V9 Peningkatan KIA
V9 Peningkatan KIA
2
Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
3
AKI dan AKB Indonesia hampir mencapai target RPJMN
& SDGs
AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
390
360 359
334
307 305
259
228
189 183
70
1994 1997 2000 2003 2007 2010 2012 2015 2020 2024 2030
35 34 20 19 19
32 Target RPJMN Target RPJMN
Target SDGs 15
24
16.85 16 9.3 10
12
38.17 37.06
Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Per Provinsi
29.82 29.47 29.21 28.61
27.72
25.67 24.64
23.29
19.73 19.41 18.28 18.2
17.95 17.47 17.23 17.22 16.99 16.85 16.78 16.75 16.65
16.35 15.69 15.69 15.51
13.83 13.56 13.49 13.31 13.26 12.77
10.9 10.38
A AT KU LO AT A
AH R AT A LU EH
A N AH AT A N BI IA N G A AT U G R N AT R U LI AH TA TA
U R U TA AR TA
R
G U R AR KU TA
R TA R TA
R TA M ES TA N
TA
R R IA N U TE R U IA BA R R
P
BA AL N TI
M
BA G AC LA N
G
BA LA JA N LA TU BA
R PU TI
M N BA TI
M R N
G
KA KA
A N IB U
TE G G U
TE IU O LI U BA AN TE
P A M O
ES KU
A A N N A SE N SE D SE E N A
LA
M N A A A JA
PU
R I
AR AR TE BE ER
I N TA ES IN B
TA ER TA W W U A Y
KI
O U ES I ES TA
N A
KA JA JA LA G
PA G
LA
W
AL W G
G
G
G
ES AT W AN LA
W TA ER AN AT AN PU JA
W YO D
M LA N N M LA AN M AN AT
G M M A
SU TE TE
W
SU M LI SU BA
N
LIM
SU LI KE EW
SU LA SU LI KA LI
M M
KA KA
SA SA SU KA SU AN
M
U U KA U TI
N N IS
LA
PU AH
R
KE AE
D
1800
1548
1438
1600
1358
1400
1200
1000
800
609
600
479
417
370
326
325
294
400
264
257
254
244
243
235
234
203
191
183
177
177
152
142
139
120
113
113
103
200
88
86
88
83
79
78
77
58
56
51
51
46
41
42
41
39
37
38
37
29
28
27
26
24
23
23
21
20
19
18
16
16
14
15
13
10
7
6
0
I I
AT AH UR TAN TEN UR RTA CEH RA ARA TAN AL
T
NG RA
T AT IAU UR TAN RTA U A RA
T
AH AH MB ARA ARA NG RA
T
IA
U LU KU ARA ALO A
A R G I M A N I M A A A T A B U A A R R I M A A P A G G A T TU A R K U LU T T TAR
B N T L T L P T L N N J G I A N
A TE A SE BA A JA
K
A
B
A
U
SE AM RA
B
N
B
N SE YA
K
P
A
S I B TE
I TE NG U
U
EL A
B
UAN ENG M N
U
RO S IU
W A W I A R I R R L A T A G E N S E K B U A B A O E
N A T
J A AW J A ES
G
G DK G
A
A TE TA A TE ANT AN ER Y O AW TA WE SI A LU KA AP UL A NT G
A W
J W G N T L N E G P P L
N N M M IM IM A A A A M M
U LA TE TE SU LIM
A
SU AL AL UM W SU LIM UL AW AN KE ALI SU
S A K K E A S L B K
A S M U N
S S KA TI K S A
NU NU IS AU
H L
RA EPU
E K
DA
10
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas, Pustu, Posyandu
Sasaran Delivery Unit
Masalah Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
Ibu hamil, 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K urang
Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
Status gizi ibu ANC Terpadu ANC K1, K2, K3, K4, K5 dan ANC K2, K3, K4 dan Edukasi, pendataan ibu hamil,
hamil K6 plus USG oleh dokter K6 deteksi ibu hamil beresiko (4T),
kehamilan, Ibu hamil normal sudah pemantauan dan pendampingan
persalinan dan direkomendasikan oleh sesuai nasihat dokter, konseling
nifas beresiko. dokter KB, sweeping serta edukasi
tanda bahaya kehamilan dan
rujukan fasyankes sesuai
kebutuhan
Kelas Ibu hamil Fasilitasi pelaksanaan kelas ibu Fasilitasi pelaksanaan Kelas ibu hamil : edukasi Edukasi menggunakan Buku
hamil di Posyandu kelas ibu hamil di tanda bahaya, risiko penyulit KIA, mengikuti kelas ibu hamil
Posyandu kehamilan, senam ibu hamil,
sharing session, pemantauan
TTD (Zat besi As Folat)
Pemberian MT Pemantauan status gizi dan Edukasi gizi seimbang Edukasi gizi seimbang dan Edukasi gizi seimbang,
ibu hamil KEK asupan, edukasi, PMT, dan pemberian PMT PMT pemulihan monitoring PMT, mematuhi
monitoring pemulihan nasihat dokter
12
PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL MELALUI ANTENATAL (ANC)
TERPADU
1x
Trimester 1 KOMPETENSI USG OBSTETRI DASAR
