Anda di halaman 1dari 50

SISTEM

MUSKULOSKELETAL
Oleh Dedi S. Djamhuri, dr.,Sp.B
SISTEM MUSKULOSKELETAL

• Sistem Muskuloskeletal terdiri atas tulang rangka (skleton), sendi, dan otot
rangka (volunteer) yang menggerakkan tubuh.
• SKELET atau KERANGKA terdiri dari berbagai tulang dan tulang rawan;
• Tulang adalah jaringan ikat yang bersifat kaku dan membentuk bagian
terbesar dari kerangka serta merupakan jaringan penunjang tubuh utama.
• Tulang rawan (CARTILAGO) adalah sejenis jaringan ikat yang bersifat
lentur dan ikut membentuk bagian kerangka tertentu (CARTILAGO
COSTALIS) atau persendian;
• Perbandingan antara tulang dan tulang rawan dalam kerangka berubah
seiring dengan pertumbuhan tubuh dan usia makin muda usia seseorang
makin besar bagian kerangkanya yang berupa tulang rawan
(CARTILAGO)
KERANGKA
(SKELET)
• Terdiri atas 2 bagian :
1. KERANGKA AKSIAL (kerangka
sumbu) yang terdiri dari :
• Tulang Kepala (Cranium);
• Tulang leher (OS Hyoideum
dan Vertebrae Cervicalis)
• Tulang batang tubuh (costa,
sternum, vertebra thorak,
lumbal, sacrum)
2. KERANGKA APENDIKULER
yang terdiri dari :
• Tulang ekstremitas atas dan
bawah;
• Gelang bahu;
• Gelang panggul
KERANGKA
(SKELET) II
FUNGSI TULANG
1. Membentuk kerangka
tubuh/menopang tubuh;
2. Melindungi organ vital tubuh;
3. Memungkinkan gerakan tubuh
secara mekanis;
4. Tempat perlekatan otot dan
tendo;
5. Tempat pembentukan sel darah
(HEMOPOIESIS);
6. Menyimpan mineral (kalsium,
fosfor, dan magnesium);
• Tulang memiliki SUBSTANSIA
COMPACTA lebih padat dan
sedikit rongga didalamnya dan
SUBSTANSIA SPONGIOSA
(massa padatnya lebih sedikit dan
rongganya lebih banyak).
JENIS DAN
STRUKTUR TULANG
• Tulang digolongkan menurut bentuknya :

1. TULANG PANJANG, atau tulang pipa


bentuknya TUBULAR (HUMERUS,
FEMUR).
2. TULANG PENDEK, bentuknya kubdoid
hanya terdapat di pergelangan tangan dan
kaki.
3. TULANG PIPIH, terdiri dari dua lapisan
jaringan tulang keras, di tengahnya lapisan
tulang berongga berguna sebagai pelindung
(CRANIUM, COSTA)
4. TULANG IREGULER/tidak beraturan
(tulang belakang/vertebra, tulang
wajah)
5. TULANG SESAMOID, terbentuk dalam
tendo tertentu PATELLA (lutut).

