KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Dalam kajian teori ini akan dibahas terkait dengan variabel dalam penelitian
yakni konsep menstimulasi, konsep multikultural, konsep bahan ajar berupa buku
keterampilan bagi anak dari sampai dengan usia 6 tahun agar dapat tumbuh dan
pada anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi, dimana stimulasi
dapat juga berfungsi sebagai penguat. Teori belajar behavioristik atau aliran
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Belajar
Menstimulasi anak usia 5-6 tahun dalam penelitian ini adalah sebuah usaha
cinta tanah air dengan pendekatan materi multikultural yang diberikan untuk
22
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam hal ini adalah
karakter cinta tanah air bagi anak usia dari 5 hingga 6 tahun agar dapat mencapai
yang diharapkan adalah sikap karakter cinta tanah air melalui pemberian
Buku Bergambar yang berisi materi dan aktivitas yang berbasis multikultural di
Indonesia. Respon yang akan dicapai adalah sikap karakter cinta tanah air anak
berkembangnya karakter beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Oleh karena itu, dalam menyiapkan tantang generasi 4.0 tersebut diperlukan
yakni Pendidikan Anak Usia Dini, dengan diberikannya pendidikan nilai dan
moral sejak usia dini, diharapkan pada tahap perkembangan selanjutnya anak
akan mampu membedakan baik buruk, benar salah, sehingga anak dapat
23
menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari. Hal tersebut akan berpengaruh
pada mudah tidaknya anak diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam hal
yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan cara yang baik
secara moral. Karakter yang dikandung memiliki tiga bagian yang saling
hasrat diri sendiri- untuk melakukan hal yang baik bagi orang lain. Senada
menjadi lembek apabila tidak pernah dilatih, dan akan kuat dan kokoh kalau
sering dilatih. Seperti orang binaragawan (body builder) yang terus menerus
tradiyions, leterary stories, the sages, and person of common sense down
24
nilai agama, kisah sasta, cerita- cerita orang bijak dan berilmu sejak jaman
bahwa:
dimiliki oleh manusia. Karakter terkait erat dengan aspek perilkau, sikap, cara
dan kualitas. Hal inilah yang mebedakan satu orang dengan orang lain atau
hal tertentu yang dapat membuat seseorang menjadi lebih luar biasa
yang khas. Oleh karena itu, perlakuan kepada anak dalam pembelajaran
dikelas pun tidak dapar disamakan anatara anak yang satu dan anak yang
lainnya.
diamati secara langsung melalui perilaku yang baik dengan sebuah tindakan,
kinerja fisik yang baik dengan tindakan, serta mampu mengontrol diri dari
Agboola & Tsai (2012:36) memandang bahwa karakter sebagai realisasi dari
25
emosional, dan etis, untuk menjadi orang yang memiliki karakter yang baik
dari kebanyakan orang lain. Dari pandangan Agboola & Tsai tersebut dapat
diambil makna bahwa karakter erat kaitannya dengan intelektual atau kognitif
seseorang.
rasa ingin tahu, pikiran terbuka, dan keberanian intelektual. Hal ini berarti
menjadi tiga tujuan, yaitu: Best Practice (“Good Learner”), Broad Character
knowing the good, desiring teh good, and doing the good, yang artinya
karakter yang baik meliputi mengetahui yang baik, menginginkan yang baik,
dan melakukan yang baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa karakter merupakan
26
menjadi manusia bijak berbudi perkerto luhur. selain itu, Mustadi (2011)
industri 4.0 kedepan, salah satunya yakni Indonesia yang mau atau tidak akan
terkena imbas dari persaingan global revolusi industri 4.0. Sejalan dengan
pendidikan karakter dapat menjadi kunci untuk membina generasi muda yang
dapat mengatasi konflik, berfikir kritis, peduli terhadap orang lain dan
Pandangan lain terkait dengan karakter dilihat dari perspektif ahli dari
dengan nilai nilai dari dalam diri manusia menjadi semacam nilai intrinsik
27
yang mewujud dalam sistem daya juang melandasi pemikiran, sikap dan
tentang hal yang penting diperlukan sifat untuk membangun karakter yang
karakter yang mulia dan menumbuhkan kebajikan inti yang layak bagi
kaitannya dengan penanaman nilai karakter, maka waktu yang tepat ialah
dimulai sejak anak usia dini. Anak usia dini merupakan masa-masa awal
menyebut usia ini sebagai masa-masa keemasan anak (the golden age). Hal
anak yang baru dilahirkan perkembangan sel saraf pada otak mencapai dua
puluh lima persen, sampai usia 4 tahun mengalami perkembangan lima puluh
persen, dan sampai usia 8 tahun mencapai delapan puluh persen, selebihnya
paling dominan terjadi pada usia 0 – 8 tahun. Oleh karenanya, masa- masa
penanaman nilai-nilai karakter anak usia dini, hal tersebut sejalan dengan
28
pandangam Soderasono (2010:1) yang berpandangan bahwa pembentukan
karakter warga negara yang baik pada anak usia dini sangat fundamental. Usia
hadiri, usia guru mereka, dan sekolah tempat guru lulus. Sarıçam dan
Halmatov (dalam Ozbey, 2014) mempelajari persepsi aturan moral dan sosial
Pendidikan Anak Usia Dini akan menjadi dasar dan titik awal bagi anak
negeri dalam pembentukan karakter dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
2010:40). Pembentukan karakter anak pada periode emas ini akan memiliki
dampak yang akan bertahan lama terhadap pembentukan moral anak. Disisi
29
Pendidikan karakter pada anak usia dini adalah strategi investasi
manusia yang tepat dimana efek kelanjutan dari langkah tersebut terlihat
bahwa kemampuan sosial dan emosi pada masa anak-anak akan mengurangi
perilaku yang beresiko pada ia tumbuh dewasa, seperti tawuran antar ras;
emosi dan sosial yang tinggi pada orang dewasa yang memiliki penyakit
lanjut bahwa anak-anak yang tidak terbentuk hubungan teman sebaya yang
Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah satu garda terdepan dalam
nilai karakter anak usia dini perlu distimulasi sejak dini, dalam hal ini di
Indonesia bahwa Pendidikan Anak Usia Dini terbagi menjadi layanan formal
dan non formal, dalam layanan formalnya adalah Taman Kanak- kanak yang
merupakan lembaga pendidikan untuk jenjang anak usia 4-6 tahun, anak usia
cinta tanah air, dimana karakter merupakan nilai yang yang menjadi sebuah
30
kepribadian dan berhubungan dengan moral yang melandasi baik dan
penguatan nilai serta hal- hal positif baik secara bersikap maupun berperilaku
menjadi penting untuk distimulasikan sejak dini, dalam hal ini untuk anak
usia 5-6 tahun karena masa ini menjadi masa emas dan keberhasilan
4.0.
