Anda di halaman 1dari 21

REKAYASA SUNGAI

Wouw
kebanjiran

Ir. Mawardi Samah, Dipl.HE


12. BANGUNAN DAN METODE
PENGENDALIAN BANJIR

Banjir
tidak bisa
dihalangi
hanya
bisa dikendaliakan.
BANGUNAN PENGENDALI BANJIR
a. Pengaturan dan Normalisasi Sungai
b. Pembuatan tanggul
c. Tembok banjir (flood wall)
d. Saluran by pass
e. Kanal banjir
f. Waduk penampung banjir
g. Kolam retensi FAKTOR PENGARUH
h. Sistem drainase dan Pompa PENETAPAN JENIS
PENGENDALI BANJIR
1. Debit banjir sungai
2. Keadaan alur sungai dan DAS
3. Karakteristik hidraulis sungai
4. Tingkat kerugian akibat banjir
5. Standar debit banjir rencana
6. Akseptabilitas masyarakat
12.1. Pengaturan dan Normalisasi Sungai.
* Peningkatan kapasitas tampang sungai
Tujuan * Penurunan muka air banjir

Jenis Bangunan
* Pelurusan kelokan (sudetan atau cut-off)
* Pelebaran atau pendalaman alur
* Penurunan hambatan aliran (penurunan
koefesien kekasaran )
* Pengendalian alur (pengaturan arah aliran)
* Perlindungan dasar atau tebing sungai.
Pekerjaan Normalisasi Sungai.
a.Penyebab :
* Dimensi sungai yang tidak mampu memfasilitasi aliran debit banjir
b. Upaya :
•Memperlebar dasar Sungai dengan galian tanggul sungai.
•Memperdalam dasar Sungai dengan galian dasar sungai
•Memperlebar dan memperdalam dasar sungai
•Memperbaiki dasar atau tanggul sungai, dengan tujuan
untuk memperkecil gesekan aliran atau memperbesal
koefesien aliran

Pekerjaan Normalisasi sungai


disarankan dengan membuat
tampang melitang sungai
dengan tampang ganda, yang
dilengkapi dengan perkuatan
beton dan pasangan batu mangga
12.2. Tanggul dan Tembok Banjir
Tujuan : Mencegah aliran keluar dari alur dan bantaran.

Jenis Bangunan : 1. Tanggul timbunan tanah


2. Tembok pasangan batu
3. Tembok beton bertulang.
Pembangunan Tembok atau Tanggul Banjir
selalu pada daerah/kawasan yang elevasi lebih
rendah dari elevasi muka banjir pada sungai.
Karena tidak memungkinkan lagi dengan
pekerjaan Pelebaran dasar sungai ataupun
dengan memperdalam dasar sungai
Perbaikan alur yang dilengkapi dengan tanggul

Tanggul terbuat dari :


* Timbunan tanah yang dipadatkan
minimal sisi dalam diperkuat
dengan pasangan batu atau beton
* Pasangan bronjong kawat.
* Elevasi tanggul banjir harus memenuhi
syarat, dengan masih menyediakan
tinggi jagaan/waking/free board.
Perbaikan alur yang dilengkapi dengan tembok banjir.

Pemilihan Pembangunan Tembok Banjir


adalah dikarenakan terbatasnya lahan, yang tidak
memungkinkan pembangunan tanggul.

Dimensi Sungai pun pada kasus ini


juga berbentuk / berpenampang segi empat

Konstruksi Tembok banjir


terbuat dari Pasangan Batu atau Beton
12.3. Metode Saluran By Pass dan Banjir Kanal

Tujuan
Tujuan :
Pengalihan (sebagian atau seluruh)
aliran dari sungai ke tempat lain.

Jenis Bangunan

a.Percabangan alur sungai


b.Dihilir aliran kembali lagi ke sungai asal... (by pass)
c.Saluran bermuara di tempat lain, tidak sama dengan
sungai asli ...... (banjir kanal)
Pengendalian Banjir metode By Pass
SUNGAI ASLI
Q1
Q2

Q3 Pembangunan metode ini, apabila


diketahui
BANJIRbahwa
KANAL daerah/kawasan
(FLOOD WAY)banjir
hanya pada satu ruas tertentu pada
sungai, dimana daerah hulu dan hilir
justru tidak ada banjir atau bencana
SUNGAI BY PASS banjir.

