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 0.95


0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 PHBS TIDAK PHBS
Sumber Data : Sie Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022

Indikator PHBS RT terendah pencapaiannya adalah tidak merokok di dalam rumah , Capaian PHBS
RT 55,09 % PHBS dan tidak PHBS 44, 91 %.
Rekapitulasi Indeks Keluarga Sehat Kabupaten Garut
Tahun 2022
Indikator Keluarga
Sehat yang paling
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga rendah adalah
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
penderita ganggunan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) jiwa berat , diobati dan
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
Penderita hipertensi yang berobat teratur tidak ditelantarkan
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Pertumbuhan Balita dipantau
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mengikuti program KB *)

% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% % %
00 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 .0 . 00 00
0. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 00.
1

Sumber Data : LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Garut


% CAKUPAN Tahun
TAHUN 20222022% CAKUPAN TAHUN 2021
Sumber Data : LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022
PIS-PK
SANDINGAN DATA
PIS-PK DAN PROGRAM 1. Keluarga Mengikuti Program KB
2. Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas
PROGRAM Kesehatan
93.47%
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
1. Cakupan Peserta KB Aktif 12 80.18% 4. Bayi Mendapat Air Susu Ibu (ASI)
2. Cakupan Pertolongan Persalinan di 92.00% Eksklusif
11
Fasyankes 92.66%
5. Balita Mendapatkan Pemantauan
3. Imunisasi Dasar Lengkap 10 86.30% Pertumbuhan
36.80%
4. Cakupan ASI Eksklusif 6. Penderita Tuberkulosis Paru
5. Cakupan Pelayanan Anak Balita yang 9 0.58% 27.07% Mendapatkan Pengobatan Sesuai
dipantau pertumbuhannya 84.70% Standar
8
6. Penderita TB yang mendapatkan pelayanan 19.14% 7. Penderita Hipertensi Melakukan
sesuai standar 7 94.30% Pengobatan secara Teratur
25.58%
7. % Penderita Hipertensi yang dilayani 8. Penderita Gangguan Jiwa Men-dapatkan
105.30%
sesuai standar 6 33.96% Pengobatan dan Tidak Ditelantarkan
8. Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi 73.43% 9. Anggota Keluarga Tidak Ada yang
5
Gangguan Kesehatan Jiwa 92.83% Merokok
9. Tidak ada yang merokok di dalam rumah 4 75.70% 10.Keluarga Sudah Menjadi Anggota
90.67%
10. Kepesertaan JKN JKN
11. Akses Air Bersih 94.20%
3 92.68% 11. Keluarga Mempunyai Akses Sarana Air
12. Sanitasi dasar layak 83.96% Bersih
2 83.09% 12.Keluarga Mempunyai Akses Atau
1 39.10% Menggunakan Jamban Sehat
54.61%