dibidik dalam mengajarinya dari tidak tahu menjadi tahu, dan pada tahap-
31
Pengetahuan moral dibangun di dalam dan terkait dengan konteks
konteks sosial dan budaya sejarah pribadi mereka dan dengan interaksi
dengan orang lain, orang dewasa dan teman bermain (Johansson, 2019:57-
64). Anak-anak tampaknya sadar akan pengetahuan sosial mereka dan mereka
sikap simpati, antipati, mencintai, membenci, dan lain sebagainya. Sikap ini
mesti mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk. Persoalan yang muncul
32
nilai-nilai kebaikan, sehingga menjadi akhlak dan karakter mulia.
titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang
merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
mendidik.
33
Dalam pendidikan anak usia dini, yakni anak usia 5-6 tahun pendekatan
air menjadi muatan pembelajaran untuk menstimulasi karakter cinta tanah air.
Komponen tersebut yakni Moral Knowing, Moral Feeling dan Moral Action.
anak akan selalu berbuat kebaikan. Dengan cara demikian, akan tumbuh
kesadaran bahwa anak akan melakukan kebaikan karena ia cinta kebaikan itu.
34
metode, alat bantu, lingkungan belajar yang kondusif, dan adanya penilaian
hasil pembelajaran.
c. Nilai Karakter
manusia. Namun nilai yang dimaksud dalam karakter ini dapat dikatakan
menetapkan keyakinan pada posisi yang lebih tinggi, ketimbang hasrat, motif,
kebangsaan; 11) Cinta tanah air yakni cara berfikir, bertindak, dan berbuat
Cinta damai; 15) Gemar membaca; 16) Peduli lingkungan; 17) Peduli sosial;
35
Pendidikan karakter bukanlah hanya sekedar mengajarkan tentang
menjadi salah satu yang berperan dalam pembenukan karakter pada usia
anak- anak. Anak memiliki karakteristik yang berbeda – beda, patut untuk
Lebar berbagai kemampuan dan perilaku adalah normal untuk anak-anak dari
usia yang sama. Seorang anak bisa berkembang dengan cepat dalam satu
aspek dan lebih lambat di aspek lain. Anak-anak juga memiliki temperamen
yang berbeda. Satu anak mungkin ingin mencoba hal baru dan bertemu orang
baru, sementara yang lain mungkin bertahan dan membutuhkan lebih banyak
36
Tabel 1. 18 Nilai Karakter
No Nilai Deskripsi
1. Religius Perilaku yang patuh untuk melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, hidup
rukun dan toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
2. Jujur Perilaku seseorang yang selalu dapat dipercaya pada perkataan, tindakan dan
pekerjaan
3. Toleran Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.
4. Disiplin Menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan.
5 Kerja keras Upaya sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melaksanakan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru pada
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain untuk
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, bertindak, bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dengan orang lain.
9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
Tahu meluas.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa,
Kebangsaa negara di atas kepentingan diri maupun kelompoknya
n
11. Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
Air penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, politik bangsa.
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang menghargai dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
Prestasi berguna bagi masyarakat, mengakui
13 Bersahabat Tindakan yang memperlihatkan rasa senang, berbicara, bergaul, dan bekerja sama
dengan orang lain.
14 Cinta damai Sikap, perkataan, tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang , aman
atas kehadirannya.
15. Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
membaca kebaikan bagi dirinya.
16 Peduli Sikap dan tindakan selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
lingkungan sekitarnya
17 Peduli Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
sosial masyarakat yang membutuhkan.