6x
TERBATAS DI PUSKESMAS (SKDI 4A)
ANC
2x
4x (2x oleh Dokter) Trimester 2 1. Hamil/Tidak
2. Intra/ Extrauterin
ANC dilaksanakan minimal 6x 3. Hidup/Meninggal
selama masa kehamilan 3x 4. Menghitung DJJ
Trimester 3 5. Presentasi Janin
6. Biometri janin (TM1: GS, TM3:
ANC IBU HAMIL BPD, HC,AC,FL)
7. Taksiran Berat Janin
8. Umur Kehamilan berdasarkan
USG/HPL
9. Taksiran tanggal Persalinan
berdasarkan USG/HPL
10. Lokasi Plasenta serta ada/tidaknya
Solutio Plasenta
11. Jumlah Cairan Amnion
PELAYANAN ANC TERPADU DI PUSKESMAS DAN PUSTU
ANC Nakes PKM Pustu
Anamnesa: Menggali Riwayat kehamilan dan Faktor resiko,
K6 Dokter/ √ √
Bidan/
Perawat C Tindak Lanjut: Rujukan, kunjungan ulang, pemantauan
pengobatan
1
2
PELAYANAN 10 T SAAT ANC TERPADU
Pemeriksaan dilakukan Pemeriksaan dilakukan sesuai indikasi Pemeriksaan tidak dilakukan
Pelayanan 10 T saat ANC Plus USG K1 K2 K3 K4 K5 K6
}
dengan upaya 3. Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA) 3E (Eliminasi
Penularan HIV,
pencegahan dan 4. Eliminasi Sifilis Sifilis dan Hep B
dari Ibu ke Anak)
tatalaksana 5. Pencegahan Penularan Hepatitis dari Ibu ke Anak
penyakit menular 6. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISK dalam kehamilan
dan tidak menular
7. Penatalaksanaan TB dalam kehamilan (TB-ANC)
8. Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil
9. Skrining Pre Eklampsia pada Ibu Hamil
10.Pencegahan Kecacingan pada Ibu Hamil
16
Penggunaan Buku KIA pada ANC Terpadu
Pelayanan Nifas Pelayanan nifas dan pelayanan Pelayanan nifas bagi ibu Edukasi ASI Ekslusif, PMBA Sweeping, pemantauan kondisi,
(KF 1-4 dan KN KB pasca persalinan dan bayi baru lahir dan kelas ibu balita pendampingan dan pemenuhan
1-3) kondisi normal layanan esensial sesuai nasihat
termasuk kunjungan dokter, edukasi tanda bahaya Ibu
nifas dan pelayanan KB dan Bayi baru lahir dan rujukan
pasca persalinan fasyankes sesuai kebutuhan
KUNJUNGAN
NEONATUS
KN1 KN2 KN3
(6-48 jam) (3-7 hari) (8-28 hari)
Skrining dengan Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Algoritma Bayi < 2 bulan
KELAS IBU
Kelas Ibu Hamil
Pengertian :
Kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi & tukar pengalaman utk meningkatkan
pengetahuan & keterampilan ttg kehamilan, persalinan, perawatan nifas &
perawatan bayi baru lahir melalui praktek dgn menggunakan Buku KIA yg
difasilitasi petugas kesehatan
Merupakan sarana belajar kelompok bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka,
bertujuan untuk : Keberhasilan:
↑ pengetahuan, mengubah PSP ibu agar memahami tentang :
menjaga kehamilan, 1. Semua ibu hamil ikut kelas ibu hamil
persiapan persalinan, 2. Semua Puskesmas melaksanakan kelas Ibu Hamil
perawatan nifas, dan 3. Semua Bidan desa melaksanakan kelas ibu hamil
perawatan bayi baru lahir dengan 4. 50% Keluarga/suami ikut kelas Ibu Hamil
menggunakan Buku KIA. 5. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
- Minimal 4x pertemuan
- Minimal 1x pertemuan keluarga/suami dapat ikut
Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
21
Paket Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Delivery Unit
Sasaran
Masalah Layanan Kesehatan
Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehatan
(Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW) (Rumah / Masyarakat)
∙ Status gizi Pelayanan neonatal Kunjungan Neonatal dengan Kunjungan Neonatal dengan Kunjungan Neonatal dengan Edukasi perawatan neonatal,
∙ Tumbuh esensial Manajemen Terpadu Bayi Manajemen Terpadu Bayi Manajemen Terpadu Bayi tanda bahaya, dan
kembang Muda (MTBM), Edukasi Muda (MTBM), Edukasi Muda (MTBM), Edukasi pemberian ASI eksklusif,
∙ Penyakit perawatan neonatal perawatan neonatal perawatan neonatal sweeping.
