Anda di halaman 1dari 23

Pembimbing :

Bapak Prof. Dr. Sujianto, M.Si


Dr. Febri Yuliani, S.Sos., M.Si
Sidang Tesis
“KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN
DI KABUPATEN BENGKALIS”

Oleh:

ROBI SUGARA
NIM. 2010247287

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Potensi perikanan yang dimiliki merupakan potensi ekonomi yang
dapat dimanfaatkan untuk masa depan bangsa, sebagai tulang
punggung pembangunan nasional. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan
sumber daya perikanan harus seimbang dengan daya dukungnya,
sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat secara terus
menerus. Salah satunya dilakukan dengan pengendalian usaha
perikanan melalui pengaturan pengelolaan perikanan. . Daerah
memiliki kewenangan membuat kebijakan Daerah untuk memberi
pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan
masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Latar Belakang
Berikut ini adalah data Produksi Perikanan menurut Kecamatan dan Subsektor di Kabupaten
Bengkalis, 2020 (ton) diantaranya:

Produksi Perikanan menurut Kecamatan dan Subsektor di Kabupaten Bengkalis tahun 2020
(ton)
No. Perikanan Air Tawar
Perikanan Laut Fresh Water
Kecamatan Sea Fishery Fishery
Subdistrict Tangkap Tambak Keramba Tangkap Budidaya
Fishpond
Fishing Karamba Fishing Aquaculture
1. Mandau - - - 16,5 219,0
2. Pinggir - - - 37,8 35,1
3. Bukit Batu 424,0 0,6 - 8,6 -
4. Siak Kecil 38,0 - - 40,5 17,7
5. Rupat 1.396,0 3,2 1,1 2,6 5,9
6. Rupat Utara 2.772,0 0,2 - - -
7. Bengkalis 1.280,0 3,7 - - 29,5
8. Bantan 1.670,0 73,0 - - 12,5
Kendala
Kab.mendasar
Bengkalis yang dihadapi
oleh
7.580,0 sektor
80,7 perikanan
1,1 dalam
upaya105,9 mengembangkan
budidaya
319,7
perikanan di Kabupaten Bengkalis antara lain adalah Belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan dan usaha
budidaya yang ada untuk meningkatkan hasil produksi perikanan, Masih tingginya harga pakan ikan dan
Kurang tersedianya bibit/ benih ikan berkualitas dalam jumlah yang cukup.
Latar Belakang

Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis


dalam pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam
meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan
pendapatan, dan peningkatan taraf hidup bangsa pada
umumnya, nelayan kecil, pembudi daya-ikan kecil, dan pihak-
pihak pelaku usaha di bidang perikanan dengan tetap
memelihara lingkungan, kelestarian, dan ketersediaan sumber
daya ikan.
Rumusan Masalah

Bagaimanakah Kebijakan Pengembangan


Perikanan di Kabupaten Bengkalis?

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi


Kebijakan Pengembangan Perikanan di
Kabupaten Bengkalis?
Tujuan Penelitian

Menganalisis Kebijakan Pengembangan


Perikanan di Kabupaten Bengkalis.

Menganalisis faktor-faktor yang


mempengaruhi Kebijakan Pengembangan
Perikanan di Kabupaten Bengkalis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kebijakan Publik
Definisi kebijakan menurut Friedrich (1969) dalam Agustino
(2008:7) sebagai berikut:Kebijakan publik adalah serangkaian
tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau
pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-
hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan
(kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan agar
berguna dalam mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Menurut James Aderson Kebijakan merupakan arah


tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang
aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau
suatu persoalan. 
Kebijakan Publik
Dalam analisis kebijakan publik ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan:

1. Fokus utamanya adalah mengenai penjelasan kebijakan bukan mengenai


anjuran kebijakan yang pantas.
2. Sebab-sebab dan konsekuensi-konsekuensi dari kebijakan-kebijakan publik
diselidiki dengan teliti dan dengan menggunakan metodologi ilmiah. 
3. Analisis dilakukan dengan rangka mengembangkan teori-teori umum yang
dapat diandalkan tentang kebijakan-kebijakan publik dan pembentukannya,
sehingga dapat diterapkan terhadap lembaga-lembaga dan bidang-bidang
kebijakan yang berbeda. 

James Anderson dalam bukunya Public Policy Making yang dikutip dalam
(Agustino, 2006:7), mendefinisikan kebijakan publik sebagai:“Serangkaian kegiatan
yang mempunyai maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang
aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu
hal yang diperhatikan”.
Kerangka Pemikiran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan metode
penelitian kualitatif, yaitu usaha mengumpulkan,
menyusun dan menginterpretasikan data yang ada
kemudian menganalisa data tersebut, menelitinya,
menggambarkan dan menelaah secara lebih jelas
dari berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi,
situasi dan fenomena yang diselidiki (Lexi J.
Meleong, 1991:30). Metode penelitian ini tentunya
bisa menggambarkan perjalanan suatu gagasan atau
pemikiran yang terkait dalam masalah-masalah
yang dibatasi dalam penelitian ini.
TEMPAT DAN WAKTU PENELTIAN

Adapun jangka waktu dalam pembahasan


penelitian ini adalah tahun 2020-2021 dimana Dinas Kelautan dan Perikanan
kebijakan Pengembangan Perikanan di Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Bengkalis itu berlangsung.
Jenis Dan Sumber
Data
1. Data Primer

Data primer adalah data yang belum pernah dikumpulkan


sebelumnya, dan dikumpulkan semata-mata untuk tujuan
penyelidikan. Data primer mengacu pada data yang berasal dari
peneliti untuk pertama kalinya. Diperoleh dari responden secara
langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder mungkin telah dikumpulkan sesuai dengan


persyaratan penyelidikan pemilik. Data sekunder adalah data
yang sudah ada, yang dikumpulkan oleh lembaga dan organisasi
penyelidik sebelumnya.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan sebuah fakta di lapangan maka
peneliti melakukan beberapa tahap atau metode untuk
mengumpulkan informasi yang valid dan jelas terkait
permasalahan yang diteliti maka peneliti menggunakan
beberapa tahapan dalam mengumpulkan data sebagai
berikut:
 Observasi (Pengamatan)
 Dokumentasi
 Wawancara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan Perikanan di Kabupaten
Bengkalis terdiri dari faktor Pertentangan Tujuan dimana Pemerintah
Kabupaten terutama Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalistelah berupaya
menyelaraskan tujuan pengembangan perikanan dengan pengelolah
Perikanan yang ada di Kecamatan. Upaya yang dilakukan dalam
penyelarasan tersebut diantaranyaDinas Perikanan Kabupaten Bengkalis
dan Nelayan sebelumnya telah melakukan komunikasi secara intensif, akan
tetapi hal itu belum memberikan hasil yang optimal bagi peningkatan hasil
perikanan. Dalam Faktor Komunikasi terjadi antar pejabat dalam Kebijakan
Pengembangan Perikanan di Kabupaten Bengkalis belum terlaksana secara
efektif, seharusnya koordinasi itu melibatkan pejabat struktural pada Dinas
perikanan Kabupaten Bengkalis dengan pejabat unit pelaksana teknis Dinas
(UPTD) di masing-masing pengelolah perikanan di Kecamatan yang
tersebar di Kabupaten Bengkalis.
Kesimpulan
Dalam Kebijakan Pengembangan Perikanan di Kabupaten Bengkalis terdiri
dari Transparansi dimana transparansi sangat dibutuhkan dalam sebuah
organisasi, terutama yang terkait dengan Anggaran Pemerintah, dalam
Partisipasi, Program Pengembangan Budidaya Perikanan tidak terlepas dari
unsur partisipasi masyarakat dalam Kebijakan Pengembangan perikanan di
Kabupaten Bengkalis, Akuntabilitas dalam organisasi Dinas Perikanan
Kabupaten Bengkalis mempunyai tanggung jawab dalam Kebijakan
Pengembangan Perikanan di Kabupaten Bengkalis termasuk tanggungjawab
terhadap kinerja organisasi perikanan di tingkat Kecamatan yakni UPTD
Perikanan, serta Koordinasi dilakukan instansi dan unit terkait dalam
rangka peningkatan Kebijakan Pengembangan Perikanan di Kabupaten
Bengkalis telah dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis.
Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan Perikanan di Kabupaten
Bengkalis terdiri dari faktor Pertentangan Tujuan dimana Pemerintah
Kabupaten terutama Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis telah berupaya
menyelaraskan tujuan pengembangan perikanan dengan pengelolah
Perikanan yang ada di Kecamatan. Upaya yang dilakukan dalam
penyelarasan tersebut diantaranyaDinas Perikanan Kabupaten Bengkalis
dan Nelayan sebelumnya telah melakukan komunikasi secara intensif, akan
tetapi hal itu belum memberikan hasil yang optimal bagi peningkatan hasil
perikanan. Dalam Faktor Komunikasi terjadi antar pejabat dalam Kebijakan
Pengembangan Perikanan di Kabupaten Bengkalis belum terlaksana secara
efektif, seharusnya koordinasi itu melibatkan pejabat struktural pada Dinas
perikanan Kabupaten Bengkalis dengan pejabat unit pelaksana teknis Dinas
(UPTD) di masing-masing pengelolah perikanan di Kecamatan yang
tersebar di Kabupaten Bengkalis.
Kesimpulan
Faktor Pengambilan Keputusan terhadap Kebijakan Pengembangan
pengembangan Perikanan di Kabupaten Bengkalis yang diusulkan
Kelompok Tani Pembudidaya Ikan akan dilibatkan dalam kegiatan
Musrenbang Daerah. Faktor Tanggapan terhadap Perubahan dalam
organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis telah secara aktif
melakukan evaluasi untuk mengikuti perubahan yang tetrjadi. Serta
dalam paya yang meningkatkan motivasi dapat dilakukan adalah
dengan mengoptimalkan kinerja staf dalam menyelesaikan tugas yang
diemban. Masalah lain berkaitan dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) pegawai Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis adalah
kompetensi Pegawai.
Saran
 Pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Perikanan
dalam menjalankan program yang ada sebaiknya meningkatkan
Kebijakan Pengembangan Pengembangan Perikanan dengan
menambah pengadaan bibit yang berkualitas, memberi bantuan
modal pada petani pembudidaya ikan dan meningkatkan investasi
perikanan
 Menambah sarana dan prasarana, serta pembinaan bagi nelayan dan
Pembudidaya Ikan di Kabupaten Bengkalis.
 Menjelaskan kepemilikan lahan bagi Pembudidaya Ikan, serta
meningkatkan kualitas pakan Ikan.
Thank You !
Thank you for listening

Anda mungkin juga menyukai