Total Parenteral Nutrition: Apt. Elma Viorentina Sembiring, M.Clin - Pharm
Total Parenteral Nutrition: Apt. Elma Viorentina Sembiring, M.Clin - Pharm
NUTRITION
apt. Elma Viorentina Sembiring, M.Clin.Pharm
TUJUAN PERKULIAHAN
Nutrisi Parenteral : suatu metode pemberian nutrisi tidak melalui saluran gastrointestinal.
Cairan diberikan melalui vena.
Penggunaan Nutrisi Parenteral biasanya terbatas pada situasi saluran cerna tidak berfungsi
atau tidak dapat dilalui
The general rule of thumb for deciding whether to use parenteral or enteral feeding, is "if
the gut works, use it". The GI tract should be used if possible because it tends to atrophy
when not used.
Gut bacteria can translocate to the circulatory system through an atrophied GI tract and
increase the risk of infection.
TUJUAN PEMBERIAN TPN
Sebagai sumber nutrisi yang harus dikonsumsi, sesuai diet normal namun tidak
memungkinkan secara peroral
Individually tailored, sesuai kebutuhan pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan
penyakit pasien
INDIKASI UTAMA PEMBERIAN TOTAL
NUTRITION PARENTERAL
Penderita kurang gizi yang kehilangan berat badan > 10 % dari berat badan terakhir
Saluran pencernaan tidak berfungsi sama sekali
Tidak ada asupan makanan oral selama 3-5 hari dengan status gizi buruk
PERBEDAAN
Makronutrient
• Protein ( asam amino )
• Karbohidrat ( dekstrosa )
• Lemak
Mikronutrient
• Elektrolit
• Vitamin
• Mineral
Elektrolit
Vit B1, B2, niasin, B6, Asam folat, B12, Vit A,C,D,E,dan vit K
Vitamin K ditambah seminggu sekali
Pada pasien dengan TPN yang lama maka ekstra vitamin B12 dapat diberikan setiap 3
bulan
3 – 10 kg = 100 ml/kg/hari
10 – 20 kg
1000 ml + 50 ml/kg/hari untuk tiap kg > 10 kg
20 kg dan lebih
1500 ml +20 ml/kg/hari untuk tiap kg > 20 kg
Ada 20 macam AA untuk sintesa protein 8 diantaranya adalah asam amino esensial
1 g nitrogen = 6,25 g protein
1 g protein = 4 Kcal
Konsentrasi akhir asam amino dalam TPN berkisar 2.5 – 7.5 %
KEBUTUHAN PROTEIN KONDISI
KHUSUS
GLUKOSA
EMULSI LEMAK : stabilitasnya dipengaruhi oleh pH (pH meningkat, lebih stabil), nature
of amino acid solution, kandungan elektrolit dan total komposisi campuran TPN.
32 FORMULA STANDAR TPN
Peresepan dan pemberian TPN biasanya dibuat sederhana dengan menggunakan standard
prescription sheet (Fig. 5.2).
Spesifikasi form : jumlah kebutuhan nutrisi selama 24 jam, infusion details, dan komponen
yang harus disuplai.
34
35 APA YANG DILAKUKAN FARMASIS
JIKA PASIEN SUDAH MENDAPAT TPN ?
Tujuan :
1. untuk menjamin tidak terjadi potensial problem sejak awal, baik clinical, metabolic or
mechanical.
2. Mengikuti patient’s progress.
3. Menjamin tujuan pemberian TPN tercapai.
37 MONITORING TERAPI (1)
I. Elektrolit
1. Hiperkalsemia diasosiasikan dengan renal impairment or malignancy.
2. Magnesium depletion : GI losses tinggi e.g. via stomas, fistulae atau diare.
MONITORING TERAPI (2)
38
II. Protein
Albumin : waktu paruh : up to 21 days, dipengaruhi oleh keseimbangan cairan,
sepsis dan malnutrisi; jadi bukan indikator yang sensitif untuk malnutrisi.
39 MONITORING TERAPI (3)
III. LFT
LFT biasanya meningkat selama TPN, oleh karena
jumlah glucose yang berlebihan; dapat diturunkan
dengan menurunkan kalori; faktor lain yang
mempengaruhi adalah : bacterial overgrowth, defisiensi
conditionally essential amino acids choline, taurine,
glutamine, carnitine dan methionine, dan TPN yang
terkontaminan.
40 MONITORING TERAPI (4)
TPN tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba karena akan terjadi hipoglikemia secara cepat
Kecepatan infus harus diperlambat menjadi setengahnya paling sedikit 12 jam
sebelumdihentikan
Jika TPN terpaksa harus dihentikan tiba-tiba karena komplikasi maka infus Dekstrosa 10%
harus segera diberikan
Cek kadar glukosa darah 4 kali sehari setelah TPN dihentikan
THANK YOU!
Any Question?