Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN RESIKO

Di Susun:
Nandito Iwamony 202286028
Daliska Keiwury 202286
Ludia
A. Pengertian Resiko Politik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resiko adalah akibat yang kurang
menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Resiko dalam
Webster’s Desk Dictionary resiko didefinisikan sebagai suatu potensi adanya kehilangan.
Manajemen resiko merupakan desain prosedur serta implementasi prosedur untuk mengelola
suatu resiko usaha. Manajemen resiko merupakan antisipasi atas semakin kompleksnya aktivitas
badan usaha atau perusahaan yang dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi.
Pendapat lain juga diutarakan oleh Abbas Salim dalam Kasidy (2010) Resiko adalah
ketidakpastian yang mungkin melahirkan kerugian (loss). Sehingga dari beberapa definisi yang
telah diutarakan, dapat diambil kesimpulan bahwa resiko adalah sesuatu yang belum pasti namun
apabila tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan kerugian bagi usaha tersebut.
B. Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko politik dimulai
dengan identifikasi risiko, kemudian
pengukuran risiko, mitigasi risiko dan
akhirnya secara menyeluruh dilakukan
pengendalian risiko.
Langkah-Langkah Identifikasi Resiko
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyusun taksonomi
jenis-jenis risiko politik dan faktor risiko yang berdampak pada
perusahaan. Sehingga diperoleh peta risiko yang signifikan
mempengaruhi perusahaan, baik pengaruh negatif maupun positif yang
membuka peluang perusahaan memperoleh keuntungan (return).
Langkah pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan analisis
berbagai skenario risiko politik, yang jenis dan faktor risikonya berasal
dari hasil identifikasi dan pemetaan risiko. Metode sederhana yang
lazim digunakan adalah analisis arus kas yang dihitung nilai saat ini (net
present value). Hasil analisis digunakan untuk menetapkan toleransi
risiko perusahaan.
Tahapan identifikasi dan pengukuran risiko
Perusahaan
Tahap pertama adalah pencocokan metode manajemen risiko potensial dengan risiko-risiko
prioritas yang telah diidentifikasi perusahaan. Seperti kita ketahui bahwa prioritas
penanganan risiko dilakukan berdasarkan pada peluang terjadinya risiko (frekuensinya
rendah atau tinggi) dan dampak kerugian terjadinya risiko (kecil atau besar).
Tahap kedua, penetapan tindak lanjut proses manajemen risiko yang berupa mitigasi
risiko yang telah teridentifikasi dan terukur. . Berbagai program mitigasi risiko yang
dihasilkan adalah berupa tindak lanjut identifikasi risiko dan pengukuran risiko.
Tahap ketiga, pembelian polis asuransi risiko politik guna mentransfer risiko politik
perusahaan kepada pihak asuransi dan reasuransi yang handal, serta berpengalaman
menjamin kerugian jenis risiko politik yang teridentifikasi memiliki frekuensi kejadian
yang jarang namun dengan dampak kerugian yang sangat tinggi. Perlindungan yang
diberikan berupa penggantian fasilitas, infrastruktur dan komponen neraca perusahaan yang
dipilih, ketika risiko politik benar-benar terjadi.
C. Risiko Politik di Indonesia
Dalam situasi pemilihan umum, seperti di Indonesia sekarang ini,
wajar saja bila ada negara dan perusahaan yang menunda kerjasama
diplomatik atau kerjasama bidang ekonomi, seperti investasi dan
penanaman modalnya. Mereka cenderung menghindari risiko politik
yang mungkin terjadi karena menganggap situasi demikian penuh
dengan risiko ketidakpastian, kerawanan keamanan, konflik dan
gesekan massa pendukung capres tertentu.
Risiko politik adalah kerugian yang diderita oleh suatu negara,
industri, perusahaan, atau investor yang disebabkan karena terjadinya
faktor risiko seperti perubahan situasi politik dan keputusan strategis
suatu negara yang terkait dengan faktor ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Terdapat dua tingkatan risiko
politik, yaitu risiko politik mikro dan makro.
Tingkatan Risiko Politik

 Risiko politik mikro


Risiko mikro adalah jenis risiko politik yang mengacu pada tindakan di negara tuan rumah yang
dapat berdampak buruk pada operasi luar negeri tertentu dari perusahaan yang menjalankan bisnis
internasional. Risiko mikro dapat muncul dari peristiwa-peristiwa yang mungkin atau mungkin

tidak berada dalam kendali pemerintah saat ini. Manajemen risiko politik mikro lebih
sederhana daripada manajemen risiko politik makro. Risiko politik mikro dapat dikendalikan
dengan cara mengubah dan mengalihkan investasi ke tempat dan bentuk lain, atau mencari mitra
kerja lokal yang menguasai peraturan dan kebijakan, serta lingkungan setempat.
 Resiko politik makro
Risiko politik makro adalah risiko yang mempengaruhi semua
perusahaan asing secara merata.
Risiko politik makro lebih sulit dikendalikan dan dimitigasi, karena
bila negara tujuan investasi tertimpa kejadian politik yang ekstrem
(seperti aksi terorisme, atau pergantian kepemimpinan nasional yang
mengubah kebijakan politik luar negeri) maka kejadian-kejadian
tersebut hanya menyisakan investor dan pemodal dengan strategi keluar
(exit strategy) yang terbatas. Risiko politik makro juga bersumber dari
akumulasi dan gabungan kejadian politik di tingkat lokal, nasional, dan
kawasan yang saling terkait

Anda mungkin juga menyukai