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%


Capaian SPM Kabupaten Garut
dari 2019 menurun terus tetapi
pada tahun 2022 meningkat
Kembali yaitu 87,12 %
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2022
KEGIATAN ANGGARAN
NO URAIAN
SASARAN PENCAPAIAN
Presentase
ALOKASI
REALISASI
Presentase (%)
Pada Tahun 2022 , capaian
(%) ANGGARAN 2022
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal variable spm yang palin
1 51,928 49,631 95,58% 6.810.614.000 6.596.184.080 96,85%
sesuai standar
rendah adalah jumlah ODGJ
Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan
2
sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan
49,567 46,594 94,00% 4.656.654.600 1.898.140.200 40,76% Berat yang mendapatkan
3
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
46,962 46,634 99,30% 418.000.000 387.015.700 92,59%
pelayanan Kesehatan,
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar
sedangkan yang paling
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan efiesien penggunaan dana
Kesehatan sesuai Standar + Jumlah Balita usia 24-35 bulan
4
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar + Balita
228,113 209,864 92,00% 13.405.359.737 13.315.835.336 99,33% ada pada variable jumlah ibu
usia 36-59 bulan mendapaka
bersalin yang mendapatkan
5
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat
397,831 397,831 100,00% 606.340.000 530.730.000 87,53% pelayanan persalinan sesuai
pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah orang usia 15–59 tahun di kab/kota yang mendapat
standar di fasilitas
6 170,492 170,492 100,00% 1.892.752.000 1.847.031.200 97,58%
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang
7 241,391 220,7 91,43% 178.962.600 109.271.600 61,06%
mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali
Jumlah penderita hipertensi usia >= 15 tahun di dalam
8 wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan 91,523 87,273 95,36% 150.000.000 120.489.400 80,33%
sesuai standar
Jumlah penderita diabetes mellitus usia >= 15 tahun di dalam
9 wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan 20,338 18,121 89,10% 381.317.500 361.857.300 94,90%
sesuai standar
Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan
10 3,703 3,135 84,66% 473.199.900 410.855.120 86,82%
jiwa sesuai standar
Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan
11 27,765 27,765 100,00% 1.243.399.900 1.200.599.700 96,56%
penunjang
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
12 65,254 65,254 100,00% 1.648.514.800 1.589.149.600 96,40%
pelayanan sesuai standar
Data Capaian Target Renstra Data Capaian
No Program Indikator Kinerja
pada tahun 2021 2022 pada Tahun 2022
Kasus Kematian Ibu Melahirkan 112 0 64
Kasus Kematian Bayi 225 0 344
Prevalensi Stunting 8 15,8 23,60%
Persentase Peningkatan Penemuan Penyakit Menular :
Persentase Peningkatan Temuan HIV 51,3% 80% 90%
PROGRAM PEMENUHAN UPAYA
Persentase Peningkatan Temuan Penyakit TB 73,13% 80% 100,5%
1 KESEHATAN PERORANGAN DAN
Persentase Peningkatan Capaian IDL 75,90% 100% 95,2%
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Persentase Kasus Penurunan Penyakit Menular (Covid--19) 0% 50% 66,5%
Persentase Peningkatan Temuan Penyakit Tidak Menular :
Persentase Peningkatan Temuan Penyakit DM 100% 100% 100%
Persentase Peningkatan Temuan Penyakit Hipertensi 70,2% 100% 91,2%
Persentase Peningkatan Temuan Penyakit ODGJ 73,2% 100% 89,4%
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS Persentase Fasilitasi Tenaga Kesehatan yang Melakukan Uji Kompetensi 78% 75% 78%
2
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Persentase Tenaga Kesehatan yang berizin 92% 80% 95%
PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT Persentase Sarana Kefarmasian yang sesuai standar 30% 50% 50%
3 KESEHATAN DAN MAKANAN Persentase Sarana Distribusi Alat Kesehatan yang sesuai standar 20% 50% 30%
MINUMAN Persentase IRTP yang sesuai standar 75% 100% 75%
PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase Desa Siaga Aktif (Strata Mandiri)
4 2,26% 10% 3,50%
MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
Persentase keselarasan antar dokumen perencanaan (Renstra,Renja) 100% 100% 100%
PROGRAM PENUNJANG URUSAN
Persentase realisasi anggaran 90,33% 91% 67,85%
5 PEMERINTAHAN DAERAH
Persentase Pegawai yang mengisi SIM ASN dengan lengkap 75% 60% 90%
KABUPATEN/KOTA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
No. Indikator Kinerja Ssasaran Strategis Hasil Hasil Target Tercapai / Hasil sd Target
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun Tahun Tahun Tidak Tahun Akhir
Tahun 2022 2021 2022 2022 2022 Renstra

1 2 4 3 5 6 7 8
1 ▲ 0.2
Indeks Keluarga Sehat 0.080 0.097 0.1 0.1

  V A
Nilai SAKIP BB BB BB BB
2
V 100%
97% 100% Sangat
Indeks Kepuasan Masyarakat Baik Baik Baik
Baik Baik
4. Analisis
Kapasitas Sistem Kesehatan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
KABUPATEN
FASILITAS KESEHATAN GARUT

NO FASILITAS KESEHATAN 2019 2020 2021 2022


1 Rumah Sakit Umum 3 3 3 3
2 Rumah Sakit Swasta 3 4 4 4
3 Rumah Sakit Bersalin 0 0 0 0
4 Puskesmas 67 67 67 67
5 Puskesmas PONED 30 30 30 30
6 Puskesmas Pembantu 133 133 134 134
7 POSKESDES 113 114 114 114
8 POLINDES 46 46 46 46
9 POSYANDU 4109 4132 4256 4256
10 Praktek Bidan Mandiri 251 251 251 251
DATA TENAGA KESEHATAN
3500 3099
3000
2500
1858
2000 1452
1452
1500 1241

1000
246 204 228 195
500 138
8449133 108 7 2835 5360113 263965 9 6877 51153 391857 7 1017 61167 40155 3773110
0
S R I T T I IS
LI TE IG A A
N A A
N IZ IK Y
A
SI
K
A
N ER
IA G W D K G G ED N F I ED SI EK
ES O
K R A BI RA N A M IN N M A T
SP D TE PE
R A K
U
A
G M LA A N RM PO
K SY G N U PI IA A A
R O N TE RI A A IS EF
TE D
M
A LI TO
IK ER N K
K N N ED ET E K
IS
D
O
TA TA RA M K ET N
A A BO BI
O K K
EH EH A TE
S ES IL IK A
E K G N G
A
K A LO T EK N
A
A
G A
G
N
O A TE
N N K G
TE TE IT
E N
A
H
L TE
A

Sumber Data : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2022 L P TOTAL
Standar ketenagaan di Puskesmas sesuai permenkes 43 tahun 2019 dari
67 puskesmas di Kabupaten Garut baru 13 Puskesmas yang sudah
terpenuhi 9 jenis tenaga yaitu : 1. PKM Cisewu 2. PKM Banjarwangi 3.
PKM Cilawu 4. PKM Bayongbong 5. PKM Cilimus 6. PKM Haurpanggung
7. PKM Siliwangi 8. PKM Guntur 9. PKM Pasundan 10. Wanaraja 11.PKM
Cibatu 12. PKM Limbangan 13. PKM Malangbong
01 • Identifikasi Masalah

Perumusan 02 • Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

Masalah
03 • Mencari Akar Penyebab Masalah

04 • Menetapkan Cara Pemecahan Masalah


PERUMUSAN MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
NO UPAYA TARGET PENCAPAIAN MASALAH
1 SPM : 100% 84,66% Terdapat 15,34% Kasus ODGJ berat
Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan yang belum mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar
2 GIZI MASYARAKAT 15,8% 23,6% Masih tingginya prevalensi stunting,
Prevalensi Stunting ada kesenjangan 7,8 % dari target yang
ditetapkan
3 PISPK - PROGRAM Sama Belum sama Terdapat perbedaan capaian variable
Beberapa variable PISPK dengan Program yang yang sama PISPK dengan Program
sama , capaiannya berbeda
4 KESEHATAN KELUARGA (KESGA) 0 344 Masih tingginya angka kematian bayi
Jumlah Kematian Bayi

5 KESGA 0 64 masih tingginya angka kematian ibu


Jumlah Kematian ibu melahirkan
MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH

No Masalah U S G TOTAL Prioritas


1 Terdapat 15,34% Kasus ODGJ berat 2 3 1 6 4
yang belum mendapatkan pelayanan
2 Masih tingginya prevalensi stunting, ada 1 2 3 6 4
kesenjangan 7,8 % dari target yang
ditetapkan
3 Terdapat perbedaan capaian variable 4 1 2 7 3
yang sama PISPK dengan Program
4 Masih tingginya angka kematian bayi 3 4 5 12 2
5 masih tingginya jumlah kematian ibu melahirkan 5 5 4 14 1
MENCARI AKAR MASALAH DARI
MASIH TINGGINYA KEMATIAN IBU
MELAHIRKAN :

43
Lingkungan Dana Metode
Tidak Ada kepatuhan terhadap SOP Rujukan

Bumil resti tidak memiliki SOP Alur Rujukan belum Optimal


Kurangnya dukungan keluarga untuk ibu BPJS
hamil melahirkan di nakes dan faskes
Tidak ada Evaluasi dari tim mutu
Tidak terdaftar PBI
Kurangnya kesadaran masyarakatan tentang
pentingnya melahirkan di naskes dan faskes Pendataan dari pihak desa belum Tidak berjalannya system pengendalian
optimal sehingga tidak terdaftar Masih tingginya
internal
DTKS jumlah kematian
Ibu Melahirkan
Terbatasnya anggaran untuk penyediaan Quota anggaran pelatihan
Kurang dukungan keluarga terbatas
trassfortasi rujukan baik dari pihak desa
maupun keluarga

Ketakutan melahirkan Belum ikut kegawatdaruratan


difaskes rujukan kebidanan
Terbatasnya transportasi
rujukan

Ibu hamil resti tidak Kompetensi nakes dalam penanganan


mau dirujuk kegawatdaruratan kebidanan relative
masih kurang

Material Manusia
MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH KET
(1 penyebab min 2 Alternatif ) TERPILIH

1 1. Manusia :
Masih tingginya jumlah 1.1 Kurangnya anggaran untuk 1,1.1 Mencari alternatif sumber dana lain Penyuluhan pada keluarga
kematian ibu pelatihan bidan dalam 1.1.2 Bidan yang sudah dilatih bumil resti melalui
melahirkan penanganan mengajarkan Kembali kunjungan rumah
kegawatdaruratan pengetahuannya pada rekan-rekan
yang belum dilatih

1.2 Kurang dukungan pihak 1.2.1 Penyuluhan pada keluarga bumil


keluarga apabila bumil resti melalui kinjungan keluarga
resti harus dirujuk 1.2.1.Penyuluhan Tk desar agar
komponen desa mengetahui
adanya bumil resti diwilayahnya

2. Material 2.1.1 mendorong penggunaan dana desa


2.1 Terbatasnya anggaran untuk ambulance desa
untuk pengadaan 2.1.2 menyewa rumah singgah untu
kendaraan untuk bumil resti
rujukan di desa
3.1.1 Membuat lembar tilik evaluasi SOP
3. Metode 3.1.2 Membuat Fakta Integrasi untuk
disiplin menjalankan SOP
45
3.1 Tidak berjalannya system
pengendalian internal
The Power of PowerPoint | thepopp.com
MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH KET
(1 penyebab min 2 Alternatif ) TERPILIH

