Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN

PROGRAM INDONESIA
SEHAT DENGAN
PENDEKATAN
KELUARGA (PIS-PK)
DINAS KESEHATAN, KEPENDUDUKAN, DAN PENCATATAN SIPIL PROVINSI NTT
HELENA B.S GOMES.,S.SI.,APT

1. STAF SEKSI KEFARMASIAN DAN ALKES TAHUN 2006


S/D 2016 DI BIDANG YANMEDIK DINKES PROV.NTT
2. KEPALA SEKSI STRATA 2 DAN 3 BIDANG YANMEDIK
DINKES PROV. NTT , APRIL 2016 S/D DES.2018
3. KEPALA SEKSI YANKES PRIMER DAN KESTRAD
DINKES PROV. NTT , 2018 S/D 2020
4. KEPALA SEKSI YANKES DAN KESTRAD DINKES
DUKCAPIL PROVINSI NTT. 2020-sekarang
SISTEMATIKA PENYAJIAN
• TUJUAN PEMBELAJARAN
• POKOK BAHASAN:
 KONSEP KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
 Penguatan Puskesmas dengan pendekatan keluarga
• RANGKUMAN
• REFERENSI
TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:


Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu memahami tentang Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:


Peserta mampu menjelaskan tentang:
1. konsep kebijakan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
2. penguatan Puskesmas melalui pendekatan keluarga.

4
POKOK BAHASAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. konsep kebijakan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga guatan Puskesmas melalui pendekatan
keluarga.
2. Penguatan Puskesmas melalui pendekatan keluarga

5
KONSEP KEBIJAKAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

6
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Pilar 1. Pilar 2. Penguatan Pilar 3. JKN


Paradigma Sehat Yankes
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan • Peningkatan Akses terutama pd • Benefit
• Promotif – preventif FKTP • Sistem pembiayaan:
• Optimalisasi Sistem Rujukan asuransi – azas gotong
sebagai landasan • Peningkatan Mutu royong
pembangunan kesehatan • Kendali Mutu & Kendali
• Pemberdayaan Penerapan pendekatan Biaya
continuum of care • Sasaran: PBI & Non PBI
masyarakat
Intervensi berbasis resiko
• Keterlibatan lintas sektor kesehatan (health risk) Tanda kepesertaan KIS

PENDEKATAN DTP
KELUARGA KELUARGA SEHAT K
GERMAS
7
PARADIGMA ?
Paradigma adalah cara pandang orang terhadap
diri dan lingkungannya, yang akan
mempengaruhinya dalam berfikir (kognitif),
bersikap (afektif), dan bertingkah laku
(psikomotorik). Paradigma juga dapat berarti
seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik
yang diterapkan dalam memandang realitas di
sebuah komunitas.
Paradigma Sehat dapat didefinisikan sebagai cara
pandang, asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang
mengutamakan upaya menjaga dan memelihara
kesehatan, tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan. Dengan
Paradigma Sehat maka orang-orang yang sehat
akan diupayakan agar tetap sehat dengan
menerapkan pendekatan yang holistik. Apalagi
dengan dilaksanakannya JKN yang saat ini masih
lebih memperhatikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan bagi perorangan.
No Kelompok Sasaran Perubahan yang diharapkan Dampak Dari Perubahan
KONSEP PENDEKATAN KELUARGA

Sasa
Integrasi secara

ran
berkesinambunag
UKP

UKM KELUARGA SEH


AT

14
Mengapa Keluarga
jadi fokus PISPK ?
12 INDIKATOR PIS-PK
12 INDIKATOR PIS-PK
ASPEK PROMOTIF
– KIE pada kunjungan
keluarga (intervensi
awal) dan bentuk
Pendekatan keluarga adalah intervensi lanjut
salah satu cara Puskesmas
– Advokasi pada lintas
untuk meningkatkan sektor terkait untuk
Gizi &
jangkauan sasaran & Kesehatan ibu & anak
pemecahan masalah
mendekatkan kesehatan

/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di ASPEK PREVENTIF
Pengendalian penyakit
wilayah kerjanya dengan menular & penyakit • Skrining awal
mendatangi seluruh tidak menular penyakit dan
keluarga (Total Coverage) perilaku berisiko
• Pencegahan
stunting
• Penurunan risiko
Perilaku kematian ibu dan
& kesehatan lingkungan bayi
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN DINKES PROVINSI DINKES KAB/KOTA

1. menetapkan norma, 1. pengembangan


standar, prosedur, 1. pengembangan sumber daya,
dan kriteria sumber daya, 2. koordinasi dan
2. Pengawasan dan 2. koordinasi dan
pembinaan bimbingan
3. bimbingan, serta 3. pemantauan dan
3. pengembangan
pemantauan dan pengendalian
sumber daya,
4. koordinasi dan
pengendalian
bimbingan,
5. serta pemantauan
dan evaluasi.
1. Pe n d a h u l u a n
2. Penguatan Puskesmas
melalui pendekatan keluarga
3. Eva l u a s i P I S - P K
4. Pe n u t u p
PENGERTIAN PENDEKATAN KELUARGA