18 Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, yang
jawab seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri
Sumber: Fadlillah (2013:40-41)
Dalam penelitian ini, nilai karakter yang akan distimulasi pada anak
usia dini adalah nilai karakter Cinta Tanah Air, hal ini karena nilai cinta tanah
air menjadi salah satu nilai yang dapat dan penting untuk dikenalkan sejak
memiliki nilai karakter cinta tanah air, maka begitu banyak masalah akan
37
muncul karena keberagaman itu, seperti permasalahan persatuan yang dapat
tanpa tersaring, dan lainnnya. Hal tersebut akan dapat memecah persatuan
Indonesia, untuk itu nilai karakter cinta tanah air perlu dikenalkan, salah
satunya melalui pemberian stimulasi pada anak usia dini, yakni di Taman
Kanak- kanak.
karakter yang diterapkan di sekolah, cinta tanah air merupakan salah satu
karakter tersebut. Cinta tanah air merupakan cara berpikir, sikap, dan
perbuatan yang menunjukkan kesetiaan terhadap tanah air, yaitu bangsa dan
negara.
Ungkapan hubbul wathan minal iman yang artinya cinta tanah air
sebagian dari iman. Makna tersebut ialah supaya kita senantiasa cinta kepada
tanah air kita sendiri. Mustari (2014:24) dan Erni (2016) menjelaskan bahwa
cinta tanah air adalah rasa bangga, rasa menghargai, rasa memiliki, rasa
menghormati dan loyal pada negara tempat ia tinggal serta menunjukkan cara
ekonomi, dan politik bangsa, hal ini tergambar dari perilakunya menjaga dan
38
melindungi negaranya, rela berkorban demi kepentingan bangsa, serta turut
air oleh Mustari dan Erni tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh
Fadlillah (2013:40-41) yang menjelaskan bahwa Cinta tanah air adalah cara
Namun demikian, cinta tanah air tidak hanya rasa bangga, Rusyan
(2013:33) menyatakan bahwa cinta tanah air bukan semata rasa bangga tetapi
juga dapat tercermin dari perilaku yang ditunjukkan dengan rela berkorban
berupaya dengan sepenuh hati menerima tanah tumpah darah atau negara
rasa cinta tanah air dipahami sebagai suatu perasaan mencintai bangsa dengan
Makna lain dari cinta tanah air bahwa cinta tanah air identik dan
dimaknai dengan kata cinta, seperti yang diungkapkan oleh Ismawati dan
Suryanto (2015) bahwa cinta tanah air tergambar pada perasaan cinta
terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Usaha membela bangsa dari serangan
penjajahan, penjajahan dalam hal ini tidak hanya penjajahan fisik namun juga
penjajahan dalam bentuk ideologi. Dalam cinta tanah air terdapat nilai-nilai
kepahlawanan yakni rela dengan sepenuh hati berkorban untuk bangsa dan
39
negara. Dengan demikian, rasa cinta tanah air merupakan rasa kebanggaan,
rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas pada negara
tempat dimana ia tinggal, yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya,
bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada di negaranya
dasar sekolah sehingga cinta tanah air, semangat bangsa, dan menghargai
Lickona, Supinah dan Parmin (2011:23) memandang bahwa cinta tanah air
kesetiaan tinggi terhadap bangsa dan negara. Penanaman karakter cinta tanah
air dapat dilakukan dengan pengenalan identitas negara, lambang negara juga
1) Pengetahuan
sebagainya.
40
2) Kesadaran
berpengaruh terhadap rasa bangga terhadap tanah air Indonesia pada diri
Indonesia anak merasakan kerja keras yang dilakukan oleh para pejuang
tiga.
3) Tindakan
tersebut. Misalnya, setelah anak merasakan kerja keras para pejuang dalam
merebut kemerdekaan, muncul tindakan dari anak yaitu anak menjadi rajin
pengertian bahwa Cinta tanah air merupakan ungkapan yang sering didengar
dalam kehidupan sehari- hari. Cinta tanah air merupakan perwujudan rasa
bangga akan tanah airnya, rela berkorban untuk bangsa dan negaranya, dan
menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsanya. Cinta tanah air sebagai
41
bentuk cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kaitan dalam pembelajaran pada anak usia dini kajian tersebut diambil
menjadi ruang lingkup dalam pembelajaran karakter cinta tanah air pada anak
usia dini, karena hal tersebut masih belum nyata bagi anak dan belum
dirasakan langsung oleh anak serta lingkup yang terlalu luas. Tidak menjadi
hambatan bagi stimulasi anak usia dini dalam karakter cinta tanah air.
Cinta Tanah Air dapat distimulasikan untuk anak usia dini, meskipun
Dini melalui cinta tanah air dapat dikenalkan konsep sederhana terkait hal-
Karakter cinta tanah air pada anak usia dini sebagai sarana pendidikan yang
dapat mengajarkan anak mengenai hal- hal poitif baik cara bersikap maupun
dapat anak terapkan dalam kehidupan sehari- hari sehingga anak dapat
42
demikian, pelaksanaan pembelajaran karakter cinta tanah air dimualai dengan
tanah air dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membantu peneliti dalam
Perilaku sikap Cinta Tanah Air dapat berarti mencintai produk dalam
negeri, rajin belajar bagi kemajuan bangsa dan negara, mencintai lingkungan
hidup, melaksanakan hidup bersih dan sehat, serta mengenal wilayah tanah
43
bangsa dan negara, cinta produk dalam negeri, tenggang rasa, bineka tunggal
Supinah dan Parmin (2011: 23) menjelaskan cinta tanah air adalah cara
tinggi terhadap bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air yang
cinta tanah air yang hampir sama dengan pendapat Supinah dan Parmin yakni
sebagai berikut:
harus dipupuk pada anak sejak dini, karena memang bangsa Indonesia
44
memiliki alam dan budaya yang indah dan beragam, betapa hebatnya
budaya yang dimiliki, sehingga banyak jenis budaya itu yang dipatenkan
kekhasan ilmiah dan budaya yang dimiliki kepada dunia. Namun, upaya
Menghargai jasa para tokoh atau pahlawan nasional adalah hal yang
jalan yang bernama seorang pahlawan, namun tidak tahu siapa pahlawan
ada di luar Jawa, misalnya Bali, tetapi tidak mau berfoto dengan patung-
sendiri, tentu saja ini akan lebih nikmat dan membanggakan. Banyak
orang lain yang membeli banyak pakaian yang berasal dari dalam negeri
dini dan oleh seluruh warga Negara. Sebab lagu-lagu tersebut membawa
45
anak kembali ke masa perjuangan para pahlawan, para tokoh
kemerdekaan ini, dan juga dalam berjuang untuk membangun negeri ini.
inspirasi, melepas lelah, mengikuti rasa ingin tahu, dan mungkin juga
Dalam penelitian ini, indikator karakter cinta tanah air untuk anak
46
2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD. Indikator karakter cinta tanah air
Pendidikan Anak Usia Dini. Pengakuan akan kesamaan derajat dari fenomena
budaya yang beragam itu tampak dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
sebagai realitas kehidupan, hal ini adalah asumsi dasar yang juga melandasi
paham multikultural.
47
Makna berdasarkan harfiah, Multikultural berasal dari kata multi
(plural) yang berarti banyak, ragam, atau aneka dan kultural (tentang budaya)
berasal dari kata culture dalam Bahasa Inggris memiliki makna yaitu
kesinambungan waktu dan termasuk ciri khas dan simbol kehidupan yang
dengan pemahaman yang tertanam dalam dan diterima secara luas tentang
48
mempertahankan identitas asli mereka.
memberi makna pada identitas nasional dan budaya individu, dan seseorang
yang akan menghargai orang lain varietas budaya dan prestasi mereka serta
multikultural yakni:
49
3) Mengurangi rasa diskriminasi.
lain.
1) Mengajarkan anak untuk menghormati orang lain dan nilai- nilai seperti
suatu masalah.
Bellini, S., Pereda, V., Coredo, N., & Moralez, L.. (2016, 182-189)
50
penelitian ini menawarkan temuan yang menjanjikan mengenai peran yang
dapat dimainkan oleh pendidikan dalam mengurangi bias rasial negatif pada
awal menuju pengurangan sikap negatif terhadap kelompok ras lain adalah
homogen dan untuk melihat kelompok mereka sendiri dan lainnya. Nigler dan
terhadap kelompok ras lain harus dimulai pada usia prasekolah. Karena guru
adalah agen sosialisasi yang penting, mereka dan kurikulum yang mereka
51
upaya untuk menjunjung tinggi nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
manusia yang menghargai keragaman budaya, etnis dan aliran agama. Hal ini
keseluruhan.
1) Pendekatan Banks
52
a) The Contributions approach
pahlawan, dan elemen lain yang berkaitan dengan kelompok etnis pada
pendidikan.
substantif.
53
pendekatan ini mengubah asumsi dasar kurikulum dan menumbuhkan
kompetensi anak dalam melihat konsep, isu, tema, dan problem dari
berkaitan dengan konsep, isu atau masalah yang dipelajari dalam unit.
Tujuan utama dari pendekatan aksi sosial ini adalah mendidik anak
atau masalah.
tersebut. Anak usia dini rasa ingin tahunya baru sebatas bertanya dan
54
2) Pendekatan Kontribusi di Kelas
ibadah serta tata cara ibadah secara umum. Sehingga anak mampu
negara.
perempuan, misal: Uda dan uni (Padang), mas dan mbak (Jawa), dll.
55
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kontribusi dari
mengenai komponen budaya, hari libur atau perayaan, pahlawan, dan elemen
lain yang berkaitan dengan kelompok etnis pada hari- hari khusus,
kesempatan dan perayaan. Pendekatan ini dianggap yang paling ringan dan
56
barang/produk jadi. Itu berarti bahan harus ada setiap akan melaksanakan
komponen yang harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan bahan materi
yang akan dikuasai oleh anak dan sekaligus dapat memberikan pedoman
pembelajaran yang didesain secara lengkap, dalam arti ada unsur media dan
sehingga proses belajar yang terjadi pada diri anak menjadi lebih optimal.
Bahan pembelajaran yang didesain secara bagus dan dilengkapi isi dan
57
b. Pengertian dan Fungsi Bahan Ajar
pendidikan masih relatif tinggi. Peran tenaga pendidik tersebut terkait dengan
tersebut menghendaki peran tenaga pendidik yang lebih dari sekedar sebagai
informatory atau penceramah saja, apalagi dalam dunia pendidikan anak usia
dini, pendidik sebagai penceramah dengan metode yang kolot tentu akan
materi atau substansi pelajaran yang disusun secara runtut dan sistematis serta
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai anak dalam
tersampaikan dengan baik, serta anak pun memiliki aktivitas belajar yang
cukup baik.
58
Menurut Biggs dan Tefler (pada Dakir dkk, 2000: 31) di antara motivasi
misalnya, dapat dikondisikan secara bersyarat agar terjadi peran belajar lebih
pada proses belajar dapat ditentukan oleh tenaga pendidik. Beberapa kondisi
memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep,
prinsip, kaidah, atau teori yang tercakup dalam mata pelatihan sesuai disiplin
ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas dasar batasan tersebut,
materi atau isi pelatihan yang diwujudkan dalam bentuk benda atau bahan
59
a) Sebagai pedoman bagi anak yang akan mengarahkan semua
anaknya.
Web/internet.
60
b) Bahan Pembelajaran yang didesain tidak lengkap
media pembelajaran atau alat peraga yang digunakan sebagai alat bantu
sebagainya.
mantap dan matang agar pembelajaran tidak melenceng dari tujuan yang
bentuk dari bahan ajar yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
b) Programed materials
61
Daryanto & Dwicahyono (2014:173) membagi bahan ajar kedalam 4
d. Buku Bergambar
Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya : hasil
hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Buku yang baik
adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan
62
mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar
buku bergambAr yang masuk dalam jenis bahan ajar cetak. Buku
gambar ilustrasi yang menarik, pada umumnya penuh dengan warna warni.
itu tampaknya sengaja dipakai sebagai salah satu cara menarik perhatian
akan menambah keindahan buku dan tentu juga lebih memperkuat isi
tentang karakter.
63
keberanian, dan kebaikan adalah aspek nyata dan menarik dari dunia di
dan Balantic (2013) menyatakan hanya jika itu dilakukan dengan menjaga
untuk menanamkan dalam diri siswa nilai-nilai etis inti yang penting.
dan pentingnya membaca untuk anak kecil. Tidak diragukan lagi buku
64
berbeda dan memperbaiki sosial dan kognitif kelompok yang berbeda
buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara, yaitu lewat ilustrasi dan
menurut Azizah (2016: 26) buku bergambar adalah buku yang didalamnya
memuat gambar-gambar.
secara lebih baik dan kuat lewat dua cara yang berbeda, tetapi bersifat
65
saling menguatkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian buku
yang diartikan dalam Bahasa Indonesia yakni buku yang berisi dari
untuk menjadi lebih interaktif ketika teks visual dan teks verbal dapat
dipadukan.
yag disela-sela teks atau diapit teks, di bawah teks, di atas, atau di halaman
secara mudah mata anak beraih dari teks ke gambar dan dari gambar ke
teks. Pada buku- buku bergambar untuk anak usia awal, gambar yang
66
disajikan lebih mencolok, lebih realistik, lebih besar, dan menempati
separuh halaman bawah atau halaman sebelah, yang biasnya samping kiri
teks dan samping kana gambar, dan dengan warna- warni yang menarik.
diyakini sebagai siap untuk dibaca, atau kesiapan membaca, berakar pada
67
membantu anak-anak menahan pembatasan ras serta mendapatkan peluang
salah satu sarana dalam pengenalan moral dan nilai. Seperti dalam
2001). Selain itu, lingkungan yang kaya literasi dalam buku bergambar
selama kegiatan.
68
2) Fungsi Buku Bergambar
semua indera murid dapat diaktifkan, lebih menarik perhatian dan minat
tentang isi buku dan mampu pula membaca isi buku. Oleh karena itu
maknanya.
69
b) Menyediakan input visual bagi anak
memiliki dua elemen, yaitu teks dan gambar. Melalui gambar anak
segala sesuatu yang ada di sekitar dirinya atau bahkan yang jauh dari
bergambar lebih dekat dengan “mata anak”, lebih lama dapat ditatap
oleh anak sehingga kesan yang diperoleh anak dapat lebih mendalam.
anak belum bisa membaca huruf dan kata yang tertera digambar
terhadap cerita dan lamban laun anak akan dapat membaca huruf demi
huruf dan akhirnya anak dapat membaca kata- kata yang ada.
diamati. Kata- kata yang tertulis didekat gambar adalah bentuk visual
dari gambar itu. Kadang- kadang anak yang belum bisa membaca,
sudah bisa berbicara melalu gambar visual tersebut. Anak yang sudah
70
c). Merangsang kemampuan visual dan verbal anak
dalam gambar itu berupa orang- orang, obyek- obyek, dan latar tertentu.
atau sesuatu yang dilukiskan tu berlokasi dan warna- warna apa yang
dipak ilustrator untuk membuat gambar- gambar itu menjadi indah dan
tampak nyata. Dari buku bergambar ini pula anak akan mengethaui
buku dna reaksi apa yang dilakukan atau dikerjakan setelah anak
ilustrasi objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi harus jelas berkaitan
71
b) Buku mainan (toys book)
Buku mainan sendiri dari buku kartu papan, buku pakaian dan buku
bahasa dan sosialnya, dan untuk mencintai buku. Sikap positif terhadap
72
berbagai bentuk. Seperti buku berupa buku humor, buku serius, buku
Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tulis.
pengalaman pribadinya.
wordless books, picture story books, easy to read pattern books, picture
book for older readers dan traditional books. Secara isi dalam buku
terdiri dari:
73
a) Buku yang mengandalkan gambar/ilustrasi dan teks hanya berfungsi
berisikan ilustrasi atau gambar yang dilengkapi kata- kata sederhana yang
menjelaskan gambar.
komponen yang utama yaitu gambar dan teks. Kedua komponen tersebut
a) Gambar
74
(1) Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
atau belum pernah dilhat anak maka anak akan sulit membayangkan
(5) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapau tujuan
(6) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
Sebagai media yang baik, gambar hendaklah baus dari sudut seni dan
b) Teks
75
pengguna buku tersebut. Dalam penelitian pengembangan ini pengguna
buku bergambar adalah anak usia dini dengan rentang usia 5-6 tahun. Pada
Suyanto (2005:169) bahwa anak usia 5-6 tahun berada pada peralihan
dengan ukuran huruf yang relatif besar agar anak tertarik untuk
gambar dalam buku bergambar tidak dapat terpisahkan. Hal tersebut sejalan
dengan yang diungkapkan Roe & Smith (2012:418) yang memaknai bahwa kata-
kata yang tertulis dalam buku bergambar merupakan bagian yang tak terpisahkan
komponen yaitu teks dan gambar saling terkait antara satu dengan yang lain.
76
6. Buku Bergambar Berbasis Multikultural
Pada penelitian ini akan dikembangkan Buku Bergambar berbasis
karakter cinta tanah air. Nilai dan pendekatan multikultural akan diintegrasikan
dalam strategi pembelajaran karakter yang dikemas dalam sebuah bahan ajar
berupa buku bergambar. Rasa cinta tanah air akan mendorong perilaku individu
untuk membangun negaranya dengan penuh dedikasi. Oleh karena itu, rasa cinta
tanah air perlu ditumbuhkembangkan dalam jiwa setiap individu yang menjadi
warga dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup bersama dapat tercapai.
Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air adalah dengan
pengetahuan dan dengan membagi dan berbagi nilai-nilai budaya yang dimiliki
saat ini ketika kondisi negara memiliki konflik etnis. Multikulral menurut
tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis,
77
mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai
itu sebagai sumber konten dan sebagai titik berangkat untuk pengembangan
jenis kelamin, etnis dan kelas sosial. Di dunia pendidikan tujuan multikultural
lain dan nilai- nilai seperti diri mereka sendiri, mengajarkan kepada anak
hidup bersama untuk saling menghargai satu sama lain tanpa melihat
78
keberagaman sebagai suatu masalah.
kebangsaan dan persatuan untuk tetap mencintai Tanah airnya, dalam hal ini,
Tanah air yang dimaksud adalah Indonesia. Melihat permasalahan saat ini
yang mulai menipis. Untuk itu, sebagai pendidik yang bergerak pada
dan menumbuhkan rasa cinta kepada tanah airnya dengan semangat persatuan
ada beberapa pendekatan multikultural yang dapat diterapkan untuk anak usia
yakni:
serta tata cara ibadah secara umum. Sehingga anak mampu membedakan
79
Pendekatan tersebut merupakan pendekatan yang ditawarkan oleh
menjadi empat level, level untuk anak usia dini ada pada level pertama yakni
mengenai komponen budaya, hari libur atau perayaan, pahlawan, dan elemen
lain yang berkaitan dengan kelompok etnis pada hari- hari khusus,
kesempatan dan perayaan. Pendekatan ini dianggap yang paling ringan dan
anak-anak.
kanak. Dalam hal ini, muatan materi dan muatan aktivitas dikembangkan
80
dipilih untuk dikembangkan dalam aktivitas yang disesuaikan dengan tema
“Tanah Airku” muncul 4 materi yang mana anak akan dikenalkan dengan 6
tokoh yang memiliki ciri fisik berbeda serta asal daerah berbeda yang akan
Komponen Deskripsi
Materi Keragaman Agama, Keragaman Pertunjukkan Seni,
Keragaman Alat musik, Keragaman makanan, Keragaman
Tempat Wisata, keragaman Tanaman-Hewan
Metode Bercerita, mengamati, demonstrasi, diskusi, bernyanyi, dan
bermain peran
Alat Bantu Dikembangkan bahan ajar berupa buku bergambar berjudul
/ Media “Bangga Menjadi Anak Indonesia” sebagai bahan ajar guru
dan media anak yang berisi materi seerta aktivitas untuk anak
dalam mengenal Tanah Air melalui keragaman yang ada di
Indonesia
Penilaian Cheklist Pengamatan karakter cinta tanah air
81
Komponen pembelajaran karakter cinta tanah air dengan berbasis
Kompetensi Dasar
KD 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai
KD 3.6 Mengenal benda– benda di sekitarnya
KD 3.7 Mengenal lingkungan sosial (Keluarga, teman, tempat tinggal,
tempat ibadah, budaya)
KD 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda– benda disekitar
yang dikenalnya
KD. 4.7 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan
sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya dan
transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi dan gerak tubuh.
stimulasi karakter cinta tanah air bertema keberagaman dengan sasaran untuk
82
anak usia 5-6 tahun. Dalam pengembangan ini, buku bergambar “Bangga
sebagai bahan ajar pembelajaran yang berisi materi dan aktivitas untuk anak
usia 5-6 tahun bertema Tanah Air dengan pendekatan keberagaman yang ada
di Indonesia yang bertujuan untuk menstimulasi karakter cinta tanah air anak
ajar yang tujukan untuk proses pembelajaran anak usia 5-6 tahun yang
sederhana sesuai dengan pedoman Kurikulum 2013 PAUD Nomor 146 Tahun
pada gambar dengan tujuan untuk menyediakan input visual bagi anak, misal:
anak yang belum mendapat informasi tentang pulau di Indonesia, dalam buku
selain berisi kompetensi nilai untuk stimulasi karakter cinta tanah air, terdapat
pula pengembangan untuk aspek kognitif, motorik, bahasa, seni dan Nilai
83
Dalam buku bergambar terdapat rancangan pembelajaran. Berikut
84
Keenam tokoh dalam buku bergambar “Bangga menjadi Anak
Indonesia).