Menular termasuk pemberian ASI termasuk pemberian ASI termasuk pemberian ASI
eksklusif dan konseling eksklusif dan konseling eksklusif dan konseling
Kelas Ibu Balita Fasilitasi pelaksanaan kelas Fasilitasi pelaksanaan kelas Fasilitasi pelaksanaan kelas Mengajak partisipasi ibu
ibu Balita ibu Balita ibu Balita untuk mengikuti kelas ibu
balita dan terlibat dalam
pelaksanaan kelas ibu balita.
Pelayanan Bayi Berat Pemantauan dan Perawatan Pemantauan Pemantauan Pendampingan dalam
Lahir Rendah perawatan sesuai Buku KIA
(BBLR) Khusus Bayi Kecil
22
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir/Neonatal (0-28 hari) Esensial
Pelayanan Bayi Baru Lahir (KN 1 = 6 – 48 jam setelah lahir) - SDKI 2017
• Penilaian, klasifikasi dan tindakan/pengobatan bayi muda umur kurang dari 2 bulan
• Terdapat Kolom Penilaian, Klasifikasi dan Tindakan/Pengobatan
• Klasifikasi digolongkan dalam 3 kelompok : warna merah muda, kuning dan hijau
Pelayanan Neonatal Esensial
di Puskesmas, Pustu, Posyandu atau Kunjungan Rumah
Setelah lahir (0-6 KN 1 KN 2 KN 3
No Pelayanan
jam) (6-48 jam) (3-7 hari) (8-28 hari)
1 Menentukan kunjungan neonatal 1 (6-48 jam) /2 (3-7 hari)/3 (8-28 hari) √ √ √ √
2 Pelayanan kesehatan neonatus menggunakan pendekatan MTBM, terdiri dari:
• Pemotongan dan Perawatan tali pusat √ √ √ √
• IMD √
• ASI eksklusif √ √ √ √
• Antropometri : BB, PB, LK √ √ √ √
• Injeksi Vitamin K √ * * *
• Salep mata √ * * *
• Imunisasi HB-O *) (diutamakan < 24 jam) √*) √*) * *
• Skrining Hipotiroid Kongenital √ *
• Pencegahan penularan dari ibu ke Anak(HIV, Sifilis, Hepatitis B) √ √ √ √
3 Penilaian dan Klasifikasi Bayi Muda Umur Kurang Dari 2 Bulan menggunakan Buku Bagan MTBS:
• Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat, Infeksi bakteri berat atau sumbatan saluran cerna √ √ √ √
• Memeriksa Ikterus √ √ √ √
• Memeriksa Diare √ √ √ √
• Memeriksa status HIV √ √ √ √
• Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah dan Masalah Pemberian ASI/Minum √ √ √ √
• Memeriksa status Vitamin K1 dan imunisasi √ √ √ √
• Masalah atau Keluhan Lain pada Bayi dan Ibu √ √ √ √
Pelayanan Neonatal Esensial
di Puskesmas, Pustu, Posyandu atau Kunjungan Rumah
hipotiroid
saring di FKTP/FKRTL
Tes Konfirmasi di
kongenital Pengiriman sampel
TSH tinggi Tatalaksana
SHK di FKRTL
Laboratorium
terstandar di
SHK ke laboratorium oleh Dokter Sp Kab/Kota/Lab
rujukan SHK Anak) Rujukan
FKTP
FKRTL
Lab Rujukan
SHK
Skrining awal Penyakit Jantung Bawaan (PJB) di Puskesmas dengan menggunakan oxymeter bayi baru lahir
1
Intervensi Non Bedah
2
Intervensi Bedah
Puskemas RS Madya RS Utama RS Paripurna
Skala
Initial Screening Screening Lanjutan
Intervensi
Non Bedah
Sederhana - Sedang Sedang - Kompleks
Intervensi
Bedah
Sederhana Kompleks
31
Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Delivery Unit
Sasaran
Masalah Layanan Kesehatan
Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
Kesehatan
(Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW) (Rumah / Masyarakat)