Pendekatan Keluarga adalah salah satu


cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan
atau meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dengan mendatangi keluarga
mber Foto: achmad fiqqy fierly
Tujuan Pendekatan Keluarga: Pendekatan pelayanan yang
1. Meningkatkan akses keluarga terhadap
mengintegrasikan UKP & UKM secara
pelayanan kesehatan yang komprehensif
2. Mendukung pencapaian SPM Kab/Kota dan
berkesinambungan, dengan target
SPM Provinsi keluarga, didasari data & informasi dari
3. Mendukung pelaksanaan JKN profil kesehatan keluarga
19
4. Mendukung tercapainya program indonesia
MANAJEMEN PENDEKATAN KELUARGA

PUSKESMAS
I PENGAWASAN,
PENGENDALIAN &
PENDATAAN PENYUSUNAN RUK PENILAIAN KINERJA
PERSIAPAN KELUARGA BINA KELUARGA SECARA EVIDANCE PUSKESMAS,
IMPLEMENTASI PERUBAHAN IKS PADA
BASED PENDEKATAN
DESA/KEL INTERVENSI LEVEL KELUARGA
KELUARGA DENGAN PERMASALAHAN YG SAMPAI LEVEL
TETAP MELIHAT SDH DISEPAKATI SBG PUSKESMAS
DATA2 PROGRAM PRIORITAS MASALAH
Sosialisasi & Kunjungan Rumah Lokmin bulanan dan atau
Tabulasi & analisis Triangulasi & Analisis
pengorganisasian tribulanan

P1 P2 P3

20
Mekanisme Puskesmas-Keluarga- UKBM
PIS-PK dalam mendukung Pencapaian SPM
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yg
berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
SPM diarahkan untuk pelayanan dasar yang
terkait dengan kebutuhan pokok masyaraka
ESENSI SPM

merupakan standar minimum pelayanan dasar yang wajib disediakan oleh


Pemda kepada masyarakat.
Adanya SPM akan menjamin minimum pelayanan dasar yang berhak
diperoleh masyarakat Indonesia dari Pemerintah
Bagi Pemda: SPM dapat dijadikan tolok ukur (benchmark) dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk membiayai penyediaan pelayana
Bagi masyarakat: SPM akan menjadi acuan mengenai kualitas dan kuantitas suatu
pelayanan dasar yang disediakan oleh Pemda

SPM harus mampu menjamin terwujudnya hak-hak individu serta dapat menjamin
akses masyarakat mendapat pelayanan dasar yang wajib disediakan Pemda sesuai
ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB Catatan:
2 Ibu bersalin di faskes
1. Dapat
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
ditambahkan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Indikator Lokal
sesuai kebutuhan

Keluarga Sehat
B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
setempat

Indikator
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 2. Dapat sekaligus
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
digunakan sebagai
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
indikator PHBS
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat tatanan rumah
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes tangga
24
INDIKATOR KELUARGA SEHAT YANG MENDUKUNG SPM
Permenkes no. 43 tahun 2016  Capaian
Indikator Keluarga Sehat SPM 100%
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
1 Keluarga mengikuti KB
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar.
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

Keluarga Sehat
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular: sesuai standar.

Indikator
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
7 Penderita hipertensi berobat teratur 7
Setiap warga negara >60 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan standar.
Perilaku dan kesehatan lingkungan: 8
C Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok standar.
9
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan 10
11 Setiap orang dg gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
jamban sehat
standar. 25
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 11
Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar.
Strategi Pelaksanaan
Pendekatan Keluarga
Pelaksanaan pendekatan keluarga di Puskesmas,
fokus pada penyelesaian satu per satu desa di
wilayah kerjanya.

Setelah satu desa diselesaikan pendataan sampai


tahap intervensi kemudian dapat menjadi contoh
untuk dimulainya pendataan di desa lainnya
sampai selesai intervensi
Pelaksanaan dengan strategi fokus satu persatu
tersebut menjadi lesson learned sehingga di
desa selanjutnya diharapkan menjadi lebih baik
dan optimal.