Indonesia).
85
Kompetensi Inti
KI - 2 : Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif, estetis,
percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran
kepada orang lain, mampu menyesuiakan diri, jujur, rendah hati, dan
santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman.
KI - 3 : Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik, lingkungan sekitar,
agama, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD
KI - 4 : Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan
dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan
kreatif, serta mencerminkan perilaku berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
KD 2.10 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap menghargai
KD 3.6 Mengenal benda– benda di sekitarnya
KD 3.7 Mengenal lingkungan sosial (Keluarga, teman, tempat tinggal,
tempat ibadah, budaya)
KD 4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda– benda disekitar
yang dikenalnya
KD. 4.7 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan
sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya dan
transportasi) dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi dan gerak tubuh.
muatan pembelajaran yang terdiri dari dua isi yang memuat materi dan aktivitas,
1) Materi
86
Tabel 4. Isi Materi dalam Buku Bergambar
Materi
1) Pengetahuan Kognitif
Materi pengetahuan kognitif berisi informasi- informasi umum tentang
informasi keragaman yang ada di Indonesia. Dalam buku bergambar materi
pengetahuan terdiri dari:
a) Pengetahuan keberagaman ras-agama di Indonesia Indonesia: Ciri- ciri fisik
anak Indonesia-asal daerah dan macam agama di Indonesia. (KD 3.7 - KD 4.7)
b) Pengetahuan keberagaman seni di Indonesia: seni pertunjukkan dan alat
musik khas Indonesia. (KD 3.7 - KD 4.7)
c) Pengetahuan keberagaman hasil produk buatan Indonesia: makanan khas
Indonesia (KD 3.7 - KD 4.7).
d) Pengetahuan keberagaman keindahan alam Indonesia: tempat wisata di
Indonesia dan tanaman-hewan khas Indonesia. (KD 3.7 - KD 4.7)
e) Peberagaman keberagaman Flora dan Fauna Indonesia: tanaman dan hewan
khas Indonesia (KD 3.7 - KD 4.7).
2) Pengetahuan Nilai
Materi pengetahuan nilai berisi contoh-contoh perilaku mencintai keberagaman
yang dimiliki di Indonesia, contoh perilaku nilai yang disajikan dalam buku
bergambar yakni:
a) Perilaku menghargai kebergaman ras dan agama (KD 2.10)
b) Perilaku menghargai keberagaman seni di Indonesia (KD 2.10)
c) Perilaku menghargai keberagaman hasil produk buatan Indonesia: makanan
khas Indonesia (KD 2.10)
d) Perilaku menghargai keberagaman keindahan alam Indonesia: Tempat
Wisata (KD 2.10)
e) Perilaku menghargai keberagaman Flora dan Fauna Indonesia: tanaman dan
hewan khas Indonesia
87
2) Aktivitas
Kurikulum 2013 PAUD Nomor 146 Tahun 2014 yakni KD. 4.7 yang
Indonesia” yakni:
88
Tabel 5. Isi Aktivitas dalam Buku Bergambar
No Aktivitas
1
: bercerita dengan ilustrasi gambar dalam buku
2
: mengamati perbedaan gambar. Contoh: mengamati
2 alat musik: suling dan rebana. Apa perbedaannya, kemudian
mempraktikkan untuk di mainkan.
3
: menghubungkan gambar dengan tulisan atau
menghubungkan gambar dengan gambar yang menyimbolkannya.
Contoh: menghubungkan gambar tokoh dengan tempat ibadah
yang sesuai.
4
: mewarnai gambar sesuai dengan topik dan
teknik berbeda. Contoh : mewarnai Rumah Gadang sebagai
tempat wisata khas Indonesia, mewarnai dengan Pensil Warna.
5
: mengklasifikasikan atau mengelompokkan
benda yang sejenis. Contoh: Mengelompokkan makanan khas
Indonesia.
6
: meniru tulisan sesuai topik, dalam 1 lembar
terdapat 3 kosakata yang ditiru tulisannya. Contoh: Topik Alat
musik, meniru tulisan “Gong”, “Angklung” dan “Saron”.
7
89
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Pembelajaran Karakter Cinta Tanah Air Pada Anak Usia 5-6 Tahun
karakter cinta tanah air. Dalam penelitian tesis ini, peneliti mengkaji
pembelajaran.
2. Penelitian dari Bellini, S., Pereda, V., Coredo, N., & Moralez, L.. (2016)
dapat dimainkan oleh pendidikan dalam mengurangi bias rasial negatif pada
90
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengajarkan anak-anak muda (usia 5-
pendidikan multikultural.
manusia, dan hak asasi manusia. Selain itu, berbagi literatur anak-anak,
dilengkapi dengan diskusi kelas yang hidup tentang masalah moral dalam
penelitian tesis ini, peneliti menginisiasi sebuah produk berupa buku yang
91
4. Penelitian dari Djariyo dan Setiaji (2014) yang berjudul Pendekatan
karakter anak dalam ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Dari hasil
baik yakni terdapat hasil rata-rata dalam bentuk presentase sebesar 86%
Variabel berupa Multikultural dan Cinta Tanah Air, yang membedakan subjek
penelitian.
5. Penelitian dari Sholihah (2015) yang berjudul Konsep Cinta Tanah Air
Indonesia berupa deskriptif analitif yang menghasilkan bahwa Cinta tanah air
tidak hanya diwujudkan untuk merebut kemerdekaan dari penjajah saja. Cinta
92
cinta tanah air sebagai materi pelajaran dan juga sebagai harapan agar bangsa
Indonesia dapat menanamkan kembali rasa cinta terhadap tanah air. Hal itu
mengenai konsep cinta tanah air yang dari berbagai perspektif sebagai
Penelitian Anggraini, dkk dan tesis ini memiliki kesamaan yakni sama- sama
karakter cinta tanah air. Sosiologi dan Tanah Air memiliki hubungan yang
93
mana sama-sama bermuatan tentang lingkungan sosial tempat seseorang itu
hidup.
hari besar nasional. 5) Upacara bendera setiap hari senin dan menghormat
94
bahan ajar tentang stimulasi karakter cinta tanah air terbatas, dengan didukung
pada hasil penelitian yang menyatakan bahwa Buku Bergambar menjadi bahan
ajar cetak yang efektif digunakan di Taman Kanak- kanak, maka munculah
pemikiran penulis untuk membuat sebuah bahan ajar berupa Buku Bergambar
berbasis multikultural untuk menstimulasi karakter cinta tanah air anak usia 5-
tahun.
C. Kerangka Pikir
Kata cinta menjadi sebuah kata umum diucapkan oleh setiap orang, cinta
kepada Tuhan, cinta kepada orangtua, cinta kepada teman, dan lain- lain. Namun,
mendengar “Cinta Tanah Air” di era saat ini masih jarang diucapkan dari lisan
Menghadapi permasalahan tersebut, perlunya anak usia dini sebagai generasi awal
usia emas untuk mengenal tanah airnya sehingga menumbuhkan rasa dan
menunjukkan perilaku mencintai tanah air, maka dibutuhkan sebuah bahan ajar
yang dirancang khusus untuk anak usia 5-6 tahun dalam rangka untuk
mengajar bagi guru, memberikan pengalaman lebih nyata, dan menarik perhatian
anak yang lebih besar. Hal tersebut sesuai dengan esensi manfaat dari buku
indera anak dapat diaktifkan, lebih menarik perhatian dan minat anak dalam belajar,
dan dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. Sejalan dengan itu Stewig
95
(dalam Mustakim. 2005:48) bahwa buku bergambar menjadi sarana untuk
menyediakan input visual bagi anak yakni melalui gambar anak memperoleh
masukan atau tambahan masukan pengethauan tentang segala sesuatu yang ada di
menumbuhkan persatuan untuk tetap mencintai Tanah airnya. Untuk itu, dalam
buku bergambar ini materi berisi mengenalkan keberagaman yang ada di Indonesia
sehingga anak dapat mengenal Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta kepada
dari Banks & McGee (2013:184-194) pada level pertama yakni The Contributions
perayaan, dan elemen lain yang ringan dan mudah diimplementasikan dalam
multikultural dapat digunakan pada proses belajar anak maka karakter cinta tanah
air anak akan terstimulasi. Berikut ini adalah skema kerangka pikir dalam penelitian
96
1. Pengetahuan mengenal keragaman tanah air rendah
2. Perilaku mencintai keragaman tanah air perlu diperkenalkan pada anak
3. Diperlukan bahan ajar berupa buku bergambar yang dapat digunakan
anak dalam proses belajar pada tema “Tanah Airku” untuk menstimulasi
cinta tanah air
Spesifikasi: Konten:
1) Isi terbagi menjadi 3: Pendahuluan, Materi, 1) Ras
Aktivitas dan Penilaian 2) Agama
2) Kertas cover berbentuk tebal (hard cover) 3) Seni Pertunjukkan
dan isi menggunakan HVS warna 4) Alat Musik
3) Gambar menjadi unsur utama dan didukung 5) Makanan Khas
dengan tulisan sederhana
6) Tempat Wisata
4) Materi terbagi menjadi: Materi Pengetahuan
dan Materi Nilai 7) Flora-Fauna
5) Terdapat lembar aktivitas setiap topik
berupa bercerita, mengelompokkan,
mewarnai, berhitung, menghubungkan,
mengamati, menggunting, menempel dan
meniru tulisan
6) Font huruf 12 dan spasi 1,5 dengan jenis
huruf san serif
7) Terdapat 6 karakter tokoh yang memiliki
ciri berbeda (warna kulit, agama dan jenis
rambut)
8) Ukuran gambar dalam satu halaman penuh
9) Penggunaan warna analog dalan buku
97
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan landasan teoritik dan kerangka pikir yang dijelaskan di atas,
Bergambar berbasis multikultural untuk menstimulasi karakter cinta tanah air anak
1. Hal- hal apa yang dibutuhkan dalam menstimulasi karakter cinta tanah air anak
a. Bagaimana praktik stimulasi cinta tanah air untuk anak usia 5-6 tahun?
b. Bahan ajar seperti apakah yang sesuai untuk menstimulasi cinta tanah air anak
c. Materi buku bergambar yang seperti apa yang anak butuhkan untuk
d. Gambar yang seperti apa yang menarik dan dibutuhkan anak dalam proses
2. Bagaimana buku bergambar yang layak untuk menstimulasi karakter cinta tanah
a. Komponen materi seperti apa yang sesuai dalam buku bergambar untuk
multikultural?
98
b. Komponen media seperti apa yang sesuai dalam buku bergambar untuk
99