Anda di halaman 1dari 43

Sikap Jujur dan Selalu

Ingin maju dalam


Berwirausaha
 
Sikap jujur dalam berwirausaha
adalah mau dan mampu mengatakan
sesuatu sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Jika diberi kepercayaan
dalam berwirausaha tidak berkhianat,
apabila berkata selalu benar, dan
apabila berjanji tidak mengingkari.
 

Menurut Stepen Covey dalam


bukunya First Thing’s First, ada 4
(empat) sisi potensial yang dimiliki
manusia untuk maju, yaitu :
1) Self Awareness atau sikap mawas
diri.
2) Couscience : mempertajam suara
hati supaya menjadi manusia
berkehendak baik seraya
memunculkan keunikan serta
memiliki misi dalam hidup.
4) Creative Imagination :
berpikir dan mengarah kedepan
untuk memecahkan masalah
dengan imajinasi, khayalan,
serta adaptasi yang tepat.
Independent Will : pandangan
independen untuk bekal
bertindak dan kekuatan untuk
mentransendensi
Disiplin
Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa
inggris disciple yang berarti
pengikut atau murid. Perkataan
disiplin mempunyai arti latihan
dan ketaatan kepada aturan
Penanaman disiplin pada diri seorang
wirausaha akan memberikan
kekuatan. Kekuatan tersebut antara
lain :
a)Menguasai keadaan kehidupan.
b)Mengatasi kegagalan.
c)Membentuk pola berpikir sehat dan
logis.
d)Dapat mengontrol sikap dan
tingkah laku.
Kreatif
Dalam kehidupan yang serba sulit seperti
sekarang ini, janganlah kita berputus asa dan
pantang menyerah. Untuk menghadapi
situasi seperti ini diperlukan orang-orang
yang mempunyai kreatifitas yang tinggi,
semangat kerja yang tinggi. Daya inovatif,
mandiri, dan realitas untuk bangkit dari
kesulitan dan menuju masa depan yang lebih
cemerlang.
Menurut analisis Guilfora, ada 5
(lima) faktor sifat yan menjadi ciri
kemampuan berpikir kreatif yaitu :
(1) Kelancaran (fluency), adalah
kemampuan untuk menghasilkan
banyak gagasan.
(2) Keluwesan (fleksibelity), adalah
kemampuan untuk mengeluarkan
bermacam-macam pemecahan
atau pendekatan terhadap
masalah.
Keaslian (originality), adalah
kemampuan untuk mencetuskan
gagasan dengan cara-cara asli dan tidak
klise.
(4) Penguraian (elaboration), adalah
kemampuan untuk menguraikan sesuatu
secara lebih rinci.
(5) Perumusan kembali, adalah
kemampuan untuk meninjau suatu
persoalan berdasarkan prospektif yang
berbeda dengan apa yang sudah
diketahui oleh orang banyak.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Dengan adanya kretifitas yang


tinggi, seorang wirausaha akan
mampu untuk :
(1) meningkatkan mutu produk
(2) meningkatkan efisiensi kerja
(3) meningkatkan ketrampilan
(4) meningkatkan inisiatif diri
(5) meningkatkan keuntungan
) Proses kreatif This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Menurut Edward de Bobo (1970), ada 4 (empat)


tahapan dalam proses kreatif, yaitu :
(1) Tahap 1 : latar belakang atau akumulasi
pengetahuan.
Tahap ini didahului dengan penyelidikan dan
pengumpulan informasi yang meliputi membaca,
berbicara dengan orang lain, dan menghadiri
pertemuan profesional.
(2) Tahap 2 : Proses inkubasi.
Dalam tahap ini seseorang tidak harus terus
menerus memikirkan masalah yang dihadapi, tetapi
mereka dapat melakukan kegiatan lain yang tidak
harus ada
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Tahap 3 : melalui ide.


Pada tahap ini mulai mencari dan
menemukan ide.
(4) Tahap 4 : Evaluasi dan implementasi.
Dalam tahap ini adalah tahap yang paling
sulit karena dalam tahap ini seseorang harus
serius, disiplin, dan benar-benar dituntut
untuk berkosentrasi.
 