26
Contoh Integrasi Data PIS-PK, Program
Desa Grand
No Variabel
Dahlia Mawar Melati Total
A
1
2
Data Umum Keluarga
Jumlah individu
Jumlah individu usia 0-59 bulan
1227
49
3580
207
2247
184
7054
440
Pemanfaatan Data Hasil
3
4
Jumlah keluarga
Jumlah ibu hamil
396
13
1038
4
651
4
2085
21 Kunjungan Keluarga
5 dst
B Jumlah Sasaran terkait Indikator KS
1 Keluarga tidak ber-KB 603 152 178 933
2
3
Jumlah persalinan tidak di Fasyankes
Jumlah sasaran tidak IDL
0
1
5
0
5
1
10
2
1. Pemanfaatan data PIS-PK untuk
pelaksanaan pelayanan
4 Jumlah sasaran tidak ASI ekslusif 0 4 5 9
5 Jumlah sasaran tidak pemantauan pertumbuhan 15 1 9 25
6 Jumlah individu didiagnosis TB 13 36 13 62
7
8
9
Jumlah individu suspek/bergejala TB
Jumlah individu didiagnosis hipertensi
Jumlah individu merokok
8
37
280
2
100
996
2
68
614
12
205
1890
kesehatan di Puskesmas
10
11
12
Jumlah keluarga tidak punya akses air bersih
Jumlah keluarga tidak punya jamban
Jumlah keluarga dengan anggota rumah tangga
2
92
2
6
532
5
13
204
5
21
828
12
2. Peningkatan cakupan program
13
didiagnosis ODGJ
Jumlah individu belum menjadi peserta JKN 822 1921 1689 4432 melalui pendekatan Wilayah
14 dst
C
1
2
Jumlah Sasaran terkait Program
Jumlah individu dengan DM
Jumlah Balita pendek
45
2
89
3
53
5
187
10
3. Pemanfaatan data PIS-PK untuk
3
4
Jumlah Balita sangat pendek
Jumlah Balita gizi kurang
0
2
1
4
2
3
3
9
pencegahan dan pengendalian
COVID-19 di Puskesmas
5 Jumlah Balita gizi buruk 0 2 1 3
6 Jumlah Ibu hamil dilakukan ANC 10 3 4 17
7 Jumlah kasus baru TB Paru 10 32 11 53
8 Jumlah kasus COVID-19 0 45 35 80
9 dst
TAHAP 1
• Pengantar aplikasi
KS Versi 2.0
• Mengunduh dan
cleaning raw data
• Pengantar analisis
TAHAP 2
Penguatan Analisis data PIS-PK
dan integrasi dengan
Analisis Data data program
menggunakan excel
PIS-PK (INARATA 4.0) dan
SPSS. PUSKESMAS
TAHAP 3 Mampu
Pemaparan hasil menganalisis
data untuk
analisis, intervensi
lanjut &
pembahas oleh peningkatan
program terkait. capaian
program
Contoh pemanfaatan raw data dengan INARATA

Kelompok Umur
Kelompok pendidikan dan pekerjaan mendukung
(dapat digunakan untuk sasaran
penentuan akar penyebab masalah
SPM)

INARATA 4.0 Sinkronisasi data


Program

29
Contoh Pemanfaatan raw data dengan SPSS

Hasil analisis
penggunaan syntax

crosstabulasi

Sinkronisasi data 30
Program
Integrasi hasil kunjungan keluarga dengan kegiatan lain
Lintas Program dan Lintas Sektor (LP/LS)
Suspek Hiper- HT Meroko Air Balita Daya
Nama Bumil Bayi Lansia TB tensi berobat k KB Bersih Jamban DM stunting Dst listrik PKH dst

Keluarga A                      
Nama 1       V   V    V V V    450 V
Nama 2  V           V V    
Nama 3       V   V   V V V    V
Nama 4       V       V V    
                       
Keluarga B                      
Nama 5     V     V    V V     900
Nama 6    V           V V   V
Nama 7               V V   V
                       
Keluarga C                      
Nama 8     V         V  V  V      450
Nama 9     V          V V  V    
Nama 10              V V  V    
Nama 11                      
                      Progra
 
Dan PISPK   PISPK Lintas
seterusnya                   m 
Individ Keluar Sekto
lainny
Dr. dr. Trihono, MSc, 2020
u ga r
Contoh Manfaat PIS-PK untuk program PTM
Intervensi Lanjut dalam rangka Meningkatkan Capaian
Indikator TB
Contoh:
• Melakukan pemeriksaan mikroskopis BTA atau Pemeriksaan
tes cepat molekuler dengan metode Xpert MTB/RIF untuk
penegakan diagnosis di Puskesmas kepada pasien suspek Sesuai NSPK
yang ditemukan saat kunjungan keluarga dan menindak Program
lanjuti hasil yang positif dengan pengobatan; Tuberkulosis
• Memberikan Pengobatan pada keluarga dengan pasien
positif (anak Balita);
• Meningkatkan peran FKTP swasta dalam pelaporan cakupan
pengobatan TBC;
• Petugas klinik sanitasi/kesling melakukan kunjungan rumah
untuk melihat keadaan rumah dan lingkungannya.
1. Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
seluruh program di Puskesmas adalah pendekatan
keluarga.
Rangkuman 2. Pendekatan keluarga menjadi salah satu cara Puskesmas
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
3. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di dalam gedung, melainkan juga ke luar gedung
dengan mengunjungi keluarga-keluarga di wilayah kerjanya.
4. Hasil kunjungan keluarga tersebut terintegrasi dalam
manajemen Puskesmas menjadi dasar bagi Puskesmas
dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi
keluarga, kelompok dan wilayah yang demi terwujudnya
kecamatan sehat.
1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
2. Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun
REFERENSI 2020-2024
3. Permenkes Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelanggaraan Pelaksanaan Program Indonesia dengan
Pendekatan Keluarga
4. Permenkes nomor 44 tahun 2016 tetang Pedoman
Manajemen Puskesmas
5. Permenkes Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
6. Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7. Permenkes Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
8. Buku Panduan Pelaksanaan PIS-PK pada masa pandemi
COVID-19 serta Adaptasi Kebiasaan Bar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai