Wouw
kebanjiran
tengah.
2. Tampang memanjang
membesar di bagian depan
(kepala aliran).
3. Lapisan endapan merata. TAMPANG MEMANJANG
Pergerakan individu
(SUNGAI BIASA)
1. Tampang lintang endapan
berada di dasar aliran.
2. Tampang memanjang LAPISAN ENDAPAN DI DASAR
Model 1.
Longsoran kecil memasok material debris masuk dasar sungai, terakumulasi di
pertemuan sungai, membendung dan suatu saat akan runtuh membentuk aliran debris.
Model 2.
Longsoran masuk alur sungai
langsung membentuk aliran debris
Akumulasi sedimen
Sumber produksi
sedimen, pembentuk
aliran debris,
diwilayah non vulkanik
Longsoran yang
cendrung tidak
terpantau.
Di wilayah padat penduduk, peristiwa
pergerakan sedimen massa seperti aliran Saat memasuki
debris, lahar, dsb berpotensi menimbulkan musim hujan ,
semakin banyak
kerugian dan dampak negatif bagi tebing atau lereng
perkembangan sosial ekonomi setempat. curam menjadi tidak
stabil dan banyak
terjadi tanah
longsor.
Material longsoran
yang tercampur
dengan air (hujan)
dapat memicu
terbentuknya aliran
debris, terutama
pada kondisi curah
hujan tinggi
berdurasi cukup
lama.
14.3. PEMBENTUKAN ALIRAN DEBRIS
Tiga kondisi utama pendorong terbentuknya aliran debris :
1.Kemiringan dasar (alur atau lembah) > 15o
2.Material di lereng atau lembah pembentuk aliran debris
3.Air dalam jumlah besar yang dapat menjenuhkan
deposit material sedimen.
Deposit sedimen
Longsoran bukit
Longsoran bukit
Aliran debris
Dam alam
Aliran debris
Sebaran debris
Aliran debris
Endapan aliran
debris
Runtuhan bukit langsung membentuk Longsoran bukit membentuk dam alam, Deposit sedimen mengalami
aliran debris. saat runtuh membentuk aliran debris. pengenceran membentuk aliran debris.
Deposit material lepas hasil runtuhan Material hasil runtuhan bukit atau lembah Deposit sedimen di dasar lembah ketika
mendapat pasokan air hujan, menuruni terkumpul sementara di dasar lembah menerima pasokan air curah hujan atau air
lereng alur curam membentuk aliran membentuk dam alam. Ketika muka air di lainnya dalam jumlah besar mengalami
debris.Pada jarak tertentu mengendap dan belakang dam naik, akibat limpasan atau pengenceran, membentuk aliran debris
menyebar. piping tubuh dam runtuh. Material menuruni lereng hingga akhirnya
runtuhan dan air membentuk aliran debris mengendap dan menyebar.
TIPE PROSES PEMBENTUKAN ALIRAN DEBRIS.
Proses destabilisasi.............
Proses pembentukan Landslide Dam Debris Flow.
*. Dam alam (landslide dam), umumnya terbentuk aiibat akumulasi material hasil
longsoran lereng bukit dan tening sungai dan terbentuk dalam waktu singkat
LONGSORAN DALAM.
Sisa blok tanah •Ketebalan mencapai
Aliran debris Lapisan liquifaksi
beberapa puluh meter.
•Terjadi setelah puncak
hujan berlangsung.
•Proses pembentukan aliran
Daerah pemberhentian blok tanah Daerah pergerakan blok Daerah terjadinya tanah longsor
dan berlanjutnya aliran debris tanah dan berlanjut debris samasekali berbeda
menjadi aliran debris
dengan longsoran dangkal
14.4. PROSES ALIRAN DEBRIS.
a. Sifat Aliran.
Suara bergemuruh dan tanah sekitar bergetar.
Penampang maksimum terbentuk bbrp saat stlh bagian depan aliran muncul (grafik)
Luas
(m2)
10
0 60 120
Waktu (detik)
Kedalaman aliran bertahap menurun, disertai bbrp kenaikan pada bbrp tempat.
b. Kecepatan............
b. Kecepatan Bagian Depan Aliran.
Kecepatan maksimum aliran terjadi ketika masih di bagian hulu.
Setelah mencapai bagian hilir, kecepatan aliran debris menurun.
Hasil pengamatan lapangan menunjukkan (T Takahashi ) :
a) Kecepatan aliran debris menurun saat mendapat hambatan batu besar, lalu
c. Proses................
c. PROSES PENGENDAPAN.
Wilayah pengendapan aliran debris umumnya berada di lokasi berbentuk kipas yang disebut
“kipas debris” (debris fan, colluvial fan atau cone).