• Struktur umum tulang panjang memiliki


diafisis dan epifisis
GAMBAR JENIS DAN
STRUKTUR TULANG II
STRUKTUR TULANG
(PERTUMBUHAN)
• Struktur umum tulang panjang memiliki
diafisis (batang) dan 2 Epifisis serta bagian
diaphisis yang melebar dan dinamakan
METAPHYSIS.
• Tulang terdiri dari bagian tulang yang disebut
1. CORTICAL BONE, bagian tulang yang padat,
matrik tulang lebih padat dan rongganya
sedikit.
2. CANCELOUS BONE (tulang trabekular), tulang
berongga dengan matrik tulang lebih jarang.
3. CAVUM MEDULARRIS, tempat pembentukan
sel-sel darah (HEMOPOIETIC).
4. EPIPHYSEAL PLATE, terdapat antara diaphyisis
dan Epiphisis merupakan lempeng tulang
rawan yang merupakan pusat pertumbuhan
tulang.
5. PERIOSTEUM, selaput jaringan ikat yang
meliputi bagian luar tulang.
SEL TULANG DAN PERKEMBANGAN
JARINGAN TULANG
• Sel tulang yang bertanggung jawab untuk pembentukan tulang adalah :
OSTEOBLAST yang akan mensekreksi kolagen dan konstituen lain jaringan
tulang.
• Osteoblast berada :
o Di lapisan dalam periostium
o Di pusat ossifikasi tulang immature;
o Di ujung diafisis yang bredekatan dengan kartilago epiphisis tulang panjang
o Pada area fraktur
• OSTEOSIT, berfungsi untuk membentuk tulang (resorpsi) bentuk tulang tetap
optimal.
• OSTEOKLAS
o Berfungsi untuk memelihara bentuk tulang, saat pertumbuhan.
o Untuk mengurangi sisa kalus yang dibentuk saat penyembuhan fraktur
SEL TULANG DAN PERKEMBANGAN
JARINGAN TULANG
• Perkembangan tulang disebut juga OSTEOGENESIS atau
OSSIFIKASI/PENULANGAN dimulai pada masa embrio
berasal dari jaringan MESENKIM (jaringan ikat selular
embrional) melalui 2 cara :
1. Penulangan membranosa (terbentuk selama masa embrio);
2. Penulangan enkonoral (terbentuk pada masa fetal)
• Setelah lahir, dengan adanya pusat penulangan sekunder di
daerah epifisis dan pusat penulangan primer yang terletak di
dalam diafisis keduanya akan mengalami perkembangan
sampai usia dewasa (18-21 tahun)/akil balig.
VASKULARISASI DAN
PERSARAFAN TULANG
• Pembuluh darah memasuki tulang lewat periostium yaitu
selaput jaringan ikat berserabut yang meliputi tulang
ARTERI PERIOSTAL yang bertanggung jawab untuk nutrisinya
SUBSTANTIA COMPACTA.
• Di pertengahan diafisis akan masuk arteri nutriens yang akan
memperdarahi substansia spongiosa dan sumsusm tulang.
• Saraf akan mengikuti pembuluh darah saraf ini terutama
peka terhadap robekan atau tegangan, hal ini menjelaskan
mengapa rasa sakit pada fraktur/patah tulang terasa amat
hebat.
• Di dalam tulang juga terdapat saraf vasomotor yang dapat
menyebabkan pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.
GAMBAR VASKULARISASI DAN
PERSARAFAN TULANG
JENIS TULANG
• Tulang manusia tersusun dari :
- Tulang rawan (kartilago)
- Tulang sejati / tulang keras (osteon)

TULANG RAWAN (KARTILAGO)

• Bersifat lentur dan berwarna lebih terang;


• Disusun oleh sel-sel tulang rawan yang dinamakan kondrosit yang berasal dari sel tulang rawan muda
yang disebut “KONDROBLAST”.
• Tulang rawan diselubungi oleh selaput jaringan ikat yang dinamakan perikondrium;
• Tulang rawan dapat dibedakan menjadi :
1. TULANG RAWAN HIALIN (iga, sendi, saluran pernafasan);
2. TULANG RAWAN FIBROSA (diantara tulang belakang);
3. TULANG RAWAN ELASTIN (telinga, hidung, epiglotis)
• SKELETON AKSIAL, terdiri atas :
1. Tulang Tengkorak (terbagi atas
tulang wajah dan tulang tempurung
kepala/kranium;
2. Tulang Belakang (kolumna
vertebralis);
3. Tulang dada (sternum);
4. Tulang Iga/rusuk (costa)

• SKELETON APENDIKULAR
• Merupakan rangka pelengkap yang
terdiri atas :
1. Tulang anggota gerak atas
(ekstremitas superior)
2. Tulang anggota gerak bawah
(ekstremitas inferior)
TULANG TENGKORAK
(KRANIUM DAN TULANG WAJAH)
• Bersandar pada bagian ujung atas tulang belakang yaitu pada tulang atlas
(vertebra cervical I)
• Tulang tempurung kepala/kranium tersusun dari :
- Tulang Dahi (OS FRONTALIS), tulang belakang kepala (OS
OCCIPITALIS), Tulang ubun-ubun (OS PARIETAL)
- Tulang Baji (OS SPHENOID), tulang tapis (OS ETHMOID), Tulang
Pelipis (OS TEMPORALIS)
• Di bagian bawah tempurung kepala terdapat suatu lubang yang dinamakan
FORAMEN MAGNUM, tempat keluarnya penbuluh darah dan sistem syaraf
pusat dan tepi
• Tulang muka/wajah terdapat pada bagiand epan kepala yang terdiri dari :
- Tulang rahang atas (maksila), tulang rahang bawah (mandibula), tulng
pipi (zigomatik)
- Tulang air mata (lakrimalis), tulang hidung (nasal), dan tulang langit-
langit (palatum)
TULANG BELAKANG
(KOLUMNA VERTEBRALIS)
• Terdapat di bagian tengah tubuh manusia
yang berfungsi untuk menopang tubuh,
melindungi organ dalam di daerah dada,
perut, dan pinggul serta tempat melekatnya
tulang iga/rusuk.
• Tulang belakang terdiri dari 26 ruas, yaitu 24
ruas tulang belakang ditambah tulang
kelangkang (sakrum) dan tulang ekor
(koksigis)
• 24 ruas tulang belakang :
- 7 ruas tulang leher (vertebra servikal)
- 12 ruas tulang punggung (vertebra
thoraks)
- 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbal)
• Tipe vertebra terdiri dari :
1. badan vertebra, terletak di sisi anterior;
2. Arjkus vertebra, terletak di sisi posterior
yang akan membentuk dinding posterior
dan lateral dari foramen vertebralis.
TULANG BELAKANG
(KOLUMNA VERTEBRALIS)
LENGKUNG
KOLUMNA VERTEBRALIS
• Bila dilihat dari samping/lateral,
kolumna vertebralis
memperlihatkan 4 lengkungan
yaitu :

1. Dua lengkungan ke arah


depan/anterior di daerah
leher (cervical) dan pinggang
(lumbal) disebut LORDOSIS.

2. Dua lengkungan ke arah


belakang yaitu di daerah
punggung (thorakal) dan
pinggul (sakrum dan koksigis)
disebut KHYPOSIS.
SENDI KOLUMNA
VERTEBRALIS
• Sendi ini terletak antara 2 kolumna
vertebra yang berdekatan terdiri dari :
o bantalan tebal tulang rawan fibrosa
(annulus fibrosus) yang mengelilingi
bagian inti.
o Bagian inti sentral materi gelatin
(nucleus pulposus).
o Sendi ini dinamakan CAKRAM ANTAR
RUAS/DISKUS INTERVETEBRALIS
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP)
FUNGSI COLUMNA VERTEBRALIS
1. Membentuk kanalis vertebralis, tempat lewatnya medulla
spinalis sehingga akan terlindung dari trauma dan goncangan;
2. Menopang tengkorak;
3. Arkus vertebra yang berdekatan akan membentuk foramen
invertebra yang memberikan akses untuk lewatnya saraf
spinal, pembuluh darah, dan pembuluh limfe;
4. Diskus intervetebra bekerja sebagai shock absorber (bantalan
penahan goncangan);
5. Jumlah vertebra yang banyak memungkinkan gerakan-
gerakan tertentu;
6. Membentuk axis batang tubuh, dan menjadi tempat
perlekatan bagi tulang iga, gelang bahu ekstremitas atas, dan
gelang pelvis ekstremitas bawah.
TULANG DADA (STERNUM) TULANG IGA/RUSUK (COSTA)
• Berbentuk pipih memanjang • Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang
di tengah dada dengan ukuran • Tulang rusuk dikelompokkan menjadi 3
± 15 cm; yaitu :
• Tempat melekatnya tulang 1. TULANG RUSUK SEJATI 7 PASANG, ujung
rusuk sejati yang bersama bagian depan melekat pada tulang dada
dan bagian belakang pada columna
sternum akan memberi vertebralis thorak;
perlindungan terhadap 2. TULANG RUSUK PALSU 3 PASANG, ujung
jantung, paru-paru dan depan melekat pada iga diatasnya, bagian
pembuluh darah besar belakang ke tulang nelakang.
lainnya. 3. TULANG RUSUK MELAYANG 2 PASANG,
bagian depan melayang, belakang pada
columna vertebra thorak.
RANGKA DADA
• Dibentuk oleh sternum di bagian
depan, 12 pasang di bagian
lateral/samping, dan 12 vertebra
thorak di belakang.