∙ Status gizi Pemantauan tumbuh Timbang BB, Ukur PB atau Timbang BB, Ukur Timbang BB, Ukur Sweeping, pemantauan dan edukasi
∙ Tumbuh kembang TB, LiLA, LK, SDIDTK, PB/TB, LiLA, LK, PB/TB, LiLA, LK, ceklis tumbuh kembang
kembang penentuan status gizi SDIDTK, penentuan perkembangan, rujukan
∙ Penyakit status gizi
Menular Imunisasi Rutin Edukasi dan layanan Edukasi dan layanan Edukasi dan layanan DOFU dan edukasi Imunisasi rutin
Lengkap Imunisasi rutin lengkap Imunisasi rutin lengkap Imunisasi rutin lengkap lengkap
Vitamin A dan Obat Pemberian Vitamin A dan Pemberian Vitamin A dan Pemberian Vitamin A Sweeping dan edukasi Vitamin A dan
Cacing obat cacing obat cacing dan obat cacing Obat Cacing
Pelayanan balita dengan Penanganan balita Pemantauan Edukasi dan pemberian Edukasi dan monitoring, rujukan,
masalah gizi (weight bermasalah gizi (rawat inap / MT sweeping
faltering, underweight, rawat jalan), merujuk ke
gizi kurang, gizi buruk FKRTL bagi balita
dan stunting) bermasalah gizi
Pelayanan pengobatan MTBS MTBS - Edukasi, tanda bahaya, dan
dengan MTBS kunjungan rumah pada balita tidak
melakukan kunjungan ulang, edukasi
dan tanda bahaya
Skrining kasus TBC Gejala TBC, edukasi gaya Gejala TBC Gejala TBC Gejala TBC, edukasi gaya hidup
balita hidup sehat dan lingkungan sehat dan lingkungan sehat
sehat
Skrining Talasemia Anamnesis keluarga pasien Anamnesis keluarga
pasien
32
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan terdiri dari:
Pemeriksaan antropometri: BB, PB atau TB,
LiLA, LK yang dicatat serta diplot dalam KMS
dalam buku KIA
Pemeriksaan perkembangan menggunakan ceklist
perkembangan sesuai usia dalam buku KIA dan
SDIDTK
Interpretasi hasil pemantauan tumbuh kembang
Edukasi/konseling menggunakan buku KIA, atau
media lainnya (leaflet, poster, lembar balik)
Rujukan balita berisiko masalah gizi dan
perkembangan
Setelah balita memasuki episode sembuh (jika sebelumnya ada penyakit penyerta), maka dapat dilakukan
penilaian perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) di Puskesmas dan Pustu.
Kader melalui pelaksanaan Posyandu dusun/RT/RW melakukan pemantauan dan edukasi tumbuh kembang.
Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader atau nakes untuk sweeping balita yang tidak datang ke Posyandu.
Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Posyandu Kunjungan
No Pelayanan Puskesmas Pustu
Dusun/RT/RW Rumah
1 Melaksanakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, meliputi: √ √
• Memilih KMS sesuai jenis kelamin anak √ √
• Memastikan identitas anak √ √
• Menentukan usia anak √ √
• Menimbang BB anak* √ √
• Mengukur PB atau TB anak* √ √
• Mengukur LiLA anak* √ √
• Mengukur LK anak* √ √
• Mencatat hasil pengukuran, melakukan plotting dan membuat garis pertumbuhan pada buku KIA √ √
• Mencatat setiap kejadian yang dialami anak (sakit, tidak nafsu makan, dll) √ √
• Melakukan stimulasi dan pemantauan perkembangan anak dengan mengisi check-list perkembangan √ √
sesuai umur dalam buku KIA.
• Interpretasi hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan √ √
• Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (merujuk atau edukasi/konseling √ √
menggunakan buku KIA/media lain)
2 Pemeriksaan sesuai alur MTBS √ √
• Penilaian status gizi : mengukur ulang antropometri* dan menilai status gizi berdasarkan indeks √ √
(BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB dan IMT/U)
• Penilaian tren pertumbuhan : membandingkan penambahan BB dengan standar, weight increment √ √
(< 2 tahun), membandingkan penambahan PB atau TB, height increment (< 2 tahun) dan kenaikan
IMT/U
3 Penilaian perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang √ √
(SDIDTK) setelah balita sembuh dari episode sakit
4 Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan dan perkembangan (pemantauan rutin, tata laksana √ √ √
masalah gizi, rujukan)
5 Sweeping balita tidak datang/melakukan kunjungan ulang melalui kunjungan rumah √
Imunisasi Rutin Lengkap
Imunisasi Dasar Imunisasi Lanjutan
Umur Jenis Interval Minimal *) Umur Jenis Interval Minimal **)
0-24 jam Hepatitis B 12 bulan PCV3
1 bulan BCG, OPV 1 18-23 DPT-HB-Hib4 12 bulan dari DPT-HB-Hib 3
2 bulan DPT-HB-Hib1, OPV2, RV1, PCV1 1 bulan bulan Campak Rubella 2 6 bulan dari dosis 1
3 bulan DPT-HB-Hib2, OPV3, RV2, PCV2
4 bulan DPT-HB-Hib3, OPV4, RV3, IPV1 **) setelah
imunisasi dasar
9 bulan Campak Rubella 1, IPV2
10 bulan JE**
*) untuk jenis imunisasi yang sama
**) hanya di wilayah endemis Japanese
Encephalitis
No Pelayanan Puskesmas Pustu Posyandu Kunjungan
Dusun/RT/R Rumah
Pelayanan imunisasi rutin lengkap pada W
balita terdiri dari imunisasi dasar dan 1 Melaksanakan imunisasi dasar pada bayi sesuai jadwal usia: √ √ √
imunisasi lanjutan. 0-24 jam Hepatitis B √ √ √
Merah
Muda Kuning berarti anak
membutuhkan
pengobatan spesifik
seperti antibiotic
yang sesuai, obat
obat oral anti
malaria atau
pengobatan lainnya
Kuning
Ketika ditemukan klasifikasi merah, maka Pustu akan merujuk ke Puskesmas/FKTP untuk mendapatkan
pemeriksaan oleh dokter
Alur Layanan TBC pada Balita dan Anak Pra Sekolah
Observasi dan
mempertimbangkan
Kontak Erat sasaran yang layak
diberikan TPT
Bukan
terduga TBC Edukasi PHBS
Melakukan Skrining
Balita dan Anak Pra gejala dan tanda TBC
Sekolah Terduga TBC
PUSKESMAS
Pemeriksaan menggunakan TCM atau sistem skoring
KUNJUNGAN RUMAH PUSTU POSYANDU
Sekolah/Madrasah sehat
•Peningkatan peran tim pembina UKS (4 Kementerian)
Pelayanan Klinis
Pemberian Medis (termasuk
Informasi dan pemeriksaan Konseling
Edukasi penunjang dan
rujukan)
Pendidikan
Partisipasi Remaja Pelayanan Rujukan
Keterampilan
melalui Pembinaan Medis, Sosial dan
Hidup Sehat
Konselor Remaja Hukum
(PKHS) Pelayanan Mencakup semua Isu terkait Remaja
termasuk Kesehatan Reproduksi
TIPS Layanan PKPR di Puskesmas
1. Data Remaja dan Siswa Sekolah di Kecamatan/kelurahan
2. Membuat SK Tim PKPR, SOP PKPR dan Alur Pelayanan
PKPR di Puskemas AKREDITASI
3. Petugas PKPR wajib memahami permasalahan kesehatan
remaja (8 Isu kesehatan) Buku KIE Kader Kesehatan dan
MTPKR (Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan
Remaja)
4. Membaca UU, Permenkes dan Peraturan daerah terkait
kesehatan anak dan remaja, Konvesi Hak Anak (10 Hak Anak
Indonesia), Hak Reproduksi & Seksual
5. Membaca dan memahami tentang Konseling Remaja, Teknik
Konseling dan Syarat menjadi Konselor Remaja
6. Tidak menilai, mendiskriminasi, memberikan label dan
menghakimi klien remaja apapun permasalahan yang mereka
alami dan luangkan waktu untuk remaja
Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Sasaran Pelayanan Kesehatan Delivery Unit
Masalah Kesehatan Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
(Kecamatan) (Desa/Kelurahan) (Dusun/RT/RW) atau (Rumah/Masyarakat)
Sekolah
Status gizi ( termasuk Pelayanan Kesehatan ∙ Skrining kesehatan dan ∙ Skrining kesehatan (lihat bagan penjaringan ∙ riwayat kesehatan anak
anemia remaja) Peduli Remaja di imunisasi dan imunisasi kesehatan utk sekolah) dan keluarga,
karies gigi, Dalam Gedung ∙ Pelayanan klinis/ (tertentu) ∙ pemantauan status gizi,
penglihatan, pengobatan umum ∙ Pelayanan klinis/ ∙ kebersihan diri
pendengaran, ∙ KIE berupa PKHS pengobatan umum ∙ riwayat imunisasi
perilaku berisiko, ∙ Konseling ∙ KIE berupa PKHS ∙ monitoring konsumsi
penyakit menular, TTD,
∙ Konseling
mental emosional, ∙ SKRINING PTM:
rokok & NAPZA, diabetes dan hipertensi,
talasemia
∙ Edukasi
Pelayanan Kesehatan ∙ Fasilitasi UKS ∙ Fasilitasi UKS • Penjaringan kesehtan Edukasi kesehatan (masalah
Peduli Remaja di Luar dan pemeriksaan indera, TBC, merokok dll)
Gedung berkala
• Pendidikan Kesehatan
• Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat
Sasaran Pelayanan Delivery Unit
Masalah Kesehatan Kesehatan Puskesmas Pustu Kegiatan Posyandu Kunjungan Rumah
(Kecamatan) (Desa/Kelurahan) (Dusun/RT/RW) (Rumah/Masyarakat)
Skrining kekerasan Identifikasi, tata
terhadap Perempuan laksana dan mencatat Identifikasi, tata
dan Anak (KtPA) kasus serta laksana dan mencatat
menginformasukan ke kasus serta - -
pihak terkait menginformasukan ke
pihak terkait
Pelayanan Kesehatan KIE, pemeriksaan
Gigi dan Mulut deteksi dini
kelainan/penyakit gigi
dan mulut, merujuk,
pemeliharaan Edukasi
kesehatan rongga
mulut bayi, UKGS
Pelayanan Pengobatan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan Disesuaikan dengan
kasus dan kasus dan kasus dan kewenangan kasus dan kewenangan
kewenangan kewenangan
Catatan:
* Pada remaja usia 15 tahun keatas dengan obesitas dan atau hipertensi
** Pada remaja putri yang sudah menstruasi
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
di Dalam Gedung 2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan : Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi
Skrining • Anamnesis: 5L, sering pusing remaja putri usia ≥12 - 1 x dalam Puskesmas
anemia • P.fisik: konjungtiva & telapak tangan anemis ≤18 tahun, dengan/ setahun Pustu
• P.penunjang: hb meter POCT, dikonfirmasi dg hemato analyzer tanpa gejala anemia
(bila anemia)
• Tatalaksana: anemia ringan, anemia sedang, anemia berat
Skrining • Metode skrining dengan Pemeriksaan Rapid R0 lalu melihat hasil remaja dengan HIV / ketika Puskesmas
HIV positif atau negatif. Jika hasil R0 (skrining) positif pasien akan AIDS (ODHA), remaja ditemukan
dirujuk ke Puskesmas atau RS PDP agar bisa dilakukan yang kontak serumah indikasi atau
pemeriksaan diagnosis (R1, R2 dan R3 untuk menegakkan dengan pasien TBC paru ditemukan
diagnosa. yang terkonfirmasi kasusnya atau
• Tindak lanjut jika hasil pemeriksaan R1, R2 dan R3 Positif maka bakteriologis, remaja beresiko
pasien dinyatakan sebagai orang penderita HIV (ODHIV) dan bisa yang beresiko lainnya tertular dari
diberikan ARV. (penyakit orang lain
imunokompromais, dll)
Sasaran:
1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi
Skrining • Anamnesi🡪 Pemeriksaan Fisik 🡪 P. Antropometri ≥ 6-18 tahun Setiap Puskesmas
Obesitas • Cara menghitung IMT berkunjung Pustu
• Interpretasi IMT
• Tatalaksana sesuai IMT 🡪 edukasi lifestyle khususnya
terkait konsumsi makanan
Skrining • Skrining DM meliputi anamnesis riwayat penyakit keluarga ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Diabetes dan diri sendiri; pengukuran tinggi badan, berat badan, dengan mengompol, setahun Pustu
Melitus (DM) lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah; pemeriksaan poliuria, polifagi,
kadar gula polidipsia, penurunan
• Skrining untuk deteksi dini DM dapat dilakukan di berat badan yang cepat
Posyandu melalui anamnesis faktor risiko PTM, dalam 2-6 minggu
pengukuran BB, TB, LP, TD, dan pemeriksaan kadar gula sebelum diagnosis
darah dengan menggunakan glukometer ditegakkan
• Skrining DM di Posyandu dilaksanakan oleh kader terlatih
dan penegakan diagnosa dilakukan di FKTP.