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Inovatif
 
Seorang wirausaha disamping memiliki
kemampuan dalam hal kreativitas juga
harus memiliki kemampuan dalam
berinovasi. Wirauasaha yang memiliki
kemampuan inovasi ia akan selalu
memilik ide-ide baru dan penemuan-
penemuan baru untuk kemajuan
bisnisnya.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

a. Dasar Inovatif
Dalam meningkatkan kemampuan
inovatif produk dan pelayanannya ada
beberapa hal yang dijadikan dasar
diantaranya adalah :
(1) berorientasi kepada tindakan
untuk berinovatif
(2) mulailah membuat produk dengan
inovatif yang terkecil
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

menentukan tujuan dan berinovatif


(4) buatlah produk dengan penuh
inovatif dengan proses secara
sederhana dan dapat dipahami serta
dikerjakan
(5) menjalankan uji coba dan
merevisinya
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

mulailah berinovasi dari


pengalaman
(7) menghargai karyawan
yang memiliki gagasan
inovatif
 
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Jenis Inovatif
(1) Menurut Kuratko (1955), ada
4 (empat) jenis inovatif yaitu :
(a) invensi (penemuan)
(b) ekstensi (pengembangan)
(c) duplikasi
(d) sistesis
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Tahap inovatif
Dalam inovatif ada 2 (dua) tahap yang harus
dilewati, yaitu :
(1) tahap penciptaan inovatif, yaitu kreasi
gagasan dan pemecahan masalah bagi
produk atau solusi produk.
(2) Tahap adopsi inovatif, yaitu akuisisi atau
implementasi inovatif.
 
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Mandiri, dan Realitis


 
Kunci keberhasilan wirausaha terletak pada
sikap mandiri dan ide-idenya yang realistis.
Seorang wirausaha harus memiliki
kemampuan untuk bersikap mandiri. Dalam
melaksanakan fungsinya seorang wirausaha
harus selalu percaya pada diri sendiri, selalu
percaya pada ide dan kemampuan sendiri dan
tidak bisa dipengaruhi oleh pendapat orang
lain.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Mengidentifikasi dan Menerapkan 10


(sepuluh) keberhasilan dan kegagalan
Seorang Wirausaha Berdasarkan
Karakteristik Wirausaha
 
a. Mengidentifikasi Keberhasilan Usaha
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Menurut Zimmerer dan Scarborough,


karakteristik wirausaha yang sukses dan
berhasil adalah :
1) Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya,
Mau bertanggun jawab
2) Apa saja tindakan yang ia lakukan selalu
diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab, ia
tidak takut rugi.
3) Keinginan bertanggung jawab ini erat
hubungannya dengan mempertahankan internal
locus of control yaitu minat kewirausahaan
dalam dirinya.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya


dengan sikap dan prilaku sebagai berikut :
 
1) Sikap jujur
a) jujur terhadap dirinya sendiri
Seorang wirausaaha harus memiliki penalaran yang
tinggi serta jujur terhadap dirinya sendiri.  
b) Jujur terhadap orang lain.
. Kejujuran adalah modal utama dalam berusaha,
dengan berprilaku jujur dengan orang lain maka
seorang wirausaha akan dipercaya oleh semua pihak,
sehingga setiap tawaran, negosiasi atau kerjasama
dengan orang lain akan selalu mendapat sambutan
yang baik.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

2) Disiplin dan berani.


. Berani dan disiplin berbuat sesuatu berkat
pengalaman dan pengetahuannya. Bakat
seseorang bisa merupakan bawaan seseorang
sejak lahir.

3) Kreatif dan inovatif.


Seorang wirausaha yang berhasil selalu
berupaya untuk selalu mencari dan
menemukan hal-hal yang baru untuk
memperbaiki kualitas produknya.

4)Mandiri dan realistis.


Seorang wirausaha harus selalu bisa
menerima dirinya sendiri dan orang lain
apa adanya.  
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

b. Mengidentifikasi Kegagalan Usaha

. Jika kita lihat sumber yang menyebabkan


kegagalan usaha dapat berasal dari :

1. Luar perusahaan (faktor ekstern)


Misalnya terjadinya kebakaran, kebanjiran, gempa bumi,
peraturan-peraturan atau kebijakan pemerintah yang
berada di luar jangkauan pemilik perusahaan .
2. Dalam perusahaan (faktor inern)
Misalnya terjadinya kegagalan dibidang produksi, pemasaran,
keuangan, dan kegagalan lainnya yang masih berada di dalan
jangkauan pemilik perusahaan
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
3 . Kurang pengalaman.
.. Seorang wirausaha yang tidak berpengalaman dalam bidang
usahanya akan banyak mengalami kegagalan karena kurang
mengetahui kekurangan atau kelemahan bidang usahanya.
4)Kurangnya modal.
. Kurangnya modal berakibat usaha yang dijalankan tidak sesuai
dengan rencana yang disusun.
5. Lemahnya pemasaran.
. Kurangnya pemasaran berakibat barang-barang produksi kurang
dikenal oleh konsumen ini akan mengakibatkan menumpuknya
barang dan tidak laku di jual lagi karena merupakan barang stok
lama..
6. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi.
Untuk menunjang keberhasilan wirausaha diperlukan etos kerja atau budaya
kerja. Apabila dalam menjalankan usahanya tidak disertai dengan etos kerja
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

Anda mungkin juga menyukai