Asas Penyelenggaraan Pemda
Asas Penyelenggaraan Pemda
PENYLENGGARAAN
PEMERINTAHAN
DAERAH
DESENTRALISASI,
DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN
SEJARAH DESENTRALISASI
– UU No 22 Th 1948, UU No 1 Th 1957,
dan UU No 18 Th 1965.
– Pemda terdiri 3 tingkat : Pemda Tk I,
Pemda Tk II, dan Pemda Tk III.
II. Model Dua Tingkat dg otonomi
sangat terbatas.
– UU No 5 Th 1974.
– Dati I (otonom) sekaligus
wilayah Provinsi (wilayah
administrasi) dan Dati II
sekaligus wilayah
kabupaten/kota (wilayah
administrasi)
– Asas dekonsentrasi dan
desentralisasi pada semua
tingkat
III. Model Semi Dua Tingkat dg Otonomi
luas pada unit dasar
– UU No 22 Th 1999 jo UU 32 Th
2004.
– Pemda terbagi atas Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
– Provinsi menganut asas
Dekonsentrasi dan
Desentralisasi terbatas.
– Kabupaten/Kota menganut asas
desentralisasi.
– Provinsi merupakan wilayah
administrasi sekaligus daerah
otonom (terbatas).
– Kabupaten/Kota merupakan
daerah otonom penuh (luas).
KESIMPULAN PELAKSANAAN
DESENTRALISASI INDONESIA
Dekonsentrasi adalah
pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh
Pemerintah kepada Gubernur
sebagai wakil pemerintah
dan/atau kepada instansi vertikal
di wilayah tertentu.
Gubernur yang karena jabatannya
berkedudukan juga sebagai wakil
Pemerintah di wilayah provinsi yang
bersangkutan, dalam pengertian untuk
menjembatani dan memperpendek
rentang kendali pelaksanaan tugas dan
fungsi Pemerintah termasuk dalam
pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan
pada strata pemerintahan kabupaten
dan kota.
Wakil pemerintah sebagaimana
dimaksud adalah perangkat pemerintah
pusat dalam rangka dekonsentrasi.
Tugas dan wewenang Gubernur