SKELETON APENDIKULAR
• Bagian atas dibentuk oleh : gelang
bahu dan ekstremitas atas;
• Gelang bahu terdiri atas scapula
(terletak di belakang thorak) dan
klavikula. Berbentuk huruf “S”,
terletak di belakang depan rongga
thorak) serta bagian atas dari humerus
membentuk sendi bahu
(ARTICULATIO NUMERI)
EKSTREMITAS ATAS
• Ekstremitas atas terdiri atas : humerus, radius ulna, karpal, metakarpal, dan
falang.
• Humerus (tulang lengan atas) merupakan tulang panjang dimana bagian
atasnya akan membentuk sendi bahu, sedangkan bagian bawah akan
membentuk sendi siku (ARTICULATIO CUBITI) bersama tulang
lengan bawah yaitu radius dan ulna.
• Radius dan ulna secara posisi anatomis, ulna berada di sebelahd alam dan
radius di sebelah luar.
• Radius dan ulna juga membentuk sendi pergelangan tangan dengan tulang
karpal, serta diantara ulna dan radius sendiri membentuk sendi radio
ulnaris.
• Karpal (tulang pergelangan tangan) terdiri atas 8 tulang yang tersusun 2
baris, membentuk persendian juga dengan metakarpal (tulang tangan)
sedangkan tulang jari tangan membentuk sendi antar falang dan dengan
metakarpal.
GAMBAR
EKSTREMITAS ATAS
GAMBAR
EKSTREMITAS ATAS
GELANG PELVIS DAN
EKSTREMITAS BAWAH
• Gelang pelvis dibentuk oleh 2 tulang pinggul yang tersusun dari tulang
duduk (ISKIUM), tulang usus (ileum dan tulang kemaluan (pubis) yang
terhubung dengan SYMPHISIS PUBIS);
• Tulang pinggul wanita lebih lebar untuk memfasilitasi kelahiran bayi;
• Pada tulang pinggul juga terdapat lekukan yang disebut ASETABULUM,
tempat melekatnya bagian atas tulang paha (CAPUT FEMORIS) yang akan
membentuk ARTICULLATION COXAE (sendi pinggul)
• Ekstremitas bawah terdiri aras :
o FEMUR (tulang paha) yang akan membentuk ARTICULATIO COXAE
o TIBIA FIBULA dan PATELA (tempurung lutut) bersama femur
membentuk sendi lutut (ARTICULATIO GENU)
o ARTICULATIO GENU kekuatannya tergantung pada ligamentum yang
mengikat FEMUR pada TIBIA.
GAMBAR GELANG PELVIS DAN
EKSTREMITAS BAWAH
PATELA (TEMPURUNG LUTUT)
• Adalah tulang baji, letaknya di bagian depan sendi
lutut dengan permukaan bagian depan kasar dan
permukaan belakangnya halus.
• Patela diikat ke bawah oleh LIGAMENTUM PATELLAE
yang melekat ke permukaan atas TIBIA, sedangkan
keatas diikat oleh TENDO M QUADRICEPS FEMORIS.
• Sendi lutut juga diperkuat oleh 5 buah LIGAMENTUM
• TIBIA dan FIBULA saling berhubungan pada ujung
proximal dan distal melalui ARTICULATIO TIBIO
FIBULARIS SUPERIOR, dan INFERIOR.
PATELA
(TEMPURUNG LUTUT)
TULANG KAKI (OS TARSALIS)
• Terdiri dari 7 buah tulang dan akan membentuk persendian
dengan TIBIA dna FIBULA serta membentuk persendian
dengan tulang pergelangan kaki (OS METATARSAL) yang
berjumlah 5 buah;
• Phalanges (jari kaki) berjumlah 14 buah dan membentuk
persendian dengan tulang pergelangan kaki
SENDI (ARTICULATIO)
• Sendi ialah tempat dimana dua tulang/tulang rawan atau lebih membentuk
hubungan dalam SISTEM KERANGKA.
• Sendi memungkinkan fleksibilitas dan gerakan rangka serta memfasilitasi
perlekatan diantara tulang.
• Ada 3 jenis sendi yaitu :
1. SENDI FIBROSA, terhubung dengan materi fibrosa yang keras
sehingga tidak ada pergerakan.
Contoh : sendi diantara tulang tengkorak
2. SENDI KARTILAGO, sendi ini dibentuk oleh BANTALAN FIBRO
KARTILAGO yang bekerja sebagai SHOCK ABSORBER, sehingga hanya
dapat sedikit digerakkan DISKUS INTERVETEBRA
SIMPHISIS PUBIS.
3. SENDI SINOVIAL, Sendi ini mengandung cairan pelumas Synovia
merupakan sendi yang paling umum ditandai dengan adanya kapsul
atau ruang antara tulang yang membentuk PERSENDIAN, dimana
ujung tulangnya saling berkaitan erat oleh jaringan fibrosa.
SENDI (ARTICULATIO)
TIPE PERSENDIAN
(HUBUNGAN ANTAR TULANG)
• Ada 3 tipe persendian yaitu :
1. AMFIARTROSIS, adalah persendian yang masih memungkinkan adanya sedikit
gerakan antara 2 tulang yang bersendi contoh : DISKUS INTERVERTEBRALIS,
persambungan antara tulang rusuk dengan tulang dada (sternum);
2. DIARTHROSIS, persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antara
tulang-tulang yang bersendi. Terdapat 6 macam persendian diartrosis.
o SENDI PELURU, dapat bergerak ke segala arah sendi bahu dan sendi
panggul;
o SENDI PUTAR, gerak utama memutar antara tulang atlas (vertebra