Sasaran:
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi
Skrining • Pada anak yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, menggunakan obat- ≥ 6-18 tahun Min 1 kali dalam Puskesmas,
Hipertensi obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah, penyakit ginjal, riwayat Tanpa risiko Hipertensi setahun Pustu
koarktasio aorta atau diabetes, maka pemeriksaan tekanan darah tersebut harus Posyandu
dilakukan secara rutin.
• Tujuan skrining Hipertensi untuk deteksi dini adanya hipertensi asimtomatik,
serta mencegah komplikasi jangka pendek dan panjang.
• pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter digital dan atau tensimeter
aneroid.
Skrining • Skrining dapat dilakukan di Puskesmas dengan anamnesis kepada keluarga ≥ 6-18 tahun 1 x seumur Puskesmas
Talasemia pasien, ada saudara dan/atau anak penyandang Talasemia, ada keluarga yang remaja yang memiliki hidup
rutin melakukan transfusi darah. Bila ya, periksa darah lengkap yang minimal saudara kandung
Hb, MCV dan MCH, sediaan apus darah tepi. penyandang Talasemia
(keluarga ring 1)
Skrining • Skrining Indera Penglihatan: mendeteksi adanya penyakit pada mata, gangguan ≥ 6-18 tahun 1 x dalam Puskesmas
Kesehatan penglihatan seperti kelainan refraksi/gangguan tajam penglihatan dan buta setahun
Indera warna pada peserta didik serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan (bila terdapat
Penglihatan ada kelainan). Pemeriksaan kesehatan indera penglihatan dilakukan melalui
dan pemeriksaan mata luar, tajam penglihatan dan pemeriksaan buta warna
Pendengaran
Sasaran:
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. anak usia sekolah (≥ 6-18 tahun)
2. remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Sasaran Waktu/ Tempat
Frekuensi
Skrining • mendeteksi adanya gangguan fungsi pendengaran serta ≥ 6-18 tahun 1 x dalam setahun Puskesmas
Kesehatan Indera menindaklanjuti hasil pemeriksaan (bila terdapat ada kelainan)
Penglihatan dan • pemeriksaan telinga luar dan fungsi pendengaran (tes berbisik
Pendengaran modifikasi dan tes penala)
Skrining • usia 4-18 tahun) atau Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) ≥ 6-18 tahun 1 x dalam setahun Puskesmas
Kesehatan Jiwa dan menggunakan Kuesioner Self-Reporting Questionnaire-20 (SRQ- Pustu
20) untuk pelajar/mahasiswa di atas usia 18 tahun.
