Anda di halaman 1dari 17

GASTRITIS

KELOMPOK 1:
Asrianti Makalunsenge (2101046)
Norma Pobela (2101020)
Fahmi Mokoginta (2101033)​
GASTRITIS
Gastritis atau Dyspepsia atau istilah yang sering dikenal
oleh masyarakat sebagai maag atau penyakit lambung
adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri ulu
hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering
mual, muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman.
ANATOMI DAN
3

FISIOLOGI LAMBUNG
ANATOMI LAMBUNG
Lambung adalah organ pencernaan yang paling melebar, dan terletak di
antara bagian akhir dari esofagus dan awal dari usus halus. Lambung
merupakan ruang berbentuk kantung mirip huruf J, berada di bawah
diafragma, terletak pada regio epigastrik, umbilikal, dan hipokondria
kiri pada regio abdomen (Tortora & Derrickson, 2009).

Secara anatomik, lambung memiliki lima bagian utama, yaitu kardiak,


fundus, badan (body), antrum, dan pilori. Kardia adalah daerah kecil
yang berada pada hubungan gastroesofageal (gastroesophageal
junction) dan terletak sebagai pintu masuk ke lambung Fundus adalah
daerah berbentuk kubah yang menonjol ke bagian kiri di atas kardia.
HISTOLOGI
4

LAMBUNG
Dinding lambung tersusun dari empat lapisan dasar utama, sama
halnya dengan lapisan saluran cerna secara umum dengan modifikasi
tertentu yaitu lapisan mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan
serosa (Schmitz & Martin, 2008).
FISIOLOGI SEKRESI
GETAH LAMBUNG
6

GETAH LAMBUNG
Setiap hari lambung mengeluarkan sekitar 2 liter getah
lambung. Sel-sel yang bertanggung jawab untuk fungsi
sekresi, terletak di lapisan mukosa lambung. Secara umum,
mukosa lambung dapat dibagi menjadi dua bagian terpisah :
(1) mukosa oksintik yaitu yang melapisi fundus dan badan
(body), (2) daerah kelenjar pilorik yang melapisi bagian
antrum.

Sel-sel kelenjar mukosa terdapat di kantong lambung (gastric


pits), yaitu suatu invaginasi atau kantung pada permukaan
luminal lambung. Variasi sel sekretori yang melapisi
invaginasi ini beberapa diantaranya adalah eksokrin,
endokrin, dan parakrin.
ADA TIGA JENIS SEL TIPE EKSOKRIN YANG DITEMUKAN

DI DINDING KANTUNG DAN KELENJAR OKSINTIK

MUKOSA LAMBUNG, YAITU :

1. Sel mukus yang melapisi kantung lambung, yang


menyekresikan mukus yang encer.

2. Bagian yang paling dalam dilapisi oleh sel utama (chief


cell) dan sel parietal. Sel utama menyekresikan prekursor
enzim pepsinogen.

3. Sel parietal (oksintik) mengeluarkan HCl dan faktor


intrinsik. Oksintik artinya tajam, yang mengacu kepada
kemampuan sel ini untuk menghasilkan keadaan yang
sangat asam.
PENGERTIAN 8

GASTRITIS
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa
yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang
berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan
penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi


oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.
Tetapi faktor-faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian
secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat
juga menyebabkan gastritis.
GASISTRIS TERBAGI MENJADI DUA BAGIAN YAITU: 9

1. Gastritis akut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi

2. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H.
Pylory). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A
dan tipe B. Dikatakan gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan
imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung
dan penurunan mukosa.
10

EPIDOMOLOGI
Badan penelitian kesehatan WHO mengadakan tinjauan terhadap
delapan negara dunia dan mendapatkan beberapa hasil persentase dari
angka kejadian gastritis di dunia, dimulai dari negara yang angka
kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu Amerika dengan persentase
mencapai 47%
11

ETIOLOGI
Secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas zat internal
yaitu adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam lambung
yang berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan
infeksi. Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme perlindungan
dalam lambung mulai berkurang sehingga menimbulkan
peradangan (inflamasi).
PATOFISIOLOGI
Gastritis akut merupakan penyakit yang sering
ditemukan, biasanya bersifat jinak dan merupakan
respons mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal.
Patofisiologi terjadinya gastritis dan tukak peptik ialah
bila terdapat ketidakseimbangan faktor penyerang
(ofensif) dan faktor pertahanan (defensif) pada mukosa
gastroduodenal, yakni peningkatan faktor ofensif dan
atau penurunan kapasitas defensif mukosa.
GEJALA
GASISTRIS
Gejala gastritis atau maag diantarnya yaitu tidak nyaman
sampai nyeri pada saluran pencernaan terutama bagian atas,
mual, muntah, lambung terasa penuh, kembung,
bersendawa, merasa cepat kenyang, perut keroncongan dan
sering kentut serta timbulnya luka pada dinding lambung.
Gejala ini bisa menjadi akut, berulang dan kronis.
KOMPLIKASI
Komplikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut
dan gastritis kronik. Gastristis akut komplikasinya adalah
perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis
dan melena. Komplikasi ini dapat berakhir syok hemoragik.
Gastritis kronik komplikasinya adalah perdarahan saluran
cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia (Mansjoer,
2001).
15

TERAPI FARMAKOLOGI
Antagonis reseptor H2 histamin

Obat golongan ini akan cepat diabsorbsi secara oral dan akan
memblok kerja dari histamin pada sel parietal dan mengurangi sekresi
asam. Obat ini akan mengurangi nyeri akibat gastritis dan
meningkatkan kecepatan penyembuhan gastritis (Neal,2005 ).

Efek farmakologi famotidin sama dengan ranitidin, hanya 20−50


kali lebih kuat dibandingkan dengan simetidin dan 3−20 kali lebih kuat
dibandingkan ranitidin. Efek farmakologi nizatidin sama seperti
ranitidin, nizatidin dieliminasi melalui ginjal dan sedikit yang terjadi
metabolisme (Mycek, 2001)
16

CONTOH OBAT

SIMETIDIN RANITIDIN FAMOTIDIN NIZATIDIN ANTASIDA


(H2 HISTAMIN) (H2 HISTAMIN) (H2 HISTAMIN) (H2 HISTAMIN) (ANATASIDA DOEN)

SUCRLAFAT MISOPROSTOL ESOMEPRAZOL LANSOPRAZOL OMEPRAZOL


(Penguat mukosa lambung) (Penguat mukosa lambung) (Inhibitor Pompa Proton) (Inhibitor Pompa Proton) (Inhibitor Pompa Proton)
17


THANK YOUU ABIS

Anda mungkin juga menyukai