1 Masih tingginya jumlah 4. Dana


kematian ibu 4.1 Pendataan bumil resti oleh 4.1 Kerjasama lintas sektor dalam
melahirkan pihak desa belum optimal pendataan dan pelaporan bumil
sehingga masih ada bumil resti resti yang tidak mampu
yang tdk mampu belum masuk 4.2 Penyuluhan tentangJKN Penyuluhan tentang KIA KB
DTKS di forum forum komunitas
yang ada di desa

5. Limgkungan 5,1.1 Penyuluhan tentang pentingnya


5..1 Kurangnya kesadaran melahirkan oleh nakes dan faskes
masyarakat tentang 5.1.2 Kelas ibu hamil harus menghadirkan
pentingnya melahirkan keluarga atau suami
oleh nakes dan di faskes

46
The Power of PowerPoint | thepopp.com
4. PENETAPAN KEG PRIORITAS
NO KEGIATAN ANALISIS
1.
Penyuluhan pada keluarga bumil resti melalui Dengan adanya kunjungan rumah tidak hanya bumil resti
kunjungan rumah saya yang terlayani tp semua anggota keluarga terlayani
kesehatnnya, terutama untuk masyarakat miskin.

2. Penyuluhan tentang KIA KB di forum forum Dengan Pemanfaatan forum –forum komunitas yang ada di
komunitas yang ada di desa desa dapat dilakukan penyuluhan melalui media social
PROGRAM UNGGULAN

• Pendataan Kunjungan
DAKU Rumah Menuju
SEHAT Masyarakat Sehat

• Memastikan Semua Ibu


Hamil Resti Terlayani
MELANI
TAHAP PERENCANAAN ( P1)

DATA INTERNAL
(laporan Bulanan
dan tahunan)
L
O
K
PENGUMPULAN Penyusunan RUK Penyusunan RPK A
PROSES DATA - Adman - Adman K
PERSIAPAN - UKP - UKP A
- UKM - UKM.
1. Pembentukan Tim R
PTP dan pembuatan 1. Identifikasi masalah 1. Mempelajari alokasi Y
SK Tim PTP 2. Menetapkan urutan kegiatan dan biaya yang
A
prioritas maslah dengan sudah disetujui
2. Pertemuan Tim PTP 2. Membandingkan alokasi
DATA USG
kegiatan yang disetujui
3. Merumuskan masalah
EXTERNAL 4. Mencari akar masalah
dengan RUK
M
3. Menyusun rancangan awal
-SMD penyebab masalah 4. Mengadakan Lokakarya I
- MMD dengan menggunakan Mini Bulanan Pertama un-
N
- Musrenbang Kelurahan diagram tulang ikan tuk membahas kesepa-
- Musrembang 5. Menetapkan cara-cara katan RPK
I
Kecamatan pemecahan masalah 5. Membuat RPK tahunan
dengan brain stroming yang telah disusun dalam
bentuk matriks
(curah pendapat)
6. RPK dirinci menjadi RPK
6. Penyusunan RUK bulanan

TAHAP TAHAP TAHAP TAHAP


PERSIAPAN ANALISIS DATA PENYUSUNAN RUK PENYUSUNAN RPK
TAHAP PENGGERAKAN PELAKSANAAN (P2)
Melalui
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI YG EFEKTIF
KOMUNIKASI MASYARAKAT –
UPAYA MEMPEROLEH MASUKAN :
- LOKMIN BULANAN Komuni Komuni  KOTAK SARAN
- SUPERVISI kasi kasi  TATAP MUKA LANGSUNG
RUANGAN/KEGIATAN  SURVEY KEPUASAN
- PAPAN INFORMASI Internal External PELANGGAN
 LEWAT TELEPON
- GROUP WA
 LEWAT WA ATAU SMS

Peningkatan Mu
tu
& Perbaikan
Kinerja
Koordinasi
LINTAS Koordinasi
SEKTORA LINTAS
L PROGRAM

-LOKMIN TRIBULANAN - FGD


-RAKOR KELURAHAN / - LOKMIN BULANAN
RAKOR KECAMATAN
TAHAP PENGAWASAN PENGENDALIAN
PENILAIAN (P3)

1. Monitoring :
a. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan
b. Monitoring Capaian Kinerja
c. Monitoring uraian tugas
2. Pembinaan :
a. Pertemuan Pembinaan Program/Unit
pelayanan
b. Lokbul
3. Evaluasi :
a. PKP

Anda mungkin juga menyukai