• Intervensi di pustu dapat berupa KAP (komunikasi antar personal)
Sekolah/Madrasah Sehat
Penerapan kegiatan UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara
kongkrit Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah
Skrining kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
Karakteristik Korban Anak dan Remaja
Sama dengan korban orang dewasa, ditambah dengan:
Tanda-tanda kemungkinan terjadinya
emotional abuse pada anak
Tanda-tanda kemungkinan terjadinya penelantaran (neglect)
pada anak
Kecurigaan Adanya Tanda Kekerasan
SEKSUAL
• Adanya gejala/penyakit infeksi
PSIKIS
FISIK menular seksual (IMS)
• Infeksi vagina rekuren pada anak < • Takut berlebihan
Memar dan bilur
Luka lecet dan luka robek 12 tahun • Siaga berlebihan
Patah tulang • Nyeri/perdarahan/secret dari vagina • Panik
Luka bakar
Cedera pada kepala • Nyeri /Gangguan pengendalian BAB • Perubahan sikap dari periang
Lain-lain: dan BAK menjadi pendiam
Misalnya: dislokasi pada sendi bahu
atau pinggul dan tanda-tanda luka yang • Cedera pada buah dada, bokong, • Kemunduran perkembangan ( misal;
berulang perut bagian bawah, paha, sekitar kembali ngompol)
alat kelamin atau dubur
• Pakaian dalam robek atau bercak
darah dalam pakaian dalam
• Ditemukan cairan mani di sekitar
mulut, genital,anus atau pakaian
Algoritme Pelayanan Kasus KtP/A di Puskesmas
Korban kekerasan
terhadap anak dan
perempuan
Datang sendiri/ diantar
Rujuk dari rumah orangtua/ keluarga/
aman/ praktik dokter/ pamong/ guru
UPTD PPA/ P2TP2A
Puskesmas
Registrasi
UPTD PPA: unit pelaksana
teknis daerah perlindungan Tindak Kegawatdaruratan
perempuan dan anak
P2TP2A: Pusat Pelayanan TATALAKSANA:
Terpadu Pemberdayaan Anamnesa
Perempuan dan Anak Informed Consent
Pemeriksaan fisik dan status
Rujukan mental
Pemeriksaan penunjang Pulang
Medis Non Medis Diagnosa
Tindakan medis
Konseling
Wajib Lapor
Pembuatan VeR
Rumah sakit
Pencatatan dan Pelaporan
PPT/ PKT
Kunjungan Rumah Jejaring
Pelayanan Gigi dan Mulut
• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut anak usia sekolah dan remaja
berupa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).
• UKGS dilaksanakan dalam bentuk kegiatan penjaringan, pendidikan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan gigi secara berkala, pelayanan
kesehatan gigi dan mulut lanjutan.
• Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut lanjutan dilaksanakan di
Puskesmas oleh tenaga kesehatan dalam rangka menindaklanjuti hasil
penjaringan kesehatan dan/atau pemeriksaan berkala kesehatan gigi
dan mulut yang membutuhkan pendekatan kuratif ataupun pencegahan
caries.
Kebijakan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
65
Surat Edaran Nomor : HK.02.02/D/7767/2023 tentang Kewajiban Fasyankes Untuk
Melakukan Pelaporan Kematian Ibu dan Perinatal Melalui Aplikasi MPDN
Puskesmas wajib melaporkan semua kematian ibu bayi di MPDN dan melakukan laporan
bulanan/zero reporting
Surveilans KIA di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
E-Kohort, RS
Bayi baru lahir PNC online, Ina Registry
Pemantauan
Balita tumbuh kembang Sigizi Terpadu
• Kelahiran
• Pelayanan kesehatan
• Kematian
PJ KIA:
KOMDAT
KESMAS
Siapa Penggunanya:
http://ekohort.kemkes.go.id • Semua Pemberi Layanan KIA
User: PKMDEMO FKTP/FKRTL
Pasword: 123456 • PJ/Pemantau wilayah (PKM, Lurah,
Camat, Bupati, Dinkes Kab/Kota
Mari kita coba buka…..
Dimana dilakukannya:
Di setiap tempat pemberi pelayanan
Essensial di Puskesmas, Posyandu,
Kunjungan Rumah, Praktek Mandiri, Klinik
Swasta, RS
• Terintegrasi antar fasilitas kesehatan dan antar wilayah kerja Kapan dilakukan:
(per kab/kota) Setiap Nakes selesai memberikan layanan
• Visualisasi pemantauan dan analisis wilayah bentuk chart, “lakukan yang harus diberikan, catat yang
peta spasial, dan notifikasi offline dan online telah dilakukan”
• Dapat digunakan sebagai sumber data untuk melengkapi
Otopsi Verbal kematian ibu bayi
E-KOHORT
DIGITALISASI PENCATATAN DAN PELAPORAN PELAYANAN KIA DI TK PUSKESMAS
Dashboad hasil penginputan data pelayanan ibu Peta sebaran ibu hamil berdasarkan
status risiko - Dashboard untuk
pemantauan wilayah setempat
Monitoring Evaluasi Penurunan AKI AKB