cervical I) dengan tulang tengkorak seperti bisa menggelengkan kepala, juga
sendi siku (ARTICULATIO CUBITI)
o SENDI PELANA, bisa bergerak menyamping (kanan kiri) dengan gerak muka
belakang (fleksi ekstensi) sendi ibu jari I tangan dengan metacarpal I
• SENDI ENGSEL, persendian satu sumbu (monaksial) hanya
bisa bergerak fleksi dan ekstensi contoh : sendi siku, sendi
lutut
• SENDI ELIPSOID, memungkinkan gerakan kiri kanan dan
muka belakang, contoh sendi pergelangan tangan dan sendi
pergelangan kaki.
• SENDI LUNCUR/DATAR, permukaan sendi biasanya datar,
dapat melakukan gerakan kiri kanan dan muka belakang,
contoh : persendian antara CLAVICULA dan SKAPULA atau
STERNUM dan CLAVICULA.
3. SINARTHROSIS
Persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak antara 2
tulang yang bersambungan yaitu : persendian antara tulang-
tulang tengkorak SUTURA
GANGGUAN PERSENDIAN
• Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal.
• Jenis gangguan sendi dikelompokkan sebagai berikut :
1. DISLOKASI, merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang
penyusun sendi dari posisi awal, dimana LIGAMEN SOBEK atau tertarik
REPOSISI MANUAL atau OPERASI;
2. TERKILIR/KESELEO, posisi tulang-tulang tidak berubah terjadi tertariknya
LIGAMEN SENDI karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak bisa
dilakukan terjadi peradangan dan sakit.
3. ANKILOSIS, merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya
persendian.
4. ARTRITIS, peradangan sendi seperti :
o Rhematoid, proses peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang
rawan sendi;
o Osteoartritis, penipisan tulang rawan pada persendian;
o Gautartritis, penimbunan asam urat di persendian
OTOT
• Merupakan jaringan fibrosa yang mendukung fungsi sendi;
• Jaringan otot memiliki karakteristik unik mengenai kontraktilitas,
ekstensibilitas dan iritabilitas.
• Otot bersifat elastis, sehingga dalam bekerja otot-otot ini bisa berpasangan
atau berlawanan dimana ketika suatu otot berkontraksi maka otot yang
lain akan berelaksasi (antagonis);
• Jaringan otot terdiri atas :
1. OTOT RANGKA (OTOT LURIK), terlihat gambaran pola sel seperti pita
dengan lurik diatasnya melekat pada tulang melalui TENDON, untuk
menggerakkan rangka atau organ lain SARAF SADAR
2. OTOT JANTUNG (OTOT LURIK), tapi di bawah sistem saraf tak sadar;
3. OTOT POLOS, yang membentuk sebagian dinding pembuluh darah dan
organ berongga lain, juga alat-alat VISERA di bawah sistem saraf tak
sadar.
SISTEM OTOT
• Jaringan otot merupakan jaringan yang menunjukkan kerja mekanis
dengan cara berkontraksi.
• Jika ada rangsang/stimulus datang sel otot terjadi perubahan
sitoplasma sel sel otot akan memendekkan diri pada arah
tertentu.
• Otot pada tubuh manusia mencapai hampir 50 % dari BB;
• Otot akan dikaitkan pada :
o Tulang rawan (kartilago), tulang (osteon)
o Jaringan ikat sendi (ligamentum)
o Kulit (integumen)
• Serabut-serabut otot berkumpul menjadi berkas otot otot/daging
dimana bagian ujungnya akan mengecil atau mengeras yang disebut
urat/tendo yang akan menempel pada tulang.
FUNGSI OTOT
• Fungsi uatma adalah sebagai alat gerak aktif karena kemampuan sel-
sel otot berkontraksi. Otot berkontraksi karena rangsangan/stimulus
baik rangsangan mekanis, termis, kimia, dan elektris.
1. Memproduksi gerakan tubuh baik itu gerakan seluruh tubuh
seperti berjalan atau berlari, juga gerakan lokal seperti
memegang benda, menulis, menganggukkan kepala, dll.
2. Menstabilkan posisi tubuh, kontraksi otot rangka menstabilkan
sendi dan membantu mempertahankan posisi tubuh, berdiri, atau
duduk.
3. Menyimpan dan memindahkan zat dalam tubuh, seperti urine di
dalam kandung kemih, dimungkinkan karena adanya sfingter otot
polos yang menutup, dll.
4. Menghasilkan panas, bila otot berkontraksi menghasilkan
panas yang dikenal sebagai TERMOGENESIS.
OTOT-OTOT YANG PENTING
DI TUBUH MANUSIA
A. OTOT LEHER DAN WAJAH
• Otot wajah terdiri atas :
1. Otot Oksipito Frontalis (yang
menutupi tulang kranium)
2. Otot Buksinator (otot pipi);
3. Otot-otot mata (yang
menggerakkan Palpebra dan
Okuli/bola mata)
4. Otot Masseter (untuk mengunyah
dan menutup rahang)
5. Otot-otot temporalis Pterigoid
untuk menutup mulut dan menarik
rahang ke depan
• Otot-otot leher :

1. OTOT STERNOKLEIDOMASTOIDEUS untuk gerakan kepala

2. OTOT TRAPEZIUS dan skapula


OTOT BATANG TUBUH
• Terdiri atas otot belakang tubuh, otot dinding abdomen, dan otot thoraks.
-
- M. Latissimus Dorsi • Membantu
- M. Teres Mayor gerakan-gerakan
1. Otot belakang tubuh kolumna
- M. Quadratus Lumborum vertebralis
- M. Sakrospinalis

-
- M. Rektus Abdominis
- M. Obliqus Abdominis Untuk membentuk
2. Otot dinding abdomen External dan Internal dinding abdomen yang
- M. Transversus kuat
Abdominis

Saat otot-otot ini berkontraksi Menekan organ abdomen


GAMBAR
OTOT BATANG TUBUH
OTOT BAHU dan
EKSTREMITAS ATAS
M. Deltoid

M. Pektoralis Mayor untuk gerakan sendi bahu &


lengan atas
M. Korako Brakialis

M. Biseps

M. Brakialis
untuk membantu gerakan bahu dan
M. Triseps yang utama untuk pergerakan
sendi siku serta lengan bawah

M. Brakioradialis
GAMBAR OTOT BAHU dan
EKSTREMITAS ATAS
8. M. Pronator Kuadratus

9. M. Pronatos Teres

10. M. Supinator

11. M. Fleksor Karpi Radialis untuk pengaturan


12. M. Ekstensor Karpi Radialis Longus gerakan-gerakan
dan Brevis
Lengan bawah,
13. M. Ekstensor Karpi Ulnaris
pergelangan tangan, dan
14. M. Palmaris Longus
jari-jari tangan
15. M. ekstensor Digitorum

16. Otot-otot Metakarpal dan Phalanges


GAMBAR LENGAN BAWAH, PERGELANGAN TANGAN
dan
JARI-JARI TANGAN
OTOT PINGGUL dan
EKSTREMITAS BAWAH
• Otot-otot di daerah inimerupakan otot-otot terbesar tubuh, karena sebagian besar
fungsinya menopang berat tubuh terutama waktu berjalan, berlari juga sebagai
shock absorber.
• Otot-otot tersebut antara lain sebagai berikut ;

untuk pergerakan
1. M. Psoas sendi pinggul
2. M. Iliakus
dan sendi lutut
3. M. Kuadriceps Femoris
4. M. Obturator
5. M. Gluteal
6. M. Sartorius

7. Kelompok Otot Aduktor untuk pergerakan paha,


8. Otot Hamstring lutut ,dan kaki
9. M. Gastroknemiles
GAMBAR OTOT PINGGUL dan
EKSTREMITAS BAWAH

Anda mungkin juga menyukai