Anda di halaman 1dari 16

Nama Anggota Kelompok :

1. Mochammad Adham Abdillah 6511040070


2. Alifian Ndaru Pratama 6511040086
3. Lupita Permatasari 6511040077
4. Karida Dwi Citra 6511040089
5. Combat Dirgantara 6511040081
Definisi Ikatan Kimia

Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar


molekul dengan cara sebagai berikut :
atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom
yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal
dari masing-masing atom yang berikatan
penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal
dari salah 1 atom yang berikatan
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang
terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia
dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ
dan ikatan logam.
Ikatan Ion ( elektrovalen )

Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi


kecil/rendah melepaskan elektron valensinya
(membentuk kation) dan atom unsur lain yang
mempunyai afinitas elektron besar/tinggi
menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk
anion).
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan
dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb).
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah
unsur logam sedangkan unsur yang cenderung
menerima elektron adalah unsur non logam.
Contoh soal 1 :
 Ikatan antara dengan
 Konfigurasi elektronnya :
 = 2, 8, 1
11 Na
 = 2, 8, 7
 17
Cl
 Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama
dengan gas mulia.
 Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya
sama dengan gas mulia.
 
Na  Na e
 (2,8,1) (2,8)
 
Cl  e  Cl
 (2,8,7) (2,8,8)


 * * 
* * 
( Na  )   Cl
 * 
 
 * * 
Antara ion Na+ dengan terjadi gaya tarik-menarik
elektrostatis sehingga terbentuk senyawa ion NaCl.
Contoh Soal 2 :
Ikatan antara Na dengan O
Supaya mencapai oktet, maka Na harus melepaskan 1
elektron menjadi kation Na+
Na  Na   e
 (2,8,1) (2,8)
Supaya mencapai oktet, maka O harus menerima 2
elektron menjadi anion
2
O  2e  O
 (2,6) (2,8)
Reaksi yang terjadi :
 Na  Na   e (x2)
 O  2e  O 2 (x1)

2 Na + O 2 Na+ + Na2O
Pembentukan Senyawa Ionik Biner
Atom →Anion/kation agar stabil (memenuhi aturan oktet):
Σe- val. = pada gas mulia (8e-; 2e- untuk He)
Contoh:
Na• → Na+ + e- kehilangan 1 elektron valensi
x
-
Cl + e Cl memperoleh 1 elektron valensi
(tanda x semata-mata untuk membedakan dari mana elektron itu berasal)

Na + Cl NaCl
penggabungan membentuk senyawa ionik (garam)

Contoh lain: Ca + 2 Br Ca2+ + 2 Br CaBr2


atom netral kation anion senyawa
(tidak oktet) (oktet) (oktet) ionik
Senyawa yang mempunyai ikatan
ion antara lain :
Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan
golongan halogen (VIIA)
Contoh : NaF, KI, CsF
Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan
golongan oksigen (VIA)
Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O
Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen
(VIA)
Contoh : CaO, BaO, MgS
IKATAN IONIK
ELEKTRON
VALENSI
– KULIT
– ATOM
Unsur golongan utama (kecuali He):
+
– INTI e- val. atom netral = no. golongan
ATOM
ELEKTRON
TERAS

Model titik-elektron Lewis


1. Elektron valensi digambarkan dengan titik.
2. Elektron teras tidak digambarkan.
3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat sisi
lambang unsur.
4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah ada.
Ciri-ciri senyawa ionik:
1. Padatan pada suhu kamar.
2. Titik leleh dan titik didih tinggi
Misal: NaCl titik leleh = 801oC dan
titik didih = 1413oC.
3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik menghantar
listrik, tetapi lelehannya menghantar dengan baik.
4. Komposisi kimia dinyatakan sebagai rumus empiris
bukan rumus molekul.
Sifat umum senyawa ionik :

Titik didih dan titik lelehnya tinggi


Keras, tetapi mudah patah
Penghantar panas yang baik
Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan
listrik (elektrolit)
Larut dalam air
Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal :
alkohol, eter, benzena)

TREEEEEMAAAAKKKKAAASSSSSEEEHH 

Anda mungkin juga menyukai