Pasar Faktor Produksi
Pasar Faktor Produksi
yaitu upah dan gaji untuk tenaga kerja atau sewa untuk barang
modal dan tanah. Jika faktor produksi bersifat normal,
makin murah harganya, makin besar jumlah yang diminta.
Dalam kasus khusus, turunnya harga faktor produksi justru menurunka
jumlah yang diminta (inferior). Atau pada saat harganya naik,
permintaannya justru meningkat (analogis barang Giffen).
b. Permintaan terhadap output
Backward ME
Bending
SL Labour supply
curve Sp = S1 + S2 + S3
W
S2 S3
S1
upah
W1 A
Jam Kerja Ibu
Jam Kerja Anak
W2 B C
E
W3 Penawaran
D Tenaga Kerja
0 I1 I2 I3 Jam Kerja
4. Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Persaingan
Sempurna
MP
MRL
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
(a) (b)
Diagram 12.4
Permintaan Terhadap Tenaga Kerja
Sebagai Faktor Produksi Variabel
Pergeseran
upah upah kurva
Pergeseran permintaan
kurva
permintaan
W1 Pergerakan
sepanjang
W kurva
permintaan
SL
W2 Pergerakan
MRPL2 sepanjang
D2
kurva D1
permintaa
MRPL1 n
SL1
SL2 MRPL1
w1 .................................w A
1
w2 .. ..........................
w2 B
C
DL
DL1
MRPL2
0 L1 L2 Tenaga Kerja 0 I1 I2 I3 Tenaga Kerja
5. Pasar tenaga kerja berstruktur Monopoli
(Monopolistic Labour Market)
upah
Wh
SL
Wp
Wm
MR
DL
Lm Lk Lp Tenaga Kerja
6. Monopsoni (monopsony )
Monopsoni (monopsony ) adalah suatu keadaan dimana dalam pasar paktor produksi ( tenaga kerja ) hanya ada
satu pembeli ( single buyer ).
Bila perusahaan bergerak dalam pasar paktor produksi persaingan sempurna, keseimbangan perusahaan tercapai
pada saat MRPL = DL = W setiap penambahan penggunaan satu tenaga kerja akan menambah biaya sebesar
upah (W) yang kita sebut pengeluaran marjinal ( marjinal expenditure atau ME ). Karena posisi perusahaan
adalah penerima harga, pengeluaran marjinal adalah sama dengan pengeluaran rata-rata ( aperage expenditure
atau AE ). Singkatannya, keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna tercapai
bila MRPL = W=ME=AE.
Tetapi jika perusahaan mempunyai daya monopsoni, untuk mencapai kondisi keseimbangan, upah yang di
tetapkan lebih kecil dari ME. Secara matematis hal ini dapat dibuktikan seperti di bawah ini
Jika pungsi penawaran tenaga kerja adalah W=F(X), dimana W adalah tingkat upah X adalah jumlah tenaga
kerja yang ditawarkan, maka pengeluaran total ( total expenditure atau TE) untuk mempekerjakan sejumlah
tenaga kerja :
Dari persamaan (12.2) terlihat bahwa ME > W, yang secara grafis ditunjukan oleh
diagram 12.7 berikut ini.
Diagram 12.7
Pasar tenaga kerja bersetruktur monopsoni
upah
ME
Wh SL =AE
Wp
Wm
SL = MRPL
Lm Lp Tenaga Kerja
Dari diagram 12.7 juga terlihat keseimbangan monopsonis tercapai bila ME =MRP L (Lm) lebih
f
7. Monopoli bilateral ( bilateral monopoly)
Kondisi monopoli bilateral (bilateral monopoly) terjadi bila pekerja memiliki daya
monopoli, misalnya melalui serikat pekerja., sementara perusahaan memiliki
daya monopsoni. Tingkat upah ditentukan melalui perundingan antar serikat
pekerja dan perusahaan diagram 12.8 menunjukan bahwa interval tingkat harga
adalah
Ws (tingkat harga yang ditentukan monopsonis)
Wm (tingkat harga yang di inginkan monopolis).
Wp yang sama dengan tingkat upah pada pasar persaingan sempurna
Diagram 12.8 monopoli bilateral
upah
ME
SL =AE
Wm
Wp
Ws
DL = MRPL
MR
Ls L m LP Tenaga Kerja
8
.
P
asr
T
a
n
a
h
(l
a
n
d
m
a
rket)
Rp Rp
Laba super Laba super
normal normal MC MC
MC AC
B AC AC
P P
B A
B
A P
C C
A C
0 0 0
Q Kuantitas Kuantitas
Q Q Kuantitas
(c)
(a) (b)
Tanah subur menimbulkan Tanah kesuburan sedang Tanah tidak subur menimbulkan
biaya produksi rendah biaya produksi tinggi
1) Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibagi menjadi tiga kelas. Subur,sedang dan tidak subur
2) Jumlah tanah yang subur lebih sedikit dari tanah yang sedang, dan jumlah tanah yang paling banyak
adalah tanah yang tidak subur
DIAGRAM 12.10
PENAPSIRAN TEORI SEWA TANAH RICHARDO
DALAM ANALISIS PASAR FAKTOR PRODUKSI
R3
MRP1 MRP3
0 0 0
Tanah Tanah Tanah
Harga
S1 tanah
R2
R1
MRP2
MRP1
0
Tanah
Dalam era modern, produktivitas tanah diukur dari seberapa besar output yang
Dihasilkan. Misalnya untuk usaha sewa rumah
Mengapa permintaan lebih besar? Sebab bagi para penghuni rumah yang berada pada
jalur transportasi jalur utama.