Sungai baru dibangun dihulu Disepanjang kawasan ruas yang banjir


ruas sungai yang kebanjiran, debit ini, dibangun ruas sungai baru, dengan
lebih dimasukkan, dan kemudian menampung debit banjir lebih dari
dihilir ruas yang kebanjiran sungai lama atau sungai asli.
LAUT
sungai digabung kembali, dan Debit banjir yang ada dibagi kepada 2
debit banjir Bersatu lagi batang sungai, melalui bangunan
Debit sungai baru ( by pass ) pengatur pembagi debit.
Q3 = Q1 - Q2
Metode Banjir Kanal ( Flood Way )
Pembangunan metode ini, apabila
diketahui bahwa daerah/kawasan hilir
sampai kemuara mengalami banjir
atau bencana banjir.
BANJIR KANAL (FLOOD WAY)
Disepanjang kawasan hilir ini dibuat
sungai baru sampai bermuara ke laut, Q1
yang menampung kelebihan debit Q3
dari sungai lama.
Dihulu ruas yang kebanjiran, debit air Q2
dibagi melalui bangunan
SUNGAIpengatur
BY PASS
pembagian debit, sedangkan sungai
lama atau sungai asli tetap seperti
biasa, dan dapat memfasiltasi debit SUNGAI ASLI LAUT
sesuai kemampuan nya
Debit banjir untuk sungai baru
Q3 = Q 1 – Q 2
12.4. Waduk atau Kolam Retensi.

* Menampung sebagian debit puncak


TUJUAN banjir untuk sementara waktu.
* Pengaturan debit yang mengalir
kehilir sesuai dengan kapasitas
tampang nya

JENIS BANGUNAN

* Bendungan
* Tanggul
* Pelimpah
Waduk atau kolam retensi dapat dibangun dikawasan muara
sungai ataupun dikawasan pertengahan sungai, yang prinsipnya
pada kawasan/daerah yang relatif rendah.
Bangunan ini dilengkapi dengan pintu pemasukan Inlet/Intake,
pintu pengeluaran/penguras/outlet dan bendung pelimpah

Pada waktu terjadi banjir, Sebagian debit banjir dimasukkan


kedalam waduk atau kolam retensi ini, dan debit ditahan
didalam nya, sehingga debit yang akan menyebab kan banjir
dikawasan hilir bisa dikurangi.
Kemudian setelah debit banjir mulai surut, secara bertahap
debit dalam kolam retensi dilepas/dikeluarkan.
Waduk atau Kolam retensi ini juga dilengkapi dengan bendung
atau ambang pelimpah, yang berfungsi untuk mengatur elevasi
muka banjir maksimum yang dapat ditampung didalam nya.
Pembuatan Waduk atau Kolam Retensi
Saat banjir datang

Kawasan
Retensi banjir

Perbaikan alur, Tanggul dan Kawasan Retensi Banjir

Saat banjir surut


12.5. Sistem Drainase dan Pompa.
1. TUJUAN * Pembuangan air berlebih dari suatu
kawasan melalui jaringan saluran
* Aliran secara grafitasi atau di pompa

JENIS BANGUNAN
* Saluran (terbuka atau tertutup)
* Pipa (terowongan)
* Pompa
12.6. Metode Perbaikan Muara Sungai

Pada kebanyakan muara sungai, sering terjadi berpindahnya muara akibat


perubahan arus, sekaligus perubahan arah pergerakan sedimen laut.
Sering juga terjadi pengendapan sedimen di muara sungai, akibat arus
aliran sungai tidak mampu melawan arus dari laut, sehingga mulut muara
menjadi kecil dan bahkan kadang kala sampai tertutup.

Kedua masalah tersebut, akan menyebabkan debit banjir tidak lancar


masuk kelaut, menyebabkan terjadinya air balik (back Water) dan terjadi
bencana banjir dikawasan sekitarnya.
Untuk mengatasi hal itu, maka dimulut muara dibangun Jetty untuk
mengarahkan aliran muara kelaut, dengan mempertimbangkan pengaruh
arah arus laut, sehingga tidak memungkinkan pergerakkan sedimen laut
masuk ke mulut muara
12.7. Metode Sumur Resapan
Metode Sumur Resapan:

*** Metode praktis, dengan


membuat sumur-sumur untuk
menampung air hujan yang
jatuh dari atap perumahan atau
kawasan tertentu.
*** Sumur resapan dapat juga
dikembangkan pada areal olah
raga, daerah wisata ataupun
daerah publik lainnya.
*** Konstruksi dan kedalaman
sumur resapan disesuaikan
dengan kondisi lapisan tanah Sumur resapan dikhususkan
dan elevasi muka air tanah. hanya untuk AIR HUJAN
Air hujan yang jatuh di permukaan atap ataupun dipermukaan tanah
dimasukkan kedalam Sumur Resapan, sekaligus akan meresap kedalam
tanah.
Proses ini akan mengurangi debit yang akan menyebabkan potensi debit
yang akan menyebabkan banjir.
Tabungan debit yang ada dalam sumur resapan, akan bermanfaat untuk
berbagai keperluan, dirumah tangga ataupun di fasilitas public lainnya
TERIMA KASIH DAN WASSALAM

SAMPAI JUMPA LAGI, “INSHA-ALLAH”.

Anda mungkin juga menyukai