Tugas Fisika Kesehatan
Tugas Fisika Kesehatan
Besar tekanan pada organ pencernaan manusia adalah tekanan pada esophagus
dan lambung sebesar 0,5 kPa. Tekanan pada duodenum, jejunum dan illeum
sebesar 1,5 – 1,9 kPa. Tekanan pada usus besar yaitu 2,1 kPa, tekanan pada rectum
yaitu 3 kPa dan tekanan pada anus yaitu 4 kPa.
Sistim pencernaan memiliki pintu masukan, yaitu melalui mulut dan menuju ke
persambungan antara kerongkongan dan lambung dan pintu pengeluaran melalui
anus.
Tekanan di dalam lambung dan usus (bagian-bagian dari sistim pencernaan) lebih
besar dari pada tekanan atmosfer (Atmosfer memiliki tekanan sebesar 1 atm. 1
atm = 760 mmHg). Makanan yang dimakan meningkatkan tekanan pada sistim
pencernaan. Pertambahan tekanan ini ditandai dengan semakin tegangnya kulit
perut.
Di samping itu, pada saat makan biasanya udara yang sempat
dihirup melalui pernafasan tertahan dan terjebak di dalam tubuh.
Udara yang terjebak ini menambah tekanan secara signifikan pada
sistim pencernaan. Tekanan di dalam sistim pencernaan dapat juga
dibangkitkan oleh gas-gas yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri
yang terdapat di dalam usus. Gas-gas ini umumnya dikeluarkan
dalam bentuk kentut (flatus).
Kadang-kadang suatu bentuk penyumbatan terjadi pada katub
antara usus besar dan usus kecil dan membangkitkan tekanan yang
berlebihan sehingga menghalangi organ pembuluh darah yang ada
di perut untuk mengalirkan darah ke organ-organ penting di
dalamnya. Jika tekanan yang terjadi ini menjadi cukup besar akan
menghentikan mekanisme sistim aliran darah di dalam perut yang
dapat berakibat pada kematian.
FENOMENA
TERKHIR
6.Tekanan di dalam kandung kemih
Satu dari tekanan internal tubuh yang juga sangat penting adalah tekanan yang
terjadi pada kandung kemih. Peningkatan tekanan yang terjadi pada kandung
kemih adalah akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus) volume air
kencing (urine). Untuk orang dewasa volume maksimum kandung kemih adalah
500 ml dengan tekanan rata-rata 30 cmH 2O. Jika kontraksi dinding kandung
kemih terjadi, tekanan ini dapat ditingkatkan sampai mencapai 150 cmH 2O.
Tekanan di dalam kandung kemih dapat diukur dengan memasukkan
suatu catheter yang dilengkapi dengan sensor tekanan ke dalam kandung kemih
melalui urethra (saluran keluar urine).
Tekanan pada kandung kemih dapat bertambah pada saat batuk, saat duduk dan
pada saat dalam keadaan tegang. Khusus untuk wanita hamil, tekanan pada
kandung kemihnya akan bertambah dengan bertambah beratnya janin yang
dikandung dan biasanya oleh karena itu ia sering buang air kecil. Pada situasi
yang stress pun juga dapat meningkatkan tekanan pada kandung kemih, belajar
saat mau ujian membuat sering buang air kecil ke toilet. Hal ini disebabkan
karena “nerves”.
KESIMPULAN…..
TRIMAKASIH…