LUBUKLINGGAU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
nasional adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi dan penuh
101 Tahun 2000, yang antara lain menyatakan: “Bahwa untuk menciptakan
sumber daya manusia yang mumpuni, maka dari itu badan kepegawaian yang
Teknis, studi banding, seminar, diskusi atau kegiatan lain yang relevan
diadakan dengan tipologi diri peserta didik. Karena secara teori, manusia
Tipologi diri ini merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir
mengapa, dan bagaimanan perilaku tersebut. Hasil dan temuan para ahli
ini akan dibahas dalam penelitian ini secara terbuka dan jelas, terkait
hubungannya dengan keberhasilan dalam pelaksanaan pelatiahan
Lubuklinggau.
elemen yang ada harus memainkan peranan itu, termasuk dalam hal ini
B. Rumusan Masalah
yang dimaksud bisa beragam, seperti persoalan dana dan anggaran, kesiapan
para tim pelatih dan pemandu. Dimana mereka harus betul-betul menguasai
tersebut juga tidak luput dari kemampuan para pelaksana untuk mengetahui
atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: “Bagaimana hubungan
D. Manfaat Penelitian
KERANGKA TEORI
A. Kepribadian
dari seluruh manusia, dimana setiap pribadi mempunyai sifat yang merupakan
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau
bangsa lain.
dapat dimaknai secara singkat adalah sifat-sifat yang melekat pada seseorang.
Defenisi ini sangat singkat, namun dapat dipahami secara sederhana. Apabila
ditinjau kepribadian dilihat dari segi bahasa merupakan terjemahan dari kata
persona yang berarti kedok atau topeng. Pada masa Yunani, dimana aktor
memerankan orang lain dalam seni peran. Dengan topeng inilah manusia
tampak berbeda satu sama lainnya, menjadi apa yang ia inginkan. Sehingga
dimaknai secara lebih luas tidak lagi hanya memandang dari sudut bahasa,
tetapi sudah sampai kepada hakikat kepribadian itu sendiri, yakni mengacu
kepada sesuatu yang lebih dari sekedar bermain peran yang dilakukan
seseorang. Dalam hal ini kepribadian diartikan sebagai sifat, ciri, karakter,
watak, jiwa, moral, semangat, kebiasaan, tingkah laku, dan lain-lain. Dengan
atau sifat, juga ciri-ciri diri pribadi seseorang, karakter yang terbentuk, watak
yang dimiliki, jiwa yang berkembang, moral yang diwujudkan dalam sikap
kehidupan sehari-hari.
and Gregory J. Feist: 2008. Dalam hal ini sifat (trait) merupakan faktor
perilaku dari waktu ke waktu, dan stabilitas perilaku dalam berbagai situasi.
Karena itu, sifat dipahami sebagai sesuatu yang unik, bisa sama pada
beberapa kelompok manusia atau sifat dapat dimiliki semua manusia, namun
menjadi domain disiplin ilmu psikologi yang membahas tentang ilmu yang
antara jasmani dan rohani, manusia sebagai individu. (M. Ngalim: 2007),
Dalam hal ini yang menjadi perhatian ilmu psikologi dari diri manusia adalah
Ngalim: 2007)
pola pikir, perasaan, dan perilaku unik yang dimiliki setiap orang, dan semua
itu adalah karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu lain.
pemikiran, emosi, dan perilaku tertentu yang menjadi ciri dari seseorang
bawaan lahir semenjak hidup atau merupakan respon terhadap beberapa hal
B. Perspektif Kepribadian
sangat sulit. Kepribadian itu bisa dilihat secara individual tanpa melihat
teori id, ego dan super ego. Di lain pihak, para psikolog juga ada yang
Kepribadian seseorang tidak bisa dilihat hanya dari konflik yang terjadi
antara id, ego dan super ego, tetapi juga kepribadian tidak lepas dimana
person itu berada. Person yang berada di tempat yang panas dengan yang
seksual.
penyebab masalah mental dan fisik yang mereka alami. Namun dengan
jiwa mereka. Menurut Freud mimpi adalah produk dari psikis (psyche)
individu.
(manifest content) dan isi latent (latent content). Isi manifes adalah apa
yang individu ingat dan pikirkan dalam keadaan sadar, sedangkan isi
Jadi, isi manifes hanya representasi dari sesuatu yang jauh lebih besar
bahwa setiap alat tes yang mengandalkan jawaban sadar atau laporan diri
belum tercemar disebut id. Id berisikan motivasi dan energi psikis dasar
untuk menghadapi dunia nyata disebut oleh Freud ego yang secara
Superego serupa dengan hati nurani, namun lebih dalam lagi. Jadi
kepribadian itu terdiri dari id, ego dan superego. (Fauziah dan Lalu:
2009)
psikoanalisis. Menurut teori Jung, pikiran atau psike terbagi menjadi tiga
kolektif. Ego yang dikemukakan oleh Jung mirip dengan konsep Freud.
tingkat yang lebih dalam dari ketidaksadaran dan dibentuk oleh simbol
sangat banyak sekali, seperti animus dan anima, persona dan shadow,
mendasarinya.
temperamen ini biasanya terpisah satu sama lain. (1) dimensi aktivitas,
introversi, di sisi lain, dengan tingkat rangsangan sistem saraf pusat yang
yaitu, perbedaan relatif dalam aktivitas belahan otak kanan dan belahan
otak kiri. Aktivitas yang relatif lebih besar pada hamisfer kanan
dihubungkan dengan reaksi yang lebih besar terhadap rasa takut dan
individu yang memiliki belahan otak kanan yang relatif lebih aktif
negatif.
respons individu.
memiliki efek jangka pendek dan juga terkadang efek jangka panjang
mempengaruhinya.
lepas dari stimulus yang ada di luar diri. Menurut Skinner, kepribadian
dan biasa ditunjukkan oleh seseorang, karena hal itu ditentukan oleh
mana wanita cenderung lebih tergantung pada ruang daripada pria. Hal
dan kognisi, seperti kepekaan sosial wanita lebih besar dan pemikiran
dikenal dengan big five.29 Hal ini bisa dilihat lebih jelas pada sub judul
tipe-tipe kepribadian.
psikologi sehat adalah mereka yang memiliki konsep diri luas yang bisa
yang berasal dari dalam lebih sehat daripada kontrol yang dipaksakan.
sendiri tetapi juga merespon hal-hal yang ada di luar dirinya sendiri.
Beberapa perspektif eksistensial tidak terlalu optimis,
trait kepribadian yang umum merupakan hal yang tidak masuk akal.
atau aspek lain dari kepribadian akan menjadi prediktor yang sempurna
dan langsung dari perilaku. Menurut prespektif ini dapat dipahami bahwa
semacam ini memiliki kepribadian yang kurang bersifat sosial dan lebih
semacam itu.
C. Tipologi Kepribadian
sama, dan masing masing memiliki tipe kepribadian tersendiri. Ada banyak
Masing masing ahli ini memandang dan memberikan pendapat tentang tipe
budaya, dan lain sebagainya. (Kuntjojo: 2009). Banyak sekali pakar yang
berdasarkan zat cair yang ada dalam tubuh seseorang. Dan mereka
yang memiliki tipe kpribadian ini meiliki sifat sifat seperti lamban
tubuh besar dan kuat, garang dan agresif. (Friedman, Howard S. &
berdasarkan zat cair yang ada di dalam tubuh, tetapi berdasarkan stimulus
yang ada dari luar. Hal ini dapat dimaklumi karena Adler adalah
b. Getting Learning; tipe ini lebih cenderung belajar kepada orang lain
c. Avoiding; tipe ini lebih cenderung lari dari masalah untuk mengatasi
masalah.
berikut:
a. Extroversion (sering disebut juga surgensi); orang yang tinggi pada
kejam.
cemas. Orang rendah dalam dimensi ini cenderung tenang dan santai.
Jung adalah seorang ahli penyakit jiwa yang berasal dari negara
Swis. Jung membagi kepribadian ke dalam dua tipe, yaitu ekstraversi dan
yang perhatiannya diarahkan ke luar dari dirinya. Ciri-ciri atau sifat yang
bergaul, tidak malu dan mudah menyesuaikan diri, ramah dan suka
jiwanya, yaitu :
luar
orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain. Sedangkan ciri-ciri
intrusi
pribadi
4) Senang berangan-angan
dihidupi
D. Pelatiahan Kepemimpinan
1. Pengertian Pelatihan
Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
sesuatu yang kita harap dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Lubuklinggau.
2. Prinsip-prinsip Pelatihan
a. Prinsip Relevansi
Secara umum relevansi pendidikan dapat diartikan sebagai
c. Prinsip Kesinambungan
3. Pengertian Kepemimpinan
organisasi.
a. Menentukan tujuan
b. Menjelaskan
c. Melaksanakan
f. Memotivasi
g. Menciptakan kesetiaan
h. Mewakili kelompok
1988)
dicapai
5. Tipe-tipe Kepemimpinan
yaitu:
a. Tipe Autoritarian
Tipe kepemimpinan ini, pemimpin lebih bersifat ingin
persoalan.
b. Tipe Laizzes-Faire
oleh pemimpin.
c. Tipe Demokratis
keputusan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka
dengan metode statistika (Azwar, 207: 5). Pada dasarnya penelitian kuantitatif
besar. Variabel dalam penelitian ini adalah Tipologi diri sebagai variabel
dependen.
B. Variabel Penelitian
sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2007: 61). Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel
Adapun sumber data terbagi dua, yaitu data primer dan jenis data sekunder.
a. Data Primer dalam penelitian ini adalah pegawai Negeri Sipil Pemerintah
penelitian ini diperoleh dari data yang didapat dari skor Skala konsep diri
yang diujikan.
b. Data Sekunder dalam penelitian ini adalah para pemateri dan pemandu
(Suharsimi, 2006: 131). Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik
jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih (Suharsimi, 2006: Penelitian akan menggunakan dua kelompok
ini.
a. Validitas Data
b. Reliabilitas Data
sebagai berikut :
a. Observasi
b. Kuesioner
berikut :
c. Wawancara
notulen rapat, catatan kasus (case record) dalam pekerjaan sosial dan
dokumen lainnya.
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan Data
hasil check list. Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan yaitu:
observasi.
2) Entry data, yaitu memasukkan data di dalam lembar kerja yang
c. Penyajian Data
e. Penarikan Kesimpulan
(Supranto, 2006):
Y= a + bX, dimana:
X= Variabel bebas
a= Intersept
n ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
b= ¿
n ∑ X 2−(∑ X )2 ¿
DAFTAR RUJUKAN
Jess Feist and Gregory J. Feist, Theories of Personality, terj. Yudi Santoso, Teori
2007), h. 1.
Philip Carter, IQ and Personality Test, terj. Ati Cahayani, Tes IQ dan
BPFE, 2012
Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Aksara
Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
ibid, h.66
KARYA. 2007.