Pengendapan terjadi disebabkan kombinasi antara dua keadaan, yakni
a. kemiringan dasar alur semakin landai.
b. hilangnya tekanan pada material debris flow (loss of confinement).
Penjelasan.
o Ketika tekanan pada debris flow hilang, sisi samping bagian depan gelombang utama runtuh,
sedangkan sisi depan bagian head lepas terdorong ke depan.
o Jarak jangkauan pengendapan debris flow dari titik puncak kipas debris ke hilir bervariasi.
o Di bagian hulu kipas, diameter material debris yang diendapkan lebih kasar dan endapan yang
terbentuk lebih tebal.
o Di bagian lebih hilir material debris yang diendapkan lebih halus, endapan lebih tipis dan
kecepatan alirannya sudah berkurang.
Ilustrasi Pola Penyebaran aliran debris.
(Masayuki Watanabe, 1981)
Sudut
belokan
Panjang penyebaran L
b. Keberadaan batuapung pada lahar dapat sebagai indikator pembeda dengan aliran
piroklastik.
c. Lahar dengan susunan batuan sejenis biasanya berasal dari letusan gunungapi
langsung, jika tidak sejenis maka lahar dapat diduga berasal dari runtuhan dinding
kawah atau rombakan gunungapi sekitar puncak yang jenuh oleh air hujan.
d. Secara genetik, dibedakan menjadi
1) Lahar letusan (primer), terbentuk dari letusan gunungapi yang memiliki danau
kawah (lahar letusan G Kelud), kejadiannya bersamaan saat letusan
(syneruptive).
2) Lahar hujan (sekunder), terbentuk dari endapan material piroklastik yang
menjadi jenuh oleh air hujan, kejadiannya pasca erupsi (posteruptive), G Merapi, dll.
14.6. PEMBENTUKAN LAHAR ;
c. Kedudukan timbunan ini rawan thd gangguan luar, terutama oleh curah hujan.
d. Ketika air hujan jatuh menimpa timbunan, awalnya meresap kedalam timbunan,
menyatu dengan abu, pasir, kerikil, sehingga bahan campuran berubah menjadi
seperti adonan (beton) yang kental dan licin.
Hujan
Erupsi
Endapan piroklastik
TRANSPORTASI
I
SEDIMENTASI /
PENYEBARAN
PRODUKSI /
PEMBENTUKAN
Pergerakan sedimen massa. Stream flow, pengaruh ttidak
Pengaruh tekanan langsung lahar terhadap langsung lahar, agradasi, erosi
bangunan. tebing,, dsb
2) Erosi paling kuat terjadi di sepanjang daerah dengan kemiringan curam dan
lapisan dasar berupa sedimen lepas.
3) Pada daerah berkemiringan dasar landai atau memiliki dasar batuan kuat, maka
pengaruh erosi terkuat terjadi pada bagian yang kondisinya paling lemah.
5) Tahap aliran yang sepenuhnya air, lebih memiliki turbulensi dan agitasi tinggi
daripada tahap aliran debris, sehingga daya erosinya lebih efektif.
8) Saat terjadi aliran debris, lekukan hilang tertutup sedimen dan meninggi (aggrade)
daripada dasarnya.
9) Saat lereng gunungapi runtuh masuk sungai, lahar menekan air ke depan yang
secara bertahap pada jarak tertentu mulai bercampur dengan air sungai (Cronin et.al
1977).
10) Saat bagian depan aliran lahar semakin encer, daya angkut terhadap partikel
kerikil berdiameter besar semakin hilang.
11) Semakin ke hilir semakin lama pengenceran lahar berlangsung dan akhirnya
seluruh bagian lahar mengalami pengenceran.
12) Pengendapan......
12) Pengendapan lahar dapat berlangsung secara cepat melalui proses terus menerus.
13) Gradasi butiran endapan aliran debris biasanya tidak baik, masif dan tidak berlapis,
sedangkan pada kondisi hiperkonsentrasi gradasinya lebih baik.
Ilustrasi..............
Ilustrassi pergerakan aliran Lahar dan erosi.
SKEMATIK MODEL PERGERAKAN LAHAR DI SUNGAI AKTIF
A sd B model erosi dan deposisi aliran hiperkonsentrasi; B sd C deposisi aliran debris ;
C sd D deposisi aliran hiperkonsentrasi dan erosi lanjutan (James.W. Wallance )
Aliran air berlumpur Aliran Hiperkonsentrasi Tahap aliran debris Aliran Hiperkonsentrasi Aliran air biasa
D
TRIMA KASIH DAN
WASSALAM