Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU AGENDA 1

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN


XVIII KABUPATEN BENGKALIS
TAHUN 2023

INTEGRITAS DALAM MENINGKATKAN KEAMANAN


DATA DI UPT LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN
HIDUP KABUPATEN BENGKALIS

ALMASIH, S.A.P
Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis-jenis
pengaruh, bukan paksaan untuk memotivasi orang mencapai tujuan
(Gibson, 1997). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
kepemimpinan adalah cara memimpin atau perihal pemimpin.
Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang
artinya mengarahkan, membina, mengatur, menuntun,
menunjukkan, atau memengaruhi. oleh karena itu, salah satu tujuan
kepemimpinan yaitu menjadi sarana untuk mencapai sebuah tujuan.
Melalui kepemimpinan, setiap individu dapat memperhatikan cara
seorang pemimpin untuk mewujudkan tujuan atau keinginannya.
Dengan begitu, kepemimpinan bisa digunakan sebagai tolok ukur
dalam mencapai tujuan tersebut.
Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban
demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani
dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Bentuk dari Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud dari usaha Bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warga negara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan
bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional. Bagi warga negara
Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar
negara serta berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai
landasan konstitusi negara.
LATAR BEALAKANG DAN PEMILIHAN ISU
Pegawai negeri mempunyai kewajiban serta kode etik dan kode
prilaku yang harus ditaati dan dilaksanakan. Kewajiban serta
kode etik dan kode prilaku PNS merupakan pedoman sikap
tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan.
Salah satu tujuan taat dan patuh terhadap kewajiban serta kode
etik dan kode prilaku kewajiban ialah untuk membentuk PNS
yang bersih dari segala masalah hukum. Kemampuan awal bela
negara dari tiap Aparatur Sipil Negara, diartikan sebagai potensi
dan kesiapan untuk melakukan aksi bela negara sesuai dengan
profesi dan kemampuannya di lingkungan masing-masing atau di
lingkungan publik yang memerlukan peran serta upaya bela
negara.
RUMUSAN MASALAH DAN ANALISA MASALAH
Data adalah sumber kehidupan laboratorium berbasis informasi saat ini
merupakan bagian penting dan harus terjaga. Mengingat banyaknya data
yang dikumpulkan setiap hari, penting bagi pemimpin laboratorium untuk
mempertimbangkan penerapan program pencegahan kehilangan data dan
membuat serangkaian kebijakan untuk mengamankan data dan memastikan
bahwa data tidak hilang, salah penanganan atau diakses oleh orang yang
tidak berwenang.
 Oleh karena itu, pemimpin yang berintegritas akan menampilkan sekurang-
kurangnya empat ciri berikut, yakni :

1. Konsisten dalam memegang prinsip


2. Memegang teguh nilai-nilai moral
3. Mampu menjadi teladan bagi pengikutnya, dan
4. Memiliki daya juang tak mengenal batas dalam memperjuangkan misi dan tujuan
organisasinya.
Kurangnya keamanan data merupakan ancaman bagi organisasi mana
pun dan pegawainya. Hal ini membuat informasi yang berharga rentan
terhadap kebocoran data dan upaya peretasan serta membahayakan
operasi laboratorium. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
kegagalan keamanan data, mulai dari kesalahan manusia yang tidak
disengaja, prosedur operasi standar yang tidak diikuti dengan benar,
kurangnya pelatihan, dan kesalahan penyajian data yang disengaja.
Permasalahan atau isu-isu terkait dengan integritas pegawai dalam sebuah
organisasi dipengaruhi oleh 2 faktor :

1, Faktor Internal
Permasalahan yang dihadapi di UPT Laboratorium Bengkalis dalam faktor internal yaitu
kepribadian atau karakteristik masing-masing pegawai yang sulit di ubah. Hal ini dapat dilihat
seperti adanya oknum pegawai yang bermalas-malasan dalam menjalankan tugas, tidak jujur,
keluar pada jam kerja dan kurang bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Yang mana
kepribadian pegawai ini sudah tertanam dalam dirinya yang dipengaruhi lingkungan, budaya
dan lainnya. Hal ini yang menjadi kendala bagi pimpinan dalam pembinaan integritas karena
sulitnya mengubah sikap dan perilaku dari pegawai itu sendiri.

2. Faktor Eksternal
Kendala eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar UPT Laboratorium DLH Bengkalis yang
tidak bisa membatasi kinerja dari sebuah organisasi, seperti lingkungan pegawai diluar kantor,
lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dan pergaulan dari pegawai bisa
mempengaruhi integritas pegawai dalam bertugas.
PEMBAHASAN
Peran Pemimpin dalam Pembinaan Integritas Pegawai dalam keamanan data Di
UPT Laboratorium DLH Bengkalis

1. Menetapkan standar integritas


2. Memberikan contoh kepemimpinan
3. Menegakkan sanksi
4. Memberikan reward
5. Memberikan pelatihan/workshop
6. Menciptakan budaya integritas
Pembahasan

Salah satu upaya dalam menjaga keamanan data laboratorium adalah


meningkatkan integritas pegawai dengan cara :

1. Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai nilai


norma dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi
2. Menjelaskan kepada rekan kerja atau bawahan agar inisiatif dan
berinovasi untuk meninggalkan zona aman serta menghilangkan pola
pikir linier dan monoton, seperti melakukan sesuatu yang sudah biasa
saja, tidak ada perkembangan atau pembaharuan sama sekali
3. Menjelaskan kepada bawahan atau rekan kerja mengenai prosedur
standar pelayanannya berlaku sebagai upaya meningkatkan pelayanan
public yang efektif dan efisien
4. Mengembangkan kemampuan (skill)

5. Proaktif mencari peluang perbaikan pelayanan dalam upaya untuk


meningkatkan pemberian pelayanan publik
Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


peran pemimpin sangat penting dalam meningkatkan integritas pegawai di UPT
Laboratorium DLH Bengkalis. Pemimpin harus menetapkan standar integritas yang
jelas dan memberikan contoh yang baik melalui tindakan mereka sendiri.
Pemimpin juga harus menegakkan sanksi yang adil terhadap pegawai yang
melanggar standar integritas. Selain itu, pemimpin harus memberikan pujian dan
penghargaan kepada pegawai yang mempratekkan integritas dan memberikan
pelatihan dan Pendidikan untuk meningkatkan pemahaman dan mempraktekkan
integritas dalam pekerjaan mereka.

Sehingga diharapkan melalui upaya-upaya ini, pemimpinan dapat membantu


membangun budaya integritas dan memastikan bahwa pegawai memahami dan
mempraktekkan integritas dalam pekerjaan mereka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai