Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI PERSEDIAAN

(BAB 6)
1. RESSA LARASATI (B12.2019.03966)
2. LENY BETA VEFRIYANTI (B12.2019.03961)
3. DIAN ANGGITA WANTI (B12.2019.03975)
4. TRISKA ANISA SISIANTI (B12.2019.03979)
TABLE OF CONTENTS
01 02 03
Definisi Klasifikasi Pengakuan
Persediaan Persediaan Persediaan

04 05 06
Pengukuran Beban Pengungkapan
Persediaan Persediaan Persediaan
DEFINISI
PERSEDIAAN
Dalam PSAP No. 5 Paragraf 4 di jelaskan persediaan
adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah dan barang – barang
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
KLASIFIKASI
PERSEDIAAN
Suatu aset dapat di klasifikasikan sebagai persediaan
manakala aset tersebut memenuhi salah satu kriteria berikut :
1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional pemerintah, yang mana termasuk dalam
kelompok ini adalah barang habis atau pajai seperti, alat tulis kantor,
barang ta habis pakai, seperti komponen peralatan dan pipa dan
barang bekas pakai seperti komponenn bekas.
2. Bahan atau perlengakpan (supplies) yang akan digunakan dalam
proses produksi. Seperti, bahan baku pembuatan alat-alat pertanian,
dan lain-lain.
3. Barang dalam proses produksi yang dimkasudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat. Contoh persediaan yang termasuk
dalam kelompok ini adalah alat-alat pertanian setengah jadi.
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan, misalnya hewan
dan tanaman.
Menurut PSAP No. 5 Paragraf 10, persediaan dapat meliputi:
a. Barang konsumsi
b. Amunisi
c. Bahan untuk pemeliharaan
d. Suku cadang
e. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
f. Pita cukai dan leges
g. Bahan baku
h. Barang dalam proses/setengah jadi
i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat.
j. Hwan/tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat.
Persediaan dalam kondisi rusak atau using tidak dilaporkan
dalam neraca, tetapi di ungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan (PSAP 05 Paragraf 11 dan 13).
PENGAKUAN
PERSEDIAAN
PSAP No 5 Paragraf 13 mengatur bahwa persediaan di akui:
a. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau
kepenguasaannya berpindah.
Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan
dengan hasil inventarisasi fisik. Dalam penyusunan laporan
realisasi anggaran, pada saat perolehan ahnya dicatat sebagai
belanja barang dan memengaruhi perkiraan estimasi
perubahan SAL, sementara untuk penyususnan laporan
operasional, pembelian persediaan akan dicatat sebagai beban
persediaan dan pengeluaran kas.
Pada akhir periode perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk
mengetahui sebesarapa besar beban persediaan untuk
periode yang bersangkutan.
Sistem pencatatan persediaan :
1. Metode perpetual untuk jenis persedian yang bersifat
continues dan membutuhkan kontrol yang besar, seperti
obat-obat an. Pecatatan dilakukan setiap ada persediaan
yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan
selalu diperbarui.
2. Metode periodic untuk persediaan yang penggunaannya
sulit diidentifikasi. Seperti alat tulis kantor. Pencatatan
hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga
tidak memperbarui jumlah persediaan. Jumlah persediaan
akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada
akhir periode.
PENGUKURAN
PERSEDIAAN
Berdasarkan PSAP No. 5 Pargaraf 14, Persediaan disajikan
sebesar:
• Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
• Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri.
• Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/ rampasan.
Biaya perolehan persediaan meliputi
harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya
yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Harga pokok produksi persediaan
meliputi biaya langsung yang terkait dengan
persediaan yang diproduksi dan biaya tidak
langsung yang dialokasikan secara sistematis
berdasarkan ukuran ukuran yang digunakan pada
saat penyusunan rencana kerja dan anggaran.
Persediaan hewan dan tanaman yang
dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan
nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi
nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar
pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan
transaksi wajar
BEBAN PERSEDIAAN

Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan


(use of goods). Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka
penyajian Laporan Operasional. Dalam hal persediaan dicatat secara
perpetual, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung
berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan nilai per unit
sesuai metode penilaian yang digunakan. Dalam hal persediaan dicatat
secara periodik, maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung
berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan
ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo
akhir persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian
yang digunakan.
Berikut ilustrasi persediaan kertas dengan
menggunakan kedua metode pencatatan dan
metode penilaian FIFO
Metode perpetual untuk penyususnan
laporan operasional
Berikut jurnal atas transaksi di atas jika menggunakan metode perpetual
maupun fisik (periodik) :
(2 x Rp. 10.000) + (8 +12.000) = Rp. 116.000
(5 x Rp. 12.000) = Rp. 60.000
(7 x Rp. 12.000) + (3 x Rp. 13.000) = Rp. 123.000
(4 x Rp. 13.000) = Rp. 52.000
Berdasarkan jurnal tersebut, maka total beban persediaan
adalah:
Total beban persediaan
= Rp. 116.000 + Rp. 60.000 + Rp. 123.000 + Rp. 52.000
= Rp. 351.000
Metode fisik/periodik untuk
penyusunan laporan opersional
Total beban persediaan untuk metode fisik (periodik) adalah:
= (Nilai persediaan awal + nilai pembelian) – (Jumlah persediaan akhir x Rp. 13.000)
= (Rp. 20.000 + Rp. 240.000 + Rp. 130.000) – (3 unit x Rp. 13.000)
= Rp. 390.000 – Rp. 39.000
= Rp. 351.000

Diasumsikan hasil inventaris fisik persediaan sama dengan sama dengan


jumlah persediaan di kartu stok persediaan, yaitu 3 unit. Jika ada perbedaan
jumlah persediaan, maka harus dijelaskan penyebabb perbedaan tersebut dalam
catatatn atas laporan keuangan.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
PSAP No. 5 Paragraf 26 dengan jelas menyebutkan bahwa
laporan keuangan mengungkapkan:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
persediaan;
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan
masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang
yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan
untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; dan
3. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak
atau usang.
TERIMA
KASIH!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai